Sinopsis My Sunshine Episode 27

Sinopsis My Sunshine Episode 27

 

Jason menyarankan agar Yi Chen menyerang Ying Hui sekarang mumpung Ying Hui sedang lemah dengan masalah perusahaannya.

Tapi Yi Chen menolak saran itu karena mereka belum menemukan si saksi palsu (saksi palsu yang Ying Hui sewa saat dia pura-pura menceraikan Mo Sheng).

Dia tidak mau Ying Hui mencurigai aksinya (karena mungkin saja Ying Hui bergerak duluan seperti misalnya menyembunyikan si saksi palsu atau semacamnya) tapi dia memberitahu Jason bahwa dia akan terbang ke Amerika dalam waktu dekat.

Terlepas dari masalah yang sedang dihadapi perusahaannya, Ying Hui tampak santai-santai saja bahkan dia masih punya waktu untuk bertemu Xin Ying yang berkata bahwa dia datang untuk berterima kasih pada Ying Hui atas bantuan Ying Hui mencarikannya pekerjaan baru.

Xin Ying juga membawakan ayam yang dia masak sendiri, makanan yang dulu sangat mereka sukai saat mereka masih kuliah dulu. Xin Ying memberikannya dengan antusias tapi Ying Hui hanya diam dan tampak jelas dia kalau tidak menyukai perbuatan Xin Ying itu.


Xin Ying berkata bahwa di tempat kerja barunya ini, semua rekan kerjanya memperlakukannya dengan sangat baik bahkan atasannya pun menjaganya dengan baik.

Dia merasa jauh lebih bahagia dengan pekerjaan barunya... tapi hanya suaminya yang tidak bisa mengerti. Dengan kepala tertunduk pura-pura sedih, Xin Ying berkata bahwa suaminya curiga kalau Xin Ying mendapatkan pekerjaan ini gara-gara dia selingkuh dengan Ying Hui.

"Maaf, aku tidak memikirkan perasaan suamimu"

"Itu bukan salahmu"

"Xin Ying, karena kau sudah menikah maka kau harus menghargainya"

Xin Ying jelas kecewa mendengarnya. Pertemuan mereka berakhir singkat berkat kedatangan Linda yang memberitahu Ying Hui tentang meeting telekonferensi dengan para pegawai di Amerika. Setelah Xin Ying pergi, Ying Hui menyuruh Linda untuk membuang ayam pemberian Xin Ying itu.


Pegawainya Ying Hui di Amerika memberitahu Ying Hui bahwa kemungkinan terburuk dari kasus ini adalah mereka akan didenda dengan jumlah yang sangat amat besar.

Ditambah lagi sejak berita kasus ini tersebar, saham mereka menurun drastis. Smith menyarankan agar Ying Hui kembali ke Amerika secepat mungkin untuk menemui gubernur.


Karena Smith ingin bicara berdua dengan Ying Hui, semua pegawai termasuk Linda langsung keluar. Smith memperingatkan Ying Hui bahwa jika sampai berita tentang perceraiannya sampai tersebar maka hal itu akan berimbas buruk pada image perusahaan mereka terutama di saat seperti ini.


Mo Sheng sedang memasak bubur untuk sarapan besok pagi. Saat Yi Chen melihatnya, dia langsung bertanya "Apa kau tidak sanggup membayar sarapan?" (hahaha!)


Saat Yi Chen mulai mencereweti masakannya, Mo Sheng langsung mengusirnya dari dapur.

Yi Chen memberitahu Mo Sheng bahwa sepertinya besok dia tidak akan punya waktu untuk sarapan karena ada kasus dari Amerika yang harus dia tangani karenanya dia harus berangkat lebih pagi. Tapi Mo Sheng tidak mau tahu, pokoknya Yi Chen harus makan sarapan dulu baru berangkat kerja.

"Di masa depan nanti, biarkan aku yang membuat sarapan jadi kau tidak perlu bangun pagi" ujar Yi Chen dengan manisnya.

Tapi keromantisannya tidak bertahan lama karena kemudian dia mulai menggoda Mo Sheng lagi, Yi Chen berkata bahwa sarapan adalah makanan paling penting sementara masakannya Mo Sheng kan kurang meyakinkan.

"Hei, bagaimana bisa setiap kali bicara romantis, kau hanya mengucapkannya setengah jalan lalu berhenti?" protes Mo Sheng


Kepala editor kesal karena majalah mereka baru saja mewawancarai Ying Hui tapi sekarang Ying Hui dan perusahaannya malah terlibat dalam masalah besar.

Dia benar-benar tidak mengerti kenapa hal seperti ini menimpa majalah mereka secara berturut-turut karena selain Ying Hui, Miffy yang baru saja mereka wawancarai juga terlibat kasus (kalah dalam kasus perebutan harta warisan dan berkelahi dengan media).

Yang lebih menyebalkan, artikel wawancara dengan Ying Hui sudah dipublish jadi tidak mungkin mereka membatalkannya.

Da Bao dan Yuan Feng berpikir positif, menurut mereka ada bagusnya juga mempublish artikel wawancara ini pada saat seperti ini karena artikel itu pasti akan menarik perhatian banyak pembaca.

Pendapat mereka langsung sukses menenangkan emosi kepala editor. Sementara Mo Sheng hanya terdiam memandangi fotonya Ying Hui di majalah.


Ying Hui tiba ke bandara dengan dikerubungi oleh para wartawan tapi Ying Hui menolak memberikan jawaban apapun.

Langkahnya terhenti saat Xin Ying memanggilnya, tapi dia memutuskan untuk tidak menemuinya karena Linda menawarkan diri untuk bicara dengan Xin Ying.


Xin Ying meminta Linda untuk menyampaikan pesannya pada Ying Hui bahwa dia datang untuk mengantarkan kepergian Ying Hui sekaligus memberitahu Ying Hui bahwa dia yakin kalau Ying Hui pasti akan berhasil melewati masalah ini dan dia akan menunggu Ying Hui kembali.

"Anda sudah menikah jadi tidak seharusnya anda mengucapkan kata-kata seperti itu" ujar Linda

Xin Ying beralasan kalau dia hanya mencemaskan Ying Hui sebagai seorang teman. Tapi Linda tentu saja tidak percaya, Linda memperingatkan Xin Ying bahwa jika Xin Ying meneruskan perbuatannya ini maka dia pasti akan menyesal.

Toleransinya Ying Hui pada Xin Ying ada batasnya. Xin Ying juga sudah berkeluarga jadi Ying Hui mungkin tidak akan lagi bertemu dengan Ying Hui. Linda langsung berlalu pergi meninggalkan Xin Ying yang shock dengan peringatannya itu.


Ying Hui bertanya-tanya apakah Mo Sheng mengetahui masalahnya ini? Linda yakin Mo Sheng pasti sudah mengetahuinya mengingat majalahnya Mo Sheng baru saja mewawancarai Ying Hui.

Linda bertanya apakah dia ingin menelepon Mo Sheng tapi Ying Hui bilang tidak, karena dia tidak mau Mo Sheng melihatnya dalam keadaan seperti ini.


Xin Ying pulang dengan wajah sedih. Suaminya Xin Ying ternyata pria yang manis dan penuh perhatian, ia bahkan memasakkan makanan kesukaan Xin Ying dan menarikkan kursi untuk Xin Ying, tapi Xin Ying malah menjawab semua perhatian suaminya dengan cuek.


Dengan memanfaatkan keadaan rumah mereka yang sedang direnovasi, Xin Ying berkata bahwa dia ingin tinggal sementara di rumah ibunya.

Suaminya Xin Ying setuju tapi Xin Ying tampak sama sekali tidak peduli dengan persetujuan suaminya. Xin Ying bahkan tidak memandang suaminya sedikitpun sejak dia pulang. Kasihan banget suaminya Xin Ying, walaupun Xin Ying bersikap seperti itu padanya tapi dia tetap menerimanya tanpa komplain sedikitpun.

Xin Ying bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah dia menginginkan kehidupan seperti ini? Hidup di rumah yang kecil bersama dengan suami biasa?


Saat Xin Ying kembali ke rumah ibunya, dia mendengar ibunya sedang bersama temannya. Yang membuatnya kesal adalah mereka membicarakan tentang dirinya.

Setelah temannya pergi, ibunya Xin Ying langsung ngomel-ngomel kesal karena temannya tadi baru saja menikahkan anaknya dengan seorang pria kaya. Dia sudah menghabiskan banyak uang untuk menyekolahkan Xin Ying di sekolah yang bagus agar nantinya Xin Ying bisa menikah dengan pria kaya dan hidup dengan baik tapi Xin Ying malah menikah dengan pria biasa.


"Saat aku bersama Ying Hui, ibu protes kalau dia miskin"

"Mana aku tahu kalau dia akan jadi bos besar" sesal ibunya Xin Ying

Ibunya Xin Ying baru saja membaca artikel majalah tentang Ying Hui. Dalam artikel itu diberitakan kalau Ying Hui memikili villa di Hong Kong yang harganya sangat mahal.

Mengingat Ying Hui begitu banyaknya perhatian Ying Hui pada Xin Ying seperti mencarikannya pekerjaan baru dan lain sebagainya, ibunya Xin Ying yakin kalau Ying Hui pasti masih punya perasaan pada Xin Ying jadi Xin Ying tidak boleh melepaskan kesempatan emas ini.

"Ma, aku ini sudah menikah"

"Menikah? Kau kan bisa bercerai"


Xin Ying teringat kembali dengan peringatan Linda di bandara tadi. Tapi dia menyalahartikan ucapan Linda itu saat ia berpikir jangan-jangan Ying Hui mengabaikannya karena dia tidak mau bercerai dengan suaminya, jadi sepertinya dia harus bercerai.


Miffy nyelonong masuk firma hukumnya Yi Chen dengan gaya sombongnya bahkan mengabaikan sapaan resepsionis. Resepsionis sampai dongkol sendiri dengan kelakuan Miffy yang menolak semua minuman yang resepsionis buat untuknya karena yang dia inginkan hanya bertemu dengan Yi Chen.

Masalahnya dia datang tanpa membuat janji sementara Yi Chen juga sedang sibuk dengan kasus dan klien yang lain. Tapi Miffy tetap ngotot tidak mau pergi sebelum bertemu dengan Yi Chen.


Lao Yuan menghampiri Miffy dan memperkenalkan dirinya dengan ramah tapi Miffy tapi Miffy sama sekali tidak mempedulikannya bahkan tidak mau menerima kartu namanya Lao Yuan.

Xin Ying terus menuntut bertemu dengan Yi Chen dan langsung marah saat Lao Yuan memberitahunya tentang padatnya kesibukan Yi Chen dan karena itulah Yi Chen tidak bisa menemui Miffy.

Lao Yuan berusaha bicara baik-baik menawarkan dirinya atau pengacara handal lainnya untuk menggantikan Yi Chen tapi Miffy menolak mentah-mentah dan menegaskan kalau dia hanya ingin bertemu dengan Yi Chen.


Setelah selesai bicara dengan kliennya, Mei Ting bertanya apakah Yi Chen akan menemui Miffy?

Tapi Yi Chen tidak mau apalagi Mo Sheng meneleponnya saat itu juga. Mo Sheng memberitahunya kalau dia sedang bersama Xiao Xiao dan dia meminta Xiao Xiao untuk jadi pendampingnya di resepsi pernikahan mereka nanti.

Saat masih asyik-asyiknya ngobrol di telepon, Miffy tiba-tiba menerobos masuk kantornya Yi Chen dan langsung berteriak kesal karena Yi Chen membuatnya menunggu sangat lama.

Yi Chen tidak mematikan teleponnya jadi Mo Sheng bisa mendengar teriakan Miffy.


Yi Chen berusaha bersikap ramah pada Miffy dengan menjelaskan kalau dia sangat sibuk tapi Miffy malah menyindirnya, kenapa Yi Chen tidak mau menerika kasusnya, apa Yi Chen tidak mau membuat uang?

Kalau Yi Chen memang semulia itu lalu kenapa dia menikahi mantan istri pria kaya? apa Yi Chen cuma menginginkan uang tunjangannya Mo Sheng?

Yi Chen kontan cemas dan cepat-cepat menutup teleponnya tapi tentu saja Mo Sheng sudah mendengar semuanya. Cemas, Mo Sheng langsung pergi ke kantornya Yi Chen.


Miffy berusaha membujuk Mo Sheng dengan menawarinya 30% warisan yang ditargetnya jika Yi Chen membantunya memenangkan kasus warisannya ini.

Tapi Yi Chen tetap bersikeras menolaknya, Yi Chen yakin dia tidak akan memenangkan kasus ini dan dia tahu betul kalau Miffy sendiripun menyadari kalau dia tidak akan bisa memenangkan kasus ini. Kenapa?

Karena pihak hukum pasti lebih memilih untuk menyerahkan warisan itu pada orang yang jauh lebih berhak.


Perkataan Yi Chen itu sukses membuat Miffy marah besar sampai-sampai dia langsung berteriak di hadapan para pegawai saat dia pergi.


Mo Sheng datang tak lama kemudian, tapi Miffy sudah pergi. Mo Sheng benar-benar kesal, bagaimana bisa Miffy menghina Yi Chen seperti itu.

"Sudahlah, kau percaya saja padaku. Waktu dia pergi, dia jauh lebih marah"

"Benarkah?"

"Iya"


Saat Mo Sheng masih saja mengeluhkan betapa marahnya dia pada Miffy, Yi Chen tersenyum geli "Mo Sheng, apa aku pernah bilang padamu kalau kau tidak pandai mengomeli orang? Cara bicaramu sangat lemah. Kalau tadi kau berada disini, kau pasti akan mempengaruhiku"


Yi Chen lalu mengajak Mo Sheng makan siang. Tapi Mo Sheng memberitahu kalau dia ingin pergi ke Amerika untuk mengurus perceraiannya dengan Ying Hui mumpung Ying Hui juga sedang berada di Amerika sekarang, baru setelah itu mereka akan mengadakan resepsi pernikahan mereka.

Mo Sheng sudah memikirkannya baik-baik, dia terlalu lunak dalam menyikapi masalah perceraiannya dengan Ying Hui ini.

Yi Chen langsung tersenyum bangga "Mo Sheng ku sudah dewasa sekarang"


Mo Sheng berniat pergi sendiri dan menangani masalah ini sendiri. Tapi Yi Chen tentu saja tidak setuju bahkan langsung menyuruh Mei Ting untuk membooking tiket pesawat untuknya. Mo Sheng langsung memandangnya dengan kebingungan.

"Bagaimana bisa kau tidak membawa serta pengacaramu saat kau hendak berperang di pengadilan Amerika?"


Mereka pun berangkat ke Amerika. Di pesawat, Mo Sheng gelisah tidak bisa tidur. Mo Sheng cemas mungkin kantor mereka akan marah pada mereka karena mereka baru saja kembali dari Mauritius beberapa hari tapi sekarang mereka malah pergi ke Amerika. Jangan-jangan saat mereka kembali nanti, mereka akan ditendang.

"Baguslah. Kau jadi tidak perlu berkeliaran kemana-mana lagi"

"Sepertinya kau sangat keberatan dengan profesiku?"

"Mana aku berani"


Mo Sheng teringat 7 tahun yang lalu saat dia berangkat ke Amerika seorang diri. Orang yang dulu duduk di sebelahnya adalah seorang paman tuan gendut.

Waktu itu dia berharap orang yang duduk di sampingnya adalah Yi Chen dan sekarang harapan itu benar-benar menjadi kenyataan.

"Aku mungkin tidak akan jadi gendut. Tapi beberapa tahun lagi, aku juga akan jadi paman tua"


Sesampainya di Amerika, mereka dijemput oleh teman pengacaranya Yi Chen, Jason. Walaupun pengacara, tapi Jason dan Yi Chen tampak sangat berbeda dalam segala hal.


"Ini istriku, namanya Zhao Mo Sheng" Yi Chen memperkenalkan mereka

"Kau menemukan orang asing untuk kau nikahi?" canda Jason (permainkan kata 'Mosheng' yang terdengar seperti kata 'orang asing')


Dalam perjalanan, Jason menyetir sambil berjoget-joget sampai-sampai Mo Sheng terheran-heran, apa orang ini pengacara betulan? Yi Chen membenarkannya bahkan berkata bahwa Jason adalah seorang pengacara yang sangat handal.

"Jangan menilai orang dari penampilannya" ujar Jason


Mo Sheng mengira semua pengacara itu seperti Yi Chen yang memakai pakaian formal "Lihat kau. Kau tidak bergaya sepertinya"

"Kau suka model seperti ini?" tanya Yi Chen keheranan

"Dia keren"

Mo Sheng heran bagaimana mereka bertemu? Yi Chen memberitahunya kalau dia dan Jason saling bertemu saat dia masih training dimana waktu itu firma hukumnya dan firma hukumnya Jason bekerja sama mengerjakan sebuah proyek.


Bahkan saat bekerja pun, Jason masih sempat-sempatnya menggodai sekretarisnya sendiri yang ternyata sama sedengnya dengan bosnya.


Setelah mengomentari betapa aduhainya sekretarisnya, Jason mulai serius membahas masalah pemalsuan surat cerai yang dilakukan Ying Hui.

Jason berkata bahwa Mo Sheng tidak bisa jadi saksi karena bisa saja Mo Sheng yang nantinya malah dituduh memalsukan perceraian demi menikahi Yi Chen.


Mereka juga tidak mungkin mencari hakim yang memutuskan perceraian mereka karena Jason dan Yi Chen yakin kalau Smith memalsukan surat cerai itu sendiri tanpa melibatkan siapapun.

Akan tetapi dalam surat cerainya Mo Sheng ada nama seseorang yang menandatangani dirinya sebagai saksi perceraian, orang itu bernama Tom Wolf.

Orang bernama Tom Wolf ini pasti tahu kalau surat cerai ini palsu, pasti ada seseorang yang membayarnya untuk menandatangani surat cerai palsu itu.

Jadi yang harus mereka lakukan sekarang adalah mencari si Tom Wolf ini dan membujuknya untuk bersaksi bagi mereka.

Mo Sheng ingin bicara dengan Ying Hui karena dia pikir mungkin saja dia bisa membujuk Ying Hui dan tidak perlu membuat masalah ini jadi rumit.

Tapi Yi Chen dan Jason menolak ide itu, saat ini jauh lebih jika mereka membiarkan Ying Hui tidak tahu kalau mereka sedang berada di Amerika.


Yi Chen dan Mo Sheng lalu pergi makan siang bersama. Mo Sheng bertanya kapan mereka akan mencari si saksi palsu itu dan apa yang akan mereka lakukan setelah menemukannya?

"Memukulinya" jawab Yi Chen. Dia cuma bercanda tapi Mo Sheng malah mengira dia serius. Yi Chen langsung geleng-geleng kepala melihat reaksi Mo Sheng karena mempercayai candaannya.

"Tapi aku tidak pernah melihatmu berkelahi" ujar Mo Sheng

"Kau mengharapkan hal itu?"

"Tentu saja"


Mo Sheng tiba-tiba punya ide bagus, bagaimana kalau Yi Chen membawanya ikut serta karena dia ingin memotret Yi Chen saat dia tengah menyelidiki suatu kasus.

Tapi Yi Chen menolak ide itu mentah-mentah. Saat Mo Sheng tersinggung dengan penolakannya, Yi Chen beralasan kalau dia hanya tidak mau menyia-nyiakan bakatnya Mo Shneg.


Pelayan datang membawakan pesanan mereka. Melihat pelayan itu mengingatkan Mo Sheng pada masa lalunya, ia lalu memberitahu Yi Chen kalau dulu dia pernah bekerja paruh waktu di restoran ini.

Waktu itu Mo Sheng selalu berharap agar pengunjung restoran ini semuanya orang Cina karena kemampuan bahasa inggrisnya yang sangat buruk dan gara-gara hal itu dia dipindahkan ke belakang sebagai pencuci piring.


Mo Sheng menceritakan penderitaannya dulu, bagaimana ia hampir tidak punya cukup uang untuk membayar biaya apartemennya apalagi membeli buku-buku yang harganya mahal dan akhirnya ia hanya mampu membeli buku-buku bekas yang kemudian dia jual lagi setelah dia selesai memakai buku-buku itu.

Bahkan untuk belanja kebutuhan sehari-hari pun dia harus berjalan kaki cukup jauh demi menghemat uang. Walaupun dia tinggal di kota yang ramai tapi dia sangat kesepian.


"Kenapa kau tidak kembali ke Cina?"

Mo Sheng berkata bahwa dia takut dan tidak berani menghadapi keadaan di Cina, ayahnya meninggal dunia dan Yi Chen yang sangat galak saat Yi Chen memutuskannya malam itu. Yi Chen langsung mendesah mendengarnya "Pertama kalinya kita bertengkar dan kau mengira kita putus?"

"Aku kira kau orang yang seperti itu. Kau tidak pernah menarik kembali semua hal yang pernah kau ucapkan"

"Mo Sheng, aku orang yang bisa bertindak berdasarkan kata hatiku"


Setelah Mo Sheng menceritakan penderitaannya selama hidup di Amerika, Yi Chen mengaku bahwa tahun lalu dia mengajukan visa ke Amerika untuk mencari Mo Sheng.



Bersambung ke episode 28

Post a Comment

0 Comments