Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 10 - 1

Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 10 - 1


Khun Ying malas keluar kamar, jadi dia menyuruh Prik untuk pergi mengawasi Kade. Kalau dia melihat Kade melakukan sesuatu yang menjijikkan, maka laporkan padanya besok pagi. Prik tentu saja bersedia dengan senang hati untuk itu dan langsung keluar dengan penuh semangat.

Dia menemukan Kade yang saat itu berniat mau keluar. Dia beralasan kalau Khun Ying memerintahkan Kade untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat.

Kade menolak, angin malam ini kan sejuk. Prik ngotot kalau Kade tidak boleh keluar. Jadilah kedua orang itu otot-ototan sengit tak ada yang mau mengalah.

Kesal, Prik sontak membentak Kade dan terus ngotot menyuruh Kade masuk kamar... Kade lagi datang bulan kan? Hah? 

Kade kaget mendengarnya, dari mana Prik tahu? Padahal dia sudah berusaha menyembunyikannya dari semua orang.

Prik mengoreksi. Justru apapun yang dilakukan semua orang yang tinggal di rumah ini, pasti akan diketahui oleh semua orang yang tinggal di rumah ini.

"Segitunya?"

"Anda harus tetap tinggal di kamar. Harap anda tahu itu bahwa wanita yang sedang 'naik kuda', tidak boleh berkeliaran di luar. Karena apa anda sampai lupa dengan adat hidup kita? Apa anda segila itu, jao ka?" Nyinyir Prik. Kesal, Kade terpaksa berjalan kembali ke kamarnya.


Por Date tiba di tempat tujuannya dan langsung bercicit cuit sebagai tanda memanggil Reung. Reung sendiri sudah menunggu di sana dan langsung membalas cuitan Por Date.

Mereka lalu mengendap-endap ke gedung perusahaan dagang Hindia Timur Britania itu dan bertemu Luang Sorasuk di sana.

Tepat saat itu juga, mereka melihat seorang farang keluar dan langsung membentak-bentak para budak lokal untuk kerja. Dia bahkan dengan kejamnya menghajar mereka hanya karena mereka lambat.

Luang Sorasuk emosi melihat kejadian itu. Reung bahkan hampir saja keluar dari persembunyiannya saking kesalnya mau menghajar si bule. Tapi untunglah Por Date sigap mencegahnya.

"Sudah siap, Por Date?" Tanya Luang Sorasuk tak sabaran.

Tapi Por Date memintanya untuk menunggu kesempatan baik dulu. Saat ini angin sedang menuju ke arah mereka. Tidak baik kalau nantinya api malah berkobar ke arah mereka.


Tapi Reung mendesak Por Date untuk beraksi sekarang. Kalau tidak, para budak itu akan mati dihajar si bule itu. Por Date akhirnya setuju. Maka mereka pun mulai beraksi menjalankan rencana mereka.

Luang Sorasuk memanggil 3 ekor kuda untuk mereka masing-masing, Reung membagi-bagikan obor pada mereka. Por Date melaju menuju gedung itu, membakar obornya dengan api lalu melemparnya ke gedung itu.

Api dengan cepat menjalar dan membuat para pekerja berhamburan keluar. Begitu mereka melihat orang yang membakar gedung, sontak mereka semua pergi mengejarnya dan mengepungnya.


Pada saat yang bersamaan, Luang Sorasuk dan Reung masuk ke gudang gedung itu lalu membakarnya dari dalam, sebelum kemudian keluar untuk membantu Por Date menghadapi para penyerang mereka.

Mereka bertiga dengan mudahnya mengalahkan orang-orang itu, bahkan si farang pun bukan tandingan mereka. Mereka langsung kabur ke dermaga setelah membunuh orang-orang itu sambil tersenyum puas.

"Puas sekali. Sekarang kita tunggu dan lihat saja apakah ini berjalan sesuai rencana kita." Ujar Luang Sorasuk.

Mereka pun pulang. Por Date dan Reung naik perahu yang sama sambil nyanyi-nyanyi dengan riang.


Tapi begitu Por Date tiba di rumah, dia malah dikejutkan oleh Kade yang mendadak muncul menghadang langkahnya.

"Mae Karakade!"

"Ya, ini aku. Kau pikir siapa?"

"Kenapa aku harus berpikir siapa? Yang kulihat kau."

"Siapa yang tahu. Hari ini suay ja die (bulannya sangat indah - modern)."

Por Date bingung. "Siapa yang suay ja die (mati)?"

"Pasti ada saja lah."

"Bicaramu aneh seperti biasanya."

"Sekarang kau menyebutku gila."

"Kenapa kau belum tidur? Apa yang kau lakukan di sini?"


Menunggu Por Date pastinya. Dia langsung mengeliling Por Date dengan curiga lalu mendekat untuk mengendus bau Por Date dan langsung kaget. "Ini kan bau..."

Por Date sontak kesal mengomeli sikap Kade yang suka ikut campur. Balik ke kamar sana! 

Baiklah, melihat Por Date pulang dengan selamat saja, Kade sudah senang. Dia sudah cemas saja takut terjadi sesuatu pada Por Date, paman dan bibi pasti akan sangat sedih kalau itu sampai terjadi. Kalau begitu dia mau tidur saja.


Tapi pengakuannya itu sontak membuat Por Date menghalangi langkahnya. Kade mengkhawatirkannya? (Pfft!) Kade canggung menyangkalnya, dia cuma mencemaskan paman dan bibi kok.

Dia mau masuk, tapi Por Date lagi-lagi menghalanginya hanya untuk menggodanya. "Apa kau mengantuk? Kau sudah menungguku cukup lama, kenapa kau tiba-tiba mengantuk sekarang?"

Malu, Kade pura-pura menguap lalu buru-buru masuk rumah. Por Date dengan cepat menyusulnya dan lagi-lagi menghadang jalannya.

"Khun P'! Aku hanya ingin memperingatkanmu bahwa aku bukan orang luar. Aku ini orang dalam, jadi kau jangan melakukan hal-hal yang mencurigakan seperti ini. Katakan saja padaku apapun yang harus kau katakan padaku."

Tapi Por Date malah cuma menatapnya tak mengerti. Kade meyakinkan kalau suatu hari dia pasti akan mengerti, Por Date tidak boleh melepaskannya dari lingkaran mereka.

Por Date tersenyum mendengarnya. Malu menghadapi tatapan intens Por Date, Kade pun bergegas balik ke kamarnya.


Kade lalu menulis di jurnalnya bahwa sekarang ini Khun Lek sudah meninggal selama 2 bulan dan orang yang paling mencurigakan yang terlibat dalam kematannya adalah Phaulkon. Dia penasaran apakah sejarah itu benar? Tapi bagaimana dia bisa mengetahui kebenarannya?

"Aku di sini, tapi aku bahkan tidak mengetahui kebenarannya. Para sejarawan menulis terlalu banyak hal. Entah seberapa banyak yang benar. Oh! Besok aku harus tanya!"


Keesokan harinya, Reung dan Luang Sorasuk berkumpul di rumah Por Date. Mereka sedang asyik bercanda tawa saat Kade mendadak muncul di sana dan langsung penasaran mereka lagi bercanda tentang apa? Apa ada hubungannya dengan semalam?

Reung sontak mendengus geli mendengarnya. Memangnya apa yang dilakukan Por Date sampai dia ketahuan oleh Kade semalam? Apa Kade tahu tentang perusahaan dagang Hindia Timur Britania? Iya, Kade tahu sedikit. Tentang kebakaran itu, kan?

"Kau sudah tahu kalau barang dagangannya Inggris terbakar?" Tanya Luang Sorasuk.

"Khun P' kan yang membakarnya." Santai Kade.

"Bagaimana bisa kau bicara seperti itu?!" Bentak Por Date

"Khun P', semalam kau bau gas dan api."


Mendengar itu, Luang Sorasuk menyuruh Por Date untuk menjelaskan duduk perkaranya pada Kade. Baiklah, Por Date pun mulai bicara, jadi begini rencana mereka...

Dua farang Inggris itu akan dituduh membakar bukti dan barang dagangan yang mereka curi. Kedua farang korup itu sudah pasti akan melibatkan Phaulkon juga. Dan pihak Inggris pasti akan membuat keributan pada Raja Narai.

"Begitu Raja mendengar kejahatan mereka, kita lihat saja bagaimana wajahnya nanti."


Pihak perwakilan perusahaan dagang Hindia Timur Britania sedang marah-marah pada rekannya Phaulkon. Dan tanpa mereka sadari, mata-matanya Reung sedang mencuri dengar semua percakapan mereka.

Si mata-mata langsung melaporkannya ke anak buahnya Reung yang kemudian melaporkannya pada Reung.


Begitu Reung mendatangi rumah Por Date lagi, Kade langsung to the point tanya apakah para farang itu benar-benar melibatkan Phaulkon? Reung membenarkan.

"Sesuai apa yang kalian pikirkan. Sifat manusia yang cuma ingin menyelamatkan diri sendiri, tidak akan berubah bahkan sampai 100 tahun ke depan." Komentar Kade.

"Kau bilang apa?" Heran Reung.

"Memangnya aku bilang apa? Aku membicarakan tentang sifat alami manusia. Sifat alami manusia tidak akan berubah bahkan sekalipun dunia ini hancur."

"Mae Ying, kau sangat aneh. Aku suka." Ujar Reung yang kontan membuat Kade tersipu malu.


Por Date pulang saat itu dan kecemburuan di raut wajahnya tampak begitu nyata terlihat gara-gara melihat mereka berduaan. 

Dia bahkan langsung berjalan melewati mereka begitu saja tanpa mempedulikan Kade yang sebenarnya ingin ngomong.

"Ada apa sih dengannya?" Heran Kade.

Reung memutuskan untuk pamit sekarang juga. Loh secepat ini? Kade penasaran dia mau pergi ke mana? Reung ragu, dia sebenarnya ingin pergi menemui Janward. Menurut Kade, lebih baik dia melakukannya atau tidak?

Kade sontak menatap Reung dengan senyum geli dan menyemangati Reung untuk pergi saja. Pergilah sekarang. Reung akhirnya pergi.


Saat Kade hendak masuk, tiba-tiba dia mendengar para pelayan sedang menggosipkannya. Buong berkomentar kalau Karakade sekarang sudah sangat berubah. Dia sekarang sangat baik dan cantik. Juang setuju dengannya.

Kade hampir saja senang. Tapi Prik mendadak muncul dan berkata kalau dia tidak percaya dengan perubahan sifat Karakade. Dia yakin kalau Karakade bersikap baik hanya untuk menutupi sifat jahatnya yang dulu.

Prik yakin kalau Karakade itu hanya takut kalau dia akan batal menikah dengan Por Date. Dulu dia bisa menunjukkan sifat aslinya yang jahat karena dia sudah pasti akan dinikahkan dengan Por Date.

Tapi sekarang Karakade menyadari kalau Por Date sangat amat membencinya, makanya sekarang dia pura-pura baik untuk membodohi Por Date.

Juang tak percaya dengan dugaannya. Karakade jahat atau tidak, dia sudah pasti akan tetap dinikahkan dengan Por Date karena Ayah tidak mau mematahkan janjinya terhadap mendiang Ayah Karakade.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments