Sinopsis The Eternal Love Episode 21 - 1

Sinopsis The Eternal Love Episode 21 - 1

Ke mana kah Lian Cheng dan Xiao Tan pergi?...


Mereka berdua ternyata muncul di sebuah tempat atah berantah. Entah tempat apa itu. Xiao Tan melihat ada dua matahari di atas langit. Apa mungkin... ini dunia spiritual magis yang sering dibicarakan kakek Liu.

Lian Cheng mengerti, jadi batas waktu 25 tahun yang dibicarakan Kakeknya, pastilah batas waktunya di Dong Yue. Di sini, segalanya bermula dari awal lagi. Xio Tan juga merasa tbuhnya sudah tidak sakit lagi.


Mereka lalu mengelilingi tempat itu hingga bertemu dua orang penjaga yang menuntut mereka untuk menunjukkan tanda identitas mereka. Mereka harus punya identitas yang jelas untuk datang kemari.

Xiao Tan dan Lian Cheng bingung, mereka tak pernah melihat benda seperti itu sebelumnya. Kalau begitu, kedua penjaga menyuruh mereka untuk membuat identitas sementara dengan menyuruh mereka menempelkan telapak tangan mereka di sebuah batu.

Lian Cheng duluan dan batu itu langsung bersinar begitu tangannya menyentuhnya. Tapi saat Xiao Tan meletakkan tangannya di batu itu, batu itu mendadak retak lalu meledak. Si penjaga sampai heran, dia tak menyangka ada orang yang bisa menghancurkan batu ini.


Seketika itu pula, si Raja Iblis bisa merasakannya dari kejauhan dan langsung tahu kalau Mutiara Penekan Jiwa muncul di dunia spiritual dan yang membawanya adalah seorang wanita dan seorang pria.

Dia langsung memerintahkan pasukannya untuk pergi membunuh kedua orang pembawa mutiara itu dan ambil mutiaranya.


Di tempat lain, beberapa tetua tampak saling bekerja sama menyalurkan kekuatan spiritual mereka untuk melawan kekuakan sihir hitam yang berada di hadapan mereka.

Tapi tiba-tiba tetua yang paling tengah tak kuat lagi menghadapi sihir hitam yang sangat kuat itu dan langsung menyemburkan darah dan terlontar cukup jauh.


Tapi untunglah Kakek Liu datang tepat waktu untuk menangkapnya. Dia lalu menggantikan si tetua melawan kekuatan hitam itu hingga kekuatan itu pun berhenti.


Para tetua lalu saling menyapa. Mereka sungguh lega dengan kedatangan Kakek, akhirnya getaran kekuatan itu berhenti. Untung Kakek Liu datang tepat waktu. Jika tidak, pasti sudah jadi bencana besar sekarang.

"Tetua Liu, kami sudah lama tidak berjumpa denganmu. Kau pasti membawa berita baik."

"Kau benar. Aku sudah menemukan kepala suku kita. Dan juga, dia sudah memiliki Mutiara Penekan Jiwa. Begitu aku tiba di dunia spiritual ini, aku langsung bergegas kemari. Kurasa kepala suku juga akan segera tiba di sini." (Xiao Tan? Dia kepala suku?)


Para tetua senang. Kalau begitu, mereka bisa punya harapan. Tetua memberitahu Kakek Liu bahwa kekuatan Raja Iblis semakin menguat setiap hari. Serangannya pada segel sihir semakin kuat.

"Benar. Aku harus membantu Kepala Suku mempelajari teknik rahasia Qu secepat mungkin dan membawanya ke dalam segel."


Xiao Tan, Lian Cheng dan kedua penjaga tiba-tiba merasakan kekuatan hitam yang bergerak mendekat. Kedua penjaga berkata kalau itu adalah para bawahan Raja Iblis.

Dia adalah iblis yang dulu menyebabkan kesengsaraan di seluruh dunia spiritual ini dan membuat orang gemetar ketakutan hanya dengan mendengar namanya saja.

"Kenapa mereka datang kemari?" Tanya Xiao Tan.

"Kekuatan spiritualmu sangat kuat dan menarik mereka kemari."

Para anak buah Raja Iblis akhirnya mendarat di sana dan langsung menyerang mereka. Lian Cheng menyuruh Xiao Tan mundur sementara dia maju bersama kedua penjaga untuk melawan mereka.


Kedua penjaga kalah dengan cepat, sementara Lian Cheng masih mampu bertahan biarpun dengan tangan kosong. Tapi tetap saja pada akhirnya dia kalah jumlah dan tenaga. Para anak buah Raja Iblis menyerangnya bergerombol hingga Lian Cheng pingsan.


Melihat mereka mau menyerang lagi, Xiao Tan bergegas memainkan serulingnya dan seketika itu pula para anak buah Raja iblis sakit kepala hebat. Xiao Tan terus memainkannya sembari mengingat segala kenangan indah mereka selama hidup di Dong Yue.


Tapi memainkan seruling itu pada akhirnya membuat Xiao Tan lemah hingga dia menyemburkan darah dan pingsan. Tepat saat itu juga, tiba-tiba muncul err... Yi Huai rambut putih?

Dia tampak marah saat melihat kondisi Lian Cheng yang sekarat dan langsung menyerang para anak buah Raja Iblis dengan kekuatan sihirnya hingga mereka pun mundur dan menghilang dalam asap hitam.


Dia lalu menyandarkan Lian Cheng di pangkuannya. Lian Cheng membuka mata dan mengenali pria itu sebagai Kakeknya (yang mirip Yi Huai), Mo Yi Feng.

Dengan lemah dia memohon pada Kakeknya untuk menyelamatkan Xiao Tan sebelum kemudian dia pingsan lagi. Yi Feng melirik Xiao Tan yang pingsan, tapi dia tampak tak senang pada Xiao Tan.


Saat Xiao Tan membuka matanya kembali, dia mendapati dirinya terbangu di sebuah kamar asing. Di mana ini? Apa dia melakukan perjalanan waktu ke Eropa? Tempat apa ini?

"Bukankah kemarin aku dan Cheng Cheng berada di dekat area pendaftaran? Cheng Cheng..."

Dia lalu bangkit dan menggeliat sambil merentangkan tangannya, gerakannya biasa tapi tiba-tiba saja tangannya memancarkan kekuatan yang langsung membuat vas bunga terdekat hancur. Xiao Tan jelas bingung sendiri, apa-apaan ini?

"Apa aku sedang mengalami metamorfosis?"


Dua orang penjaga bergegas masuk begitu mendengar vas pecah itu. Xiao Tan meminta maaf, dia sungguh tidak sengaja. Tapi ini tempat apa ini?

"Ini suku Mo, suku terbesar di dunia spiritual magis." Kata penjaga satu.

Penjaga dua nyinyir menggerutui temannya itu, kenapa juga dia memberitahu Xiao Tan? Mana dia memecahkan vas lagi. Xiao Tan protes tidak terima, dia kan tidak sengaja.

"Ah sudahlah. Di mana pria yang datang bersamaku?"

"Kepala suku sedang menyembuhkannya. Kami akan menangani masalah suku kami sendiri, kami tidak butuh orang luar sepertimu untuk ikut campur!" Sinis Penjaga dua.

"Apa kau bilang? Dia itu suamiku! Di mana dia?"


Tapi kedua penjaga itu acuh dan langsung pergi meninggalkannya. Xiao Tan berusaha mengejar mereka. Tapi kedua penjaga malah mengunci pintu dan mengurung Xiao Tan di kamarnya.

Xiao Tan berteriak-teriak minta dikeluarkan dari sana, dia mau mencari Cheng Cheng. Tapi tak ada seorang pun yang menggubrisnya. Akhirnya dia hanya bisa duduk diam.

Tapi dari kejauhan, dia bisa mendengar jelas suara para penjaga yang menggosipkannya.

Dari gosipan mereka, Xiao Tan itu berasal dari suku Qu yang merupakan musuh suku Mo. Mereka merasa Kepala Suku Mo terlalu lembut dan murah hati dengan membawa Xiao Tan kemari. Entah masalah apa lagi yang akan dibuat oleh Xiao Tan di kemudian hari.

Xiao Tan heran, suara mereka jelas-jelas berasal dari luar pintu. Tapi dia merasa mereka seperti bicara tepat di telinganya.


Tak lama kemudian, penjaga membuka pintu untuk seorang bibi yang datang mengantarkan makanan.

Si penjaga yang tadinya ketus itu, tampak begitu ramah pada Bibi. Xiao Tan jelas heran dengan sikap mereka yang ramah pada orang lain, tapi dingin padanya.

Dia mencoba bersikap manis pada Bibi dan tanya apakah Bibi tahu keberadaan suaminya. Tapi Bibi juga sama seperti si penjaga, dingin dan mengacuhkan pertanyaan Xiao Tan.

Xiao Tan mencoba menjelaskan situasinya dengan gaya dramatis nan melas. Dia dan suaminya diserang kemarin dan mereka berdua terluka parah. Lalu saat dia bangun tadi pagi, suaminya sudah menghilang.

Tapi Bibi tak bersimpati sedikitpun dan langsung pergi begitu selesai menyajikan makanan untuk Xiao Tan.


Xiao Tan jelas kesal, tapi tiba-tiba kepalanya pusing. Aneh, dia pasti terluka sangat parah kemarin.

Tapi saat dia menutup mata, tiba-tiba saja dia seolah bisa melihat dua orang penjaga di luar kamarnya yang sedang sibuk menggosipkan isi sebuah buku seolah mereka ada di depan matanya.

Xiao Tan senang menyadari dirinya yang sekarang memiliki mata yang bisa melihat dan telinga yang bisa mendengar sangat jauh.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments