Sinopsis Before We Get Married Episode 5 - 1

Sinopsis Before We Get Married Episode 5 - 1

Wei Wei dan Ke Fei mendatangi sebuah restoran untuk makan malam bersama, tapi malah tak sengaja bertemu dengan Ke Huan yang juga ingin makan malam. Wei Wei langsung kesal dan lagi-lagi menuduh Ke Huan penguntit, kenapa Ke Huan selalu muncul di manapun dia berada?!


"Aku bersumpah kalau ini cuma kebetulan."

"Kebetulan? Terus ngapain kau datang sendirian kemari?"

"Mau makan."

Wei Wei mau mengajak Ke Fei makan di tempat lain saja, tapi Ke Huan langsung mengajak mereka makan bareng, dia yang traktir. Ke Fei jelas langsung setuju, tapi Wei Wei nggak.

"Kau kan lagi nggak punya duit, ini kesempatan yang sempura saat ada orang yang mentraktir kita makan." Bujuk Ke Fei.

"Aku nggak mau!"

"Ayolah!" Ke Fei langsung saja mendorong Wei Wei masuk.


Akhirnya Wei Wei tak punya pilihan lain selain duduk bersama mereka. Tapi dia menegaskan kalau mereka harus BDD. Terserah Ke Fei kalau mau ditraktir Ke Huan, tapi dia akan membayar bonnya sendiri nanti.

"Kau membosankan sekali. Kita bahkan belum mulai makan dan kau sudah merusak suasana."

"Beberapa hal harus diperjelas, tidak boleh ambigu. Jika tidak, hal lainnya bisa terseret."

"Baiklah. Lakukan saja semaumu." Sinis Ke Huan.

Ke Fei heran sama mereka. "Kalian berdua..."

"Apa? Aku tidak dekat dengannya."


Ke Huan sinis mendengarnya. Dia ada di sana saat 321 melamar Wei Wei. Cincin yang 321 beli juga dia yang merekomendasikannya. Rumah yang Wei Wei dan 321 tinggali sekarang ini, dia jual ke mereka dengan diskon 8 juta dolar. Dengan semua itu, apakah menurut Ke Fei, mereka dekat atau tidak?

"Ke Fei, aku akan memperingatkan Hao Yi untuk menjauh dari orang ini. Aku sendiri juga akan menjauh sejauh-jauhnya."

Tapi Ke Fei menolak ikut campur dengan alasan ditelepon seseorang lalu pamit meninggalkan Wei Wei dan Ke Huan berduaan, dia mau pergi 'beli cola'. (Pfft!)

Tapi sebelum pergi, dia berkomentar... "Aku benar-benar merasa kalau kalian berdua sangat... aneh."


Wei Wei mau pergi juga, tapi Ke Huan dengan cepat mencegahnya. Sepertinya Wei Wei masih punya perasaan padanya yah. Jika tidak, lalu kenapa Wei Wei tidak berani makan bersamanya? Cuma makan kok.

"Apa kau sedang menggunakan psikologi terbalik padaku?"

"Iya. Aku menertawaimu karena tidak berani."

Wei Wei sukses terpengaruh dan akhirnya duduk lagi, tapi mereka makan dalam diam dari awal sampai akkhir. Bru saat Wei Wei mengambil minum, Ke Huan melihat jarinya yang kosong tanpa cincin.


Di mana cincin lamarannya Wei Wei? Bukankah orang yang dilamar seharusnya sangat bahagia saat membicakan cincin lamarannya? Lalu kenapa Wei Wei malah tidak bereaksi?

Wei Wei santai saja mengeluarkan cincin itu dari saku bajunya lalu memakainya kembali. Dia mencopotnya cuma karena tidak nyaman memakainya di kantor. Dia lalu mengeluarkan uangnya dan menegaskan bahwa dia berani makan berduaan dengan Ke Huan karena dia ingin membuktikan kalau dia tidak punya perasaan apapun pada Ke Huan.

Tapi saat dia hendak beranjak pergi, Ke Huan mencegahnya. "Aku benar-benar tidak bahagia hari ini. Tapi terima kasih karena kau mau makan bersamaku. Jika kau punya waktu luang lagi, anggap saja ini membantu melewati hari tersulit dalam hidup seorang teman. Aku akan sangat bersyukur."

Ucapannya benar-benar tulus hingga membuat Wei Wei mengalah dan tidak jadi pergi. Memangnya ada kejadian besar apa yang membuat trader kelas atas seperti Ke Huan memohon padanya seperti ini.

"Hari ini aku mengalami kerugian terbesar dalam sejarah karirku. Aku pasti akan dihukum para eksekutif di perusahaan. Kehidupan pribadiku juga jadi semakin rumit. Makanya aku ingn tahu apa yang biasanya kau lakukan saat kau sedang tidak bahagia untuk membuatmu bangkit kembali? Siapa tahu aku juga bisa mencobanya."


Wei Wei punya ide bagus... lalu membawa Ke Huan ke tempat pijat relaksasi kaki yang jelas saja membuat mereka berdua heboh jejeritan. Mereka bahkan refleks saling menggenggam dan meremas tangan satu sama lain saat berusaha menahan sakitnya.

 

Berkat itu, ketegangan di antara mereka mulai mencair sekarang, Wei Wei bahkan bisa tersenyum pada Ke Huan, Ke Huan pun senang.

"Tak kusangka kau bisa seterbuka itu padaku, menjerit kesakitan sekencang-kencangnya. Tapi aku benar-benar berterima kasih padamu. Apa kau tahu, selama beberapa tahun terakhir ini, kaulah orang pertama yang membuatku tertawa bahagia. Aku sangat berterima kasih."

Tapi ucapannya itu malah membuat jadi canggung lagi dan bergegas menghindar, "itu cuma pijat kaki, tidak perlu berterima kasih."

"Tapi saat bersama orang lain biasa saja. Tapi bersamamu rasanya menyenangkan."


Hao Yi ternyata janjian makan malam bersama Mai Zi. Hmm, sepertinya Mai Zi mau menawari Hao Yi pekerjaan, dia bahkan memberitahu Hao Yi bahwa pegawainya dari tim penelitian dan pengembangan akan segera datang juga.


Selesai mengemas beberapa barangnya yang ketinggalan, Wei Wei mau langsung pulang. Tapi Ke Fei tidak terima ditinggal begitu saja dan menuntut Wei Wei untuk mengatakan sesuatu padanya. Wei Wei bingung, memangnya apa yang harus dia omongin ke Ke Fei?

"Jangan bodohi aku. Kau tidak cukup pintar untuk itu. Katakan, apa yang kau lakukan bersama Ke Huan setelah aku meninggalkan restoran?"

"Memangnya apa yang seharusnya kulakukan dengan Chu Ke Huan? Aku bahkan belum mengomelimu karena meninggalkanku sendirian."

"Please deh. Kalau aku ada di sana, aku hanya akan jadi obat nyamuk di antara kalian berdua. Jujur aja, Chu Ke Huan jelas-jelas sedang mengejarmu."

Wei Wei canggung menyangkal dan menegaskan kalau dia mau menikah. Tapi Ke Fei tak terpedaya semudah itu, Wei Wei mau menikah dengan 321 itu masalah nanti, Ke Huan mengejarnya itu masalah sekarang. Bahkan sekalipun dia sudah menikah, Wei Wei tidak akan bisa menghentikan siapapun untuk mengejarnya.


Tak nyaman, Wei Wei berusaha meminta Ke Fei untuk tidak membicarakan masalah ini. Tapi tentu saja sikapnya malah membuat Ke Fei makin curiga. Kenapa Wei Wei tidak mau membicarakannya? Apa karena dugaan Ke Fei benar?

"Nggak!"

"Aku benar. Lalu bagaimana perasaanmu? Apa hatimu berdebar kencang?"

