Kiss - The Series Episode 14 - 2


Na dan Jane pergi menemui Tuan Thawee. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Tuan Thawee akhirnya bersedia menemui mereka. Tapi sikapnya masih dingin seperti dulu, dia bahkan mengklaim tidak tertarik sedikitpun dengan apa yang ingin Na tunjukkan padanya.

Na tidak peduli dan tetap memberikan dokumen itu pada Tuan Thawee. Na memberitahu bahwa dokumen itu sangat penting bagi Tuan Thawee karena dokumen itu adalah laporan keuangan Majalah Angel.

Laporan keuangan yang ditunjukkan oleh pihak Majalah Angel adalah dokumen palsu, sementara dokumen yang ini adalah yang asli dan dalam dokumen itu tertera jelas untung-rugi Majalah Angel yang sebenarnya.

"Kalau dokumen yang kau miliki ini asli, lalu bagaimana bisa kau mendapatkannya?" tanya Tuan Thawee tak percaya.

"Kalau anda tidak percaya dokumen ini asli, saya yakin anda bisa mencari cara untuk memverifikasinya"

Na meninggalkan dokumen itu di meja lalu pamit pergi meninggalkan Tuan Thawee dalam kebimbangan. Jane diam-diam bersorak senang.


Thada menangis teringat kata-kata Sanrak yang menolak niatnya bertanggung jawab. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana agar bisa memuaskan semua orang. June mencemaskan Thada dan ingin pergi mencarinya tapi Pete tak setuju, saat ini lebih baik membiarkan Thada sendiri.


Sanrak menyesal karena tidak pernah menjadi kakak yang baik untuk Sandee. Dia menyadari ada sesuatu yang mengganggu pikiran Sandee tapi dia tidak pernah benar-benar menanyakan apakah Sandee punya masalah atau tidak.

Chacha berusaha menenangkannya, dia juga menyesal karena tidak pernah melakukan apapun untuk membantu Sandee padahal dia juga tahu ada sesuatu yang salah. Tapi walaupun begitu, daripada menyalahkan diri sendiri terus, Chacha merasa jauh lebih baik jika sekarang mereka mulai memikirkan solusinya.


Dokter akhirnya keluar tak lama kemudian. Dia memberitahu mereka bahwa secara keseluruhan Sandee baik-baik saja, dia hanya menderita luka kepala ringan dan lengan patah. Lalu bagaimana dengan bayinya? Apakah bayinya selamat? tanya Sanrak.


Entah apa jawaban dokter karena ketiga teman Thada langsung pergi mencarinya. Mereka ragu dan saling tunjuk satu sama lain untuk memberitahu Thada.

Kao lah yang akhirnya angkat bicara "Thada, dengarkan aku baik-baik... Sandee, dia tidak hamil" (Hah?)

"Kau bilang apa?"

"Benar, Sandee tidak hamil" ujar June.


Dalam flashback, dokter bingung sendiri dengan pertanyaan Sanrak. Dia memberitahu mereka bahwa dia melakukan pemeriksaan panggul karena saat dibawa ke rumah sakit, Sandee mengalami pendarahan. Tapi darah itu adalah darah haid-nya dan Sandee sama sekali tidak hamil.


Thada masih belum percaya dan mengira mereka cuma sedang mencandainya. Pete ikut mengkonfirmasi kebenaran itu. Menurut dokter, stres yang dialami Sandee belakangan ini karena datang bulannya telat. Jadi sekarang Thada tidak perlu cemas lagi. Tapi tetap saja Thada masih sangat bingung.

"Syukurlah. Kalau tidak, aku bakalan harus menjalani sisa hidupku dalam rasa bersalah" aku Pete.

Semua orang langsung berpaling heran padanya, apa maksud ucapannya itu. Dan mereka makin curiga saat Pete tiba-tiba mundur menjauh dengan ekspresi aneh. Pasti ada sesuatu yang dia sembunyikan dari mereka semua. Dengan ragu Pete akhirnya mengaku...

Flashback, 


Ternyata memang ada sesuatu yang tidak Pete katakan tentang kejadian malam itu. Sebenarnya malam itu, Pete sengaja menidurkan Sandee di kasurnya Thada sementara Thada dia taruh di sofa. 

Saat itu, dia ditelepon Kao yang masih cemburu berat setelah mengetahui Pete pergi bersama Sandee dan Thada.

Tidak ingin Kao cemburu terus, Pete akhirnya berinisiatif menidurkan Thada satu kasur bersama Sandee. Dia cuma membaringkan mereka bersama di sana, tapi tiba-tiba saja Sandee dan Thada sama-sama melepaskan pakaian masing-masing gara-gara kepanasan lalu tidur.

Dan Pete malah sengaja memposisikan mereka dalam keadaan tidur saling berangkulan. Yah, seperti itulah ceritanya bagaimana akhirnya mereka terbangun keesokan harinya dalam keadaan te~~~~~ng padahal mereka sebenarnya tidak melakukan apapun.

Kembali ke masa kini,


Jelas saja mereka semua langsung marah pada Pete. Dia berusaha membela diri dan beralasan kalau dia melakukan itu karena pacarnya sangat cemburu pada Sandee. Dia sengaja mencomblangkan Sandee dengan Thada agar pacarnya tidak cemburuan terus.

"Jadi apa sekarang kecemburuannya itu sudah berakhir? Apa kau lihat bagaimana jadinya sekarang?" tuntut Thada kesal "Kau pasti sangat mencintai pacarmu yah sampai-sampai kau tidak peduli sama sekali akan apa yang terjadi padaku dan Sandee?"

Pete berusaha melarikan diri tapi Thada berhasil menangkapnya dengan cepat. June langsung menuntut siapa pacarnya Pete sampai dia tega melakukan ini pada Sandee dan Thada. 

Pete dan Kao langsung terdiam canggung. Thada juga penasaran, siapa sih pacarnya Pete? Anak fakultas apa dia? Apa mereka mengenalnya?


Pete tidak menjawab dan sengaja mengalihkan perhatian semua orang dengan cara mengingatkan mereka untuk mencemaskan Sandee saja lalu cepat-cepat kembali ke rumah sakit. Tapi June masih belum mau melepaskan masalah ini begitu saja.

Melihat Kao sedari tadi cuma diam, June menduga kalau Kao pasti tahu pacarnya Pete. Kao berusaha mengalihkan topik dan melarikan, tapi Thada mencegahnya dan menuntut Kao untuk memberitahu mereka tentang apa yang diketahuinya.


Sandee akhirnya sadar tak lama kemudian. Sanrak meminta maaf padanya karena sikapnya yang selama ini acuh pada Sandee dan hanya mempedulikan masalahnya sendiri. 

Sandee meyakinkan kakaknya bahwa dia sama sekali tidak pernah menyalahkan siapapun karena semua ini salahnya sendiri. Dia sengaja menyembunyikan masalah ini dari mereka karena dia takut Sanrak akan kecewa padanya.

"Kami tidak pernah kecewa padamu" ujar Sanrak.

Tapi Sandee yakin kalau mereka sekarang pasti sangat kecewa padanya setelah mengetahui kehamilannya dan memohon pada Sanrak untuk tidak marah pada Thada karena Thada sendiri pun tak pernah menyangka akan jadi seperti ini dan dia juga berniat untuk bertanggung jawab.

Sanrak dan Chacha saling berpandangan sebelum akhirnya memberitahu Sandee "Kau tidak hamil."


Tentu saja Sandee kaget dan bingung. Saat teman-temannya datang sesaat kemudian, Sandee langsung mengkonfrontasi Thada karena waktu itu kan Thada melihat hasil testpack-nya. 

Thada mengaku kalau dia memang menemukan testpack itu di tong sampah dan karena itulah dia langsung menanyakannya pada Sandee.

Dan karena waktu itu Sandee bereaksi sangat tercengang jadi dia pikir Sandee hamil betulan. Padahal sebenarnya dia sama sekali tidak mengerti bagaimana cara membaca testpack, dia sama sekali tidak tahu cara membedakan hasil testpacknya positif atau negatif. (Hmm... Sandee sendiri memang membuang testpack itu tanpa benar-benar melihat hasilnya karena waktu itu Thada keburu menyuruhnya keluar dari toilet)

"Kau memang bego!"

"Kau sendiri juga bego!"


Saat Sanrak dan Chacha keluar untuk menemui dokter, mereka mendapati Thew masih di luar. Thew memang sengaja tidak ikut masuk, mungkin karena masih belum siap menemui Sandee. Dia lalu pamit pergi.

Atas desakan Thada dan June, Pete akhirnya mengakui perbuatannya pada Sandee dan Thada malam itu. Jelas saja Sandee langsung ngamuk. 

Pete membela diri dan menjelaskan bahwa dia sengaja melakukan itu pacarnya sangat cemburu dengan kedekatannya dengan Sandee. June terus menuntut siapa pacarnya Pete. Sandee mengaku kalau dia tahu, pacarnya Pete adalah Kao.


"Kao? Kao yang mana?" tanya June bingung.

"Orang yang berdiri tepat di samping kalian itu."

June dan Thada berpaling ke Kao dan langsung memaki secara berbarengan saking shock-nya. Thada bertanya-tanya sejak kapan Sandee mengetahui tentang hubungan mereka. Sandee mengaku sejak mereka masih mahasiswa baru.

Flashback,


Sejak awal mereka kuliah Sandee sebenarnya sudah mulai mencurigai perasaan Kao pada Pete. Terutama setiap kali Pete bersikap sangat perhatian pada Sandee. Pernah suatu hari Pete memberikan jaketnya pada Sandee tapi Kao cemburu.

Dia langsung menyambar jaket itu lalu memberikan jaketnya sendiri pada Sandee dan dengan kesal menyuruh Sandee untuk membawa jaket sendiri lain kali. 

Dan kecurigaannya akhirnya terbukti saat tak sengaja dia mendengar perdebatan cinta Kao dan Pete.

Kembali ke masa kini,


Thada heran kalau Sandee sudah lama tahu lalu kenapa dia tidak pernah memberitahu mereka. Karena Sandee merasa tidak berhak, apalagi mereka berdua juga tidak mau memberitahu siapapun. 

Pete dan Kao memang sengaja menyembunyikan hubungan mereka karena situasi mereka yang notabene mahasiswa jurusan arsitektur. Orang-orang pasti akan merendahkan mereka dan pada akhirnya akan membuat mereka kesulitan melanjutkan kuliah.

"Lihatlah, kalian sendiri pun tidak bisa menerima kami."

Thada dan June menyangkalnya. Mereka mengklaim kalau mereka bisa menerima mereka dan pilihan se~~~al mereka, hanya saja boleh dong kaget sebentar. 

Mereka semua teman jadi mereka pasti akan menerima mereka apa adanya. Tapi walaupun begitu, Pete dan Kao masih belum bisa tenang karena mereka tahu kalau orang lain tidak akan menerima mereka semudah itu.

Terlepas dari masalah hubungan terlarang mereka, Sandee masih mempermasalahkan perbuatan jahat yang Pete lakukan padanya dan Thada. 

Pokoknya Pete harus bertanggung jawab. Sebagai pacar yang baik, Kao langsung membela Pete dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab tindakan Pete.


Sementara itu, Na duduk merenung di kantornya sambil menatap foto Sanrak. Dia memikirkan kembali kata-kata Chacha waktu itu, apakah dia punya perasaan serius pada Sanrak ataukah dia cuma menganggap Sanrak sebagai gadis manis biasa untuk dipermainkan.


Thada masih setia menunggui Sandee bahkan sampai keesokan harinya. Dia menolak pergi walaupun Sandee terus berusaha mengusirnya. Walaupun Sandee mengklaim kalau dia baik-baik saja tapi Thada merasa kalau dia harus mengurus Sandee.

"Tapi dugaan kita salah. Kau tidak perlu memenuhi janjimu untuk mengurusku" ujar Sandee.

"Aku akan tetap mengurusmu walaupun kita tak punya hubungan apapun"

"Kau tidak mau menyerah semudah itu, yah?"

"Iya. Sebenarnya kalau dipikir-pikir sedih juga sih kita tidak punya bayi. Padahal aku sudah menyiapkan nama untuk bayi kita"

"Apaan?"

"Deeda"


Sandee langsung tertawa mendengarnya. Mereka bercanda tawa sampai Thew datang tak lama kemudian. Dia membawa sebuket bunga dan bertanya pada Sandee "Karena sekarang kau tidak hamil, apa kita bisa balikan?"


Sanrak dan Chacha hendak pergi ke rumah sakit saat Na tiba-tiba muncul dan minta bicara berdua dengan Sanrak. Chacha memutuskan untuk keluar dan memberi mereka privasi. 

Sandee meminta Na untuk cepat-cepat mengatakan apapun yang ingin disampaikannya karena dia harus pergi ke rumah sakit sekarang menjenguk Sandee.

Na kaget mendengarnya, memangnya ada apa dengan Sandee. Sanrak memberitahunya kalau Sandee mengalami kecelakaan ringan tapi sekarang dia baik-baik saja dan meminta Na untuk segera bicara sekarang juga.


"Aku minta maaf. Atas apa yang terjadi di perusahaan dan karena aku telah menyakiti perasaanmu."

"Kau selalu menganggapku sebagai gadis kecil yang bisa kau permainkan, iya kan?"

"Tidak, bukan begitu. Aku melakukan itu karena aku harus mempertimbangkan kembali perasaanku yang sebenarnya padamu. Tapi sekarang aku sudah yakin. Aku menyukaimu, Sanrak. Bisakah kau memaafkanku atas apa yang terjadi dulu?"

Sanrak tercengang mendengar pernyataan cinta Na. Dia mengaku kalau dia tidak pernah marah pada Na. 

Na senang dan langsung meminta Sanrak untuk memberinya kesempatan. Dia lalu mengenggam tangan Sanrak dan meminta Sanrak untuk pacaran dengannya. Sanrak kaget.

Bersambung ke episode 15

Post a Comment

0 Comments