Sinopsis About is Love Episode 16 - 1

 Sinopsis About is Love Episode 16 - 1

Zhou Shi heran melihat ruam kemerahan di telinganya Wei Qing. Tapi saat dia hendak menyentuhnya, Wei Qing langsung menampik tangannya. Ngapain Zhou Shi di sini?


"Aku datang untuk mengundurkan diri."

"Datanglah ke kantor tepat waktu besok."


Fei Fei dan He Wei membawa belanjaan mereka ke kasir, Ning Fei muncul saat itu juga dan langsung memberikan kartu kreditnya untuk membayari belanjaan Fei Fei.

"Ning Fei?" He Wei kaget melihatnya. Fei Fei heran, He Wei mengenalnya?

He Wei lalu menawarkan tumpangan pulang, Fei Fei setuju tapi Ning Fei menolak dengan ketus. Yah sudah, kalau begitu He Wei pergi dulun.


Fei Fei kontan membanting belanjaannya dengan marah. Ada apa sih dengan Ning Fei? Kenapa dia bicara pada He Wei seperti itu?!

"Dia bukan orang baik."

"Memangnya kau dekat dengannya? Apa hakmu bicara begitu tentangnya?"

"Dia adiknya Auntie."

"Nyonya He? Terus kenapa? Apa hakmu bicara tentangnya seperti itu?"

"Kalau aku bilang dia bukan orang baik, artinya dia bukan orang baik."

Ning Fei mau pergi, tapi Fei Fei mendadak mengeluhkan belanjaannya berat, dia tidak mau bawa! Ning Fei langsung saja membawa semua belaanjaan mereka seorang diri sampai membuat Fei Fei jadi tambah gregetan.


Tanpa mereka sadari, He Wei sebenarnya belum pergi, malah bersembunyi di balik tiang terdekat. Fakta kalau Fei Fei ada hubungan dengan Wei Qing dan Ning Fei, semakin membuatnya penasaran dengan Fei Fei. Wanita itu tidak biasa, dia harus mencari tahu apa yang menarik dari Fei Fei sampai bisa menarik perhatian kedua pria itu.


Di rumah, Fei Fei meminjamkan salah satu gaunnya untuk Zhou Shi pakai kerja di hari pertamanya besok. Dia harus membuat kesan pertama yang bagus begitu dia melangkah ke kantor itu. Dan yang paling penting, jangan sampai dia kalah dari si Ran Yu itu.

"Kau benar. Aku harus percaya diri!"

Tapi kemudian, dia melihat Fei Fei menempelkan koyo ke tangannya. Ada apa dengan tangannya?

"Tanya saja sama kucingmu. Dia tidak patuh."

"Bagaimana bisa Xiao Fei membuatmu marah?"

Fei Fei cuma tidak membiarkannya berbuat semaunya. Tahu nggak sih, tadi di supermarket, dia melawan He Wei. Ning Fei bilang kalau He Wei itu bukan orang baik. Ning Fei juga bilang kalau He Wei itu adik kandungnya Nyonya He.

Jadi Ning Fei sudah lama mengenalnya. Kalau begitu, jika Ning Fei bilang dia bukan orang baik maka itu artinya dia bukan orang baik. Zhou Shi juga pernah kok mendengar gosip kalau He Wei playboy yang hobi gonta-ganti cewek tiap hari.


"Sama kan dengan Wei Qing dan kau tidak menyukainya."

"Itu beda."

"Apa kalian berdua benar-benar...?"

"Aku kan sudah bilang kalau kami hanya mabuk. Lagipula, Wei Qing itu beda dari apa yang orang bicarakan tentangnya. Dia sangat menghormatiku"

Fei Fei tak percaya. Wei Qing itu playboy cap kadal. Zhou Shi itu masih polos dan belum pernah pacaran, jadi sebaiknya dia berhati-hati, jangan sampai terpedaya olehnya.

"Jangan khawatir. Aku hanya punya Kakak Ming Cheng di dalam hatiku. Aku tidak akan berpaling ke orang lain semudah itu."


Ngomong-ngomong tentang Ming Cheng, Fei Fei sebenarnya sudah penasaran dari kemarin. Apa Zhou Shi tidak merasa ada yang aneh dari Ming Cheng dan Qiu Jing? Sepertinya ada sesuatu di antara mereka. Zhou Shi lihat sendiri waktu itu.

Zhou Shi sebenarnya cemas juga, tapi dia tetap berusaha berpikir positif. Dia yakin kalau kedua orang itu hanya saling mengagumi bakat dan kepintaran satu sama lain. Lagipula, Qiu Jing kan tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada pacaran. Kenapa juga Qiu Jing tertarik pada Ming Cheng.


Keluar dari kamar Fei Fei, Zhou Shi melihat Ning Fei sedang menggambar design perhiasan. Wah, Zhou Shi kagum, Ning Fei sekarang menerima pesanan orang rupanya.

"Aku dipaksa."

Flashback.


Siapa lagi yang memaksanya kalau bukan Wei Qing. Wei Qing memberinya konsep koleksi perhiasan terbaru mereka yang bertema galaksi.

Wei Qing berkata kalau kali ini mereka berada di pihak yang sama. Design buatan Ning Fei nantinya, akan mempengaruhi masa depan Yun Ma art. Jika Ning Fei gagal membuat Xue Zi terkesan, takutnya galeri-galeri seni mereka harus ditutup.

"Kenapa?"

"Tanya saja pada Auntie-mu yang baik itu tentang kenapa dia mau menjual Yun Ma art. Waktumu cuma setengah bulan, kuarap kau bisa melindungi hasil keringat dan darah ayahku."

Flashback end.


Mengalihkan perhatiannya, Zhou Shi tiba-tiba melihat lukisannya Ning Fei yang tersembunyi di balik kopernya. Tapi dia heran, kok di lukisan ini juga ada huruf 'Ran'?

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Seorang penggemarnya Xun Ran yang memberitahuku hari ini."

Ning Fei sontak semangat menanyakan siapa orang itu, mungkin dia mengira orang itu adalah kakaknya di panti asuhan dulu (tapi kakaknya itu cowok).

Zhou Shi berkata kalau wanita itu bernama Xue Zi, seorang bos sebuah perusahaan. Apa Ning Fei mengenalnya? Sayangnya tidak dan Ning Fei langsung kecewa.

"Kau belum memberitahu tentang kenapa kau menggambar huruf 'Ran' di sini? Tidak banyak orang yang mengetahuinya."

"Aku... menirunya."


"Kau juga bisa meniru itu? Aku ini penggemar yang buruk. Bagaimana bisa aku tidak pernah menyadarinya?"

Ning Fei senang, apa Zhou Shi sangat menyukai Xun Ran? Tentu saja, walaupun banyak orang bilang kalau lukisannya Xun Ran kadang suram. Xue Zi juga bilang kalau lukisannya Xun Ran sebenarnya tidak bahagia jika terus-menerus dipandang.

Tapi Zhou Shi merasa karyanya Ning Fei tidak sesuram itu. "Aku merasa dia masih punya harapan di dunia ini. Apalagi karyanya yang terbaru. Gaya sapuan lukisannya jadi lebih lembut, rasa kemanusiaannya lebih terasa. Rasa memilikinya lebih terasa. Kapan aku bisa bertemu Xun Ran."

Ning Fei senang mendengar komentarnya dan tentang masalah bertemu Xun Ran... "Kalau dia sudah siap."

Zhou Shi kontan menatapnya bingung, tak mengerti apa maksudnya kalau Xun Ran sudah siap?

 

Keesokan harinya, para pegawai pria pada heboh saat Ran Yu melenggang cantik memasuki kantor. Tapi sedetik kemudian, perhatian mereka semua teralih melihat Zhou Shi yang tak kalah cantik dari Ran Yu, sedang berlari menuju resepsionis.

Ran Yu tak mau kalah dan langsung mengejarnya. Dia bahkan langsung nyerobot tanda tangan duluan. Dengan angkuhnya dia memberitahu Zhou Shi kalau dia sudah jadi pegawai tetap sekarang... tidak seperti Zhou Shi yang cuma pegawai magang.


Selesai tanda tangan, dia langsung masuk lift dan berusaha secepat mungkin menutupnya. Tapi Zhou Shi dengan cepat menyusulnya dan mencegah liftnya menutup.

Zhou Shi memencet tmbol lantai 8, tapi Ran Yu sepertinya mau naik ke kantornya Presdir. Masalahnya dia lupa kantor presdir tuh di lantai berapa yah?

"Lift ini tidak langsung menuju kantornya. Kau harus naik ke lantai paling atas dulu lalu gunakan lift pribadinya untuk mencapai kantor presdir."

"Dari mana kau tahu?"

"Err... aku dengar dari orang-orang."

Tapi, bukankah Ran Yu kerja di sini karena Ming Cheng? Katanya dia kerja di departemen investasi?

Ran Yu nyinyir dengan angkuhnya. Zhou Shi pikir semua orang seperti dia apa? Yah, Ming Cheng memang baik, tapi itu cuma di dalam universitas mereka saja. Wei Qing adalah target yang jauh lebih besar. Dia mau naik ke lantai paling atas untuk berterima kasih pada Wei Qing karena telah memberinya kesempatan untuk bekerja di kantornya ini.


Tapi setibanya di lantai paling atas, bukannya ketemu Wei Qing, dia malah diusir sama Asisten An. Pfft! Kalau Ran Yu mau mengucap terima kasih, dia utarakan saja hal itu pada supervisor di departemennya, Wei Qing tidak tahu apa-apa tentang perekrutan pegawai di setiap departemen. Ran Yu kecewa.


Zhou Shi ternyata bertugas di lantai yang sama dengan Ming Cheng. Mereka benar-benar senang bertemu satu sama lain di sini. Tapi baru saling menyapa sebentar, supervisor mereka mendadak muncul dan mengomeli mereka untuk kembali ke tempat masing-masing, jangan mengganggu para pegawai lainnya!


Zhou Shi dengan antusias latihan menyapa calon tamunya nanti. Tugasnya cuma menyapa dan menyampaikan pesan, gampaaaaang! Tapi saat tamu pertamanya datang semenit kemudian, dia malah gugup sampai ngomongnya tergagap. Pfft!

Berusaha menguasai diri, Zhou Shi menyapa si tamu dengan benar dan tanya siapa yang mau dia temui?

"Li Ming Cheng."

"Hah?" Saat itulah dia benar-benar memperhatikan tamunya yang ternyata Wei Qing. "Ngapain kau datang ke sini?!"


Si supervisor terburu-buru datang menghampirinya dan langsung berusaha menjilat Wei Qing. Dia bahkan ngomel-ngomel ke Zhou Shi seolah Zhou Shi tidak melakukan instruksi-instruksi yang dia berikan untuk menyambut kedatangan pak presdir.

"Tidak perlu, aku tidak akan lama di sini. Ada yang mau kukatakan padanya, kau kembali bekerja saja."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam