Sinopsis The Eternal Love Episode 24 - 1

Sinopsis The Eternal Love Episode 24 - 1


Kakek Liu memberitahu Xiao Tan tentang Kolam Air Surga yang bisa menyembuhkan Lian Cheng jika Lian Cheng berendam di dalamnya. Kolam air itu adalah air suci Suku Qu.

Akan tetapi, kolam itu terletak di dunia bawah dan di tempat itu tersembunyi sebuah bahaya besar. Kolam Air Surga itu terletak di area tersegel dan di dalam segel itu terkurung iblis terbesar di negeri ini yaitu Raja Iblis.

"Siapa sebenarnya si Raja Iblis itu?"


"Raja Iblis ini terobsesi mendalami ilmu bela diri. Dia adalah bakat kekuatan yang sangat langka, satu dalam seratus tahun."

Tapi si Raja Iblis ini sangat bersemangat dan sulit dikontrol. Pada akhirnya, segala sesuatunya jadi tidak terkendali dan dia jadi dikuasai oleh hati iblisnya hingga dia mampu menguasai Teknik Penangkap Jiwa yang sangat menakutkan.

Si Raja Iblis itu terus menerus menyerap esensi orang-orang yang dibunuhnya demi meningkatkan kekuatan sihirnya sendiri. Dunia spiritual ini pada akhirnya terjerumus ke dalam kesengsaraan.


Lalu Kepala Suku Qu, yaitu Xiao Tan di kehidupan sebelumnya - Qu Xiang Tan, menggunakan Mutiara Penekan Jiwa dan kekuatan sihir rahasia Suku Qu untuk mengalahkan dan mengunci Raja Iblis di dalam dunia bawah.

Tapi gara-gara pertarungan dengan Raja Iblis, Qu Xiang Tan jadi terluka parah. Sebelum meninggal dunia, Qu Xiang Tan menaruh Mutiara Penekan Jiwa itu di sebuah kotak yang dia segel dan hanya orang dari Suku Qu yang bisa menyentuhnya dan tidak mati.

"Lalu bagaimana bisa Mutiara Penekan Jiwa ini berakhir di tangan orang lain?"

"Kepala Suku khawatir kalau segelnya akan jadi tidak stabil saat dia meninggalkan dunia ini. Karena itulah, dia menyuruhku untuk memberikannya pada keluarga Qu untuk menjaganya, sementara tugas seumur hidupku adalah mengikuti Kepala Suku dan melindungi Mutiara Penekan Jiwa."

Oh, jadi kehidupan sebelumnya Xiao Tan sebenarnya pernah datang ke Dong Yue sebelum dia mati. Lalu setelah itu dia terlahir di dunia lain dan menjadi agen real estate.


"Astaga! Ini benar-benar seperti Avengers campur Interstellar campur Avatar dan The Matrix! Aku tidak punya cukup sel otak untuk digunakan lagi. Aku tidak mungkin... 'The One', kan?"

Kakek Liu bingung, "Kau bicara apa? Kau mulai berkomentar omong kosong lagi."

Xiao Tan mengerti sekarang, dia adalah komponen penting bagi Raja Iblis untuk melepaskan segelnya. Karena itulah baik di dunia modern maupun di Dong Yue, selalu saja ada orang yang mengejarnya.

"Hanya jika aku mati, Raja Iblis bisa terbebas dari segelnya."

"Betul. Mereka yang mengejarmu adalah anak buah Raja Iblis. Mereka sudah bersumpah untuk mengikuti Raja Iblis sampai mati. Hanya jika mereka membunuhmu, mereka bisa membantu Raja Iblis keluar dari segelnya. Tapi, Raja Iblis sekarang jauh lebih kuat daripada sebelumnya."

Xiao Tan menduga pasti itu alasan yang selalu disembunyikan Lian Cheng darinya, soalnya Lia Cheng tidak pernah menyebut masalah ini padanya.

Kakek Liu merasa mungkin iya tapi juga mungkin tidak. Kakek Liu yakin kalau Lian Cheng sendiri tidak yakin kalau mata air ini bisa menyembuhkan penyakitnya. Ditambah dengan adanya Xiao Tan, dia semakin tidak ingin mengambil resiko berbahaya ini.


Xiao Tan mendadak marah, "Kenapa kau baru memberitahukan masalah penting ini sekarang?! Selama di Dong Yue, kau terus-terusan muncul di hadapanku. Memangnya kau akan mati kalau memberitahuku lebih cepat?!"

"Kepala Suku, tenang dulu. Sebelumnya itu karena aku masih meragukan identitasmu dan aku tidak berani memutuskan. Kau juga tahu kalau mataku ini kecil, jadi ada beberapa hal yang tidak bisa kulihat dengan jelas."

"Lalu bagaimana setelah kau yakin? Apa karena itu hari pertamamu menyadari kalau aku adalah kepala sukumu?"


Tidak. Sebenarnya, sejak Xiao Tan mendapatkan Mutiara Penekan Jiwa, Kakek Liu sudah yakin. Tapi pada saat itu, Xiao Tan masih belum menguasai kekuatan magis Mutiara Penekan Jiwa dan Seruling Pengembara Jiwa.

Kakek Liu takut jika dia gegabah memberitahukan siapa Xiao Tan yang sebenarnya, malah akan membuat Xiao Tan berada dalam bahaya yang lebih besar lagi.

Xiao Tan tidak percaya. Xiao Tan rasa, Kakek Liu cuma ingin pura-pura jadi orang sakti di hadapannya lebih lama supaya dia meningkatkan reputasinya.

Kakek Liu ketawa ngakak, "Kepala Suku, kau benar. Kau memang pintar. Kau memang satu-satunya jagoan wanita terpelajar dan berintegritas dan memiliki kepandaian dan kecantikan dan kekuatan magis di dunia spiritual ini."


Rayuannya sukses membuat Xiao Tan tersenyum kecil. Tapi dia buru-buru menghentikan rayuan Kakek Liu dan kembali serius membahas Mutiara Penekan Jiwa itu. Jika dia menggunakan kekuatan mutiara itu dengan dibarengi teknik sihir rahasia Suku Qu, apakah dia bisa membunuh Raja Iblis?

"Sulit dikatakan."

"Lalu apa itu artinya ada harapan?"


Belum juga mereka selesai bicara, Yi Feng datang bersama Lian Cheng yang sudah bangun. Xiao Tan sontak menyembunyikan dirinya di belakang punggung Kakek Liu sambil merutuki Yi Feng, dasar Yi Feng pengkhianat.

"Aku sudah bilang kalau kita tidak akan bisa lama-lama menyembunyikannya dari dia. Lian Cheng mudah terbangun dan membuat keributan besar. Aku tidak bisa menghentikannya."

"Semua ini salahmu!" Gerutu Xiao Tan.


Kakek Liu malah tak mau tahu dan langsung melarikan diri. Yi Feng pun buru-buru pergi mengejar Kakek Liu. Dia hampir saja menebas Kakek Liu dengan pedangnya. Kakek Liu lincah menghindarinya, tapi Yi Feng tetap berhasil menempelkan pedangnya ke leher Kakek Liu.

"Mo Wajah Dingin. Kepala Suku Mo. Hari ini aku tidak akan bertarung denganmu lagi. Aku akan mengaku kalah."

"Aku selalu bisa mengalahkanmu."

"Kepala Suku Mo, kenapa kita harus bertarung? Bukankah kau ingin menyelamatkan Tuan Lian Cheng? Raja Iblis akan segera menerobos segelnya. Hanya Kepala Suku kami yang bisa menghentikannya."


Kakek Liu berkata bahwa jika Raja Iblis berhasil membobol segelnya maka mereka semua akan kalah. Bukan cuma Lian Cheng, bahkan Suku Qu dan Suku Mo dan seluruh dunia spiritual ini akan musnah.

Yi Feng akhirnya menurunkan pedangnya. Dia tahu situasi sekarang semakin berbahaya. Apalagi kekuatan dan prajuritnya Raja Iblis sudah semakin meningkat. Tapi sepertinya, niat Kakek Liu yang sebenarnya cuma ingin memanfaatkan Xiao Tan untuk mengalahkan Raja Iblis.

Kakek Liu santai mengakuinya. Yi Feng pintar juga ternyata. Raja Iblis sekarang jadi semakin tidak sabaran sementara para tetua Suku Qu tidak bisa menahannya lebih lama lagi.

Waktu yang tersisa sekarang ini tinggal sedikit. Jadi Suku Qu dan Suku Mo harus segera bersekutu untuk mengalahkan Raja Iblis dan para pengikutnya. Hanya dengan begitu mereka bisa punya kesempatan untuk menang.


"Raja Iblis sudah banyak membunuh orang-orangku. Aku akan membuatnya membayarnya. Aku bisa mengerahkan anggota sukuku untuk melawan Raja Iblis bersama."

"Benar. Sepakat kalau begitu. Aku akan membawa Kepala Sukuku dan Lian Cheng ke dalam segel. Kau bersiaga saja di luar dan pimpin Suku Qu dan Suku Mo untuk melawan para pengikutnya Raja Iblis."

"Jangan terlalu antusias. Raja Iblis tidak mudah dikalahkan. Jika suatu hari, tidak ada orang tua aneh sepertimu yang mengomel di sisiku lagi, aku mungkin tidak akan terbiasa."

"Hidupku sangat kokoh. Tidak sepertimu yang punya kulit halus dan daging yang lembut. Hari ini, anggap saja aku membiarkanmu menang. Begitu kita mengalahkan Raja Iblis, mari kita duel 300 ronde. Ayo, ayo, ikut denganku."


Xiao Tan berdiri di samping Lian Cheng dengan takut-takut. Lian Cheng tahu apa yang Xiao Tan pikirkan. Si tua aneh itu memang sudah gila. Dia tahu betapa mengerikannya Raja Iblis, tapi dia malah mendorong Xiao Tan ke lubang api. Lian Cheng tidak bisa membiarkannya.

Xiao Tan buru-buru menyela. Ini bukan salah Kakek Liu. Xiao Tan mengaku kalau dia sudah mengetahui segalanya. Raja Iblis harus disegel. Jika tidak, maka dunia ini akan kacau balau.

"Telebih lagi. Aku tidak bisa tinggal diam melihat penyakitmu memburuk. Aku harus mencobanya."


Yi Feng dan Kakek Liu kembali saat itu. Lian Cheng yang tersentuh dengan tekad Xiao Tan, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Kolam Air Surga. Kakek Liu tentu saja senang. Yi Feng tidak kaget dengan keputusan Lian Cheng. Dia sudah menduga kalau Xiao Tan pasti bisa meyakinkan Lian Cheng.

Yi Feng lalu memanggil pengawal yang datang membawakan sebuah pedang untuk Lian Cheng. Itu adalah pedang lama Lian Cheng, Pedang Raja Laba-Laba, dan pasti akan berguna nantinya.

Yi Feng pamit pergi duluan untuk mengumpulkan anggota suku mereka. Kali ini, kedua suku mereka akan bersatu untuk melawan Raja Iblis. Kakek Liu pun mengajak Xiao Tan dan Lian Cheng pergi sekarang.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments