Sinopsis About is Love Episode 24 - 3

Sinopsis About is Love Episode 24 - 3

Zhou Shi punya ide bagus. Dia lalu memasang headset di kedua telinga Wei Qing, memakaikannya kacamata hitam, lalu menuntun Wei Qing jalan lagi sambil bersiaga melindungi Wei Qing dari siapapun yang lewat terlalu dekat dengannya.


Dia lalu mendudukkan Wei Qing di sebuah bangku dan menyuruh Wei Qing untuk melepaskan kacamata hitamnya dan melihat sekitarnya. Lihatlah, tidak sesulit itu kan? Wei Qing kaget juga melihat dia sudah jalan sampai sejauh ini, semua ini berkat Zhou Shi.


Tapi tiba-tiba Zhou Shi meninggalkannya gara-gara pengen beli waffle dan tiba-tiba saja ada dua anak kecil yang lari mendekati Wei Qing yang jelas saja membuat Wei Qing ketakutan dan bergegas menjauh dari mereka.

Zhou Shi mencoba menawarinya waffle itu, tapi Wei Qing ngotot menolak. Bahkan saat Zhou Shi mencoba berakting sok imut pun Wei Qing tetap tak terpengaruh. Kesal, Zhou Shi mengancam mau meninggalkannya dan baru saat itulah Wei Qing menyerah dan akhirnya mau juga memakannya.

"Enak kan? Kau itu cuma menakut-nakuti dirimu sendiri. Sama seperti berinteraksi sama orang. Asalkan kau relax, kau pasti bisa melakukannya."

"Benar. Nona Zhou benar."


Mereka melanjutkan jalan-jalan lagi saat tiba-tiba saja Zhou Shi melihat penjual jajanan tahu busuk. Zhou Shi langsung antusias beli itu juga, dan lagi-lagi mencoba menawari Wei Qing. Tapi kali ini Wei Qing benar-benar tidak mau, bau!

Tapi Zhou Shi terus saja memaksa sampai membuat Wei Qing jadi semakin panik menghindarinya... tapi malah tak sengaja bertubrukan dengan seseorang yang pada akhirnya membuat Zhou Shi ikutan terjatuh menimpanya dan tahu busuk itu tumpah ke bajunya. Wkwkwk! Wei Qing sontak mewek heboh.


Wei Qing akhirnya mengantarkan Zhou Shi pulang malam harinya. Dia merasa bersalah karena tadi mencengkeram tangan Zhou Shi erat-erat. Zhou Shi tidak mempermasalahkannya, dia mengerti kalau Wei Qing panik tadi, jadi wajar saja kalau Wei Qing mencengkeramnya.

"Maaf."

"Aku kan sudah bilang tidak masalah. Lagian tadi aku menumpahkannya ke bajumu, jadi anggap saja impas."

"Tidak. Yang itu cuma masalah sepele. Jika bukan karenamu, aku pasti tidak akan bisa bertahan di tengah keramaian. Jika bukan karenamu, aku tidak akan pernah mencoba egg waffle di mall. Tapi, berkat kau aku perlaham mulai bisa merasa seperti orang normal. Terima kasih."

Karena itulah, mulai hari ini, Wei Qing akan menyerahkan pengobatan dirinya di tangan Zhou Shi sepenuhnya. Jangan khawatir, Zhou Shi janji akan membuat Wei Qing jadi seperti orang normal kembali biar Wei Qing bisa menyentuh siapapun yang Wei Qing inginkan. Eh, bentar! Nggak enak banget didengarnya. Zhou Shi koreksi, biar Wei Qing bisa disentuh oleh siapapun.

"Ha! Tutup mulutmu!" Kesal Wei Qing. "Tapi ada sesuatu yang harus kau lakukan."

"Apa?"


Tak lama kemudian, Zhou Shi keluar dengan membawa koper dan pamit mau menginap di rumah Wei Qing. Fei Fei jelas heran mendengar Zhou Shi mau tinggal di rumah Wei Qing lagi. Apalagi kali ini Zhou Shi tidak bisa memberitahu alasan detilnya.

Zhou Shi cuma berkata bahwa Wei Qing mengalami sesuatu yang serius dan hanya dia satu-satunya yang bisa membantu Wei Qing menyelesaikan masalahnya. Semua hal yang dilakukan Wei Qing selama ini juga gara-gara masalah ini.

"Jadi waktu dia pindah kemari, juga karena dia butuh bantuanmu?"

"Iya. Dia sudah banyak membantuku. Jadi kali ini aku hanya membalas kebaikannya."

"Baiklah. Selama dia tidak membulimu, maka tidak masalah."

"Jangan khawatir. Bahkan sekalipun dia ingin membuliku, dia tidak akan bisa."

"Iya juga sih. Baiklah, pergilah. Jika dia membulimu, telepon aku secepatnya. Aku dan Qiu Jing akan segera datang menyelamatkanmu. Peluk!"

Zhou Shi memberikan pelukannya yang dimintanya lalu pamit.
 

Tapi sesampainya di rumah Wei Qing, dia malah tercengang melihat Wei Qing menulis banyaaaaaak sekali aturan yang harus dia patuhi di rumah ini. Dia bahkan dilarang makan apel di sembarang tempat biar airnya nggak muncrat di mana-mana.

"Banyak amat aturannya." Gerutu Zhou Shi.

"Kebiasaan baik bisa mengubah watakmu dan bermanfaat untuk masa depanmu."

"Di mana kamar tamunya? Apa sudah disiapkan?"

"Kau tidak akan tidur di kamar tamu. Kau akan tidur denganku."

APA?!!! Tidur sama Wei Qing?! Kenapa? Wei Qing mengingatkan kalau selama ini dia sering mendapat mimpi buruk. Tapi dia menyadari bahwa saat dia bersama Zhou Shi, dia bisa tidur dengan nyenyak.

Karena itulah, karena mereka harus selalu melakukan kontak, sekalian mereka jadi semakin in~~m. Tapi jangan khawatir, dia cuma akan tidur bersama Zhou Shi tanpa melakukan hal lain.

Zhou Shi keberatan. Dia tidak masalah kalau cuma pindah kemari, tapi kalau untuk tidur bersama Wei Qing, dia tidak bisa menerimanya. Bhakan sekalipun tidak ada apa-apa di antara mereka berdua. Tapi jika orang lain mengetahuinya, mereka pasti akan salah paham.

Wei Qing jadi tak enak juga mendengarnya. "Maaf. Aku tidak memikirkannya dengan baik."


Kalau begitu, Zhou Shi mau ke kamar tamu sekarang. Tapi... terlebih dulu dia lari ke ruang makan hanya untuk menghabiskan apelnya sesuai aturan dan sukses membuat Wei Qing tersenyum gara-gara melihat tingkah imutnya.


Nyonya He marah saat mengetahui apa yang dilakukan Xue Zi. berusaha menenangkannya, He Wei mengklaim ada sebuah cara untuk menyelamatkan Yun Ma Arts. Sekarang ini kan Yun Ma Arts dimiliki oleh 3 pemegang saham.

Dan cara jitu yang dimaksudnya adalah jika Wei Qing memberikan sahamnya padanya, maka He Wei akan menjadi pemegang saham terbesar Yun Ma Arts. Tapi dia yakin takkan mudah untuk membujuk Wei Qing melakukan itu.

Dia bahkan dengan liciknya menuduh Wei Qing lah yang menyuruh Xue Zi melakukan ini biar Yun Ma Arts jatuh ke tangan mereka berdua sehingga mereka bisa menyingkirkan He Wei dan Nyonya He.

Dan Nyonya He malah mempercayainya begitu saja. Lalu apa yang harus mereka lakukan sekarang? Mereka tidak boleh membiarkan Wei Qing dan Xue Zi merampas Yun Ma Arts.


He Wei usul, bagaimana kalau mereka memstikan apa sebenarnya niatan Wei Qing. Setelah mengetahuinya, mereka bisa memikirkan sebuah rencana. He Wei langsung menelepon Wei Qing saat itu juga.

Wei Qing malas mengangkatnya, tapi He Wei pantang menyerah hingga akhirnya Wei Qing mau juga mengangkat teleponnya. He Wei to the point tanya apa rencana Wei Qing untuk menangani Xue Zi.

"Memangnya apa yang bisa kulakukan sekarang."

"Berhentilah pura-pura. Kau dan aku harus bekerja sama, itu satu-satunya cara untuk menekan Xue Zi. Yun Ma Arts adalah peninggalan ayahmu. Apa kau sekejam itu untuk membiarkannya jatuh ke tangan orang asing?"

"Kalau begitu, transfer-lah saham-sahammu padaku."

"Kau tahu itu tidak mungkin," tolak He Wei.

"Kalau begitu, tak ada yang perlu kita diskusikan." Wei Qing langsung memutus sambungan mereka.


He Wei tidak terima diacuhin dan langsung menelepon lagi. Dengan kesal dengan menegaskan kalau dia tidak sedang memohon pada Wei Qing, dia ini sedang membantu Wei Qing.

He Wei mengingatkan bahwa dia tidak akan rugi apapun biarpun Yun Ma Arts mau jatuh ke tangan siapapun karena dia akan tetap mendapatkan bagian keuntungan. Tapi Wei Qing beda, jika Yun Ma Arts jatuh ke tangan perusahaan Si Nuo, maka perusahaan Yun Ma pasti akan ikut terpengaruh juga.

Sekarang saatnya Wei Qing menunjukkan baktinya sebagai seorang putra. Jika Wei Qing menransfer saham-sahamnya, mungkin ibunya Wei Qing akan memaafkannya.

"Aku mungkin saja mau mentransferkan sahamku. Suruh dia berdiskusi denganku." Pungkas Wei Qing mengakhiri teleponnya.


Saat Zhou Shi keluar kamar, dia malah mendengar suara-suara dari kamar Wei Qing dan mendapatinya lagi main game jadul. Dia bahkan memaksa Zhou Shi untuk ikut main juga. Zhou Shi males awalnya, tapi lama-lama dia jadi keasyikan. Tapi ujung-ujungnya dia kalah terus. Zhou Shi lama-lama kesal dan langsung ngambek menolak main lagi.


Tapi saat dia mau beranjak pergi, Wei Qing memencegahnya dan menuntutnya untuk tidur dengan Wei Qing. Soalnya Wei Qing tidak akan bisa tidur tanpa Zhou Shi.

"Kan bukan salahku kalau kau tidak bisa tidur."

"Tentu saja itu salahmu. Kau tidak mau tidur bersamaku."

"Logika macam apa itu? Aku tidak peduli, aku mau tidur!"

"Tidak boleh. Kau tidur denganku atau kita berdua sama-sama tidak bisa tidur."

Ah! Wei Qing punya ide. Kalau Zhou Shai malu tidur satu ranjang dengannya, mereka tidur saja di sofa seperti yang pernah mereka lakukan dulu. Oke? Ambil selimut, cepetan! Nggak usah berpikir untuk mengunci pintu kamar tamu. Ingat baik-baik, ini rumahnya. Wei Qing bisa membuka semua kamar di rumah ini.


Zhou Shi beranjak pergi dengan kesal... tapi akhirnya dia kembali tak lama kemudian dengan membawa selimut. Wei Qing senang dan langsung membaringkan dirinya di pangkuan Zhou Shi.

"Apa kau sudah mandi?" Protes Zhou Shi yang tampak jelas gugup.

"Tentu saja sudah. Nih, endus bauku."

"Nggak usah."

"Lampunya belum dimatikan, biar kumatikan dulu." Zhou Shi berusaha menghindar. Tapi Wei Qing dengan cepat mencegahnya lalu menepuk tangannya dua kali dan lampu seketika padam. Woah! high class banget. Tak bisa menghindar lagi, terpaksalah Zhou Shi akhirnya tidur dengan posisi duduk.

Bersambung ke episode 25

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam