Sinopsis About is Love Episode 15 - 2

 Sinopsis About is Love Episode 15 - 2

Wei Qing mengantarkan Zhou Shi ke kampus dan tiba-tiba menawari Zhou Shi untuk kerja di Yun Ma. Zhou Shi bingung, dia kan sudah kerja di galeri seni? Lagian dia kerja di sana karena rekomendasi dari seseorang.


Wei Qing bisa menduga kalau Ning Fei lah yang merekomendasikannya. Apa sih hubungan mereka sampai Ning Fei merekomendasikannya untuk kerja di sana?

"Kami teman se... kami teman. Kami sering berinteraksi saat dia tinggal di lantai atas dulu."

"Kuberi kau waktu satu hari untuk mempertimbangkannya. Aku tidak selalu baik hati seperti ini."

Baiklah, akan Zhou Shi pertimbangkan. Lalu, apa dia akan masuk melalui jalur perekrutan orang-orang berbakat? Wei Qing langsung nyinyir mendengarnya, Zhou Shi berbakat? Lucu sekali. Dia cuma akan menjadikan Zhou Shi sebagai resepsionis.

"Kau! Aku pergi saja!"


Zhou Shi baru menyalakan ponselnya kembali saat itu dan langsung panik melihat banyaknya misscall.

Cuma ada Zhang Shuai di studio saat Zhou Shi datang. Zhang Shuai memberitahu Zhou Shi bahwa studio seni mereka berencana menyelenggarakan pameran seni di lobi.

Zhang Shuai lihat kaligrafinya Zhou Shi cukup bagus, jadi kalau dia punya karya, Zhou Shi serahkan saja padanya biar dia pajang di pameran nanti.

Tapi membahas kaligrafi malaha membuat Zhou Shi jadi bergidik ngeri teringat hadiah kaligrafi yang keliru dia berikan pada Ming Cheng.

"Ada apa?"

"Tidak apa-apa. Aku tidak punya sekarang, nanti akan kubuat begitu aku sampai rumah. Kebetulan aku masih punya sisa kertas."


Tiba-tiba Pak Direktur datang mencari Zhou Shi. Seperti biasanya setiap kali melihat pak direktur, Zhou Shi pasti langsung ngumpet, mengira pak direktur datang untuk menagih biaya kuliahnya lagi.

Padahal kedatangan pak direktur hari ini justru untuk memberitahu Zhou Shi bahwa Yun Ma memutuskan untuk menaikkan jumlah beasiswa mereka untuk semester ini. Kebetulan sekali, jumlahnya cukup untuk menutup tunggakan biaya kuliahnya Zhou Shi selama satu semester ini, masih ada lebihnya malah.

Zhou Shi sudah antusias saja menerima sisa uang beasiswanya. Tapi Pak Direktur masih terus berceramah dan menasehati Zhou Shi agar dia menggunakan uang ini untuk hidup dengan baik. Tugas utamanya adalah belajar, jangan mikirin kerja terus.

"Terima kasih, Pak Direktur." Zhou Shi langsung membuka amplopnya dan mendapati isinya ternyata cukup banyak.



Zhang Shuai turut senang untuknya, akhirnya Zhou Shi tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi sekarang.

"Zhang Shuai, coba cubit aku. Aku nggak mimpi, kan? Jangan khawatir, kulitku tebal. Cubit saja semaumu. Cepetan!"

Zhang Shuai tampak terpesona padanya, tapi sebelum dia sempat menyentuh Zhou Shi, ponselnya Zhou Shi tiba-tiba berbunyi dari Fei Fei yang langsung marah-marah membentakinya.



"Akhirnya kau angkat teleponmu! Kucing peliharaanmu ini menggangguku setengah mati! Dia terus merongrongku untuk mencarimu. Di mana kau sekarang?! Kau tambah berani yang sekarang, kau berani menginap di tempat lain!"

"Baiklah, aku bersalah. Nanti malam kutraktir kalian makan barbecue."

"Wei Qing tidak melakukan apapun padamu, kan?"

"Aku baik-baik saja. Aku lagi di kampus sekarang. Nanti malam saja kuberitahu. Bye!"


Gara-gara suaranya Fei Fei yang sangat keras, Zhang Shuai jadi bisa mendengar percakapan mereka juga. Zhou Shi mengaku padanya kalau dia tidak pulang semalam, makanya teman serumahnya pasti cemas.

Zhang Shuai cuma diam dan menatapnya dengan cemas, tapi batinnya galau memikirkan hubungan Zhou Shi dan Wei Qing. Dia kira kalau kedua orang itu sudah putus, tapi Zhou Shi menginap di rumah Wei Qing semalam?

Canggung menghadapi tatapan Zhang Shuai, Zhou Shi mengajak Zhang Shuai untuak ikut makan malam bersama teman-temannya nanti malam, tapi Zhang Shuai menolak. Oke, kalau begitu, Zhou Shi pamit.


Wei Qing sedang melihat-lihat design perhiasannya saat Zhou Shi menelepon hanya untuk mengucap terima kasih atas beasiswanya.

Tapi kemudian, Asisten An datang melaporkan kabar buruk tentang saham Yun Ma art yang merosot tajam. Ada orang yang menyebar kabar kalau Yun Ma group mau menjual Yun Ma art sebagai aset negatif.

Berita itu jadi mempengaruhi para pemagang saham. Jadi begitu pasar bursa saham buka pagi ini, banyak pemegang saham yang menjual saham mereka dan yang lain pun mengikuti.

Dan orang yang membeli sebagian besar saham itu ternyata Xue Zi. Wei Qing kontan kesal merasm kertas laporannya lalu menyuruh Asisten An untuk menghubungi Xue Zi.


Tak lama setelah itu, Wei Qing diberitahu kalau Ming Cheng sudah datang. Ming Cheng sudah menunggu dengan tegang di ruang rapat saat Wei Qing datang.

Dia benar-benar tercengang, tak menyangka kalau Wei Qing sendiri yang mewawancarainya. Wei Qing heran kenapa Ming Cheng malah melamar kerja di tempat yang bukan bidangnya padahal nilai-nilainya sangat bagus di fisika.

Ming Cheng mengaku kalau dia hanya pintar dalam ujian. Jadi biarpun nilai-nilainya tinggi, tapi bukan berarti dia pintar belajar. Mempelajari ilmu pengetahuan adalah kerja keras dalam bidang akademis. Seseorang benar-benar harus kuat untuk bisa bekerja di bidang ini. Seseorang sepertinya yang mendapatkan sesuatu melalui tipuan tidak akan bisa mencapai level itu.

"Kau jujur juga. Mendapatkan sesuatu melalui tipuan. Itu sangat sesuai dalam dunia bisnis. Dalam industri ini, yang paling penting adalah harus berani, berhati-hati dan bisa berpikir cepat. Ditambah lagi, kau punya latar belakang matematika. Sepertinya kau juga mengambil program CPA (Akuntan publik bersertifikasi) dan CFA (Sertifikasi di bidang keuangan dan investasi). Sepertinya kau sudah mempersiapkan diri."


Benar. Ming Cheng malah sudah mulai bersiap sejak beberapa bulan yang lalu. Dia benar-benar ingin bergabung ke Yun Ma.

"Kenapa?"

"Karena anda adalah panutan saya."

Ming Cheng memang tidak mengerti seni, tapi dia yang dia kagumi dari Wei Qing adalah dia mampu mengubah aset negatif menjadi sebuah perusahaan besar hanya dalam kurun waktu 10 tahun.

"Sudahlah. Hentikan menjilatnya. Berikan aku alasan tentang kenapa kau ingin bergabung dengan Yun Ma."

Ming Cheng mengaku kalau dia melakukan penelitian tentang Yun Ma dari data yang tersedia. Dari situ, dia mendapati kalau bisnis Yun Ma berjalan baik di beberapa bidang, kecuali Yun Ma art yang mendapat publisitas buruk.

Kesuksesan terbesr Yun Ma art adalah merekrut pelukis berbakat seperti Xun Ran. Tapi para seniman lainnya kontraknya dibatalkan, bahkan bisnis Yun Ma art mengalami resesi belakangan ini. Yun Ma art juga berinvestasi di beberapa area lain, tapi belum menunjukkan hasil.



Ming Cheng bahkan membuat sebuah laporan tentang rencana investasi Yun Ma art. Wei Qing membaca laporan itu dan begitu membaca statistik resesi bisnis Yun Ma art dari tahun ke tahun, seketika itu pula dia memutuskan.

"Kau bisa mulai bekerje besok."

"Anda mempekerjakan saya?"

"Bahkan orang luar sepertimu bisa melihatnya dengan jelas, tapi orang-orang di perusahaan malah berani pura-pura bodoh. Sekarang aku harus menampar untuk menyadarkan mereka."

"Terima kasih, Pak Presdir!"


Di restoran malam harinya, Fei Fei dan Ning Fei diam saja sambil terus menatap Zhou Shi dengan pandangan curiga.

"Kenapa kalian menatapu begitu? Xiao Fei, kau tidak lapar?"

"Lihatlah, kucingmu bahkan tidak mau bicara padamu. Kau punya kucing di rumah, tapi kau malah keluyuran untuk menarik kucing lain. Dan kau berani menginap di tempat lain! Katakan apa yang terjadi?!"

"Aku sungguh tidak bohong. Aku kan mabuk semalam lalu aku bermalam di rumh Wei Qing. Kami cuma minum, tidak terjadi apa-apa."

Fei Fei tak percaya, masa iya Wei Qing tidak menerkam mangsa empuk di hadapannya? Zhou Shi langsung berpaling ke Ning Fei, Ning Fei pasti percaya padanya kan? Ning Fei mengiyakannya.

"Aku tahu Xiao Fei mengenalku dengan sangat baik."


Tepat saat itu juga, Ming Cheng dan Qiu Jing datang bersama. Zhou Shi langsung memberikan sepotong daging bungkus selada untuk Ming Cheng, tapi Ming Cheng malah memberikannya untuk Qiu Jing. Terang saja hal itu langsung menarik perhatian semua orang dan membuat Zhou Shi kecewa.

Tapi Qiu Jing menolak pemberiannya, biar Zhou Shi sendiri saja yang ngasih. Kedua orang itu bahkan dengan santainya berdebat lalu Qiu Jing menyuruh Ming Cheng menyajikan daging untuknya dan Ming Cheng dengan senang hati melakukannya.

Fei Fei jadi heran, sejak kapan mereka berdua jadi sedekat ini? Qiu Jing santai berkata kalau Ming Cheng cuma memberikannya sepotong daging, tidak ada hubungannya dengan masalah mereka dekat atau tidak.



Dan karena hari ini Ming Cheng sudah diterima kerja, jadi dia mengumumkan kalau makan malam kali ini, dia saja yang bayar.

"Kau akan kerja di Yun Ma? Mereka benar-benar mempekerjakanmu?"

"Dari mana kau tahu?"

"Wei Qing yang kasih tahu."

Oh, pantas saja tadi Wei Qing sendiri yang mewawancarainya. Apa Zhou Shi memintanya pada Wei Qing? Zhou Shi berbohong menyangkalnya, dia mana punya kuasa untuk itu? Ming Cheng mendapat pekerjaan ini karena dia memang berbakat.

Zhou Shi mengira kalau Ming Cheng akan melanjutkan studi-nya, sungguh tak disangka kalau dia akan bekerja di Yun Ma.


Ming Cheng mengaku kalau sebenarnya dia cukup galau dengan keputusannya ini. Dia takut sulit beradaptasi begitu dia mulai kerja nantinya, tapi 'seseorang' mengajarinya untuk tidak terlalu memikirkan masalah menang dan kalah dalam apapun yang kita lakukan.

"Kita harus menikmati proses dari apapun yang kita lakukan. Inilah alasanku untuk mengumpulkan keberanianku untuk maju."

"Baiklah, baiklah. Aku yakin Kak Ming Cheng pasti akan sukses ke manapun kau pergi. Ayo kita bersulang untuknya dan mendoakan karirnya lancar."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

3 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam