Sinopsis Catch Me / Steal My Heart part 5 [END]

Sinopsis Catch Me / Steal My Heart part 5 [END] 


Ho Tae sedang berada di lapangan baseball. Di salah satu sudut gelap lapangan baseball itu, Ho Tae bertemu dengan seorang pembuat paspor palsu untuk Jin Sook.

Setelah berhasil mendapatkan paspor palsu itu, Ho Tae kembali ke tempat duduk penonton dimana sudah ada Jin Sook yang sedang asyik bersorak bersama penonton lainnya.


Kepala detektif heran kemana Ho Tae pergi padahal promosinya baru saja diumumkan, dia lalu menyuruh anak buahnya untuk menelepon Ho Tae tapi tidak dijawab. Kepala detektif jadi khawatir, jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Ho Tae. 

Dia lalu bertanya pada detektif Kim, apakah detektif Kim tidak tahu dimana Ho Tae. Detektif Kim langsung mengangguk dengan canggung.


Mereka lalu kembali fokus ke pertandingan di TV, mereka melihat para atlit baseball berhasil memukul bolanya setinggi mungkin dan seorang penonton berhasil menangkap bola itu dengan tangannya.

Saat itulah semua polisi langsung curiga kalau orang yang menangkap bola itu mirip sekali dengan Jin Sook dan yang bersamanya mirip sekali dengan Ho Tae.


Detektif Kim tidak yakin kalau orang itu Ho Tae mungkin cuma orang yang mirip saja tapi detektif Oh sangat yakin kalau orang itu Ho Tae. 

"Itu Lee Ho Tae. Pasti itu dia!" teriak detektif Oh sambil menyemburkan semua makanan di mulutnya.


Kepala detektif tidak percaya dengan detektif Oh, jangan-jangan detektif Oh menuduh-nuduh Ho Tae gara-gara dia sangat iri dengan promosi yang akan diterima Ho Tae. 

Tapi polisi yang lain sependapat dengan detektif Oh, mereka yakin kalau orang yang terlihat di lapangan baseball itu memang Ho Tae.

Karena semua orang yakin, maka kepala detektif pun langsung memimpin semua polisi untuk pergi mencari keberadaannya.


Setelah selesai menonton pertandingan, Ho Tae membawa Jin Sook pergi ke dermaga dan memberinya paspor palsu. Ho Tae berkata bahwa dia punya satu permintaan pada Jin Sook, permintaan itu adalah...

"Bisakah kau mempercayaiku dan ikut denganku?"

Jin Sook langsung mengeluh betapa kekanak-kanakkannya permintaan Ho Tae itu. Jin Sook bertanya-tanya, jika dia pergi lalu bagaimana dengan Ho Tae. 

"Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku akan menjengukmu"


Ho Tae melihat si pembuat paspor palsu memberi mereka aba-aba dengan senternya. Karena waktu perpisahan mereka sudah semakin dekat, Ho Tae lalu mengeluarkan kotak cincin pasangan yang selama ini selalu disimpannya lalu memakaikan salah satu cincinnya pada Jin Sook.

"Model cincin ini yang paling populer 10 tahun yang lalu" ujar Ho Tae.


Jin Sook sangat senang selama beberapa hari ini menghabiskan waktu bersama dengan Ho Tae. Hanya dalam beberapa hari bersama Ho Tae, Jin Sook mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya.

"Cinta. Cinta pertama" aku Jin Sook.


Ho Tae lalu memluknya cukup lama sampai saat dia menerima pesan dari seseorang. 


Setelah mendapat pesan itu, Ho Tae langsung menuntun Jin Sook ke kapal yang akan membawanya pergi. Tapi sebelum kapal membawa Jin Sook pergi, Ho Tae berkata.

"Ini adalah perpisahan kita untuk yang terkahir kalinya. Kelak, tidak akan ada lagi perpisahan di antara kita."


Mobil-mobil polisi akhirnya sampai ke dermaga dan Ho Tae langsung berjalan menuju ke arah mereka dengan langkah lemas sampai saat dia mendengar suara Jin Sook memanggilnya. 

Saat dia berbalik, dia melihat Jin Sok sudah kembali ke dermaga dan berdiri di belakangnya. Jin Sook lalu memluk Ho Tae.


Tepat pada saat itu polisi tiba untuk mengepung mereka dan melihat mereka sedang berplukan. Jin Sook berkata kalau dia tidak mau lagi melarikan diri. Jin Sook lalu mengambil borgolnya Ho Tae dan memborgol tangannya sendiri.

"Aku ingin ditangkap olehmu. Mungkin kau tidak akan percaya, tapi ditangkap olehmu membuatku bahagia." 


Setelah Jin Sook ditangkap, Ho Tae mendapatkan promosinya sementara Jin Sook sedang berada di ruang interogasi. 


Detektif Oh menyiram air dengan kesal pada Jin Sook karena Jin Sook terus diam tidak mau mengatakan siapa kaki tangannya.

Detektif Oh berbisik apakah kaki tangannya adalah Ho Tae, tapi Jin Sook tetap menolak untuk menjawabnya.

BRAAK!!! Detektif Oh menggebrak meja sangat keras sampai membuat benda-benda di meja melayang dan menuntut penjelasan Jin Sook, apa sebenarnya hubungan Jin Sook dengan Ho Tae.


Ho Tae yang sekarang sudah naik jabatan jadi kapten sedang membereskan meja kerjanya dengan lemas saat dia mendengar polisi yang lain bergosip kalau Jin Sook tidak mau bicara apapun bahkan sekalipun sudah diiming-imingi dengan pengurangan masa tahanan 2 tahun. 


Saat Ho Tae hendak pergi, dia melihat ada seorang gadis gendut yang ditangkap polisi dan memberitahu kalau namanya adalah Lee Sook Ja. Kontan langkah Ho Tae terhenti begitu mendengar nama itu.

"Lee Sook Ja dari toko Sook Ja?" tanya Ho Tae.

"Iya" Sook Ja memandang Ho Tae dengan bingung.


Ho Tae teringat kenangan masa lalunya saat tiba-tiba Sook Ja / Jin Sook menghilang,
Dengan berurai air mata, Ho Tae mendatangi toko Sook Ja lalu langsung berlutut didepan ahjumma penjaga toko.

Ho Tae membuat si ahjumma bingung saat dia tiba-tiba saja menangis memohon agar dia dipertemukan dengan Sook Ja.

"De-de-dengan Sook Ja?" tanya si ahjumma bingung.

"Iya"

"Apa hubunganmu dengan Sook Ja?"

"Saya adalah pacarnya Sook Ja. Saya sangat mencintai Lee Sook Ja" isak Ho Tae.


Si ahjumma langsung sakit kepala mendengar pengakuan Ho Tae, ahjumma itu lalu memanggil anaknya Sook Ja yang ternyata seorang anak SD gendut.


Kembali ke masa kini,
Ho Tae tersenyum memandang Lee Sook Ja yang sekarang sudah tumbuh jadi gadis gendut. Ia lalu bertanya apakah keadaan ibunya Sook Ja baik-baik saja. Sook Ja kebingungan karena tidak merasa kenal Ho Tae.

"Dulu aku pernah menyukaimu sekarangpun aku masih menyukaimu" ujar Ho Tae pada Sook Ja yang cuma bisa melongo bingung.


Ho Tae tidak tahan untuk melihat Jin Sook, maka dia pun langsung berlari ke ruang interogasi Jin Sook dan melihat Jin Sook sedang disiksa oleh detektif Oh.

Detektif Kim diam-diam berusaha memintanya untuk pergi tapi Ho Tae sangat sedih saat melihat Jin Sook terus dibentak-bentak oleh detektif Oh.

Saat dia melihat detektif Oh berteriak-teriak sambil mengguncang-guncangkan tbuh Jin Sook, Ho Tae langsung kesal dan ingin sekali masuk ke ruang interogasi itu. Tapi detektif Kim cepat-cepat menghalanginya.


Karena tidak bisa masuk maka Ho Tae langsung bicara pada Jin Sook dengan memakai mic dari balik kaca. Dia meminta Jin Sook untuk bicara saja dan mengatakan yang sejujur-jujurnya tentang siapa orang yang selama ini membantunya dan menyembunyikannya.

"Katakan saja kalau kekasihmu adalah Lee Ho Tae. Kenapa tidak kau katakan saja?"


Saat Jin Sook masih belum mau bicara, Ho Tae memberitahu Jin Sook kalau dia menjadi polisi karena Jin Sook pernah bilang kalau polisi itu keren dan berwibawa. Jika dia bukan polisi mungkin mereka tidak akan jadi seperti ini sekarang. 

Dibandingkan sepatu olahraga yang pernah dilempar Jin Sook padanya, bagi Ho Tae, Jin Sook jauh lebih berharga. Dan dia baru menyadarinya sekarang. Karena itulah Ho Tae meminta Jin Sook untuk bertahan karena dia akan selalu menunggu Jin Sook.

"Jin Sook-ah, aku mencintaimu. Aku mencintaimu" Ho Tae menangis saat menyatakan cintanya.

Mendengar penyataan cinta Ho Tae yang tiba-tiba itu, kepala detektif langsung menoleh kaget pada detektif Kim yang cuma bisa menggerutu frustasi. Sementara Jin Sook hanya terdiam menunduk sedih.


"Kapten Lee" panggil kepala detektif.

"Maaf" Ho Tae meminta maaf pada kepala detektif.

Tapi kepala detektif memanggilnya bukan untuk marah-marah atau apa, tapi untuk menunjukkan kalau selama Ho Tae menyatakan cintanya pada Jin Sook tadi, dia lupa menyalakan mic-nya. Pwahahaha... ini scene seharusnya mengharukan tapi malah jadi lucu. 

Saat Ho Tae melihat tombol mic-nya ternyata masih off, dia langsung terjatuh lemas sembari mengeluh frustasi.

"Kau keren sekali" puji kepala detektif "Mataku sampai berkaca-kaca."


Detektif Kim jadi kasihan pada Ho Tae, menyatakan cintanya tapi malah lupa menghidupkan mic-nya. Detektif Kim lalu membantu Ho Tae menyalakan mic-nya. 

"Halo, apa kau bisa dengar?" detektif Kim mengetes mic-nya.

Dan setelah yakin kalau Jin Sook bisa mendengarnya, detektif Kim langsung menyuruh Ho Tae menyatakan cintanya sekali lagi tapi Ho Tae terlalu frustasi untuk melakukannya sekali lagi. 

Di ruang interogasi, detektif Oh bingung kenapa mic-nya tiba-tiba menyala dan saat itulah Jin Sook melihat ada kesempatan untuk balas dendam pada detektif Oh, dia langsung mengambil botol airnya lalu menyemprotkannya ke detektif Oh dengan kesal.


Jin Sook akhirnya di penjara. Saat Ho Tae mengunjunginya di penjara, Jin Sook berkata kalau akhir-akhir ini dia sering teringat masa lalu.

Dia lalu meminta Ho Tae menyanyi untuknya sama seperti dulu, tapi Ho Tae menolak karena kejadian masa lalu itu membuatnya sangat malu.


"Pak sipir, aku ingin mendengar dia menyanyi sedikit" Jin Sook meminta izin pak sipir penjaga penjara.

Setelah mendapatkan persetujuan pak sipir, Ho Tae menyanyikan lagu yang dulu pernah ia nyanyikan untuk Jin Sook di tengah jalan, lagunya Kim Dong Ryul yang berjudul Should I Tell You Again That I Love You. Sama seperti dulu, kali ini Ho Tae juga menyanyikannya dengan penuh penghayatan.


Ho Tae terus menyanyikannya bahkan saat pak sipir menyuruhnya untuk berhenti. Dan saat Ho Tae masih belum mau berhenti, pak sipir langsung menyeretnya bahkan menggendongnya keluar. 


Tapi Ho Tae langsung memberontak dan masuk kembali ke dalam karena ada hal penting untuk ia bicarakan dengan Jin Sook.

"Jin Sook-ah, aku punya cara agar kau bisa bebas 3 bulan lebih cepat"

Jin Sook menolak secara halus tapi... kalau 5 bulan lebih cepat dia tidak akan menolaknya.


Tim detektif sedang frustasi karena kasus mereka mengalami jalan buntu, kepala detektif yakin kalau di rumah si tersangka pasti ada bukti. Tapi karena tidak ada yang bisa masuk kedalam rumah si tersangka, jadi mereka tidak punya bukti untuk menangkap si tersangka. 

Tepat pada saat itu, Ho Tae yang sekarang sudah turun pangkat jadi polisi lalu lintas (gara-gara ngaku kalau dia yang menyembunyikan Jin Sook plus pernyataan cintanya yang gagal) mendatangi mereka dengan sebuah ide cemerlang untuk membantu mereka menemukan bukti.


Ho Tae memberitahu bahwa rumah si tersangka sudah dilengkapi berbagai alat keamanan seperti misalnya kamera CCTV, anjing penjaga dan alat sensor panas. Tapi ada satu sudut di rumah si tersangka yang tidak dipasangi kamera CCTV. 

Ho Tae lalu menunjukkan letak area yang tidak terkena kamera CCTV. Dinding area itu tidak kuat untuk menahan beban berat badan pria dewasa, karena itulah area itu tidak dipasangi CCTV karena dirasa aman. Tapi Ho Tae memberitahu bahwa ada satu cara agar mereka bisa menerobos lewat area itu dengan aman.

"Hanya ada satu orang yang bisa masuk ke dalam" ujar Ho Tae.

Detektif Kim dan detektif Oh tersenyum saat mereka menyadari siapa yang dimaksud oleh Ho Tae.



Pada malam operasi pengambilan bukti, Jin Sook berhasil mendarat ke rumah tersangka dengan menggunakan kabel yang dia tembakkan dari gedung terdekat. 


Saat dia menemukan berangkas si tersangka, Jin Sook mencoba membukanya dengan bantuan stetoskop. Ho Tae yang berada di luar rumah si tersangka terus menerus memberi informasi berapa menit waktu yang dimilik Jin Sook agar dia keluar sebelum ketahuan. 3 menit... 2 menit... 

"Tinggal satu menit lagi, siap-siap keluar" perintah Ho Tae dengan panik.

Tapi Jin Sook tetap tenang berkonsentrasi membuka brangkasnya. Saat dia berhasil membukanya, dia melihat banyak sekali uang dan emas batangan tersimpan didalamnya. 


Tapi Jin Sook langsung mengambil sebuah buku laporan keuangan yang tersimpan di brangkas itu. Saat Jin Sook tenang-tenang saja didalam, polisi di luar malah panik karena mereka melihat si tersangka sudah pulang.

"Cepat suruh dia keluar!" perintah kepala detektif.

Saat masih sibuk melihat-lihat isi buku laporan keuangan itu, tiba-tiba Jin Sook mendengar suara salakan anjing penjaga.


Para polisi menunggu dengan tegang, tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk kaca mobil mereka. Orang itu ternyata Jin Sook yang telah berhasil keluar dengan aman. 


Semua polisi lalu keluar dari mobil, dan Jin Sook langsung memberi hormat pada kepala detektif.

Saat kepala polisi bertanya dimana buku laporan keuangannya, Jin Sook cuma memberitahunya untuk memeriksa data-data itu sendiri. Jin Sook lalu mengajak Ho Tae pergi.


Tepat pada saat itu, kepala detektif mendapat pesan dari Jin Sook yang isinya adalah foto-foto buku laporan keuangan si tersangka.

Kepala detektif langsung senang akhirnya mereka berhasil mendapatkan bukti, ia lalu menyuruh detektif Oh untuk mengeluarkan surat penangkapan. Sementara itu, Detektif Kim sangat kagum dengan kerja sama Ho Tae dan Jin Sook. 


Keesokan harinya, Ho Tae sedang berjalan-jalan dengan Jin Sook saat dia berkata bahwa di masa depan nanti akan banyak kasus yang harus mereka kerjakan, jadi masa hukuman Jin Sook akan semakin banyak berkurang.

"Benarkah?"

"Tidak lama lagi kau akan bebas. Sudah saatnya memikirkan apa yang akan kita kerjakan kelak"

"Apa lagi yang harus dipersiapkan? Aku kan sudah jadi PNS."


Tapi ada sesuatu yang mengganggu Ho Tae, dia lalu bertanya apakah Jin Sook tidak mengambil apa-apa dari dalam brangkas itu. Jin Sook langsung tersinggung dengan pertanyaan itu.

"Apa kau tidak percaya padaku?"

Ho Tae langsung tersenyum dan percaya kalau Jin Sook memang tidak mengambil apapun. 


Tapi sayangnya dia tidak melihat saat Jin Sook diam-diam menyembunyikan emas batangan di saku belakang celananya. Dasar! 


~THE END~

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam