Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 8 - 1

Sinopsis Bupphae Saniwaat Episode 8 - 1


Masih belum kapok juga habis dicambuk, Kade masih saja bertekad mau keluar untuk menonton lomba balap perahu itu. Tapi tentu saja Khun Ying menolak memberinya izin. Kade tidak terima ditolak begitu saja dan menuntut apa alasannya?

"Tidak ada alasan. Ini perintahku, jangan lancang."

Kade kecewa, tapi terpaksa dia menerimanya dan pamit balik ke kamarnya. Dia pergi tepat saat Por Date baru datang. Khun Ying langsung mengeluhkan sikap Kade itu ke putranya.

Sudah punya tunangan, tapi malah masih ingin keluar untuk melihat perlombaan para pria. Mendengar itu, Por Date ingin mengatakan sesuatu padanya.

 

Di kamarnya, Kade menggerutu panjang kali lebar tanpa jeda, bahkan kedua pelayannya pun sampai tidak punya kesempatan sedikitpun untuk menyelanya.

Dia sungguh tidak mengerti kenapa Khun Ying tidak mengizinkannya pergi. "Aku kan sudah janji kalau aku akan bersikap baik dan menjaga body-ku. Aku tidak akan membuat masalah seperti sebelumnya, kenapa dia tidak mempercayaiku. Bibi, bibi. Dia tidak mengerti perkembangan manusia. Orang jahat itu bisa berubah. Orang pasti akan menyesuaikan diri secara konstan. Lihat saja kalian berdua. Kalian bisa menyesuaikan diri kalian untuk bergaul denganku. Kalian dulu tidak memahamiku, bukan? Tapi kalian berusaha. Lihat saja nanti, aku akan kabur dari rumah!"


Tapi saat dia hendak berbalik, dia malah mendapati Por Date sudah ada di sana dan berkata. "Kau tidak perlu melarikan diri. Karena Ibu sudah mengizinkanmu untuk pergi."

"Sungguh? Khun P', kau memintanya untukku, yah? Terima kasih." Ucap Kade dengan senyum manis yang kontan membuat Por Date semakin terpesona.

Malu, Kade cepat-cepat mengalihkan perhatian Por Date dan tanya apa yang Por Date katakan pada Khun Ying?

"Tidak banyak. Aku cuma bilang bahwa jika ia tidak membiarkanmu pergi..."

"Ya?"

"Maka kau akan kabur dari rumah. Aku tidak salah, kan?"

"Tidak salah. Persis begitu."

Por Date bahagia mendengarnya. Tapi sayang, saat dia hendak pergi, dia malah mendengar Kade tanya ke duo pelayan tentang apakah Reung juga akan datang ke acara itu. Bahkan saat Por Date berbalik, dengan santainya dia melontarkan pertanyaan itu ke Por Date tanpa menyadari kecemburuan Por Date.


Keesokan harinya, semua orang sudah menunggu di arena acara. Para pejabat lokal dan duta mancanegara pun ikut menyaksikan. Por Date dan Kade tiba duluan. Saat Janward datang, Por Date langsung membantunya turun dari perahu dan mempersilahkannya duduk bersama mereka.

Memperhatikan interaksi mereka, Kade dengan sengaja menyuruh Por Date duduk di antara mereka dan menyapa Janward dengan ramah. Tapi Janward malah mengacuhkannya untuk menyapa Por Date seorang. Kade kecewa.

Tapi Por Date dengan cepat mengalihkan perhatiannya ke Kade dan memberitahunya bahwa semua perahu balap itu sudah siap. Ada empat perahu yang bertanding dan perahu ketiga adalah perahu kerajaan.


Tapi yang paling menarik perhatian Kade adalah Reung yang ternyata ikut sebagai peserta. Saking senangnya, Kade langsung dadah-dadah sambil memanggil-manggil Reung. Pin sampai harus mengingatkannya untuk menurunkan tangannya.

Ada satu orang lagi yang menarik perhatian Kade, pria yang duduk paling depan. Por Date memberitahu kalau dia adalah Luang Sorasuk dan yang di belakang Kade itu adalah pria yang Kade temui kemarin, Luang Sri Yhot.

Kade tercengang mendengarnya. "Kau bilang Luang Sorasuk? Apa namanya Duer?"

"Iya. Jangan bilang kau kenal dia?"

Kade berbohong menyangkalnya lalu cepat-cepat mengalihkan perhatiannya ke perlombaan itu. (Luang Sorasuk nantinya akan menjadi Raja Sanphet VIII)

"Jarak sejauh ini, kau bisa mengenali Khun Reung?" Heran Por Date.

"Tentu saja. Lebih jauh pun, aku masih bisa mengenalinya." Santai Kade tanpa sedikitpun melihat kecemburuan di wajah Por Date.


Berusaha mengalihkan perhatian Por Date kembali padanya, Janward tanya ada berapa banyak kapal pejabat istana yang ikut lomba.

"Cuma satu."

"Baguslah. Jadi kita bisa bersorak keras untuk satu perahu saja."

Mendengar itu, Kade langsung tanya pada para pelayan tentang bagaimana biasanya mereka cheer (sorak). Tapi tentu saja tak ada satupun yang memahami ucapannya, jadi tak ada yang menjawabnya.

Memahami kebingungan mereka, Kade memperjelas pertanyaan. Apa yang biasanya mereka ucapkan untuk menyemangati para pemain agar mereka mendayung lebih cepat dan menang?

Pin satu-satunya yang nyambung dengan pertanyaannya dan memberitahu Kade bahwa biasanya mereka cuma teriak 'Cepat! Cepat!'.

"Itu bagus, sih. Tapi... aku punya ide yang lebih bagus. Seperti ini, akan kuajari kalian."

Jadi begini, saat perahunya semakin mendekat, Kade menyuruh mereka semua untuk tepuk tangan. Dia akan mengitung 3, 4 lalu mereka semua harus teriak. "Khun Luang, su su! (Khun Luang, semangat, semangat!). Luang Sri Yhot berjuang sampai mati, Luang Sorasuk keluarkan belangmu, perahu kerajaan su su!"

Semua orang bingung. Por Date juga penasaran dan benar-benar serius mendengarkan omongan Kade sampai-sampai dia tidak mendengar Janward memanggilnya.


Prik nyinyir menolak mengikuti permintaannya. Ini tuh ibu kota, di sini tidak ada yang berteriak seperti itu. Kade ngotot menyuruh mereka untuk menurutinya saja.

"Aku jamin kita pasti akan menang 'sure, sure'."

Prik shock mendengarnya. "Menang 'sua sua' (buruk)? Itu curang. Mae Ying, anda sungguh curang."

Pin sontak membela nonanya, Kade tidak bilang 'sua sua'. Kade bilang 'SURE'. Prik ngotot kalau Kade bilang 'sua sua', dia mendengarnya dengan kupingnya sendiri kok. Dia tidak terima dituduh budeg!


Malas mendengar perdebatan para pelayan, Kade mengajak Janward untuk melakukan cheer, tujuannya untuk memberi semangat pada para pemain. Ngomong-ngomong, kenapa Por Date tidak ikutan berkompetisi?

"Kami beda wilayah. Para pejabat itu adalah pejabat wilayah kota, sedangkan aku di Wilayah Klung. Aku cuma bisa melakukan... 'cheer' di sini." Ujar Por Date menirukan kata yang Kade ucapkan.

Kade tersenyum mendengarnya. "Aku mengerti bahwa kau cuma bisa 'cheer'. Hihihi! Oh, ini wilayah Kalahong, kan? Lalu Benteng Ta Kun di arah mana?"


"Di sini. Tuh, di sana." Ujar Por Date menunjuk suatu arah di belakang mereka. Kade sontak antusias. Lalu, apakah Raja Narai juga akan keluar? Sayangnya tidak, hanya para menteri dan penasihat Raja yang datang menonton acara ini.

Kade penasaran banget ingin melihat lebih dekat. Por Date pun dengan senang hati memberitahu Kade daftar para pejabat yang hadir di acara ini, termasuk para duta negara lain, dan Sang Ratu yang tampak lagi kipas-kipas cantik di singgasananya.


Perlombaan akhirnya dimulai. Kade sontak antusias menyuruh para pelayan untuk bersorak sesuai ajarannya tadi. Para pelayan sontak bersorak-sorak sesuai ajaran Kade dan Kade yang paling semangat bersorak sambil joget-joget.

Sorak sorai penyemangat mereka sepertinya manjur. Tim Luang Sorasuk memimpin paling depan dan sukses mencapai garis finish duluan. Semua orang sontak jejeritan dan berterpuk tangan, apalagi Kade.


Saking senangnya, Kade langsung lari ke Por Date tanpa lihat jalan dan jadilah dia jatuh lagi ke dalam pangkuan Por Date. Kade jadi tegang dengan kedekatan mereka itu, tapi Por Date senang dan tampak jelas sangat menikmatinya.

"Kalau kau seantusias ini, aku pasti akan ikut dalam perlombaan."

Mereka begitu larut dalam momen itu sampai tidak menyadari tatapan para pelayan dan Janward yang cemburu. Malu, Kade cepat-cepat menarik dirinya dari pangkuan Por Date.


Malam harinya, semua orang berkumpul untuk membuat miniatur kuil. Kade tersenyum ramah pada Janward, tapi Janward lagi-lagi mengacuhkannya. Jelas saja Kade jadi kesal, sama sekali tidak sadar kalau Janward lagi cemburu sama dia.

Apalagi saat Por Date datang tak lama kemudian, dia mencurahkan seluruh perhatiannya hanya pada Kade seorang yang jelas saja membuat Janward semakin sedih.


Saat Luang Sri Yhot melihat Kade, dia memberitahu Reung bahwa Kade lah wanita yang dia temui di Pasar Cina waktu itu. Oh, Reung maklum kalau wanita yang yang Luang Sri Yhot maksud itu adalah Kade.

"Kenapa?"

"Saya tidak akan memberitahu kenapa. Nanti juga anda akan mengetahuinya sendiri."

Reung lalu mendekati Kade dan terang-terangan meminta bergabung bersama Kade. Seperti biasanya, Kade senang banget bisa bertemu Reung lagi dan langsung memuji-muji kehebatan Reung di pertandingan tadi.

"Aku mendengarmu memanggil namaku. Jika tidak, perahu kami pasti tidak akan menang."

Kade dengan rendah hati memberitahu Reung untuk memuji para pelayan yang ikut menyemangatinya tadi. Dia lalu memimpin para pelayan untuk mengulang sorakan mereka tadi sambil joget-joget gaje.

Kesal, Por Date berusaha menyela mereka. Tapi Kade mengacuhkannya lalu menunjukkan karya-karya buatannya pada Reung.


Tepat saat itu juga, Janward berjalan ke arah Reung tanpa memperhatikan jalan dan BUG! Menyenggol Reung. Dia langsung oleng, tapi untunglah Reung sigap menangkapnya. (Ow, ow, kayaknya bakalan ada love line baru nih)

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments