Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Episode 6

Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Episode 6




Hari ini, Pak You Tian membawa anak-anak kelas A dan B dalam pelajaran berkebun outdoor dan menginstruksikan mereka untuk menikmati pekerjaan mereka. 

Chu Xia dan Xiao Nan asyik bercanda tawa. Han Yu melihat mereka dari kejauhan dan penasaran, mereka ngetawain apa, sih? tanyanya pada Qi Lu. 

Mana Qi Lu tahu. Han Yu heran melihat Qi Lu, dia kan mysophobia (takut kotor), melihatnya berkebun itu mengherankan. Qi Lu mengklaim kalau dia cuma ingin melihat bagaimana anak-anak yang lain bekerja.

Perhatian mereka teralih karena mendengar suara cekikikan Chu Xia dan Xiao Nan yang masih asyik bersenda gurau. Han Yu senang melihatnya, Chu Xia manis. Qi Lu nyinyir, dia sudah buta apa?

"Kalau kau terus melawannya, maka kau akan kalah besar."

"Kita lihat saja nanti."


Sementara anak-anak yang lain sibuk berkebun, Gao Gan dan gengnya males ganti baju dan tidak mau ikutan kerja. Mereka malah terus menerus mengeluh seperti anak orang kaya manja... "Kalau aku membeli saham, aku bisa membeli semua tanah ini"... "Kalau ayahku tahu, Kepala Sekolah pasti akan mengundurkan diri."


Jian Ren bersusah payah menyeret beberapa sawi saat Gao Gan menghampirinya lalu menginjak sawi-sawi itu dan memberitahu Jian Ren kalau sawi itu uang yang bisa membawa kekayaan. 

Jian Ren gugup berkata kalau belakangan ini dia membawa banyak sawi jadi itu artinya dia kaya dong.

Gao Gan langsung sinis lalu menduduki sawi-sawi itu dan memerintahkan Jian Ren menyeretnya. Jian Ren sama sekali tidak berani berkata apapun dan berusaha sekuat tenaga untuk menyeretnya.


Chu Xia yang sedari tadi melihatnya, tidak tahan lagi melihat tingkah kurang ajar Gao Gan dan langsung maju untuk melabraknya dan menyuruhnya turun, kalau tidak akan dia menghajar Gao Gan.

Xiao Nan panik menjauhkannya dari Gao Gan tapi Chu Xia tak peduli dan kembali melabrak Gao Gan. 

Xin Wei datang untuk memperingatkannya akan konsekuensi memukul orang. Chu Xia sinis, kalau memukul orang ada konsekuensinya maka Gao Gan pasti sudah dihukum sekarang.

Xin Wei memperingatkannya untuk berhenti dan jangan mempermalukan Qi Lu. Tapi Chu Xia bersikeras mengklaim kalau dia tidak ada hubungannya dengan Qi Lu.

"Bukankah kau pelayannya?"

"Chu Xia, kau pikir pelayan bisa jadi juru selamat kelas B? Kau itu cuma anj*ngnya keluarga Han."


Kesal, Chu Xia langsung menyemangati Jian Ren untuk menampar Gao Gan. Tapi Jiam Ren tidak sedikitpun berani melakukannya. Jadilah Chu Xia yang harus bertindak sendiri dan menendang Gao Gan sampai dia terpelanting ke tanah.

Dia baik-baik saja sebenarnya, tapi pura-pura jadi korban dan diam-diam membisiki anak-anak buahnya untuk berteriak memanggil Kepala Sekolah dan membuat Chu Xia terkesan jadi orang jahat yang membulinya.


Kepala Sekolah datang dan menuntut siapa pelakunya, Xin Wei dengan senang hati menunjuk Chu Xia. Kepala Sekolah langsung mengomelinya dan memutuskan untuk menghukumnya. Xiao Nan berusaha membelanya, Qi Lu pun hendak mengatakan sesuatu.

Tapi belum sempat dia mengucap apapun, Chu Xia maju membela dirinya sendiri dan menyatakan akan mematuhi Kepala Sekolah.

Qi Lu tak mau peduli lagi dan langsung pergi. Kepala Sekolah pun menghukum Chu Xia untuk menanam semua sayuran sebelum petang. Kalau tidak maka Chu Xia akan dikeluarkan.


Chu Xia menerima hukuman itu dengan penuh harga diri, berkeliling tanah luas itu dan menanam semua sayurannya satu demi satu, sementara murid-murid yang lain hanya melihatnya dari pinggir. 

Merasa bersalah, Jian Ren berniat membantunya. Tapi Ming Yue mencegahnya, jangan bikin perkara, Kepala Sekolah sedang mengawasi.


Xiao Nan tidak peduli dan langsung menghampiri Chu Xia. Dengan alasan hanya membantu mengelap keringatnya Chu Xia, diam-diam dia membisiki Chu Xia untuk pura-pura kelelahan seperti Gao Gan yang pura-pura sakit. Dia berteriak pada Kepala Sekolah kalau Chu Xia pusing. Tapi Chu Xia malah menyela, ngotot menyatakan dirinya baik-baik saja.


Dia terus lanjut saat Qi Lu datang dan menyindir sikap keras kepalanya, "Masih belum terlambat untuk memohon padaku. Kau harus tahu kalau di sekolah ini, tidak ada yang tidak bisa kulakukan jika aku menginginkannya. Jadi memohonlah padaku."

Tapi Chu Xia masih saja keras kepala dan menyuruh Qi Lu minggir. Menjelang sore, Chu Xia akhirnya tidak kuat lagi dan pingsan. Kepala Sekolah langsung memerintahkan Pak You Tian untuk membawa Chu Xia ke UKS.


Seorang wanita yang cantik dan s***i berjalan hendak menuju UKS. Tapi di tengah jalan, dia menyadari beberapa murid laki-laki sedang mengintipinya.

"Sudah cukup," tegur wanita s***i itu "bel sudah berbunyi dan kalian malah masih nongkrong di sini. Apa aku perlu memanggil Kepala Sekolah?"


Murid-murid itu pun langsung berbaris pergi. Wanita s***i itu adalah Mary, petugas medis di UKS. Dengan telaten dia merawat Chu Xia sampai akhirnya Chu Xia sadar tak lama kemudian. Xiao Nan lega melihatnya, kenapa tidak sedari tadi saja Chu Xia pingsan biar dia tidak perlu bekerja sebanyak itu.

"Dia keras kepala. Ini sekolah, bukan tempat hukuman dimana kau harus mati demi orang lain," ujar Mary.

"Chu Xia, bagaimana keadaanmu?" tanya Han Yu.

"Aku tidak akan mati karena ini. Han Qi Lu pasti senang sekali."


Xiao Nan merasa sikap Qi Lu aneh, karena Qi Lu bahkan tidak menertawai Chu Xia. Han Yu memberitahu kalau masalah ini bisa jadi lebih buruk jika Qi Lu tidak menyelesaikannya. 

Dia menjelaskan kalau Qi Lu membiarkan Chu Xia menerima hukuman hanya demi menenangkan Keluarga Gao Gan. Jika tidak, maka akan terjadi ketegangan antara keluarga Gao, keluarga Han dan sekolah ini.

Chu Xia tak menyangka kalau Qi Lu sebaik itu, dia kira saat Qi Lu menyuruhnya memohon karena Qi Lu mau mempermalukannya. 

Han Yu meyakinkan kalau Qi Lu melakukan itu sebenarnya untuk membebaskan Chu Xia dari hukuman karena Qi Lu juga cemas kalau Chu Xia bekerja terlalu keras dan kecapekan.


Pak You Tian menunggu cemas di luar. Saat Mary melihatnya, dia langsung menjewer kuping Pak You Tian sambil protes. Hmm... sepertinya mereka punya hubungan.

Dia tambah ngambek saat Pak You Tian menyatakan kalau dia datang kemari bukan untuk menemui Mary. Tapi begitu menyadari kesalahan ucapnya, dia langsung mengoreksi, dia datang untuk menemui Mary juga kok. Tapi Chu Xia baik-baik saja, kan?


"Di tanganku, aku bisa mengembalikan mereka bahkan sekalipun mereka di ambang maut."

"Aku tahu kemampuanmu. Sayang sekali kau cuma jadi dokter UKS."

"Bukan begitu. Aku tahu kemampuanku cuma sebatas sakit kepala, demam dan terlambat datang bulan. Dan yang paling penting adalah... kecantikanku."

Tapi Chu Xia itu keras kepala. Bagus juga sih dia dapat hukuman. Jika tidak maka saat dia terjun ke masyarakat nantinya, dia akan benar-benar berpikir kalau sikap keras kepalanya bisa mengatasi semua orang. Pak You Tian mengaku salah, dialah yang tidak bisa melindungi mereka.


Mary tidak suka mendengar Pak You Tian menyalahkan dirinya sendiri dan menasehati Pak You Tian untuk menjaga murid-muridnya layaknya seorang ayah. 

Karena itulah Pak You Tian datang kemari dan mengusulkan agar Chu Xia membantu Mary selama jam makan siang atau pada jam istirahat.

"Kau ingin aku melindunginya? Jangan buat aku seolah aku punya hutang padamu."

"Jadi kau setuju?"

"Tergantung sikapmu."


Sebelum kembali ke kelas, Chu Xia menguatkan hatinya dan pasang senyum. Dengan ceria dia memberitahu teman-temannya kalau dia baik-baik saja, tapi malah dicuekin.

 

Anehnya, semua orang seperti sengaja menghindarinya dengan pura-pura belajar. Dia berjalan ke mejanya sambil memandangi mereka dengan keheranan. Baru saat dia sampai, dia mengerti alasan diamnya semua orang, buku-buku pelajarannya terkoyak dan berserakan.

Chu Xia hanya bisa diam menatap semua ini dengan sedih. Jian Ren diam-diam melempar bola kertas padanya, memberitahu kalau semua ini ulah Gao Gan dan meminta maaf karena dia tidak sanggup kalau harus melawan keluarga Gao dan karena itulah dia tidak akan lagi bicara dengan Chu Xia.


Xiao Nan baru datang saat itu dan melihat kekacauan ini. Tapi berbeda dari yang lain, dia langsung memasukkan semua sobekan kertas itu ke tong sampah dan berbagi buku pelajarannya dengan Chu Xia. 

Chu Xia menangis melihat teman-teman sekelasnya, tapi perhatian Xiao Nan mampu membuatnya sedikit lebih ceria.


Dalam pelajaran selanjutnya, Pak You Tian mengundang seorang ahli teh dalam pelajaran seni meracik teh. Pelajaran baru dimulai saat Xiao Nan datang dengan memakai rok yang sangat amat pendek. Chu Xia langsung memprotesnya. Xiao Nan masa bodoh dan langsung bergeser manja ke mejanya Han Yu.


Chu Xia juga langsung geser ke mejanya Pak You Tian menanyakan berapa kompensasi yang harus dia bayar untuk guci antik itu. Pak You Tian cuma menjawabnya dengan mengangkat 3 jari. Chu Xia shock, 30 ribu dollar? Bukan.

Chu Xia tambah panik, tiga ratus ribu? Pak You Tian cuma mesem. Baiklah, Chu Xia minta waktu 3 tahun... tidak, 30 tahun. Dia pasti akan bayar.

"30 dollar," kata Pak You Tian "Itu guci antik palsu."


Makanya dia suruh Chu Xia untuk konsen di kelas, biar bisa membedakan mana yang asli dan palsu. Chu Xia langsung lega mendengarnya. Han Yu penasaran, mereka lagi ngetawain apa sih? Chu Xia langsung membisikinya.


Xin Wei geser ke mejanya Qi Lu untuk memberinya secangkir teh dan sushi buatannya. Tapi Qi Lu bahkan tidak meliriknya sedikitpun. Dia mengikuti arah pandang Qi Lu dan mendapatinya fokus memperhatikan Chu Xia yang sedang berusaha meramu teh.

Bersambung ke episode 7

Post a Comment

0 Comments