"Nggak! Aku sudah menerima lamarannya Hao Yi! Kenapa juga hatiku berdebar?"


"Kalau begitu, katakan padaku. Bagaimana seandainya 321 tidak melamarmu? Apa yang akan kau lakukan?"

Wei Wei sontak gelisah dan reaksinya itu tak lepas dari mata tajam Ke Fei. Jadi Wei Wei tidak akan ragu?  Wei Wei ngotot menyangkal, jangan asal menduga. Ke Fei bukan dia.

"Justru karena aku bukan kau, makanya aku bisa melihat segalanya dengan lebih jelas. Perasaan di antara kalian sangat jelas. Kalian berdua lebih dari sekedar teman, hampir seperti kekasih."

Wei Wei masih saja bersikeras menyangkal, pokoknya tidak. Ke Fei tetap tak percaya, katakan sejujurnya, apa Wei Wei sungguh-sungguh mencintai 321? Apa 321 benar-benar calon suami idealnya? Wei Wei tampak agak ragu sesaat, tapi kemudian dia mengiyakannya lalu bergegas pergi.

"Kau bohong."

"Nggak!"

"Kau jelas bohong."

"Terserah!"


Keesokan harinya di kantor, Hao Yi mengejutkan Da Wei karena tiba-tiba saja dia mengumumkan kalau dia mau mengundurkan diri dengan alasan kalau dia mau menikah... dan dia harus mengundurkan diri karena calonnya itu adalah rekan sekantor mereka, Zhou Wei Wei.

Kesal, Da Wei langsung saja mendatangi Wei Wei dan mengonfrontasinya, menuduh Wei Wei menyuruh Hao Yi untuk mengundurkan diri. Tapi Wei Wei malah kaget sendiri mendengar Hao Yi mau mengundurkan diri. (Hah? Jadi Hao Yi nggak ngasih tahu Wei Wei dulu gitu? Gila tuh orang! Mana nggak dateng ngebelain Wei Wei lagi!)

Da Wei tak percaya kalau Wei Wei tidak tahu tentang masalah itu. Bahkan sekalipun mereka mau menikah, seharusnya Wei Wei lah yang mengundurkan diri dan bukannya Hao Yi! Dia salah satu orang penting di tim mereka!


Ke Fei langsung maju membela Wei Wei, masalah Wei Wei mau menikah itu kan bukan ursannya Da Wei, ngapain juga dia musti datang kemari dan ngamuk-ngamuk. Da Wei tambah kesal mendengarnya, departemannya sekarang jadi kacau! Mencari insinyur yang bagus itu susah, tahu!

Dan sekarang Hao Yi mengundurkan diri gara-gara Wei Wei. Jika mereka tidak bisa menemukan pengganti yang cocok dan semua proyek di departemen mereka tertunda, maka itu semua salah Wei Wei.

"Maaf."

"Ngapain kau minta maaf!" Ke Fei tidak terima.

Kalau semua proyek di timnya Da Wei tertunda gara-gara Hao Yi mengundurkan diri, apa semua orang di departemennya itu babi? Kenapa mereka iri karena Wei Wei dan Hao Yi mau menikah?!
Apa mentalnya Da Wei jadi bermasalah karena dia kelamaan menjomblo? Kalau dia memang hebat, cari aja cewek buat dia nikahi, sana!

"Kalau aku mau menikah, aku tidak akan menikahi cewek semacam Zhou..."

"Teruskan! Kalau kau berani ngomong lagi, akan kurobek mulutmu! Kalau Li Hao Yi mau berkorban demi Zhou Wei Wei, berarti Zhou Wei Wei hebat. Apa hubungannya denganmu?! Balik ke kantormu sana! Sekarang! Jika tidak, akan kulaporkan kau pada Bos karena mengganggu ketenangan departemen kami dan melecehkan pegawai perempuan."

Kesal, tapi terpaksalah akhirnya Da Wei pergi.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments