Sinopsis Accidentally in Love Episode 24 - 2

 Sinopsis Accidentally in Love Episode 24 - 2

Xiao Bi berkata bahwa sekolah mereka memiliki legenda tentang jam besar yang berada di menara jam. Yang perlu Qing Qing lakukan adalah masuk ke menara jam itu lalu katakan semua penyesalan di dalam hatinya.


Jika jam itu bersimpati pada Qing Qing, maka jam itu akan berputar ke belakang dan segalanya akan kembali seperti semula. Pfft! Legenda yang absurd, tapi mereka semua mempercayainya, bahkan menyarankan Qing Qing untuk mencobanya saja.

Oke! Qing Qing sudah memutuskan. "Aku akan pergi sekarang!"


Di tempat lain, Nan Xi mendapati Feng tengah memainkan piano dengan penuh emosi. Nan Xi masih ingat musik itu, itu kan musik yang diajarkan Xin Yu.

Xin Yu bahkan pernah berkomentar bahwa musik ini sangat cocok saat mereka sedang bertengkar. Sejak saat itulah mereka selalu berhenti bertengkar setiap kali mendengarkan musik ini.

Dia masih ingat saat Feng dan Ge Yang memperebutkan Xin Yu dulu. Sebenarnya Nan Xi juga menyukai Xin Yu.


Nan Xi sudah bersumpah kalau dia tidak akan pernah menyukai gadis yang sama dengan yang Feng sukai. Tapi ada kalanya manusia melakukan atau mengatakan sesuatu yang berlawanan dengan apa yang mereka maksud.

"Jika waktu bisa diputar kembali, aku pasti akan memutuskan untuk hidup seperti sebelumnya. Ada beberapa hal yang sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Aku kembali menyukai gadis yang sama dengan sahabatku."

Nan Xi tak pernah memiliki banyak pilihan untuk memilih dalam hidupnya. Karena itulah saat dia dihadapkan pada situasi untuk memilih, dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Pada akhirnya, dia harus bisa mengambil pilihan ini.


Feng mulai bisa tersenyum mendengarnya. "Gu Nan Xi, ada kalanya aku lebih suka bertengkar denganmu. Mendengar pengakuanmu, membuatku sangat lelah. Tapi kali ini aku menerimanya sebagai pengertian."

"Jadi apa keputusanmu?"

"Nanti kau akan tahu." Ujar Feng lalu pergi.


Qing Qing akhirnya tiba di menara jam itu lalu dengan sopan memperkenalkan namanya pada si jam. Dia dengar kalau si jam bisa memutar waktu, apa itu benar?

Kalau iya, bisakah dia memutar waktu saat dia melarikan diri dari upacara pertunangannya dulu? Dengan begitu, dia tidak akan melarikan diri ke tempat ini dan bertemu Feng. Eh, enggak enggek deh! Jangan yang itu. Dia tarik kembali.

Qing Qing mengaku menyesal karena tidak memberitahukan segala kebenarannya pada Feng sejak saat Feng menyatakan cinta padanya. Jika dia melakukannya sejak itu, apakah Feng juga akan marah? Kalau begitu, maka mereka tidak akan memiliki kenangan indah itu.


"Tuan Jam... Tuan Jam, bisakah kau memberitahuku. Jika waktu benar-benar bisa diputar kembali, hari apakah aku harus kembali?"

"Itu... hanya bisa diputuskan olehmu." (Hah? Jamnya bisa ngomong beneran?)

Qing Qing mendadak merasa horor, dia beneran bisa bicara? Apa dia Dewa batin?

"Kau yang Dewa batin!" Tukas suara jam itu lagi. "Aku harus membalikkan waktu, membawamu kembali ke Jingchen dan membiarkan kakekmu menguncimu di rumah selamanya!"

Jam itu mendadak berputar cepat yang jelas saja membuat Qing Qing ketakutan dan langsung menjerit heboh. Tapi tiba-tiba saja jam itu berhenti lalu terdengar suara tawa Feng.


Ternyata dia lagi nge-prank Qing Qing. Heran dia, Qing Qing benaran percaya sama legenda konyol itu? Apa otaknya kemasukan air? Qing Qing sebal, ngapain Feng di sini? Membuat pengakuan juga pada si jam?

Feng heran, bisa-bisanya dia mempercayai legenda konyol itu. Qing Qing tidak terima, Feng lah yang konyol.

