Sinopsis Once Upon a Time... In My Heart Episode 3 - 1

 Sinopsis Once Upon a Time... In My Heart Episode 3 - 1

Selanjutnya: Episode 3 - Part 2

Setelah Xiao Yao berhasil ditenangkan, Fah langsung minta penjelasan tentang kenapa Xiao Yao memanggilnya sebagai Botan. Chen Ming dengan senang hati memberitahu Fah bahwa Botan adalah kekasih dari musuhnya Xiao Yao.


Dan alasannya membawa Fah kemari adalah biar dia melihat sendiri tentang apa yang dilakukan Daniel pada kakaknya. Dia dan Daniel dulunya teman baik... sampai saat Daniel membunuh ayahnya dan membuat kakaknya jadi seperti sekarang ini.

"Sekarang kau mengerti kan kenapa aku harus mengejarnya dan membunuhnya!"

Fah tak percaya begitu saja. "Apa kau punya bukti kalau dialah pelakunya?"

"Tanpa perlu bukti juga aku tahu kalau dialah yang melakukannya! Daniel itu gila kekuasaan. Ayah dan P'Yai tidak mau menyerahkan geng White Tiger di bawah kekuasaan geng Golden Dragon. Makanya dia menyerang kami."

Fah mengerti sekarang. Jadi gambar dua orang digantung yang Chen Ming gambar di buku jurnalnya adalah ayah dan kakaknya?

Chen Ming membenarkan, yah dia tahu kalau Fah pasti sulit percaya kalau Daniel bisa sekejam itu. Dulu juga Chen Ming tidak percaya. Baru setelah tragedi yang menimpa keluarganya, dia sadar kalau Daniel ternyata orang rela menghalalkan segala cara demi mendapatkan apapun yang dia inginkan... termasuk membunuh orang yang dia cintai.


"Membunuh orang yang dia cintai? Maksudmu..."

"Daniel membunuh Botan. Orang yang dia bilang sangat dia cintai."

Fah shock. "kenapa dia melakukan itu?"

Karena Daniel ingin membuktikan pada semua orang kalau dia pantas untuk menjadi pemimpin geng Golden Dragon. Daniel masuk ke dalam kehidupan Fah karena Fah mirip dengan Botan. Tapi Chen Ming tidak ingin Fah bernasib seperti Botan

"Percayalah padaku. Menjauhlah darinya sejauh mungkin jika kau tidak ingin menjadi seperti Botan."


Nuch mencoba memasak bumbu rujak, tapi Fai malah salah mengira itu bumbu saus cabe. Nuch kecewa mendengarnya. Dia rasa omongan ibunya ada benarnya, dia cuma bisa jadi 'alas' agi orang lain, dia tidak cukup hebat untuk menjadi bos bagi dirinya sendiri.

Teman yang baik, Fai berusaha menghiburnya dan meyakinkan Nuch kalau dia itu sudah cukup hebat. Dia yakin Nuch akan bisa menemukan jalan yang tepat. Fighting!

Tepat saat itu juga, Fah datang dan minta izin menginap. Tentu saja mereka menyambutnya dengan senang hati. Tapi Fai heran, kenapa Fah tidak membiarkan Chen Ming mengantarkannya pulang?

"Aku tidak mau merepotkannya."

"Jadi siapa si Khun Chen Ming ini? Aku melihat foto yang kau kirim, dia ganteng juga. Apa dia mengejarmu?"

Fah menyangkal, justru Chen Ming mengajaknya untuk mengundurkan diri dari perusahaan majalah dan bekerja untuknya. Chen Ming menyuruhnya untuk tidak dekat-dekat dengan Daniel.


Fah menceritakan alasannya yang jelas saja langsung membuat Fai dan Nuch heboh. "Khun Daniel membunuh Botan?"

"Itu yang dibilang Khun Chen Ming."

"Terus kau percaya?"

Entahlah, Fah tak yakin. Tapi Fah merasa masalah ini tidak ada hubungan dengannya. Fai tidak percaya, jelas ada hubungannya karena ini membuat Fah ketakutan. Jangan bohong! Menurut Fai, sebaiknya jangan mempercayai omongan Chen Ming.

Tiba-tiba muncul lalu menawari Fah pekerjaan dan uang banyak, dia tidak tampak bisa dipercaya. Fah mengaku kalau pekerjaan yang ditawarkan padanya beresiko. Kakaknya Chen Ming tidak normal.

"Kalau beresiko, maka jangan diterima."

"Tapi aku kasihan. Sekarang ini, keluargaku sedang menghadapi masalah keuangan. Jika aku bekerja padanya, maka ayah dan ibu tidak akan stres."

Fai ingin ngomong lagi, tapi Nuch dengan cepat menghentikannya dan menyarankan Fai untuk membiarkan Fah membuat keputusan sendiri. Bagaimanapun, Fah lah yang paling dekat dengan daniel dan Chen Ming. Jadi dia pasti lebih tahu mana yang harus dia pilih. Siapapun yang akan Fah pilih, pikirkanlah dulu dengan baik. Pilihlah yang bisa membuatnya bahagia.


Tengah malam saat Fah sibuk menggalau sambil mendengarkan lagu dengan headset, Fai diam-diam menyelinap keluar dan meminta nomor teleponnya Daniel pada Nuch. Kayaknya dia punya ide bagus.


Keesokan harinya di kantor, Daniel marah-marah pada para pegawainya karena progres proyek mereka berjalan terlalu lambat. Saking kesalnya, dia bahkan mengancam akan mencari tim manajemen baru saja.

Tepat saat itu juga, hapenya Daniel yang ada di tangan Chen Biao berbunyi dari Fai yang menuntut Chen Biao untuk menghubungkannya ke Daniel. Chen Biao ketus memberitahu Fai kalau bosnya lagi sibuk sekarang. Kalau ada yang mau Fai omongin, ngomong aja sama dia.

Fai nggak mau awalnya, tapi Chen Biao mengancam akan memutus teleponnya. Terpaksa Fai akhirnya mengalah.


Setelah rapat usai, Chen Biao langsung melaporkan apa yang dikatakan Fai barusan. Fah akan mengundurkan diri dari majalah untuk bekerja pada Chen Ming.

Chen Biao yakin kalau Chen Ming pasti sudah memberitahu Fah tentang Daniel. Apa Daniel mau menemui Fah, siapa tahu dia mau mengatakan sesuatu pada Fah. Tapi Daniel malah menolak, tidak ada yang perlu dia katakan pada Fah.

Chen Biao tak percaya mendengarnya. "Bos, apa anda mengaku kalah pada Chen Ming?"

Daniel menyangkal. Kedatangannya kemari bukan untuk mengalahkan siapapun, melainkan hanya untuk membayar kebaikan Fah padanya. Lebih dari itu, itu urusan Fah. Dia tidak punya hak untuk menghentikan Fah.


Fah menelepon Fai dan mengaku kalau dia benar-benar mau mengundurkan diri. Fah sebenarnya tidak ingin memeprcayai omongan Chen Ming. Tapi kenapa juga Chen Ming berbohong padanya? Fai ngalah deh, terserah Fah saja.

"Terus kapan kau akan memberitahu P'Ramet kalau kau akan mengundurkan diri? Atau kau mau aku memberitahu dia?"


Fai mengucap itu dengan cukup lantang sampai terdengar oleh Nudee dan Jane yang kebetulan ada di dekat sana. Jelas saja kedua biang gosip itu langsung heboh dan sinis. Nudee yakin kalau Fah pasti malu karena menjadi alasan majalah ini kehilangan iklan dari rumah sakit Dr. Aphiwat, makanya dia mengundurkan diri. Baguslah kalau dia tahu diri untuk bertanggung jawab.

Fai kesal mendengarnya, mereka sendiri mana tanggung jawabnya? Mereka bagian marketing tapi sepertinya mereka tidak mengerjakan apapun. Kesal, kedua biang gosip itu langsung saling bekerja sama membuli Fah.


Jane memegangi Fai dan Nudee langsung bersiap menyiap Fah dengan kopinya. Tapi begitu dia menyiramnya, Fai tiba-tiba saja berbalik hingga jadilah kopi itu tersiram ke Jane. Jelas saja kedua biang gosip itu jadi tambah heboh.

Kesal, Nudee langsung murka melayangkan tangan untuk menghajar Fah. Tak pelak perang pun pecah. Tanpa mereka sadari kalau Daniel baru saja datang dan melihat kekacauan itu. Untung saja Ramet cepat datang dan menghentikan kegilaan mereka. Ada apa sih dengan mereka?


Nudee mengklaim kalau dia cuma tanya baik-baik tentang pengunduran diri Fah, tapi Fai malah mengejek mereka dan ngajak ribut. Ramet tak mau membahas hal itu sekarang. Ada Daniel tuh di luar, senyum semuanya!

Fai dan dua biang gosip langsung nyengir kuda. Mereka bahkan mau-mau saja disuruh berpelukan sambil bersorak heboh. Dan walaupun mengklaim tidak peduli dengan keputusan Fah, nyatanya Daniel tampak galau.


Ayah sedang melamun sedih saat dua gadis muda langganan mereka muncul dan memesan nasi goreng udang. Mereka cemas juga melihat Ayah yang biasanya selalu ceria, hari ini malah tampak sedih. Ada apa dengan Ayah?

"Istriku sedang marah, aku tidak tahu ke mana dia pergi sekarang."

"Duh, kasihan. Kalau begitu, hari ini tidak perlu dikasih ekstra udang deh, Pak. Biar istri bapak tidak marah lagi."

Ayah tersenyum mendengarnya, mereka manis juga. Sayangnya, tepat saat Ayah lagi senyam-senyum, Ibu baru pulang dan langsung salah paham melihat Ayah senyam-senyum pada para gadis muda itu. Padahal Ibu pulang sambil bawa jajanan kesukaan Ayah, tapi gara-gara cemburu, Ibu langsung membuang jajan itu ke tong sampah.


Ibu lalu mengajak Fah pergi menemui si rentenir untuk mencari tahu berapa kali suaminya meminjam uang sama dia. Fah heran, apa Ibu benar-benar curiga kalau Ayah mungkin minjam uang buat mengurusi selingkuhannya?

"Aku hanya ingin mengetahui kebenarannya. Jika tidak, maka aku tidak akan pernah bisa melihat ayahmu lagi selamanya."

Tapi setelah dicek, si rentenir berkata kalau Ayah cuma pernah berhutang satu kali saja, itu pun cuma sebesar seratus ribu baht. Ibu tak percaya, kalau memang cuma segitu, terus kenapa hutang Ayah berubah jadi 280 ribu baht.

"Aku meminjamkan uang, bukannya beramal pada orang miskin. Pastinya harus ada bunga lah."

Ibu langsung mengecek buku hutang orang itu dan memang benar kalau hutang Ayah cuma segitu. Ibu dan Fah akhirnya bisa lega.


Bahkan saat mereka pulang tak lama kemudian, Ibu membeli banyak sekali jajanan kesukaan Ayah.

"Cieeee, anda terlalu memanjakan suami anda, Khun Chunchom." Goda Fah.

"Nggak boleh? Aku punya seorang suami yang baik, harus menyenangkannya sedikit dong."

"Iya, deh."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

  1. kenapa lama banget sih lanjutannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. sudah diupdate yah, silahkan kunjungi blog New Drama Diary... di bagian bawah tuh kan ada blog list, kamu klik aja yang New Drama Diary

      Delete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam