Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 14

Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 14


Nyonya Han diberitahu Han Tua kalau Chu Xia mendapat posisi pertama. Mendengar itu, Nyonya Han langsung memprotes Qi Lu yang malah cuma diam saja dan bukannya pergi menemui Chu Xia dan merayakan keberhasilan Chu Xia.

Nyonya Han bahkan berencana pergi sekarang juga untuk menemui Chu Xia. Tapi Qi Lu cepat menghentikannya dan mengingatkannya untuk tidak menganggu Chu Xia tengah malam begini. Tapi Han Tua rasa, Chu Xia pasti takkan keberatan diganggu Qi Lu.

Nyonya Han setuju dengannya. Kalau begitu, dia tidak jadi pergi. Qi Lu saja yang pergi sana. Qi Lu jual mahal seperti biaasanya. Tapi saat bel pintu tiba-tiba berbunyi, dia langsung melesat ke pintu. Nyonya Han dan Han Tua pun senang mengira Chu Xia kembali.


Qi Lu langsung pasang pose keren sebelum membuka pintu. Tapi yang datang ternyata Ayahnya Qi Lu. LOL. Bukannya senang menyambut ayahnya pulang, Qi Lu malah kecewa. "Kenapa ayah?"

"Kalau bukan aku lalu siapa?"


Nyonya Han langsung pluk-plukan mesra dengan suaminya dan Qi Lu bingung melongok keluar pintu, mengharap ada Chu Xia, tapi tak ada siapa-siapa.

Qi Lu kecewa, bahkan keesokan harinya dia pergi ke sekolah dengan wajah murung.

 

Chu Xia memperlihatkan pesan yang tertulis di gang kucing itu pada Feng Shao dan meminta Feng Shao untuk menyelidiki siapa yang menulisnya.

Feng Shao yakin penulisnya adalah orang terdekat Chu Xia. Jika tidak, mana mungkin dia tahu tentang kompetisi itu. Tapi dia yakin tak mungkin Qi Lu yang menulisnya, mungkin Cheng Chuan yang menulis itu.

"Kenapa kau membicarakan Han Qi Lu? Aku tidak mau membicarakannya!" Kesal Chu Xia


Feng Shao jelas senang dengan sikap Chu Xia ini. Bagus, pertahankan! Jangan sebut-sebut Qi Lu lagi. "Jangan sampai aku melihatnya lagi. Jika tidak, akan kupukul lagi dia!"

"Kau memukul Qi Lu? Kapan? Kenapa?"

"Bukankah dia memukulmu gara-gara Xiang Man Kui di kelas? Bagaimana bisa aku membiarkan kejadian itu? Aku harus memukulnya."

"Bagus, bro."


Chu Xia lalu pergi mencari Qi Lu di kelasnya, tapi dia tak ada di sana. Xin Wei malah sengaja memprovokasinya dengan memberitahu kalau Qi Lu tadi pergi bersama Man Kui.


Qi Lu dan Man Kui ternyata bolos sekolah dan balapan. Tapi Man Kui perhatikan kalau Qi Lu hari ini tidak seperti biasanya. Biasanya dia melaju cepat di pertengahan awal lalu pelan di akhir. Dia masih seperti dulu, selalu datang kemari untuk belapan setiap kali sedang bad mood.

"Man Kui, aku mau pergi ke luar negeri." Aku Qi Lu.

"Ke mana?"

"Inggris."

"Bagaimana bisa kau pergi saat aku baru kembali?"


"Ini ide ayahku. Dia memintaku ke Inggris untuk belajar bisnis dan kemudian mengambil alih perusahaan."

"Lalu apa kau akan menyerah dengan astronomi yang kau sukai?"

"Iya."

Man Kui menyemangatinya, Qi Lu tetap bisa menjadi pecinta astronomi biarpun dia belajar ke luar negeri dan belajar bisnis. Dia akan selalu mendukung Qi Lu. Bahkan dengan pedenya dia menggenggam tangan Qi Lu dan mengusulkan agar dia juga ikut ke Inggris menemani Qi Lu.


Tapi Qi Lu langsung menarik tangannya dengan tak nyaman dan terima kasih atas perhatiannya, tapi dia tidak berniat pergi kok.

"Kau tidak mau pergi, apa karena Chu Xia?"

Qi Lu langsung terdiam, tapi kemudian dia ngotot menyangkalnya. Man Kui rasa, biarpun Qi Lu tidak jadi ke Inggris, tetap saja mereka akan berpisah. Karena jika Chu Xia menang, maka dia akan pergi ke Perancis.


Sekolah sudah usai, tapi Chu Xia masih menatap tajam tasnya Man Kui yang masih bertengger di mejanya. Xiao Nan heran, apa dia tidak mau pulang?

"Iya. Sekolah sudah usai, kenapa dia belum kembali? Dia pergi terburu-buru sampai Man Kui lupa dengan tasnya."


Mendengar itu, Xiao Nan malah berkhayal Man Kui sedang merajut syal merah lalu tiba-tiba Qi Lu datang dan dengan romantisnya menyeret Man Kui pergi bersamanya.


Chu Xia heran dengan Xiao Nan, kenapa juga Man Kui merajut syal di musim panas? Xiao Nan menyarakannya untuk tidak terlalu memikirkannya. Lebih baik pikirkan bagaimana mereka akan merayakannya nanti malam.

"Merayakan apa?"

"Merayakan kau jadi juara pertama. Ayo pergi, ganti baju. Aku punya kejutan malam ini." Ujar Cheng Chuan.


Mereka lalu menyeret Chu Xia ke tempat karaoke. Niatnya mau bikin kejutan untuk Chu Xia. Tapi waktu mereka buka pintu, Cheng Chuan sendiri menjerit kaget melihat teman-teman mereka pakai kostum hantu.

Cheng Chuan langsung protes, kenapa mereka pakai kostum hantu? Feng Shao menjelaskan kalau mereka terpaksa pakai kostum hantu karena saat mereka hendak menyewa kostum, yang tersisa cuma kostum hantu itu.


Cheng Chuan jadi tak enak pada Chu Xia, niatnya mau bikin kejutan, tapi malah menakut-nakutinya. Dia rela dihukum deh. Chu Xia pun langsung menuntutnya untuk minum-minum. Cheng Chuan menurutinya dengan senang hati dan pesta perayaan Chu Xia pun dimulai dengan meriah.

 

Cheng Chuan mendadak tanya apakah Chu Xia menyukainya. Chu Xia berusaha menghindar dengan minum-minum. Tapi Cheng Chuan terus menuntut. Alih-alih menjawab, Chu Xia malah muntah-muntah.


Qi Lu terus murung sepanjang perjalanan mengantarkan Man Kui pulang. Man Kui berusaha mengajaknya jalan-jalan lagi, tapi Qi Lu sudah tidak mood dan menolak.

Akhirnya dia pergi ke gang kucing. dan menulis pesan lagi di dinding: Jika aku tidak datang, apa kau akan merindukanku?

Dia hendak pergi setelah itu. Tapi si kucing liar di sana, menarik perhatiannya. Qi Lu membelainya sesaat sebelum kemudian membawanya pergi.


Karena para wanita sudah mabuk berat, Feng Shao harus mengantarkan Xiao Nan dan Cheng Chuan yang mengurus Chu Xia.

Cheng Chuan senang-senang saja bisa bersama Chu Xia. Tapi sepanjang perjalanan, Chu Xia terus menerus menggumamkan nama Qi Lu.

Cheng Chuan sedih mendengarnya. "Chu Xia, bagaimana caranya agar kau menyukaiku?"


Tuan Han mondar-mandir gelisah karena Qi Lu masih belum juga sampai sekarang. Mana tadi dia bolos sekolah lagi. Tak senang melihat sikap suaminya, Nyonya Han memohon padanya untuk tidak terlalu keras pada Qi Lu, berilah dia waktu.

"Memangnya aku tidak memberinya waktu?"

"3 hari itu kau sebut memberinya waktu?"

"Sebenarnya aku memberinya waktu cuma 3 menit."

Nyonya Han mendadak bicara dengan nada teramat sangat manis untuk merayunya dan sukses membuat Tuan Han tersenyum. Tapi kemudian, seseorang menghubungi Tuan Han dan seketika itu pula senyum Tuan Han menghilang.


Sepertinya ada kabar buruk, tapi mungkin karena tak ingin membuat Nyonya Han cemas, Tuan Han hanya berkata itu bukan masalah besar.

Nyonya Han heran, dia tiba-tiba pulang apa cuma karena masalah perusahaan dan menyuruh Qi Lu ke luar negeri? Tuan Han mengaku kalau di perusahaan saat ini sedang ada masalah dan dia pulang karena masalah itu.

Karena itu pula dia ingin Qi Lu belajar bisnis ke luar negeri agar bisa mengambil alih perusahaan sewaktu-waktu. Tuan Han takut kesehatannya tak bisa bertahan lama. Nyonya Han tak percaya kalau dia tak sehat, tapi Tuan Han tahu betul bagaimana kondisi tbuhnya.

"Yuan Yuan, bantulah aku membujuk Qi Lu."


Qi Lu akhirnya datang tak lama kemudian dengan membawa si kucing liar. Tuan Han langsung menuntut jawabannya. Tapi Qi Lu terus berusaha menghindar dengan alasan kalau dia masih punya waktu 2 hari lagi.

Tapi Tuan Han seperti tak mau tahu apapun jawaban Qi Lu dan menyatakan kalau besok dia akan menyuruh sekretarisnya datang ke sekolah untuk mengurus kepindahannya.

Kesal, Qi Lu menegaskan kalau dia tidak akan pergi ke Inggris. Dia tidak suka meneruskan meneruskan tradisi keluarga. Dia punya pilihannya sendiri. Jadi jangan pernah bicara tentang belajar bisnis lagi. Dia tidak akan pernah menjadi pebisnis! Shock, Tuan Han tiba-tiba ambruk.

 

Keesokan harinya dia sekolah, Xiao Nan penasaran apa yang dilakukan Cheng Chuan dan Chu Xia berduaan semalam. Cheng Chuan dengan senyum menggoda mengklaim kalau semalam dia membawa Chu Xia kembali ke hotel lalu...

"Lalu?"

"Aku pulang ke rumah." (Pfft!)


Chu Xia sendiri masih terus melamun menatap mejanya Man Kui sampai tidak dengar saat Xiao Nan memanggilnya. Cheng Chuan sampai heran, kenapa Chu Xia memandangi mejanya Man Kui terus sedari tadi?

Xiao Nan memberitahunya kalau kemarin Qi Lu dan Man Kui bolos bersama. Chu Xia jadi bad mood seharian gara-gara itu. Mendengar itu, Cheng Chuan langsung beranjak bangkit dengan kesal mau melabrak Qi Lu.

Man Kui masuk tak lama kemudian. Xiao Nan kesal banget melihatnya. Tapi saat Cheng Chuan kembali tak lama kemudian, wajahnya malah tampak lesu. Melihat itu, Xiao Nan menduga kalau Cheng Chuan pasti kena pukul Qi Lu.

Cheng Chuan menyangkal. Dia bahkan tidak punya kesempatan untuk memukul Qi Lu karena Qi Lu tidak masuk sekolah, kabarnya Ayahnya Qi Lu sakit dan sekarang dirawat di RS. Chu Xia terkejut mendengar Tuan Han sakit.


Guru datang tak lama kemudian. Tapi Chu Xia tiba-tiba menggebrak meja dan minta izin pulang. Dia bahkan langsung berlari pergi saat itu juga tanpa menunggu jawaban guru.

"Aku tak tahu apakah aku gelisah karena Paman Han atau karena Han Qi Lu... atau karena ibuku. Siapapun itu, tunggulah aku."

Bersambung ke episode 15

Sinopsis C-Drama lainnya bisa dibaca di page C-Drama ^^ 

Post a Comment

0 Comments