"Kita berdua ada di sini, mungkin kita berdua memang konyol."


Feng mengaku kalau dia marah karena baginya, semua yang dia jalani bersama Qing Qing adalah Qing Qing yang dia lihat.

"Kisah kita nyata, setiap menit, setiap detik, aku ingin menghargai semuanya."

"Aku selalu berpikir kalau Chen Qing Qing hanya penyamaranku. Tapi sejak bertemu denganmu, aku jadi tidak bisa membedakan siapa aku yang sebenarnya."

"Gu Nan Xi mengajariku untuk mengambil semua pilihan. Chen Qing Qing itu baik, Qing Shen juga baik, He Bian Cao juga baik. Aku tidak peduli dengan semua itu. Yang kusukai hanya kau." Feng kontan menarik Qing Qing ke dalam pelukannya lalu menc*mnya.


Sesampainya di rumah, Feng menelepon Qing Qing untuk memastikan status hubungan mereka. Mereka sekarang... bersama, kan?

Qing Qing mengiyakan. "Kau adalah girlfriend-ku, dan aku adalah boyfriend-mu."

"Hei!"

Tapi untuk sementara ini, bisakah hubungan mereka dirahasiakan dulu? Qing Qing takut masalah ini akan mempengaruhi karirnya Feng.

Feng juga sudah memikirkannya. Jika hubungan mereka dipublikasikan, maka Qing Qing lah yang paling terpengaruh nantinya. Jadi dia setuju dengan permintaan Qing Qing. Tapi setidaknya, mereka harus memberitahu orang-orang terdekat mereka. Oke, Qing Qing setuju.


Tiba-tiba Feng mendapat telepon lain dari Lan Ting yang mengajaknya liburan ke pantai akhir pekan nanti bareng Xin Ya, Ge Yang dan Nan Xi juga.

Oke, Feng langsung saja menyetujuinya tanpa menyadari kalau ini sebenarnya rencananya Lan Ting dan Xin Ya untuk mendekatkan hubungan Feng dengan Xin Ya. Sayangnya, kedua wanita itu juga tidak tahu kalau Feng malah mengajak Qing Qing juga. Pfft!


Keesokan harinya, mereka mendiskusikan proyek design sampul album barunya Feng bersama Daniel. Qing Qing sudah membuat beberapa gambar baru yang yang buat secara eksklusif. Yang satu gambar sketsa wajah Feng dan yang satunya gambar versi kartun.

Daniel benar-benar kagum dengan bakatnya Qing Qing. Kalau begitu, Daniel akan memperlihatkan gambar-gambar ini ke departemen desain mereka dulu, dan jadilah mereka berduaan sekarang.


"Hei, kau memanfaatkanku untuk membuat uang lagi, yah?"

"Kenapa? Kau tidak suka?"

Tidak. Bukan begitu. Feng justru menawarkan bantuannya kalau Qing Qing tidak cukup menghasilkan uang. Tapi kemudian dia menunjuk salah satu gambar dan mengklaim kalau dia kurang suka sama gambar yang itu.

Soalnya gambar itu kok cuma ada pemeran utama pria, tidak ada pemeran utama wanitanya. Maka kemudian Feng usil menggambar penampakan muka culun Qing Qing. Emangnya Qing Qing doang yang punya bakat gambar, dia juga bisa.

"Kalau begitu, akan kutunjukkan padamu ketrampilan kreatifku. Jeng-jeng-jeng~~~"


Qing Qing dengan heboh mengeluarkan beberapa kartu gambar yang semuanya gambar chibi-nya Feng. Feng kontan kesal mau merebut benda itu dan jadilah posisi mereka seperti back hug... tepat saat Daniel baru kembali dan kontan heboh menutup matanya sambil protes. Bisa-bisanya mereka melakukan itu di tempat kerja! Qing Qing dan Feng malah memanfaatkan saat itu untuk kabur diam-diam.

 

Para fans-nya Feng membaca berita tentang He Bian Cao yang ternyata Qing Qing. Wah, sungguh tak disangka kalau ternyata asistennya Feng itu ternyata penggemar setianya Feng.

Seorang penggemar yang mendukung sang idola hingga akhirnya dia menjadi asisten idolanya, sungguh suatu kisah yang sangat menyentuh.

Bersambung ke episode 25

Post a Comment

6 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam