Sinopsis King is Not Easy Episode 8

Sinopsis King is Not Easy Episode 8


Da Xi mengunjungi Ni Chang di kamarnya, Ni Chang pun langsung mencoba merayunya dengan menyodorkan minuman dan menawarkan memijat. Tapi Da Xi menolak semuanya. Ni Chang malah tambah nekat menyodorkan dirinya sendiri yang jelas saja membuat Da Xi panik. Berhenti!

"Yang Mulia, permainan apa yang sedang kau mainkan denganku ini?"

Astaga! Da Xi tak menyanga kalau Ni Chang punya pikiran semacam itu. Ah, tapi itu ide bagus. Dia bisa bermain dengan Ni Chang agar punya kesempatan pergi dari sini.

Da Xi pun mengusulkan agar mereka main permainan jadi patung. Kalau dia hitung sampai 3, maka Ni Chang harus membeku.

Sayang, rencana Da Xi gagal saat Ni Chang terlalu antusias. Alih-alih menghitung lama, Ni Chang malah menghitung sangat cepat bahkan sebelum Da Xi sempat melangkah. Kesal, Da Xi pura-pura beralasan lagi sakit perut lalu buru-buru kabuuuur.


Begitu kembali ke kamar, dia mendapati Ji Man sudah menunggunya. Ji Man langsung menggodai Da Xi, mengklaim tentang betapa cantiknya dan menyenangkannya Ni Chang.

"Aku cuma tidak terbiasa berada di dalam tubuhmu. Jadi kurasa aku tidak tampil dengan baik di atas ranjang. Entah apa yang akan orang katakan tentangmu jika mereka tahu."


Ji Man santai menyudutkannya sampai Da Xi mundur ketakutan dan terjatuh ke lantai. "Lihatlah betapa takutnya kau. Kau? Tampil di atas ranjang? Apa kau bahkan tahu apa yang terjadi di atas ranjang?"

"Tentu saja aku tahu. Pria dan wanita tidur bersama dan membuat bayi. Kau jangan meremehkanku."

"Masa? Kau pikir sesederhana itu? Kalau begitu, bagaimana kalau... aku mengetesmu?" Goda Ji Man sambil mulai menyentuhnya. Da Xi sontak ketakutan menutupi d~~anya.


Puas mengerjai Da Xi, Ji Man pun berniat pergi. Ah! tapi terlebih dulu dia mengingatkan Da Xi bahwa Da Xi salah melindungi bagian tubuhnya. Seharusnya dia melindungi yang bawah.

"Kau... brengs*k!"


Keesokan harinya saat Da Xi mau rapat bersama para menteri, Shen Jia mendadak sakit perut hebat dan kentut terus-terusan. Tak tahan lagi, dia menugaskan Da Xi untuk menggantikannya lalu lari terbirit-birit.


Tak lama kemudian, Ji Man sudah menyamar jadi kasim. Da Xi curiga kalau ini ulahnya Ji Man. Iya, Ji Man mengakuinya. Dia melakukan ini biar bisa mengawasi Da Xi, memastikan Da Xi tidak akan membuat masalah.

Apa Ji Man tidak takut dilaporkan ke petugas karena dia pelayan istana yang menyelinap ke dalam Istana Kekaisaran? Ji Man santai, silahkan saja. Yang paling buruk adalah dia akan dipenggal. Tapi ini kan bukan tubuhnya.

"Baiklah. Aku suka kok jadi Raja. Kau boleh mati untukku," balas Da Xi. "Bagaimana? Bantu aku mengejar Shao Yong."

"Kau masih belum menyerah juga? Kalau begitu akan kuulangi sekali lagi. Tidak... akan! Terserah kau mau melakukan apa saja."

"Baik. Jangan menyesali keputusanmu."


Maka begitu rapat dimulai, alih-alih mendengarkan berbagai masalah negara, Da Xi malah mulai menjalankan rencana balas dendamnya. Dia mengklaim kalau kemarin, dia bermimpi.

Dia memimpikan hantu. Hantu itu mengajarinya beberapa gerakan tarian kuno. Dia tidak bisa mengenyahkan tarian itu dari pikirannya. Karena itulah, dia ingin melampiaskannya dengan menampilkan tarian ini.

 

Da Xi pun langsung joget gaje di hadapan para menteri, sementara Ji Man hanya bisa terdiam menahan kesal. Para menteri jelas bingung dan canggung melihat tingkah gila raja mereka itu.

Da Xi malah makin menjadi-jadi dengan mengajak semua menteri untuk ikut joget. Perlahan para menteri mulai bisa menikmati suasana dan rapat serius itu pun mendadak berubah jadi pesta dangdutan.

Kesal, Ji Man langsung menyeret Da Xi keluar dari sana dan para menteri langsung balik berbaris kembali.


Ji Man membawa Da Xi kembali ke kamar Raja dan melabraknya. Apa sebenarnya yang Da Xi lakukan? Dia pikir itu tempat apaan? Itu aula istana dan bukannya panggung hiburan!

"Apa kau lupa semua yang kuajarkan padamu? Ini keterlaluan!"


Da Xi tidak peduli. Sekarang ini, dialah rajanya. Dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan. Sebaiknya Ji Man bersiap melihatnya memporak-porandakan pemerintahannya, kecuali Ji Man membantunya mengejar Shao Yong.

"Sepertinya aku harus membuat rencana untuk terus-menerus mengacaukan mereka entah sampai kapan," ancam Da Xi.


Ji Man menegaskan kalau dia tidak akan membantu Da Xi mengejar Shao Yong, malah mengancam akan melakukan segala macam hal untuk mempermalukan Da Xi.

Contoh: Dia bisa saja tak sengaja terjatuh saat sedang bersih-bersih, atau menyiram air panas ke mukanya sendiri, atau bisa juga dia mabuk lalu keliling istana dalam keadaan te~~~~~.ng.

"Kau mengancamku?"

"Sekarang kita impas. Kalau kau merusak reputasiku, akan kurusak wajahmu. Kalau reputasimu ikutan rusak karenanya, maka itu sama artinya beli satu gratis satu."


Kesal dan kecewa dengan sikap Ji Man, Da Xi langsung ngambek. "Aku membencimu! Aku tidak mau bicara lagi denganmu!"

Itu reaksi yang tak disangka oleh Ji Man. Sekarang dia menyesali sikapnya. membuat Da Xi sedih, justru membuat dirinya sendiri tidak bahagia juga.


Berniat balas dendam pada Shao Yong, Wu Shuang mendatangi Ibu Suri untuk membuat Ibu Suri menitahkan Shao Yong untuk menikah dengannya.

Tapi saat dia hendak masuk, dia mendengar percakapan Ibu Suri dengan Qiu Shui tentang rencana menikahkan Ji Man dengan seorang wanita bangsawan. Tapi masalahnya, Ibu Suri masih belum menemukan gadis dari keluarga bangsawan yang pintar dan cerdas.

Ah, dipikir-pikir, sebenarnya ada seseorang yang Ibu Suri pertimbangkan. Mendengar itu, Wu Shuang mendadak mengurungkan niatnya dan pergi.


Wu Shuang langsung pergi menemui Shao Yong yang saat itu sedang melatih prajurit. Shao Yong memberikan hormat, tapi cepat-cepat menarik tangannya saat Wu Shuang hendak menyentuhnya.

Wu Shuang ingin bicara berdua dengan Shao Yong, tpi Shao Yong membuat-buat alasan untuk menolaknya. Tak peduli, Wu Shuang minta izin ke Jenderal untuk meminjam Shao Yong sebentar.

Shao Yong langsung panik berusaha kabur saat itu juga. Tapi Wu Shuang dengan cepat menggunakan kekuasaannya untuk menghentikan Shao Yong. Wu Shuang langsung sombong, dia tahu kalau Shao Yong tidak akan bisa melarikan diri darinya.


Tak kurang akal, Shao Yong langsung pura-pura jatuh pingsan. Jenderal langsung cemas, tapi tiba-tiba saja dia merasakan tangan Shao Yong yang diam-diam memberinya isyarat. Jenderal pun segera membuat-buat alasan kalau Shao Yong pingsan karena kepanasan.

Kalau Wu Shuang cemas, maka dia boleh ikut ke tempat tinggal mereka. Tapi isinya pria semua, san tempatnya sangat kotor dan berantakan. Wu Shuang jelas tidak mau dan memerintahkan mereka untuk membawa Shao Yong masuk.


Shao Yong pun digotong ke kamar mereka dan tabib dipanggil untuk memeriksanya. Tapi begitu Jenderal memastikan kalau Wu Shuang tidak mengikuti mereka kemari, Shao Yong langsung melek seketika. Dia lalu menyuap tabib dan meminta tabib untuk menutupi kebohongannya jika Wu Shuang tanya.


Jenderal heran. Wu Shuang jatuh cinta pada Shaosejak pandangan pertama setelah Shao Yong menyelamatknnya, tapi kenapa sekarang mereka jadi seperti musuh? Shao Yong mengaku kalau dia merasa tak pantas bersanding dengan bangsawan seperti Wu Shuang.

Jenderal mengingatkan kalau ini bukan solusi permanen. Jika Wu Shuang sampai tahu, sudah pasti dia akan membunuh Shao Yong. Tapi Shao Yong bersikeras pura-pura sakit saja daripada harus berurusan dengan Wu Shuang.


Memikirkan ucapan Shao Yong dulu bahwa dia hanya akan menikah dengan wanita pilihan mak comblang dan orang tua, Wu Shuang langsung memerintahkan pelayannya untuk mencarikan mak comblang terbaik dan bawa padanya.

Tak lama kemudian, pelayannya kembali dengan membawa beberapa mak comblang. Satu per satu, dia memperkenalkan mereka dan menyebutkan berbagai keberhasilan mereka dalam menjodohkan berbagai pasangan. Tapi tak ada satupun dari mereka yang disukai Wu Shuang, dia bahkan blak-blakan mengkritik segala kekuarangan mereka.

 

Para mak comblang itu akhirnya keluar sambil menggerutu kesal dengan sikap Wu Shuang. Lagipula, untuk apa juga mereka di sini. Bukankah pernikahan keluarga kerajaan biasanya diputuskan oleh istana?

Pelayannya Wu Shuang mengeluarkan banyak sekali emas dan memberitahu mereka bahwa siapapun yang berhasil menjodohkan Wu Shuang maka dialah yang berhak memiliki semua emas itu.

Mata para mak comblang itu langsung berbinar-binar melihat emas sebanyak itu. Anak lelaki dari keluarga mana yang diinginkan Wu Shuang?

"Putra tunggal Nyonya Shao. Saat ini dia bekerja sebagai prajurit istana. Prajurit Shao."


Shao Yong dan teman-temannya akhirnya mendapat jatah libur dan diperbolehkan keluar istana. Teman-temannya saling bercerita apa-apa saja yang akan mereka selama liburan.

Shao Yong malah berkata kalau dia berencana bersembunyi di rumah mereka. Tapi semua temannya menolak dengan berbagai alasan dan menyuruh Shao Yong pulang saja dan bicara dengan ibunya. Bersembunyi itu bukan solusi yang tepat.


Tepat saat itu juga, para mak comblang menemukan Shao Yong dan langsung mengejarnya keliling kota. Tak sengaja Shao Yong menabrak seorang pria yang membawa kendi minuman sampai tumpah. Para mak comblang terlalu antusias mengejarnya sampai kepleset minuman yang tumpah itu.


Wu Shuang terus mondar-mandir gelisah. Seorang prajurit datang tak lama kemudian dan melapor kalau para mak comblang itu gagal mengejar Shao Yong. Wu Shuang jelas kesal marah-marah dan memerintahkannya untuk mengejar Shao Yong terus.

Tapi kemudian pelayannya membisikinya sesuatu. Apapun ide yang dikatakan pelayannya, langsung membuat Wu Shuang tersenyum. Dia lalu memerintahkan sesuatu ke si prajurit.


Di rumahnya, Shao Yong sudah berhasil menangkap dan mengikat beberapa prajurit yang membuntutinya. Dia minta maaf pada mereka.

Dia sungguh tidak ingin lagi punya urusan dengan Wu Shuang, jadi dia meminta mereka untuk menyampaikan pesannya pada Wu Shuang untuk melepaskannya. Jika tidak, ini bukan hal paling buruk yang akan Shao Yong lakukan pada mereka.

Tapi salah seorang prajurit mengklaim kalau mereka bukan orang-orangnya Wu Shuang, mereka pengawal rumahnya jenderal. Dia mengklaim kalau mereka datang kemari karena jenderal memanggil Shao Yong untuk datang ke rumahnya.

Mempercayai ucapan mereka, Shao Yong langsung melepaskan ikatan mereka dan pergi bersama mereka.


Mereka membawa Shao Yong ke suatu tempat. Tapi saat dia hendak melangkah masuk, dia malah diringkus oleh beberapa pengawal lain yang sudah menunggunya lalu Wu Shuang keluar dari ruangan itu dan menyuruh para prajurit untuk membawa Shao Yong masuk.


Dia didorong ke tempat tidur dan Wu Shuang langsung nekat membuka paksa pakaian Shao Yong seperti mau memper~~~anya. Shao Yong panik menendang-nendangkan kakinya sampai membuat kelambu ranjang itu copot.


Wu Shuang langsung ngambek dan memutuskan melepaskan Shao Yong. Shao Yong pun langsung kabur. Pelayannya Wu Shuang heran, kenapa dia melepaskan Shao Yong.

Wu Shuang kesal menggerutui rencananya untuk beromantis ria bersama Shao Yong gagal gara-gara kelambu copot itu. Tempat apaan ini? Dia kan puteri, malam pertamanya harus sempurna!

"Bagaimana itu bisa terjdi kalau sekarang anda melepaskannya?"

"Aku yakin kalau dia pasti akan kembali dengan sendirinya."


Saat hendak melatih prajurit, Shao Yong melihat Wu Shuang berjalan menghampirinya. Dia sontak menunduk dan berusaha menghindarinya dengan terus berjalan. Tepat saat itu, Da Xi juga datang ke sana dan Shao Yong tak sengaja menubruknya.

Da Xi jelas senang bertemu pujaan hatinya lagi dan tiba-tiba saja nekat menyatakan cintanya. "Shao Yong, aku menyukaimu! Aku menyukaimu. Aku sungguh menyukaimu."


Jelas saja semua orang melotot shock mendengarnya. Ji Man kesal setengah mati melihat itu dan langsung menyeret Da Xi pergi. Wu Shuang sontak mewek, "Yang benar saja!"

Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments