Sinopsis Put Your Head on My Shoulder Episode 2 - 2

 Sinopsis Put Your Head on My Shoulder Episode 2 - 2

Mo Mo membawa Wei Yi ke resto fastfood yang kebetulan sedang ada beberapa anak yang merayakan ulang tahun. Tapi dibanding makanannya, Wei Yi malah lebih tertarik dengan hadiah mainan gasing-nya.


Dia mencoba memainkannya, tapi gasingnya cepat goyah yang jelas saja membuat Mo Mo geli. Dia berniat mau mengajari Wei Yi cara memainkan gasing dengan benar, tapi Wei Yi terlalu gengsi dan langsung merebut gasingnya lagi sambil beralasan kalau meja ini terlalu sempit.

Maka kemudian dia menyingkirkan nampan makan mereka agar dia bisa fokus memainkan gasingnya. Kali ini permainannya memang lebih bagus, tapi tiba-tiba anak-anak yang lagi ultah menghentikan gasingnya dan menantang Wei Yi untuk tanding gasing dengan mereka. Wkwkwk!


"Anak-anak, mainan ini susah dimainkan. Kalian akan menangis kalau kalah dariku."

"Kau tidak berani bertanding dengan kami, kan? Kau pasti pecundang." Nyinyir si anak yang langsung diikuti teman-temannya. Wei Yi merasa tertantang.

Jadilah keempat anak kecil dan satu anak besar itu tanding gasing dengan Mo Mo sebagai jurinya. Tapi saat gasing mereka hampir terjatuh sementara gasingnya Wei Yi masih berputar tegak, anak-anak itu tiba-tiba saja merebut gasingnya Wei Yi lalu kaburrrr. Wkwkwk!

Wei Yi sudah kesal saja, tapi Mo Mo dengan cepat mencegahnya biar dia tidak cari perkara dengan anak-anak itu. Sudahlah, Wei Yi yang menang kok.

Wei Yi malah nyercos tentang gasing dan hubungannya dengan hukum fisika yang jelas saja membuat Mo Mo cuma bisa kedip-kedip bingung. Sudahlah, Mo Mo lapar, dia mau makan saja.

Tiba-tiba ada anak lain yang muncul di samping Wei Yi sambil bawa gasing. Tapi ibunya malah menyeret anak itu pergi dan membuat gasingnya ketinggalan. Wei Yi jadi keasyikan lagi mainan gasing sendirian.


Sementara kedua teman sekamarnya ribut main game, Fu Pei terus berusaha menelepon Mo Mo tapi tidak diangkat. Wei Yi baru pulang tak lama kemudian, Fu Pei heran kenapa dia baru pulang sekarang?

"Kami makan dulu."

Fu Pei jadi mengira kalau Wei Yi baik hatia banget mentraktir Mo Mo makan, lain kali dia akan traktir Wei Yi sebagai gantinya. Wei Yi mengoreksi, Mo Mo lah yang mentraktirnya.

"Kenapa kau malah membiarkannya mentraktirmu?"

"Kenapa tidak?"

Fu Pei tak percaya mendengarnya. "Kau benar-benar hebat."


Fu Pei penasaran bagaimana wawancaranya Mo Mo, tapi Wei Yi malah cuma bilang kalau Mo Mo tidur. Wei Yi lalu mengecek tirai otomatis mini yang dia buat sendiri, tapi mendapati barangnya itu sudah diotak-atik orang. Siapa yang menyentuh barangnya?!

Kedua temannya tak ada yang mengaku, malah Fu Pei yang dengan santainya mengaku kalau dia hanya membantu Wei Yi mengetes alat itu.

"Lain kali jangan menyentuh barang-barangku lagi."

Fu Pei penasaran. Bagaimana pendapat Wei Yi tentang Mo Mo, dia cantik, kan? Tangan Wei Yi yang hendak mengetik, seketika membeku mendengar pertanyaan itu... teringat kenangannya bersama Mo Mo dalam perjalanan pulang tadi.

Flashback.


Mo Mo ketiduran dalam perjalanan bis hingga kepalanya oleng dan tersandar di bahu Wei Yi. Tapi Wei Yi tak suka dan langsung mendorongnya dan otomatis membuat Mo Mo terbangun.

Mo Mo berusaha tetap terjaga. Tapi kantuk benar-benar menguasainya hingga dia tertidur lagi dan lagi-lagi kepalanya oleh sampai tersandar ke bahu Wei Yi.

Wei Yi kontan mendorong kepalanya menjauh. Tapi kali ini sepertinya dia tidak marah, malah kemudian dia sengaja menaruh tisu di bahunya dan saat kepala Mo Mo jatuh lagi ke bahunya, dia membiarkannya saja.

Flashback end.


Wei Yi sok cuek mengklaim kalau dia tidak terlalu memperhatikan Mo Mo. Tapi kemudian, dia membrowsing rekaman acara komedi kesukaan Mo Mo yang mereka dengarkan bersama di bis tadi siang.


Shan Shan penasaran bagaimana dengan interview-nya tadi? Mo Mo sinis, itu bahkan bukan perushaan profesional tapi si bosnya malah bilang kalau jurusannya tidak sesuai dengan pekerjaannya.

"Susah memang mendapat pekerjaan yang beda jurusan, tidak usah sedih. Apa kau sudah makan?"

"Sudah."

"Sama siapa? Fu Pei?"

"Tidak. Sama si cowok lucu yang aku bilang waktu itu."


Meng Lu jadi tambah penasaran, siapa si kestria itu? Belakangan ini orang itu jadi sering muncul. Mo Mo yakin kalau mereka tidak mengenal cowok itu. Tapi saat dia bilang kalau nama pria itu adalah Gu Wei Yi, kontan ketiga wanita itu kompak kaget.

"Kami tahu dia."

"Bagaimana bisa kalian mengenalnya?"

Shan Shan mengaku kalau Wei Yi selalu bersaing dengannya untuk memperebutkan beasiswa. Menurut Meng Lu, Wei Yi itu bukan cuma cakep tapi juga low profile, benar-benar pria yang baik.

"Bagaimana bisa aku tidak tahu dia kalau dia seterkenal itu?" Heran Mo Mo.

Itu karena Mo Mo tidak pernah fokus padanya, tiap hari kerjaan Mo Mo cuma nonton drama sama mengikuti Fu Pei ke mana-mana. Makanya Mo Mo tidak tahu tentang Wei Yi.

Sayangnya, belakangan ini Wei Yi jadi conton negatif karena kegagalannya dalam ujian seleksi hanya karena tidak bawa kartu ujian. Banyak yang bergosip menuduh Wei Yi jadi angkuh karena kepintarannya. Mo Mo merasa bersalah mendengarnya.


Maka keesokan harinya, dia sengaja mendatangi fakultas fisika dan menemui Prof Xu. Seorang wanita mengantarkannya ke kantor Prof Xu.

Prof Xu tidak langsung mengenalinya awalnya, sampai saat Mo Mo mengingatkannya akan pertemuan mereka di bis kemarin.

"Oh! Kau pacarnya Gu Wei Yi, kan? Bagaimana? Apa kau punya kabar baik untukk?"

"Saya ingin tahu bagaimana saya bisa membantu Gu Wei Yi?"


Maka kemudian, Prof Xu membawanya menemui Prof Jiang di lab-nya beliau. Prof Jiang males banget melihat Prof Xu datang lagi dan berusaha mengusirnya, tapi tentu saja Prof Xu menolak pergi dan mulai membahas masalah Gu Wei Yi.

Prof Jiang malas membicarakannya, lagian Wei Yi sendiri yang tidak mengikuti ujian, jadi percuma Prof Xu ngoceh di sini. Baru saat itulah Prof Jiang melihat Mo Mo dan salah paham mengira dia Gu Wei Yi.

"Prof, dia bukan Gu Wei Yi. Dia pacarnya Gu Wei Yi."

Mo Mo langsung pasang senyum lebar, tapi Prof Jiang malah mengomelinya. Bilang ke pacarnya Mo Mo itu bahwa dia harus menunjukkan kemampuannya kalau dia mau ikut dalam proyeknya.

"Prof, jadi anda hanya mempercayai kemampuan?"

"Iya."

"Tapi anda tidak pernah melihat kemampuan... pacar saya. Jadi bagaimana anda bisa tahu kalau dia mahasiswa terbaik? Dia juara satu di jurusan fisika. Apa anda tidak akan merasa menyesal jika tidak menguji kemampuannya?" Tantang Mo Mo.


Prof Xu ikutan mengompori. Wei Yi itu juara satu selama 3 tahun berturut-turut. Kalau sampai dia diambil profesor lain...

"Baiklah." Prof Jiang akhirnya menyerah lalu menyerahkan beberapa lembar kertas ujian ke Mo Mo. Suruh Wei Yi mengerjakan tes ini. Prof Jiang mau lihat seberapa hebat kemampuan Wei Yi.

"Terima kasih, Prof." Mo Mo senang lalu cepat-cepat pamit pergi.


Dia bergegas ke asrama pria dan memanggil Fu Pei keluar dan meminta Fu Pei untuk memanggilkan Wei Yi. Senyum Fu Pei menghilang seketika, ada apa dia mencari Wei Yi.

"Aku kan salah mengambil tasnya waktu itu."

Oh, Fu Pei tahu. Kejadian yang waktu itu membuat Wei Yi jadi tidak bisa mengikuti ujian seleksi karena kartu ujiannya tidak ada. Tapi terus kenapa?

"Aku merasa bersalah karena itu berhubungan denganku."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam