Sinopsis Her Lovely Heels episode 8

Sinopsis Her Lovely Heels episode 8


Setelah acara makan-makan selesai, Tae Soo dan semua rekan kerjanya mengantarkan pemimpin tim yang mabuk berat sampai ia naik taksi. 

Sebelum pergi, pemimpin tim mengucapkan selamat sekali lagi pada manager Im atas hubungannya dengan Tae Soo dan meminta manager Im untuk menjaga Tae Soo.

Setelah pemimpin tim pergi, salah seorang rekan kerja mereka mengatakan pada Tae Soo bahwa dia yang akan mengantarkan Ji Hoo pulang dan menyuruh Tae Soo untuk mengantarkan manager Im pulang.


"Aku kan sudah bilang, kalau semua itu cuma candaan. Hubunganku dengan manager Im tidak seperti itu"

Manager Im kecewa mendengar penyangkalan Tae Soo. Tapi pria itu malah tidak percaya dengan penyangkalan Tae Soo. 


Tae Soo langsung melirik tidak enak hati pada Ji Hoo yang hanya diam. Saat pria itu mengajak Ji Hoo untuk pulang, Ji Hoo langsung menolaknya. Diam-diam Tae Soo tersenyum senang mendengar Ji Hoo menolak ajakan pria itu. 


Manager Im yang melihatnya, langsung menggandeng tangan Tae Soo untuk memaksa Tae Soo pulang bersamanya. 

"Jangan lakukan ini" pintah Tae Soo.

Tapi manager Im terus berusaha menyeret Tae Soo yang langsung protes keras sampai membuat manager Im kecewa.


"Saya pulang dulu" Ji Hoo pamit pada semua orang.

Ji Hoo lalu pergi naik taksi. Setelah Ji Hoo pergi, Tae Soo juga langsung pamit pergi dan naik taksi, sementara manager Im hanya bisa kecewa.


Di dalam perjalanan pulang dengan taksi, Ji Hoo tiba-tiba mendapat telepon dari Tae Soo.


Mereka kemudian bertemu di sebuah cafe, dimana Tae Soo meminta Ji Hoo untuk tidak terganggu oleh apa yang dikatakan manager Im di acara makan malam bersama tadi, karena semua itu hanya candaan saja.

"Aku sudah memberitahu manager Im tentang hubungan kita"

Karena itulah Tae Soo meminta, mulai sekarang apapun yang Ji Hoo dengar di kantor besok dan seterusnya, tidak usah dianggap serius.

"Baik" ujar Ji Hoo



Tapi bagaimanapun, Ji Hoo merasa tidak enak pada manager Im karena manager Im adalah atasannya di kantor. Tae Soo mengerti, karena itulah dia berjanji bahwa dia yang akan mengurusnya sendiri tanpa membuat situasi ini menjadi sulit bagi Ji Hoo. Tae Soo lalu memberi secangkir teh chamomile untuk Ji Hoo, teh itu bisa membuat Ji Hoo merasa tenang.

"Maaf, telah membuat situasi ini menjadi sulit bagimu" Tae Soo merasa bersalah pada Ji Hoo

Ji Hoo hanya diam memandangi Tae Soo. Tae Soo lalu mengajak Ji Hoo untuk pergi kencan akhir pekan ini.


Sesampainya di rumah, Ji Hoo menceritakan masalah ini pada Soo Young yang berpendapat bahwa Tae Soo mengajak Ji Hoo kencan akhir pekan nanti pasti untuk membuat Ji Hoo merasa lebih baik, karena itulah sebaiknya Ji Hoo sekarang menenangkan wajahnya.

Tapi Ji Hoo merasa tidak enak pada manager Im, apakah dia akan baik-baik saja. Soo Young tidak yakin manager Im baik-baik saja karena menurut manager Im pasti Ji Hoo yang mengganggu hubungan mereka. 

"Dia tidak akan melakukan apapun, bukan?" Soo Young bertanya-tanya



"Benarkah?" Ji Hoo jadi khawatir.

"Tidak, maksudku... lalu kenapa? asisten manager Oh kan jatuh cinta padamu"

"Cinta apa? Aku bahkan belum mendengar dia menyukaiku"

"Tunggulah sebentar"


Soo Young yakin manager Im pasti akan membuat banyak masalah dengan Ji Hoo. Apalagi Ji Hoo dan Tae Soo pacaran diam-diam, jadi sudah pasti Ji Hoo akan menderita nantinya.

"Jika dia benar-benar menyukaimu, dia pasti akan mengatakannya"

Soo Young lalu memberi contoh bagaimana saat Tae Soo nanti mengatakan pada Ji Hoo bahwa dia menyukai Ji Hoo. Soo Young mengambil sebuah Teddy bear kecil yang ia anggap sebagai Ji Hoo.

"Ji Hoo, aku menyukaimu. Kemarilah *muah*" ujar Soo Young sambil mengecp dan memluk bonekanya.

Soo Young mengatakan bahwa Tae Soo harus melakukannya seperti itu jika dia memang pria. Ji Hoo langsung tertawa senang, dia berharap Tae Soo akan melakukannya.



Saat akhir pekan tiba, Ji Hoo dan Tae Soo berjalan-jalan di kebun bunga. Saat Ji Hoo menghirup wangi bunga-bungannya, Tae Soo sibuk sendiri memotret Ji Hoo.


"Asisten manager Oh, bunga apa yang kau suka?" tanya Ji Hoo

"Aku suka bunga mawar. Aku juga suka staminate flower, aku juga suka bunga lili. Aku suka bunga baby's breath (bunga kecil-kecil berwarna putih). Aku juga suka dengan Ji Hoo"

Ji Hoo kaget mendengar kalimat terakhirnya "Apa?"


Tae Soo tersenyum malu lalu cepat-cepat melanjutkan perkataannya tentang bunga "Aku juga suka dengan bunga freesia."

Tae Soo memberitahu Ji Hoo bahwa dalam bahasa bunga, bunga freesia melambangkan kesucian. Ji Hoo tersenyum bahagia mendengarnya, dan Tae Soo pun ikut tersenyum bahagia.


Mereka lalu pergi makan di restoran. Saat Ji Hoo dan Tae Soo sedang memilih menu untuk mereka pesan dengan ceria, tiba-tiba Ji Hoo melihat Yeon Ho di meja seberang sedang makan bersama dengan pacarnya.

Saat Yeon Ho melihat Ji Hoo, dia langsung bergerak hendak bangkit namun dia berusaha untuk menahan diri saat dia melihat Ji Hoo tidak sendirian.



Saat Tae Soo berpaling pada Ji Hoo, dia bingung sendiri melihat ekspresi sedih di wajah Ji Hoo. Dia lalu berbalik untuk melihat apa yang membuat wajah Ji Hoo menjadi seperti itu dan melihat Yeon Ho-lah penyebabnya. 

Dan segera setelah menyadari alasan dibalik perubahan ekspresi Ji Hoo, Tae Soo langsung mengajaknya pergi.

"Ayo pergi ke tempat yang jauh lebih baik" ajak Tae Soo

Yeon Ho langsung kesal, namun dia tetap berusaha menahan diri.



Tae Soo lalu membawa Ji Hoo masuk ke mobilnya, saat dia melihat Ji Hoo tidak memakai sabuk pengamannya, Tae Soo langsung mendekat untuk memasangkan sabuk pengaman untuk Ji Hoo yang langsung gugup saat Tae Soo melakukannya.

Tae Soo tersenyum padanya dan saat Ji Hoo melihat wajah Tae Soo begitu dekat padanya, dia langsung menunduk malu.



Tae Soo bertanya-tanya kemana seharusnya mereka pergi "Apa ada sesuatu yang ingin kau makan?"

"Sesuatu yang enak"

Tae Soo memikirkannya sejenak dan setelah dia punya ide bagus, dia mengatakan pada Ji Hoo bahwa dia tahu makanan apa yang paling enak sedunia.

"Spaghetti Oh Tae Soo. Bagaimana kedengarannya?" 

"Apa saja boleh"

"Apa saja. kalau begitu apa boleh buat. Ayo pergi ke rumahku" ajak Tae Soo

Ji Hoo jelas kaget mendengar Tae Soo mengajaknya ke rumahnya. Tapi sebelum mereka ke rumah Tae Soo, mereka masih harus mampir dulu ke supermarket untuk membeli bahan-bahan.


Sesampainya dia rumah, Tae Soo langsung memasak spaghetti-nya dengan memakai celemek beruang. LOL!


Setelah spaghettinya masak, Tae Soo tersenyum melihat Ji Hoo yang sedang menaruh bunga di vas. Saat ia melihat Ji Hoo menghirup wangi bunganya, Tae Soo langsung melepaskan celemeknya. 


Ia lalu pergi untuk mengambil kameranya dan memotret Ji Hoo yang sedang tersenyum memandangi bunga di vas. 


Saat Ji Hoo menyadari Tae Soo sedang memotretnya, Ji Hoo jadi malu. Tae Soo lalu menghampirinya untuk duduk disampingnya dan memperlihatkan hasil jepretan kameranya.

"Bunga itu cantik"

Ji Hoo merasa senang karena tadi mereka membeli bunga di supermarket. Bunga ini membuat rumah terlihat cerah seperti musim semi.

"Aku lupa membelikanmu bunga" Tae Soo menyesal.

Ji Hoo tidak mempermasalahkannya, lagi pula Tae Soo bisa membelikan bunga lain kali.



Saat Tae Soo melihat Ji Hoo menyibakkan rambutnya ke belakang telinganya, Tae Soo langsung terpanah. Perlahan ia mengulurkan tangannya untuk menyibakkan rambut Ji Hoo lalu mengusap kepala Ji Hoo, lalu mulai mendekati Ji Hoo.


Tae Soo pun menc**mnya, dan Ji Hoo bernarasi "Aku membayangkan c**man pertamaku dengan asisten manager Oh akan semanis seperti dalam film-film"

Namun Ji Hoo tidak membalas c**mannya, karena tepat pada saat itu, ia teringat bagaimana saat dia berpisah dari Yeon Ho.


Flashback,
Yeon Ho berusaha melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ji Hoo yang menangis dan berusaha untuk tidak melepaskan tangan Yeon Ho darinya.

"Aku menyukaimu" 

Namun Yeon Ho tetap berusaha melepaskan genggaman tangan Ji Hoo dan saat berhasil melepaskannya, Yeon Ho langsung pergi meninggalkan Ji Hoo yang menangis.


Kembali ke masa kini.
Ji Hoo melanjutkan narasinya dengan sedih "Sama seperti cinta pertama, dia juga akan pergi. Apakah ciuman ini akan meninggalkan bekas luka juga?"

Ji Hoo teringat saat dia mendengar Tae Soo mengatakan pada manager Im bahwa dia menyukai Ji Hoo, tapi ia juga teringat saat Tae Soo mengatakan padanya bahwa dia tidak menyukai Ji Hoo sebanyak rasa suka Ji Hoo padanya.

Ji Hoo bertanya-tanya dalam hatinya "Apakah dia tulus? saat dia mengatakan dia menyukaiku"

Tae Soo lalu membaringkannya di sofa, namun Ji Hoo sangat sedih sampai ia menangis, ia berkata dalam hatinya "Bisakah di mengatakan kata-kata itu dulu?"


Saat Tae Soo akhirnya menyadari bahwa Ji Hoo tidak membalas c**mannya, dia langsung berhenti untuk melihat Ji Hoo. Tae Soo sangat terkejut melihat Ji Hoo menangis.

"Ji Hoo-ssi" Tae Soo bingung melihat Ji Hoo menangis. 


Melihat Ji Hoo menangis seperti itu, Tae Soo jadi mengira Ji Hoo menangis karena c**mannya yang begitu tiba-tiba sampai mengejutkan Ji Hoo, dan Tae Soo langsung meminta maaf karenanya.

"Asisten manager Oh, apa kau benar-benar menyukaiku? Kau melakukan ini karena kau menyukaiku kan?"


Bersambung ke episode 9

Post a Comment

0 Comments