Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 5

Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Season 2 - Episode 5


Anak-anak kelas B keluar ke lapangan dan satu per satu mengambil bola dari Feng Shao. Chu Xia tak menyangka kalau Feng Shao benar-benar kerja di sekolah ini.

"Tentu saja. Aku sudah janji pada ibumu untuk menjagamu."

"Hentikan. Kalau bukan karena aku, Guru Ma tidak akan setuju memberimu posisi ini." Ujar Xiao Nan.

Feng Shao cemas, apa Gao Gan masih belum ditangkap? Soalnya dia dengar ada orang aneh berkeliaran di sekolah belakangan ini. Mary juga pernah melihatnya. Chu Xia santai, jangan cemas, tidak ada orang ca**l yang bisa lepas darinya.


Cheng Chuan tertatih-tatih mengikuti Chu Xia. Malas melihatnya, Chu Xia langsung menyeret Xiao Nan menjauh darinya. Xiao Nan penasaran, apa Chu Xia benar-benar mau mengacuhkan Cheng Chuan.

"Tidak. Aku hanya belum menemukan cara untuk menghadapinya."

"Tidak usah memikirkanku. Aku sudah tidak punya perasaan lagi padanya."

"Aku sungguh hanya berteman dengannya."

"Lalu bagaimana dengan Han Qi Lu? Siapa dia bagimu?"


Chu Xia menolak menjawabnya. Tepat saat itu juga, Man Kui menghampiri mereka dan sok akrab dengan Chu Xia. Man Kui memperhatikan kalau Nyonya Han sangat menyukai Chu Xia. Nyonya Han dan Qi Lu juga sangat perhatian pada Chu Xia.

"Aku tak punya niatan lain. Aku hanya berharap mereka bisa memaafkanku karena aku sudah menganggap mereka keluargaku."

 

Tiba-tiba bola yang dimainkan Xiao Nan terpental jauh. Xiao Nan pun menggunakan itu sebagai alasan untuk meminta Man Kui membantu mengambilkan bola itu. Begitu Man Kui cukup jauh, Xiao Nan memperingatkan Chu Xia untuk tidak terlalu akrab dengan Man Kui.

"Kenapa?"

"Kau kan tahu hubungannya dengan Han Qi Lu seperti apa. Aku takut dia punya pikiran lain."

Chu Xia tak percaya. Tapi Xiao Nan yakin. Lihat saja Xin Wei, semua yang dilakukannya pasti melibatkan Chu Xia.

"Tapi kau tidak bisa menganggap semua orang itu sama."

Xiao Nan sudah mau protes lagi. Tapi tidak sempat karena Man Kui kembali saat itu juga. Sama sekali tidak ada seorangpun yang menyadari si orang misterius yang tengah mengintai dibalik pepohonan.


Cheng Chuan mengembalikan buku panduan cinta itu pada Feng Shao. Dia sudah menghafal isi buku itu. Cheng Chuan yakin kalau Chu Xia itu sebenarnya tertarik padanya, dia hanya tidak mau orang lain mengetahui perasaannya.

Baguslah. Feng Shao memberikan buku itu ke Cheng Chuan dan mendukung penuh Cheng Chuan untuk mengejar Chu Xia. Dia mengaku kalau dia membantu Cheng Chuan karena dia tidak menyukai Han Qi Lu.

Qi Lu itu sombong, egois dan punya banyak masalah. Dia sangat berbeda dari Cheng Chuan yang tampan dan manusiawi, biarpun kaya tapi Cheng Chuan tidak gampang marah. Jika Cheng Chuan bersama Chu Xia, maka dia bisa menyelamatkan dan menjauhkan Chu Xia dari Qi Lu dengan cepat.


Chu Xia tak sengaja mementalkan bolanya terlalu jauh. Dia pun bergegas mengejar bolanya yang menggelinding ke arah tempat persembunyian orang misterius.

Chu Xia tidak melihatnya dan sama sekali tak sadar saat si orang misterius mengulurkan tangan padanya. Dia hampir saja berhasil meraih Chu Xia... saat tiba-tiba saja sebuah jarum suntik tertancap di punggungnya dan dia pun pingsan.

Ternyata Mary-lah yang menyuntiknya. Saat itulah Chu Xia baru melihatnya dan langsung menjerit ketakutan.

 

Semua orang bergegas ke sana begitu mendengar teriakan Chu Xia. Cheng Chuan kesal dan langsung menghantam orang misterius itu pakai bola voli. Bersama-sama mereka membuka samaran orang itu. Tapi ternyata dia adalah Pak You Tian.


Beberapa saat kemudian, Pak You Tian kekenyangan setelah menghabiskan beberapa mangkok ramen. Cheng Chuan nyinyir, apa dia guru yang Xiao Nan bilang punya banyak ide? Dia pintar main sembunyi-sembunyi.

"Pak, kapan bapak kembali?" Tanya Chu Xia.

"Aku sudah kembali beberapa waktu yang lalu."

"Lalu kenapa bapak tidak memberitahuku? Bapak bahkan tidak membalas suratku belakangan ini. Aku jadi khawatir."

"Belakangan ini aku sibuk. Aku lupa."

Tapi Mary heran, kenapa Pak You Tian berpakaian seperti itu. Pak You Tian beralasan kalau belakangan ini dia sedang mempelajari seni yang berkaitan dengan tindakan, dia hanya ingin mendapat inspirasi.

"Beberapa waktu yang lalu, orang me**m yang kutemui, itu kau kan?"

"Tidak." Sangkal Pak You Tian.


"Pak, anda berencana tinggal berapa lama?" Tanya Chu Xia.

"Itu tergantung," gumam Pak You Tian. Tapi kemudian dia berkata kalau saat ini dia belum berencana pergi.

Chu Xia senang. Kalau begitu, Pak You Tian bisa melanjutkan mengajar mereka lagi. Pak You Tian tak yakin, mungkin Kepsek takkan setuju. Chu Xia langsung tertunduk sedih mendengarnya.

 

Melihat itu, Cheng Chuan langsung sok jagoan berkata kalau ayahnya mungkin bisa membantu Pak You Tian. Serahkan saja padanya. Senyum Chu Xia pun langsung mengembang lagi. Hmm, tapi Pak You Tian tampak aneh dan mencurigakan.


Keesokan harinya saat keluarga Han sarapan bersama, Nyonya Han memperhatikan putranya yang tampak tidak bersemangat. Ia mencoba bertanya ke Chu Xia, tapi Chu Xia pun tak tahu ada apa dengan Qi Lu.


Nyonya Han lalu mengalihkan topik membahas Pak You Tian yang katanya sudah kembali. Chu Xia membenarkan. Dia dan Xiao Nan juga berencana mengadakan pesta penyambutan untuk Pak You Tian, tapi mereka belum menentukan mau mengadakan pesta di mana.

"Kalau begitu, bagaimana kalau di rumah kita ini?" Usul Nyonya Han. "Mari kita undang teman sekelasmu. Aku kan juga kenal Pak You Tian. Akan lebih menyenangkan kalau merayakannya bersama."

Chu Xia tentu saja senang dengan usul itu. Nyonya Han menanyakan pendapat Qi Lu. Qi Lu menyetujuinya tanpa semangat. Nyonya Han pun langsung menyuruh Han Tua untuk mempersiapkan acara pestanya.

"Terima kasih Kak Yuan."

"Tidak perlu berterima kasih. Kita kan keluarga."


Malam harinya, Qi Lu termenung di kamarnya sambil memandangi kalung meteornya. Entah apa yang dia pikirkan.


Keesokan harinya di sekolah, Pak You Tian akhirnya kembali mengajar kelas B. Sontak anak-anak langsung heboh menyambutnya. Mereka benar-benar senang bisa bertemu Pak You Tian lagi.

"Pak guru, jangan pergi lagi. Anda harus mengajar kami sampai kami lulus, oke?"

Pak You Tian sungguh merasa tersentuh dengan sambutan mereka dan berterima kasih pada Cheng Chuan. Karena berkat Cheng Chuan lah dia bisa kembali mengajar di sini. Cheng Chuan langsung membusungkan da** dengan bangga, semua ini berkat ayahnya kok.


Pak You Tian lalu membagikan nilai mereka yang dia dapatkan dari guru literatur dan seni yang sebelumnya. Jian Ren membantu membagikan laporan nilai itu. Tapi senyum Chu Xia langsung menghilang saat melihat laporan nilainya.

Xiao Nan heran melihatnya, ada apa? Chu Xia menunjukkan laporan nilainya dengan lemas. Ternyata dia dapat nilai D dalam pelajaran ballroom dancing. Xiao Nan heran, bukannya Chu Xia pintar berdansa? Lalu kenapa dia malah tidak lulus?

"Aku juga berpikir begitu. Itu kan cuma dansa, apa sulitnya. Tapi pada akhirnya, tangan dan kakiku tidak bisa seirama."


Cheng Chuan tiba-tiba ikutan nimbrung dan menawarkan bantuannya. Saat dia di luar negeri, dia pernah terpilih jadi raja dansa sekolah. Xiao Nan tidak setuju, sebaiknya Cheng Chuan jangan buat masalah.

"Apa maksudnya?"

"Artinya aku tidak mempercayaimu."


Saat Cheng Chuan menemui Feng Shao siang harinya, Feng Shao mengomeli Cheng Chuan yang sudah menyerah duluan hanya karena Chu Xia menolak bantuannya. Apa dia tidak bisa memikirkan ide lain untuk membantu Chu Xia?

Ide lain apa? Feng Shao tidak menyuruhnya untuk bicara pada guru, kan? Dia tidak bisa melakukan itu, dia bisa dibunuh ayahnya kalau ayahnya sampai tahu.

Tidak, Feng Shao tidak serendah itu. Yang Feng Shao maksud adalah jika Chu Xia menolak bantuannya maka carilah orang ahli untuk membantu Chu Xia. Benar juga, itu ide bagus. Cheng Chuan pun langsung pergi.


Mary menghadang Pak You Tian di tengah jalan. Dia masih curiga dengan Pak You Tian yang jelas-jelas bertingkah aneh. Ada apa dengannya? Pak You Tian menyangkalnya, tapi dia bahkan tidak berani menatap mata Mary.

Mary sangat yakin kalau orang ca**l yang dia lihat waktu itu pasti Pak You Tian, dia tidak mungkin salah lihat. Pak You Tian terus ngotot menyangkalnya, tapi Mary tak percaya. Kenapa Pak You Tian membuntuti Chu Xia?


Malam harinya, Qi Lu sedang meneropong langit dengan teleskop bintangnya saat tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar. Awalnya dia tidak terlalu memikirkannya. Tapi kemudian, suara itu terdengar lagi dan kali ini diiringi suara teriakan seseorang.


Curiga, Qi Lu langsung mengambil tongkat bisbol sebagai senjata lalu keluar ke balkon. Tapi ternyata yang dia temukan dalam kegelapan adalah Chu Xia yang terjatuh. Apa yang Chu Xia lakukan tengah malam begini dan bukannya tidur?

"Bukan urusanmu," ketus Chu Xia.


Saat Qi Lu menyalakan lampu, dia melihat ada buku panduan dansa waltz. Jadi Chu Xia sedang latihan dansa? Kenapa Chu Xia mempelajarinya?

"Aku... tidak lulus kelas seni. Aku harus mengulangnya. Puas?"

Dia mau pergi dengan kesal. Tapi Qi Lu tiba-tiba menawarkan diri untuk mengajarinya. Dia lalu menyalakan musik. Ayo mulai latihannya. Chu Xia cemas kalau harus pakai musik, bagaimana kalau mereka malah membangunkan Nyonya Han dan Han Tua?

"Kalau mereka terbangun, pasti sudah sedari tadi karena kau berisik."


Qi Lu mengulurkan tangannya. Chu Xia perlahan menggenggamnya dan mulai mendekat. Qi Lu menginstruksikan Chu Xia untuk mengikuti langkahnya, tapi Chu Xia malah terus menerus tak sengaja menginjak kakinya.


Qi Lu sampai menggerutu kesal, sekarang dia mengerti kenapa Chu Xia berisik sedari tadi. Chu Xia langsung ngambek dan menolak latihan lagi. Tapi Qi Lu mencegahnya pergi. Dia lalu ganti strategi dan menyuruh Chu Xia untuk melepas sandalnya dan naik ke kakinya.

Chu Xia ragu melakukannya, tapi Qi Lu ngotot menyuruhnya melakukan perintahnya. Chu Xia pun melepaskan sandalnya dan menapakkan kedua kakinya ke kakinya Qi Lu. Tapi Qi Lu malah langsung mengernyit. "Chu Xia, kau berat."

Qi Lu pun mulai melangkah dan mereka pun berdansa romantis sambil saling menatap satu sama lain.


Gara-gara latihan semalam, Chu Xia masuk kelas keesokan harinya dalam keadaan lelah dan ngantuk. Bahkan begitu dia sampai ke mejanya, dia langsung menaruh kepalanya di meja. Cheng Chuan langsung ribut mencemaskannya.

Chu Xia sampai sebal dan langsung membentak Cheng Chuan untuk berhenti menganggunya. Dia mau tidur sebentar. Cheng Chuan akhirnya diam dan kembali ke mejanya. Dia ikut menaruh kepalanya di atas meja sambil mengawasi Chu Xia.


Tapi di luar, anak-anak penggosip langsung heboh menggosipkan Chu Xia. Mereka mengira kalau Chu Xia pingsan karena stres gara-gara dibanding-bandingkan terus dengan Man Kui.


Chu Xia bertemu dengan Pak You Tian di cafetaria. Pak You Tian berterima kasih pada Chu Xia dan Xiao Nan yang ingi nmengadakan pesta penyambutan untuknya. Tapi Pak You Tian tak menginginkan pesta itu, lebih baik lupakan saja.

"Kenapa? Pak, bapak sudah di luar negeri begitu lama. Kita bahkan belum duduk dan bicara. Lagipula, Kak Yuan sedang mempersiapkannya saat ini. Bapak tidak bisa menolaknya."

"Masalahnya, aku akan ketahuan." Gumam Pak You Tian.

"Apa?"

"Tidak ada." Sangkal Pak You Tian. Karena sudah terlanjur, terpaksalah dia menerimanya.


Chu Xia senang mendengarnya. Tapi apa Pak You Tian tahu kalau Mary sangat mencemaskan Pak You Tian. Chu Xia menasehati Pak You Tian tidak menahan apapun. Jika dia membaginya pada orang lain, dia juga akan merasa lebih baik.

"Aku tahu, dan terima kasih. Baru-baru ini, aku punya sedikit masalah. Beri aku waktu. Biar kupikirkan dulu. Setelah selesai, aku akan memberitahu kalian."

"Baiklah. Aku tidak akan membuat bapak canggug lagi. Kalau begitu, aku akan kembali ke kelas. Sampai jumpa, pak."

Bersambung ke episode 6

Post a Comment

0 Comments