Sinopsis Kiss - The Series Episode 13

Sinopsis Kiss - The Series Episode 13


Thew datang ke tokonya Chacha untuk mencari Sandee. Chacha dengan penuh semangat memberitahu Thew kalau Sandee sudah keluar dengan alasan mau mengcopy tugas temannya lalu nyerocos panjang lebar tentang kebiasaan buruk Sandee itu.


Thew tampaknya tak percaya karena dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah tangga, tapi tak ada siapapun di sana. Hmm... sepertinya Sandee memang benar-benar tak ada di rumah. Thew pun pamit pergi.


Tapi setelah Thew pergi, Sandee keluar dari persembunyiannya dan Chacha langsung menuntut ada apa diantara mereka berdua sampai dia harus berbohong lagi pada Thew. Sandee mengklaim tidak ada apa-apa tapi Chacha tidak terlalu mempercayainya.


Sesaat kemudian, giliran Thada yang datang menjemput Sandee. Chacha jadi semakin bingung. Sandee cepat-cepat menghindar dan menyeret Thada pergi sebelum Chacha sempat menginterogasi mereka.


Tanpa mereka sadari, Thew sebenarnya belum pergi. Dia justru melihat kepergian mereka dari pojokan. Melihat itu, dia jadi semakin yakin bahwa perpisahan mereka karena Thada.


Sanrak keluar dari ruangan Na dengan sedih. Tapi dia tidak bisa menerima keputusan ini begitu saja dan langsung masuk kembali. Dia tidak mengerti kenapa dia harus pergi hanya karena orang-orang bergosip tentangnya. 

Sanrak mengaku bahwa pada awalnya dia memang sedih tapi sekarang dia tidak ingin mempedulikan mereka karena dia tahu apa yang mereka gosipkan itu sama sekali tidak benar.

"Kau hanya menganggapku sebagai adik dan selama ini kau adalah kakak yang baik bagiku" ujar Sanrak (Err... yakin?)

Saat Na mengklaim kalau dia tidak mempedulikan gosip itu, Sanrak jadi bertanya-tanya apa yang sebenarnya Na cemaskan? Apa Na mencemaskan pekerjaan? tapi bukankah Na pernah bilang kalau kemampuannya sekarang sudah semakin meningkat.

Na cepat-cepat memotongnya bahwa segalanya sudah berubah sekarang. Dan keputusannya sudah bulat untuk memberhentikan magangnya Sanrak mulai hari ini. Walaupun sedih tapi pada akhirnya Sanrak terpaksa menerimanya dan berterima kasih pada Na atas segalanya lalu pergi.


Walaupun Na tampak bersikap dingin bahkan tidak mau melihat saat Sanrak pergi, tapi dalam flashback kita melihat apa sebenarnya alasan Na memberhentikan Sanrak.


Entah dokumen apa yang Jane serahkan pada Na itu, tapi Jane mengklaim bahwa dokumen itu bisa mereka jadikan senjata untuk melawan Angel. Na tampak kaget melihat dokumen itu dan bertanya-tanya dari mana Jane mendapatkannya.

Jane mengaku kalau dia punya koneksi di Angel. Terserah Na saja mau menggunakan dokumen itu atau tidak dan Jane menasehati Na untuk lebih berhati-hati dalam setiap rencananya. 

Satu hal yang paling Jane cemaskan adalah Sanrak. Situasi dalam perusahaan mereka saat ini sedang berada dalam genting, dia takut situasi ini terlalu berat untuk Sanrak tanggung.


Sandee dan Thada datang berdua ke kampus, apalagi Thada juga membawakan tasnya Sandee. Melihat itu, ketiga teman mereka sontak menyoraki dan menggodai mereka. 

Sementara Thada santai-santai saja, Sandee malu dan berusaha keras meyakinkan semua orang bahwa dia tidak pergi ke kampus bersama Thada, dia cuma kebetulan bertemu Thada di depan gerbang.

Thada bersikap sangat perhatian pada Sandee. Saat Sandee suka sarapannya June, Thada langsung beranjak bangkit untuk membelikannya untuk Sandee. 

Jelas saja ketiga teman mereka jadi semakin getol menggodai mereka. Saat Thada pergi, Sandee diam-diam meng-sms Thada, menyuruhnya untuk tidak bersikap berlebihan.


Tapi kemudian Sandee dapat sms dari Kao. Padahal Kao saat itu ada di hadapannya, tapi dia sengaja mengirim sms agar mereka bisa bicara berdua. 

Begitu mereka cuma berduaa, Kao langsung menginterogasi Sandee. Dia penasaran apakah ada sesuatu diantara Sandee dan Thada. Sandee berusaha menyangkal tapi Kao terus saja menginterogasinya.

"Belakangan ini, kau dan Thada sering bersikap aneh. Katakan apa telah terjadi sesuatu?" tanya Kao.

Terpaksalah Sandee akhirnya mengaku tapi dia tidak menceritakan semuanya. Dia hanya mengaku kalau dia baru saja putus dengan Thew dan Thada mengetahuinya. Sama seperti Thew, Kao juga curiga jangan-jangan alasan Sandee putus dengan Thew gara-gara Sandee suka dengan Thada.

"Hei, Kao! Tega sekali kau berkata seperti itu?" sangkal Sandee.

Dia mengklaim kalau dia tidak menyukai Thada karena dia tidak mau merusak persahabatan mereka semua. Kao tidak setuju, menurutnya pacaran belum tentu akan merusak persahabatan.

"Tapi fakta kalau kau pacaran dengan Pete itu (Hah?) sama seperti menghitung mundur ke saat-saat perpecahan kita semua" ujar Sandee.


OMG! Kao dan Pete? Jeruk makan jeruk?... Dalam flashback, ternyata memang benar mereka jeruk makan jeruk dan Sandee mengetahuinya secara kebetulan saat mendengar mereka sedang bertengkar gara-gara Kao cemburu melihat keakraban Pete dengan Sandee padahal Sandee cuma sedang mengajari Pete. Dan gara-gara kecemburuan Kao itu, hubungan persahabatan mereka bertiga hampir saja retak.


Takut persahabatan mereka terancam, Sandee mengklaim kalau dia tidak ada apa-apa dengan Thada. Tapi Kao lain pendapat, menurutnya tak masalah pacaran denga sahabat sendiri. Kalaupun Sandee ingin pacaran dengan Thada, takkan ada seorangpun yang akan menghakimi mereka.

Lagipula walaupun dia pacaran dengan Pete, buktinya hubungan persahabatan mereka semua masih utuh. Dan kalaupun Sandee nantinya putus dengan Thada, mereka kan bisa kembali jadi teman lagi. Tapi Sandee tetap bersikeras dengan keyakinannya bahwa diantara dia dan Thada tidak akan yang berubah.


Sanrak mulai mengemasi barang-barangnya dan pergi, sementara Na hanya melihatnya dari jendela kantornya. Sesampainya kembali ke rumah, Sanrak memberitahu Chacha bahwa Na memberhentikan. Mendengar itu, Chacha tiba-tiba teringat saat dia mengkonfrontasi Na malam itu.

"Aku tidak mengerti kenapa P'Na tiba-tiba bersikap seperti ini?" keluh Sanrak sedih.

"Boleh aku bertanya sesuatu? Apa kau punya perasaan pada Na?"

"Hah? Tidak, aku tidak punya perasaan apapun padanya"

"Kau yakin?"

"Sangat yakin"


Foto Sanrak yang menjadi cover majalah Charisma, mendapat respon positif. Dan sekarang Tuan Thawee menuntut First untuk menjadikan Sanrak sebagai model parfumnya di majalah Angel.


Sandee dan Thada duduk bersama mendiskusikan masalah mereka. Sandee berpikir untuk DO saja, lagipula dia tidak mungkin dia kuliah dengan perut besar. 

Thada tak setuju jika Sandee mengorbankan masa depannya, dia yakin pasti akan ada jalan keluar lain. Menurutnya jauh lebih baik jika mereka memikirkan segalanya dengan baik dan tidak buru-buru dalam mengambil keputusan.

"Apa kau sudah memberitahu keluargamu?" tanya Thada.

Sandee mengaku belum, dia tidak tahu bagaimana harus mengatakannya pada keluarganya. Thada mengusulkan agar setelah mereka pergi bersama memberitahu keluarga Sandee. Thada merasa bersalah karena masalah ini membuat Sandee jadi tidak bisa kemana-mana.

Tapi Sandee langsung tertawa mendengarnya "Tidak masalah, aku bisa keliling setelah bayinya besar nanti, iya kan?"


May lagi-lagi dikurung oleh ibunya. Dia berusaha menggedor-gedor pintu tapi ibunya tetap tidak mau membuka pintu. Ibu sudah kesal dan lelah karena harus menghadapi May yang selalu suka bikin perkara. 

Dari dalam kamarnya, May mendengar ayah dan ibunya bertengkar hebat, memperdebatkan dirinya.

Mereka bertengkar tepat di depan kamar May tanpa mempedulikan efek psikologis pertengkaran mereka pada May yang jelas-jelas depresi mendengar pertengkaran mereka. 

Parahnya lagi, Fahsai mengiriminya pesan saat itu dan memberitahunya kalau Thada menghamili Sandee. Sontak May menjerit frustasi sejadi-jadinya.


Sanrak menemui Jane di cafenya. Dia memberitahu Jane bahwa dia sudah tidak lagi bekerja di Charisma dan memohon pada Jane untuk kembali ke Charisma dan membantu Na. 

Jane mengaku kalau dia memang berencana untuk kembali dan dia juga sudah tahu kalau Sanrak akan berhenti karena dialah yang mengusulkannya pada Na.

Dia memberitahu Sanrak bahwa keputusannya ini dia ambil karena keadaan perusahaan saat ini sedang dalam kondisi kritis. Hutang mereka semakin bertambah dan sekarang mereka juga kehilangan kontrak iklan besar dengan Tuan Thawee, terlebih lagi Tuan Thawee juga punya andil besar dalam mempengaruhi para pebisnis kosmetik lain. Karena itulah dia memutuskan untuk kembali dan membantu Na.


Saat Sandee pulang malam harinya, dia bertemu Sanrak yang sedang duduk merenung di tangga sendirian. Sandee bertanya-tanya, apakah tidak apa-apa jika dia tidak akan sesukses saudara-saudaranya. 

Sanrak tidak mengerti kenapa sandee berpikir seperti itu karena dia yakin kalau Sandee pasti akan sukses menjadi insinyur wanita yang keren.

"Bagaimana jika hidupku tidak sesuai bayanganmu?"

Sanrak jadi cemas mendengar "Apa yang terjadi? Kalau ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu, kau bisa curhat padaku"

"Tidak, tidak ada apa-apa"

"Walaupun kau tidak sukses, aku bisa mengurusmu karena kau kan adikku"

Sandee terharu mendengarnya. Sanrak masih cemas tapi Sandee sekali lagi mengklaim bahwa masalahnya bukan masalah besar.


Keesokan paginya, First datang lagi. Kesal, Chacha langsung bersiaga dengan penggaris kayu. First berkata kalau dia datang untuk bertemu Sanrak dan juga dia perlu membicarakan sesuatu dengan Chacha.

Dia lalu menyerahkan sebuah foto bergambar gaun yang sangat transparan dan seksi dan meminta Chacha untuk membuatkannya. First mengklaim kalau baju itu untuk pemotretan majalahnya. Dan Chacha menerimanya dengan senang hati.


Setelah itu, dia bicara berdua dengan Sanrak. Terlebih dulu First bertele-tele meminta maaf pada Sanrak karena telah banyak menyakiti Sanrak di masa lalu dan juga atas kekasarannya pada Sanrak saat Sanrak minta putus malam itu. 

Dia mengakui dirinya pacar yang buruk dan sekarang dia tidak akan marah kalau Sanrak pacaran dengan pria lain.

Tapi Sanrak tahu kalau kedatangan First hari ini bukan cuma untuk bilang maaf. Dia yakin First punya maksud tertentu dan menuntut First untuk mengatakannya saja sekarang. 

First akhirnya berhenti berbasa-basi dan mengaku kalau kliennya meminta Sanrak untuk menjadi model sebuah produk di majalahya.

First memberitahu Sanrak bahwa jika Sanrak tidak mau maka si klien mengancam akan menarik iklannya dari majalannya. Karena itulah First langsung memohon-mohon pada Sanrak untuk membantunya.

Sanrak tidak mau karena jika dia melakukan itu, sama saja dengan mengkhianati Charisma. Tidak mau menyerah begitu saja, First meminta sanrak untuk menganggap permintaannya ini sebagai permintaan terakhir dari seseorang yang dulu pernah Sanrak cintai.


Sandee tiba-tiba dapat sms dari seseorang yang mengklaim kalau dia mengetahui kehamilan Sandee dan mengancam akan menyebarkan berita ini ke seluruh kampus. 

Tidak tenang, Sandee langsung keluar padahal saat itu kelas belum usai. Thada cepat-cepat menyusulnya tanpa mempedulikan protes Prof. Pang.

Gara-gara sms itu, Sandee langsung memutuskan mau DO. Thada tak setuju, tapi Sandee tetap bersikeras. Dia tidak mau kalau satu universitas sampai tahu karena jika begitu maka keluarganya juga akan tahu, jadi dia mau DO saja sekarang.

Thada tetap tak setuju dan berinisiatif agar dia sendiri saja yang DO. Lebih baik dia DO sekarang dan mulai bekerja agar bisa membiayai hidup Sandee dan bayi mereka kelak. 

Tapi Sandee tak setuju, dialah yang harus DO karena tak mungkin dia kuliah dengan perut besar. Lagipula diantara mereka berdua, harus ada satu orang yang melanjutkan studi. Thada tak mau, kalau Sandee DO maka dia juga akan DO.

"Aku tidak mau membuang masa depanmu karena masalah ini"

"Lalu bagaimana dengan masa depanmu sendiri?"


Sanrak sedang membantu Chacha menjahit tapi pikirkannya tidak bisa konsen karena memikirkan permintaan First. Teringat akan kata-kata dingin Na padanya, Sanrak langsung memutuskan untuk menelepon First.


Berita kalau Sandee hamil, disebarkan di website kampus oleh seseorang. Dan tentu saja berita itu sangat mengejutkan June, Pete dan Kao saat mereka membacanya. Mengingat belakangan ini mood Sandee sering tak menentu, June jadi bertanya-tanya apa mungkin berita itu benar.

"Mana mungkin" ujar Pete tak percaya "Siapa yang menghamilinya...?"


Tapi kemudian dia terdiam teringat sesuatu. Berita itu dengan cepat menyebar ke seluruh kampus. Bahkan saat Sandee berjalan, semua orang langsung meliriknya sambil berbisik-bisik. Tiba-tiba dia ditelepon Pete yang memberitahunya tentang rumor kehamilannya itu.


Jane akhirnya kembali ke posisinya semula di kantor. Lagi-lagi semua orang langsung bergosip. Berbeda dengan Sanrak yang cuma bisa diam, Jane langsung bertindak mengumpulkan para penggosip itu dan melabrak mereka semua.

"Aku memastikan bahwa Sanrak sama sekali tidak seperti yang kalian pikirkan dan aku tidak punya masalah apapun dengan Sanrak. Kalau kalian punya pertanyaan, silahkan tanya! Jangan mengkhayalkan segalanya didalam kepala kalian sendiri. Jika kalian suka berkhayal maka berkhayallah yang positif dan bukannya sesuatu yang buruk seperti itu. Jika sekali lagi aku mendengar ada yang menggosipkan hal-hal yang bodoh, maka aku akan mentransfer kalian ke tempat dimana kalian bisa bekerja dengan menggunakan mulut kalian dan bukannya otak kalian. Dan aku akan bisa menemukan pekerjaan semacam itu dengan mudah, mengerti tidak?"


Setelah itu, Jane menemui Na dan bertanya kenapa Na masih belum mengirimkan dokumen itu pada Tuan Thawee. Na merasa sekarang segalanya sudah terlambat jadi tidak ada gunanya mengirim dokumen itu. 

Na mengaku dia memang kecolongan karena meremehkan situasi hingga akhirnya Tuan Thawee malah teken kontrak dengan Angel.

"Kau mungkin tidak tahu tentang ini. Aku dengar kalau Tuan Thawee bukan cuma tanda tangan kontrak untuk iklan tapi juga ada keterlibatan saham"

"Saham?"

"Mereka membuat Tuan Thawee sebagai salah satu pemegang saham. Tapi aku tidak tahu detilnya"

Walaupun aneh tapi Na merasa masalah itu sudah tidak penting lagi. Kontrak sudah ditandatangani jadi tidak ada yang bisa mereka lakukan, satu-satunya yang bisa mereka lakukan sekarang hanyalah bersaing secara adil.


Thada hendak berangkat saat Thew tiba-tiba datang dan menuntut Thada untuk bicara berdua dengannya. Tentu saja Thew juga sudah membaca berita tentang kehamilan Sandee.

"Apa karena itu Sandee ingin kami putus? Apa kau yang menghamilinya?" tuntut Thew.

Dan saat Thada menjawabnya dengan diam, Thew langsung emosi lalu menonjok Thada dan melabraknya karena Thada sudah menghancurkan Fahsai dan sekarang dia juga menghancurkan Sandee. 

Thada mengklaim kalau dia juga tidak mau terjadi hal seperti ini, lagipula kejadian ini terjadi jauh sebelum Thew nembak Sandee.


Ella tiba-tiba muncul lagi di Charisma lalu menyuruh Jane untuk ikut masuk ke ruangan Na. Dia bertele-tele dengan menyuruh Na menebak, siapa model baru majalah Angel? Dan senyumnya makin mengembang lebar karena baik Na maupun Jane tidak ada yang tahu.

"Sanrak" kata Ella "Sanrak lah model baru untuk iklan produk parfum Tuan Thawee"

Na dan Jane sama-sama shock mendengarnya. Saat Jane menolak mempercayainya, Ella dengan santainya menyuruh Jane untuk mengeceknya sendiri saja kalau tak percaya. Na pun tak percaya, dia yakin kalau Ella berkata seperti itu cuma untuk memprovokasinya.


"Aku tidak peduli kau percaya atau tidak. Tapi tidak masalah juga, Sanrak sudah tidak bekerja di sini lagi. Dia bebas untuk melakukan pemotretan dan berpose ses~~si yang dia mau"

Kali ini Na benar-benar mulai cemas. Apalagi Ella menambahkan kalau pemotretannya Sanrak berlangsung hari ini. Kesal, Na langsung mengancam Ella, jika sampai apa yang Ella ucapkan bohong maka dia tidak akan segan untuk bersikap sangat kejam padanya.

"Di masa lalu, apa aku pernah berbohong padamu?" balas Ella.

Na langsung menuntut lokasi pemotretannya tapi Ella mengklaim tak tahu, yang dia tahu hanyalah lokasinya outdoor dan kostumnya mungkin tidak akan terlalu terbuka karena yang membuat kostumnya adalah Chacha. (Waduh! bajunya kan transparan seluruh tubuh). Cemas, Na langsung pergi mencari Sanrak.


Gara-gara tersebarnya berita kehamilannya itu, Sandee langsung menyendiri di atap. Thada meneleponnya dan begitu mengetahui keberadaan Sandee, dia berniat naik dan menyuruh Sandee menunggu. Tapi Sandee memutuskan untuk turun saat itu juga.

Di tengah tangga, dia malah mendapati May menunggunya dan langsung melabraknya. Dia menuduh Sandee sengaja menempel terus pada Thada dengan tujuan menjadikan Thada sebagai ayah bayinya. 

May yakin kalau bayi itu bukan bayinya Thada. Dia menuduh Sandee dihamili pria lain tapi dia sengaja membuat Thada bertanggung jawab.

Menyadari May sangat emosi dan bisa saja kehilangan akal, dia berusaha meminta May untuk pulang saja dan menenangkan diri dulu baru mereka bicara. Tapi saat Sandee hendak pergi, May langsung mencengkeramnya erat-erat dan terus melabrak.


Sandee berusaha melawan dan melepaskan cengkeraman May tapi May menolak melepaskannya. Mereka terus bergulat dan saat Sandee terlepas dari cengkeraman May, dia langsung kehilangan keseimbangan dan terjatuh terguling-guling dari tangga.


Tepat saat itu juga Thada tiba dan langsung shock melihat Sandee terbujur dan darah mengalir dari kedua kakinya. Dia melihat May diatas dan langsung menggendong Sandee ke rumah sakit. Thew juga datang saat itu dan langsung pergi mengejar Thada.

Bersambung ke episode 14

Post a Comment

0 Comments