Sinopsis Before We Get Married Episode 4 - 1

Sinopsis Before We Get Married Episode 4 - 1

In case kalian penasaran sama lagu-lagu yang didengar Wei Wei dan Ke Huan di coco bar, aku akan kasih info penyanyi dan judul lagunya. Aku jadi suka banget sama-sama lagu-lagunya Bii gara-gara drama ini. Hehe. Semuanya ada di youtube, kalian cari sendiri aja, yah. ^^

1. Darling, by Mavis Fan (Ini lagu yang didengar Wei Wei di episode 2 setelah dia diusir sama Hao Yi, liriknya udah kuterjemahin di sinopsis episode 2).

2. All You Did, by Bii (Lagu yang didengar Ke Huan setelah gagal ngomong sama Zi Yuan)

3. I'm Still Missing You, by Bii (Lagu yang di dengar Ke Huan di episode 4 ini)

Episode 4 - Part 1


Ke Fei heran melihat Wei Wei malah melamun setelah kencan butanya. Apa dia kecewa karena cowoknya nggak ganteng?

"Ganteng."

"Dia nggak tinggi?"

"Tinggi."

"Berarti dia pasti miskin."

"Dibanding dengan kita, dia sangat kaya."

Hah? Kalau tuh cowok tampan, tinggi, dan kaya... tuh cowok pasti punya kepribadian buruk yah? Tahan aja lah, kenapa juga Wei Wei menolaknya?

"Akulah yang ditolak."


Ke Huan melamun di taman saat dia melihat Hao Yi lewat setelah memeli cincin yang direkomendasikan Ke Huan tadi. Ke Huan mengaku kalau dia belum bisa pergi gara-gara rekan kerjanya yang belum selesai shopping sedari tadi. Tak disangka malah bertemu Hao Yi lagi di sini, mereka berjodoh.

"Jika kau bersedia menjual rumahmu padaku, kita akan semakin berjodoh."

"Kau sangat menginginkan rumahku?"

"Aku cuma bercanda. Aku tidak mampu membelinya."

Ke Huan menyimpulkan kalau ini pasti rumah pertama Hao Yi, kan? Hao Yi membenarkan, dia dan Wei Wei berencana untuk pensiun di usia 65 tahun. Tapi Ke Huan penasaran, bagaimana jika terjadi sesuatu yang menggagalkan rencana mereka? Hao Yi santai saja berkata bahwa jika itu terjadi, maka mereka harus mengubah rencana mereka.

"Sepertinya kau sangat mencintainya," komentar Ke Huan.


Hao Yi mengiyakannya. Memikirkan perkataan Wei Wei semalam, Ke Huan tiba-tiba saja berubah pikiran dan memutuskan untuk memberikan diskon 8 juta dolar itu. Jadi mereka bisa membeli rumahnya seharga 24 juta dolar.

Hao Yi jelas kaget mendengarnya, dia sampai speechless tak tahu harus ngomong apa. Ke Huan beralasan kalau ini karena Wei Wei adalah teman sekolahnya Zi Yuan, jadi dia ingin semua orang bahagia.

Hao Yi senang. "Selain terima kasih, aku tidak tahu harus ngomong apa lagi."


Kedua pria itu langsung menyepakatinya dengan jabat tangan. Ke Huan hanya meminta Hao Yi untuk berjanji bahwa mereka akan hidup bahagia setelah membeli rumahnya. Dia akan menghubungi agen real estate secepatnya. Ke Huan lalu pamit setelah itu.

"Oh yah. Jangan biarkan Wei Wei terjebak dalam hujan lagi."

Hah? Hao Yi bingung, kapan Wei Wei terjebak hujan? Bagaimana Ke Huan bisa tahu? Tapi Ke Huan mengklaim kalau dia hanya bicara hipotesis.


Ke Fei bingung apa maksudnya Wei Wei ditolak, apa dia kentut atau ngupil di depan pria itu? Wei Wei kan lumayan cantik dan penampilannya juga bagus, tapi dia malah ditolak? Emangnya seberapa tampan, tinggi, dan kaya pria itu?

"Entahlah. Aku tidak tahu harus senang atau sedih."

Tepat saat itu juga, Hao Yi nge-chat. Wei Wei langsung meneleponnya dan Hao Yi dengan antusias mengabarkan bahwa Ke Huan sudah setuju untuk menjual rumahnya dengan diskon 8 juta dolar.

Wei Wei jelas kaget sampai bingung harus ngomong apa. Dia langsung menghubungi Ke Huan, tapi tidak dijawab. Ke Fei penasaran dia menelepon siapa?

"Pria yang menolakku." Wei Wei langsung mengunci pintu tanpa mempedulikan ocehan Ke Fei.

"Apa?! Hei, harga diri dikit dong. Dia menolakmu, ngapain kau meneleponnya?!"


Malam harinya, Ke Huan mendengarkan lagu I'm Still Missing You di coco bar saat Wei Wei datang. Bagaimana Wei Wei tahu dia ada di sini?

Wei Wei tidak mengerti, kenapa Ke Huan memberi mereka diskon? Dan kenapa Ke Huan memberitahu Hao Yi dan bukannya Wei Wei? Apa sebenarnya yang dia pikirkan?

"Memangnya apa yang kupikirkan penting?"

Setidaknya jelaskan kenapa Ke Huan sangat marah semalam tapi malah berubah pikiran hari ini? Bukankah Ke Huan kemarin bilang kalau dia tidak mau menjual rumahnya dan kesepakatan mereka batal?

"Karena aku ingin kau bahagia. Aku menjual rumah padamu, bukan pada 321. Apa kau ingat apa yang kukatakan padamu semalam? Aku bilang, kau adalah wanita paling tulus yang pernah kutemui. Dan aku serius."

Sebelum Wei Wei, dia tidak pernah sekalipun melihat seorang wanita mengejar struk taksi senilai 105 dolar dengan begitu sungguh-sungguh. Dia juga tidak pernah melihat seorang wanita yang begitu sungguh-sungguh mengejar sebutir apel yang terjatuh ke danau.

Dan seorang wanita... yang demi mewujudkan impian pacarnya, rela mengorbankan dirinya untuk menghabiskan malam dengannya. Wei Wei bahkan memanggang daging dengan tulus dan menyiapkan makan malam mereka yang mungkin penuh dengan bahaya.


"Kau adalah wanita pertama yang menghadapi bahaya dengan sangat tulus... dan aku yakin kalau kau adalah wanita terakhir. Aku tidak tahu apakah aku punya kesempatan atau keberanian untuk mengatakan ini padamu di masa depan nanti. Tapi sekarang ini, hanya kau satu-satunya orang yang bisa menemukanku. Tapi sayang, sayang sekali... aku terlambat bertemu denganmu."

Karena itulah, Ke Huan memutuskan untuk memberikan restunya dan berhenti mengacaukan hidup Wei Wei, agar Wei Wei bisa melanjutkan rencana hidupnya karena Wei Wei pantas mendapatkan kebahagiaan paling sederhana.

Ke Huan benar-benar tulus hingga membuat Wei Wei jadi canggung dan galau. "Terima kasih."

"Akulah yang harus berterima kasih. Terima kasih karena kau membuatku melihat diriku sendiri. Aku benar-benar bahagia, aku bahagia karena menyukaimu dan mengejarmu."


Ke Huan mengulurkan tangannya dan membelai rambut Wei Wei... sebelum akhirnya dia bernjak pergi. Tapi sebelum itu, dia memberitahu Wei Wei bahwa alasannya menjual rumah itu pada Wei Wei karena rumah itu menyimpan kenangan mereka berdua. Dia langsung pergi setelah itu, meninggalkan Wei Wei yang jadi semakin galau.


Zi Yuan kaget mendengar Ke Huan memutuskan untuk menjual rumah ini pada Wei Wei. Mau dia jual berapa? Biarpun dia dan Wei Wei teman kuliah, tapi jangan menjual rumah ini dengan harga sembarangan. Ke Huan juga tidak mendiskusikannya dulu dengannya.

"Ini rumahku. Mau kujual berapa itu urusanku," ketus Ke Huan. "Lagipula, bukankah kau ingin menjual rumah ini sesegera mungkin?"

Panik mendengar Ke Huan marah, Zi Yuan buru-buru mengalah lalu mencoba mengajak Ke Huan melihat-lihat brosur beberapa apartemen baru pilihannya. Tapi Ke Huan bahkan tidak tertarik sedikitpun untuk melihatnya dan asal saja memilih salah satu. Sisanya dia serahkan pada Zi Yuan, yang penting mereka bisa segera pindah dan menyerahkan rumah ini pada Wei Wei dan Hao Yi.


Dia langsung masuk kamar setelah itu. Zi Ting diam saja memperhatikan interaksi aneh mereka. Zi Yuan tampak jelas hampir menangis gara-gara sikap Ke Huan itu. Tapi saat Zi Ting mengomentari sikap aneh Ke Huan itu, Zi Yuan langsung pasang senyum manis dan nyerocos antusias tentang apartemen pilihan Ke Huan itu.

Tapi Zi Ting dengan cepat menyela karena bukan masalah apartemen ini yang dia permasalahkan. Dia yakin ada yang salah dengan hubungan mereka berdua. Yang satu bahkan tidak mau repot-repot melihat apartemen yang mau dia beli, dan yang satunya asyik dengan dunianya sendiri.

"Kalian tidak memiliki kehangatan dalam hubungana kalian. Bukankah seharusnya kalian berdiskusi tentang masalah pening seperti membeli sebuah rumah?"

"Gao Zi Ting, apa maksudmu?"

"Ada yang salah dengan hubungan kalian."


Tapi Zi Yuan ngotot tidak ada masalah dalam hubungan mereka, Ke Huan hanya memeprcayainya, makanya Ke Huan membiarkannya untuk mengurus segalanya. Justru itu masalah, Zi Ting merasa mereka berdua sudah tidak mau lagi saling berkomunikasi dengan benar. Semakin besar rumah mereka, maka jarak di antara mereka akan semakin besar.

Zi Yuan masih saja bersikeras kalau dia dan Ke Huan sudah bersama selama 10 tahun, mereka sudah merasa nyaman dengan satu sama lain dan sudah saling memahami apa yang satu sama lain pikirkan. Lagian kalau Ke Huan beneran menyerah, ngapain juga dia menghabiskan uang puluhan juta untuk membeli rumah ini.

Zi Ting nyerah deh. Mungkin dia hanya berpikir terlalu berlebihan. Karena itulah, dia tidak akan ikut campur lagi. Dia akan segera mencari rumah dan pindah. Dia tidak mau menyaksikan tragedi di sini.
 

Hari ini, Ke Huan dan Hao Yi akhirnya menandatangani surat kontrak jual-beli rumah itu. Tapi hanya Hao Yi dan Zi Yuan yang tampak bahagia, Ke Huan dan Wei Wei hanya pura-pura menampilkan senyum manis mereka.

Usai tanda tangan, Hao Yi langsung memeluk Ke Huan saking bahagianya. Dan Zi Yuan pun langsung memeluk Wei Wei. Mereka sama sekali tidak sadar Wei Wei dan Ke Huan yang justru saling berpandangan dengan intens dan sedih.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments