Sinopsis Love O2O (C-Movie) - Part 2

Sinopsis Love O2O (C-Movie) - Part 2


Yong Huo masuk kelas dimana Xiao Nai masih rajin mengerjakan rumus-rumusnya. Dia memberitahu kalau tadi dia melihat cewek paling cantik di jurusan mereka, Bei Wei Wei, sedang ditembak Cao Guang.

Mendengar itu, Xiao Nai langsung memutuskan pergi. Tapi bukannya pergi ke arah yang sama dengan Yong Huo, dia malah pergi ke arah Wei Wei berada sekarang.


Cao Gung masih saja belum menyerah, Wei Wei pun tetap tegas menolaknya. Tapi saat Cao Guang terus menggerutu protes, Wei Wei terpaksa berkata kalau dia sudah punya seseorang yang dia sukai, orang itu adalah seniornya, Xiao Nai... padahal dalam hatinya dia meminta maaf pada Xiao Nai karena memanfaatkan namanya untuk lepas dari Cao Guang.

 

Dan tepat saat itu juga, Xiao Nai dan Yong Huo tiba di sana dan langsung berhenti berjalan begitu mendengarkan perkataan Wei Wei.

Dia tidak sadar Xiao Nai ada di belakangnya dan terus saja nyerocos mengucap puja-puji untuk Xiao Nai dan cintanya yang selama ini bertepuk sebelah tangan.

Dia baru menyadari ada orang di belakangnya dan langsung shock melihat Xiao Nai benar-benar ada di sana, memandangnya dengan senyum dan mengucap terima kasih atas pujiannya dan cintanya tadi. Panik, Wei Wei pun kabuuur.


Yong Huo lalu menceritakan tentang Wei Wei tadi pada kedua teman mereka yang lain. Mereka sontak heboh, tapi bagaimana pendapat Xiao Nai tentang Wei Wei?

"Selera yang bagus," ucapnya narsis.

"Tapi jangan lupa, kau sudah menikah di dunia maya, Luwei Weiwei."


Percakapan mereka tak sempat berlanjut karena saat itu juga, Xiao Nai ditelepon Ketua Li dari Perusahaan Youjing, salah satu dari perusahaan game terbesar di negara mereka. Dan beliau meminta mereka untuk menghadiri presentasi proposal game City of Lingdong. Tapi mereka cuma punya waktu 3 hari, jadilah mereka langsung sibuk berbagi tugas untuk menyiapkan proposal mereka.


Di warnet, Wei Wei mendapati KO ternyata juga sudah menikah didalam game. Lucunya, KO malah tampak malu-malu seperti orang yang sedang jatuh cinta beneran. Wei Wei langsung antusias menggodanya, "Bagaimana perasaanmu?"

"Kau sendiri sudah menikah dua kali tapi malah tanya perasaanku?"

Dia kan cuma menikah didalam game dan itupun cuma untuk menyelesaikan misi-misi, lagian dia tidak mengenal suami virtualnya di dunia nyata. "Hei, apa kau benar-benar percaya kalau hubungan didalam game bisa berkembang jadi hubungan cinta di dunia nyata?"

"Perasaan yah perasaan. Sulit mengatakan itu berasal dari game atau dunia nyata."


Kembali ke layar komputernya sendiri, Wei Wei mendapat chat dari Yaoyao kalau misi melawan Boss hari ini dibatalkan jadi Wei Wei tidak perlu datang.

Wei Wei mempercayainya. Tapi saat dia datang ke faksi mereka, dia malah dihalangi masuk. Zhenshui bahkan mengkonfrontasinya karena Wei Wei tidak datang dalam misi melawan Boss tadi.

Loh, bukannya tadi katanya sudah dibatalkan. Zhenshui langsung sinis, mengira itu cuma alasannya Wei Wei hingga membuat Boss milik mereka dirampok.

Parahnya lagi, Yaoyao malah mengkonfrontasi Wei Wei seolah dia mengkhianati faksi mereka sejak bergabung bersama timnya Naihe.

Yang lain langsung mempercayainya begitu saja bahkan langsung angkat senjata terarah pada Wei Wei. Untunglah Deimeng dan pasangannya membela Wei Wei dan menyuruh yang lain menurunkan senjata mereka


Zhenshui juga memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya ini lagi, tapi hanya karena dia akan menganggap ini sebagai kompensasi atas perceraian mereka.

Kecewa dengan mereka semua, Wei Wei memutuskan keluar dari faksi, tak peduli bahkan sekalipun dia dianggap pengkhianat.


Gengnya Xiao Nai akhirnya selesai juga dengan persiapan proposal mereka. Mereka hendak pergi tapi Ban Shan malah mendapati ada masalah dengan Wei Wei didalam game.

Semua gamer sedang heboh menggosipkan Wei Wei di world chat. Xiao Nai heran, apa mereka mencuri Boss milik faksi kelompoknya Zhenshui.

Tidak, tapi ada seseorang yang mengirim sinyal SOS, jadi mereka membantu membunuh Boss itu. Tapi begitu mereka selesai, mereka bertemu dengan beberapa gamer yang tergabung dalam faksinya Zhenshui, seolah mereka sudah menunggu di sana sedari tadi.

"Apa pesan SOS-nya masih ada?"

"Aku men-screenshot-nya. Aku memperhatikan yang mengirim pesan itu karakter wanita," jawab Hao Mei. Dia menawarkan untuk memberikan penjelasan atas insiden ini. Tapi Xiao Nai menolaknya, dia akan menyelesaikannya dengan caranya sendiri.


Beberapa kali dia melayangkan tantangan via world chat, tapi belum ada tanggapan dari Zhenshui. Aksinya langsung jadi buah bibir di kalangan para gamer, apalagi Naihe dengan sengaja menurunkan equipment-nya sampai 500 point seolah merendahkan Zhenshui.


Tepat saat dia melayangkan tantangan lagi, Cao Guang baru datang ke perpus dan duduk di meja tak jauh dari Naihe tanpa saling mengetahui.

Dia baru melihat tantangan itu saat dia online dan langsung menerimanya. Karakter game masing-masing, seolah muncul di sana.

Tepat saat itu juga, Wei Wei yang juga kebetulan sedang ada di perpus, diberitahu Er Xi tentang tantangan itu. Dia langsung berlari ke salah satu komputer dan lewat tepat di depan Naihe. Dia tidak memperhatikan Nai He, tapi Naihe memperhatikannya.


Yaoyao muncul dan diam-diam memberikan ramuan penyembuh untuk membantu Cao Guang dalam duelnya nanti. Zhen Shui maju menyerang duluan dengan senjata kipasnya. Api menyembur seketika, tapi Naihe dengan mudahnya menghindar dan menghajar Cao Guang dengan kecapinya.

Kecapi itu seketika berubah jadi pedang dan pertarungan mereka pun mulai jadi semakin sengit. Tapi Zhen Shui sama sekali bukan tandingan Naihe yang lebih gesit dan kuat.

Dengan kekuatan kecapinya, Naihe melancarkan kekuatan penuh hingga membuat Zhen Shui terbang dan terhempas keras di jembatan, dan sontak saja itu langsung membuatnya kehilangan banyak poin.

 

Wei Wei tiba di sana saat dia terjatuh, tampak cemas tapi langsung minggir saat melihat Naihe datang. Zhen Shui berusaha menyerangnya sekuat tenaga. Naihe meladeninya dengan santai, jelas-jelas meremehkan Zhenshui sebelum akhirnya membuatnya terbang hingga Zhenshui tercebur ke sungai.


Tak terima kalah begitu saja, dia berbuat curang dengan meminum ramuan penyembuh dari Yaoyao. Dia bangkit dengan tenaga baru.

Tapi Naihe dengan mudahnya menempelkan pedang ke lehernya. Zhenshui sinis, ini kan cuma game, apa Wei Wei senilai itu. Naihe tambah kesal dan langsung melemparnya jauh sampai dia pingsan.


Cao Guang sontak membanting mouse-nya dengan kesal lalu langsung pergi. Teman-teman Xiao Nai langsung memuji-muji kehebatan Xiao Nai. Mereka ingin pergi makan, tapi Xiao Nai sengaja tetap tinggal. Dia mengirim Chat ke Wei Wei dan berkata kalau dia ingin membawa Wei Wei ke suatu tempat.


Naihe membawa Wei Wei ke sebuah lembah melayang yang sangat indah, tempat apa ini? Indah sekali.

Naihe juga tak tahu, tempat ini bahkan tak ada dalam peta. Naihe menyebut tempat ini Sunset Peak. Wei Wei kesal, kenapa dia tidak pernah kemari?

"Hanya pemain 5 besar dalam ranking PvP yang bisa datang kemari."

"Aku kan belum sampai 5 besar."

"Kau sekarang istriku, tentu saja kau bisa datang kemari."

Wei Wei tersipu malu mendengarnya. Bahkan Wei Wei dunia nyata pun terpesona, melamun menatap layar monitornya.


Naihe menyadari kalau seharusnya dia membicarakannya dulu dengan Wei Wei sebelum menangani masalah itu sendiri.

Tapi masalah itu sudah terlanjur jadi perhatian banyak pemain, jadi dia berpikir untuk menyelesaikannya secepatnya, lebih cepat lebih baik.


Wei Wei cuma menanggapinya dengan membuat emoticon tersipu. Dia terus melamun menatap dua avatar mereka di layar, tanpa menyadari Xiao Nai yang tengah memperhatikannya.


Cao Guang kembali ke asramanya dengan kesal lalu langsung online lagi. Begitu bangkit, Zhenshui langsung waspada.

Hmm... sepertinya tidak ada siapa-siapa. Zhenshui pun santai, tapi tiba-tiba saja salah seorang temannya Naihe menyerangnya dari belakang sampai dia pingsan.

"Berani sekali kau berbuat curang dalam duel!" kesalnya.

Cao Guang shock. Dia buru-buru membangkitkan Zhenshui lagi dan menghunus pedangnya ke atas, takut diserang dadakan lagi... sama sekali tak melihat seorang temannya Naihe yang lain, mengendap-endap dari belakangnya lalu langsung menusuknya.

"Berani sekali kau membuli kakak iparku!"

"Siapa kakak iparmu? Sekalian saja kau bilang aku membuli tantemu! Dasar sinting!"


Begitu dibangkitkan kembali, Zhen Shui langsung mengibas-ibaskan pedangnya ke segala arah... tanpa menyadari teman Naihe ketiga, muncul dari dalam lubang selokan dan menanti sasarannya mendekat.

Zhen Shui terus berjalan mundur dengan mode siaga... lalu jatuh kedalam lubang. Wkwkwk! Cao Guang sontak ngamuk-ngamuk membanting keyboard-nya. Sementara ketiga teman Naihe di lantai atas, ketawa ngakak.


Hari demi hari berlalu, Naihe dan Wei Wei berduel dan mengalahkan berbagai gamer pasangan dalam kompetisi pasangan. Setelah mengalahkan Deimeng Weixing dan pasangannya, Wei Wei memberitahu Naihe kalau Deimeng dan suaminya, benar-benar jadi kekasih di dunia nyata.

Malah sekarang mereka berencana mau melanjutkan studi di keluar negeri bareng. Wei Wei pun mendoakan kedua pasangan itu. Karena besok adalah pertandingan final, mereka pun sepakat untuk ketemuan besok jam 7 di depan NPC.


Keesokan harinya, Xiao Nai bersama ketiga temannya, mempresentasikan game ciptaan mereka di Perusahaan Youjing.

Anehnya, bos perusahaan itu tampak mencurigakan. Dia berkata kalau ini proyek bernilai mahal dan perlu dipikirkan, tapi dia meyakinkan Xiao Nai untuk menunggu kabar baik darinya.


Wei Wei tiba duluan di depan NPC dan beberapa gamer memberinya semangat. Tapi sampai beberapa lama, Naihe belum juga datang. Para pemain yang lain pun langsung bergosip ria, menuduh Naihe meninggalkan istrinya seorang diri.

Dia mencoba masuk sendirian ke arena pertandingan, tapi dihalangi penjaga. Waktu pertandingan usai tapi Naihe masih juga belum datang, pertandingan pun dimenangkan oleh pasangan lain.


Wei Wei berjalan di jembatan dengan sedih. Di tengah jalan, dia membayangkan karakter Naihe muncul di sana. Dia hendak menghampirinya, sebelum akhirnya sadar kalau itu cuma khayalan.

Hari demi hari berlalu, Naihe belum juga ada kabarnya. Wei Wei begitu merindukannya sampai membayangkan melihat Naihe dimana-mana.


Suatu malam, Wei Wei melamun di depan warnet-nya KO. Sebagai pengurus warnet, pastinya KO tahu masalahnya Wei Wei. Wei Wei mengaku kalau sebenarnya dia tidak masalah mereka menang atau kalah, hanya saja...

"Hanya saja kau takut dia tidak akan muncul lagi," sahut KO. "Para gamer memang selalu menghilang, kau harus terbiasa dengan itu."

KO mengaku bahwa dalam salah satu game, dia berteman akrab dengan seorang gamer hingga akhirnya mereka menikah. Tapi suatu hari, pasangannya itu tiba-tiba menghilang begitu saja dan belum pernah kembali sampai sekarang.

Karena penasaran, dia meretas akunnya dan mendapatinya ternyata berasal dari universitas ini. Tapi tetap saja dia tidak bisa menemukannya, dan dia juga tidak pernah muncul.

"Kurasa dia tidak mau bicara denganku lagi. Tapi kau masih punya kesempatan. Semangatlah, gadis bodoh."


Kembali ke asrama, Wei Wei diberitahu Er Xi kalau Houzijiu mencarinya sepanjang hari ini, katanya dia mau meminta maaf pada Wei Wei.

Begitu dia online, Houzijiu langsung minta dibunuh saja. Pada hari pertandingan final, mereka semua pergi makan. Dia yang menyetir tapi malah menabrak sebuah pohon.

Wei Wei langsung cemas, "Apa baik-baik saja?"

"Mobilnya baik-baik saja. Untunglah ada perusahaan asuransi datang"

"Maksudku Naihe!"

"Dia menderita gegar otak ringan dan pingsan selama beberapa jam."


Wei Wei ingin bertanya lebih lanjut. Tapi tepat saat itu juga, listrik di seluruh asrama mati. Yong Huo langsung merutuk kesal, dia kan belum selesai bicara dengan kakak ipar.

Xiao Nai yang sedang duduk di dekatnya langsung kaget, Wei Wei online? Iya, dia barusan memberitahu Wei Wei tentang kecelakaan itu.

Secara bersamaan, Wei Wei dan Xiao Nai langsung bangkit dan melesat keluar dari kamar asrama masing-masing.

Seolah ada portal di tengah jalan dan keduanya berlari menembus portal itu hingga bertemu dalam dunia game.


Wei Wei langsung mengomel cemas, seharusnya Naihe istirahat dan bukannya main game. Naihe meyakinkan kalau dia baik-baik saja sekarang dan meminta maaf karena membuat Wei Wei menunggu.

"Ayo kita ketemuan," usul Naihe.


Keesokan harinya, teman-teman Wei Wei menunggu di depan kamar pas sambil keheranan, tumben-tumbennya Wei Wei beli baju. Tirai pun dibuka dan Wei Wei muncul... dengan baju s*#si yang sontak membuatnya malu sendiri. wkwkwk.

Dia terus mencoba berbagai macam baju. Hingga akhirnya, dia keluar dengan memakai baju yang lebih anggun dan cantik.

Dia berjalan dengan efek slow-motion bak supermodel jalan diatas catwalk... sebelum akhirnya keseleo dan hampir saja terjatuh.


Si Si menuntut apa sebenarnya alasan Wei Wei belanja baju dan membuang-buang waktu mereka di sini padahal mereka besok mau ujian.

"Aku ada interview besok," alasan Wei Wei.

"Kenapa aku tidak tahu itu?" Er Xi heran.

"Selain itu, perusahaan macam apa yang melakukan interview hari sabtu?" Xiao Ling juga tak percaya.

"Kenapa kau berdandan begitu formal? Bukankah kau selalu mementingkan kesopanan?"

"Ini sopan kok. Eh, Xiao Ling. Sepatu ini tidak bagus."

"Tidak bagus? Ini sepatu yang sangat bagus."

"Ini ketinggian. Bagaimana kalau dia..."

"Dia? Dia siapa?"

Aish! "Pewawancaranya."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments