Sinopsis My Sunshine Episode 25

Sinopsis My Sunshine Episode 25

 
  
Sehari sebelum Yi Chen bertemu dengan Ying Hui di atap gedung...

Yi Chen dan Mo Sheng belanja bersama ke supermarket. Yi Chen berkata bahwa malam ini dialah yang akan masak. 

Mo Sheng pun tak menyia-nyiakan kesempatan untuk request berbagai makanan yang ingin dia makan. Mo Sheng bertanya apakah pesanannya kebanyakan?

"Tidak. Aku akan memberimu makan sampai gemuk biar kau terasa lebih enak" ujar Yi Chen sambil meluk Mo Sheng. Mo Sheng pastinya malu lah apalagi mereka sedang berada di tempat umum.


Mereka kemudian melanjutkan acara belanja mereka, Yi Chen mengaku bahwa dulu dia tidak menyukai supermarket. Mo Sheng mengira hal itu karena Yi Chen terlalu sibuk bekerja tapi Yi Chen menyangkalnya. 

Dulu dia tidak menyukai supermarket karena tempat ini terlalu ramai. Banyak orang yang datang ke tempat ini berpasang-pasangan hingga membuatnya merasa cemburu pada mereka dan marah.

"Marah? Apa kau marah padaku?"

"Iya, aku marah padamu"

Mendengar itu, Mo Sheng langsung memberinya back hug. Yi Chen mengingatkan Mo Sheng bahwa ini tempat umum apalagi Mo Sheng bersikap seperti anak kecil, apa Mo Sheng tidak takut kalau orang-orang akan menertawainya?

"Aku hanya ingin merasakan kehangatanmu"


Yi Chen tentu saja senang mendengarnya dan membiarkan Mo Sheng terus memeluknya. 

Sesaat kemudian mereka melanjutkan acara belanja mereka. Saat mereka melewati area tumpukan bir tempat pertama kali mereka bertemu kembali waktu itu, Yi Chen tersenyum mengingat di tempat itu pula dia menjatuhkan dompetnya.

"Sekali melihatmu, masalah langsung muncul" goda Yi Chen

"Aku harus berterima kasih... ternyata pesonaku sangat kuat sampai membuatmu kehilangan dompet" balas Mo Sheng

Ngomong-ngomong masalah dompet, Mo Sheng jadi teringat dengan pak satpam yang menemukan dompetnya Yi Chen. 

Mereka pun pergi mencari pak satpam itu untuk memberitahunya bahwa dia tidak cuma menemukan si pemilik dompet hilang itu tapi juga membawa orang itu bersamanya untuk berterima kasih. Tidak cuma itu, mereka juga mengundang pak satpam ke acara pernikahan mereka.


Jika dulu Yi Chen yang menonton Mo Sheng masak sekarang giliran Mo Sheng yang menonton Yi Chen masak. 

Mo Sheng tidak menyangka ternyata Yi Chen memang benar-benar bisa masak. Yi Chen memberitahunya bahwa sejak usia 10 tahun dia sudah membantu bibi memasak.


Mo Sheng jadi sedih mendengarnya, seandainya saja dia bisa bertemu Yi Chen saat mereka masih kecil. 

Mo Sheng memluk Yi Chen lagi dan meminta Yi Chen untuk mengajarinya memasak agar di masa depan nanti, dia bisa memasak untuk Yi Chen.

"Kalau kau terus melakukan ini, bisa-bisa jariku akan teriris nanti" goda Yi Chen

Mo Sheng merasa menu yang dimasak Yi Chen kebanyakan jadi sebaiknya dikurangi saja takutnya nanti tidak termakan semua. 

Yi Chen menyarankan sebaiknya mereka membungkus sedikit untuk Lao Yuan untuk menyembuhkan harga diri Lao Yuan yang sedang terluka... tapi sesaat kemudian, Yi Chen berubah pikiran karena mungkin saja makanan itu malah akan membuat Lao Yuan makin terluka. Ha!


Yuan Feng minum-minum di bar bersama rekannya yang bertanya-tanya tentang hubungan Yuan Feng dan Yi Mei. Yuan Feng mengaku kalau mereka sudah putus. 

Temannya Yuan Feng berusaha menghiburnya dan menyemangatinya, bahkan dia merasa putusnya hubungan Yuan Feng dan Yi Mei bagus juga karena Yi Mei itu sebenarnya wanita yang agak dingin dan arogan dan wanita seperti itu biasanya hanya akan bersikap lebih hangat pada orang yang benar-benar dia cintai saja.


Mo Sheng memakan semua masakan Yi Chen dengan sangat lahap sampai kekenyangan. 

Setelah selesai, Mo Sheng ingin berbaring di sofa tapi Yi Chen melarangnya karena berbaring setelah makan itu tidak baik untuk kesehatan. 

Mo Sheng pun berinisiatif untuk cuci piring saja tapi Yi Chen menyuruhnya melakukan hal lain...

"Kemasi baju-baju ku. Aku sudah terlalu lama tinggal di kamar tamu, sekarang saatnya kembali ke kamarku sendiri"

Mo Sheng malu mendengarnya tapi kemudian dia beranjak bangkit dengan penuh semangat memindahkan barang-barangnya Yi Chen kembali ke kamar.

 

Saat Mo Sheng mengomentari baju-bajunya yang terkesan monotone, Yi Chen langsung menugaskan Mo Sheng untuk mengubah gaya fashion-nya. 

Mo Sheng setuju-setuju saja... tapi sesaat kemudian, dia berubah pikiran karena Yi Chen sudah tampan jadi kenapa juga dia harus membuat Yi Chen lebih tampan lagi. Mo Sheng merasa lebih baik dia mempercantik dirinya sendiri saja.


Belum selesai merapikan semua bajunya, Yi Chen malah menarik Mo Sheng kedalam pelukannya dan menciunya untuk merayakan kembalinya dia ke kamar ini sekaligus merayakan peningkatan hubungan mereka.

Beberapa saat kemudian, Mo Sheng menagih janji Yi Chen yang katanya ingin menceritakan tentang dirinya sendiri malam ini. 

Sayangnya, Yi Chen benar-benar tidak punya bahan menarik untuk diceritakan karena rata-rata cerita yang dia miliki hanyalah cerita tentang bagaimana dia menangani kasus-kasusnya. Mo Sheng tentu saja tidak mau mendengar cerita-cerita semacam itu.

Mo Sheng cemas dengan masalah perceraiannya dengan Ying Hui. Dia tidak mengerti kenapa perceraian mereka tidak sah? 

Yi Chen memberitahunya bahwa itu hanyalah alasan yang dibuat-buat oleh Ying Hui karena pada kenyataannya Ying Hui tidak pernah menyerahkan surat cerai mereka ke pengadilan dan surat keputusan cerai yang Ying Hui berikan pada Mo Sheng adalah surat keputusan cerai palsu. 

Tapi walaupun Mo Sheng dan Ying Hui belum bercerai, pernikahan mereka pun tidak pernah didaftarkan ke kedubes Cina jadi pernikahan mereka tidak diakui menurut hukum Cina. Yang artinya, masalah ini tidak akan mempengaruhi pernikahan Yi Chen dan Mo Sheng di Cina.

"Tapi aku tetap saja merasa tidak tenang"

"Jangan khawatir, aku akan mengurus masalah ini. Aku sudah membuat janji bertemu Ying Hui besok"


Keesokan harinya di atap gedung...

Yi Chen bertemu Ying Hui yang berbasa-basi mengungkit-ungkit betapa sibuknya dia sampai terpaksa harus menunda pertemuan mereka ini, betapa besar bisnis yang dibangunnya... bla bla bla. 

Yi Chen dengan santainya menduga bahwa Ying Hui memamerkan semua ini karena dia sebenarnya berada dalam keadaan yang lemah makanya Ying Hui harus membuat dirinya sendiri berdiri di tempat yang tinggi agar dia merasa nyaman. Ying Hui dengan senyum liciknya menyangkal dugaan Yi Chen itu.

Yi Chen cepat-cepat menyudahi acara basa-basi mereka dan langsung to the point menuduh Ying Hui telah memalsukan dokumen hukum, lebih tepatnya memalsukan surat perceraiannya dengan Mo Sheng. 

Memalsukan dokumen hukum, hukumannya cukup berat apalagi Ying Hui melakukannya di Amerika. Dan bahkan sekalipun Ying Hui orang kaya raya, belum tentu dia bisa lepas dari jeratan hukum.


Tapi Ying Hui santai-santai saja menanggapinya karena walaupun Yi Chen telah menemukan bukti tapi dia tidak punya saksi. 

Ying Hui tahu betul Mo Sheng orang yang sangat baik dan karenanya Mo Sheng tidak akan pernah muncul di pengadilan untuk bersaksi melawannya ataupun menyakitinya.

Walaupun tidak punya cara untuk membuktikan kejahatan Ying Hui tapi Yi Chen sama sekali tidak cemas, justru Ying Hui lah yang harus cemas. 

Karena baik dia maupun Mo Sheng sama sekali tidak peduli dengan serifikat pernikahannya Ying Hui, jadi silahkan saja Ying Hui menyimpan barang itu sesuuuuka hatinya. Pfft!


Mo Sheng hangout bersama Xiao Xiao tapi Xiao Xiao malah merasa diacuhkan gara-gara Mo Sheng keasyikan melamun. Xiao Xiao bisa melihat kebahagiaan yang tergambar jelas di wajahnya Mo Sheng.


Mo Sheng bertanya heran kenapa Xiao Xiao tidak pacaran, bagaimana kalau dia menjodohkannya dengan pengacara Yuan atau pengacara Xiang. 

Tapi Xiao Xiao langsung menolak mentah-mentah tawaran itu, dia masih ingin bermain-main setidaknya 10 tahun lagi baru setelah itu memikirkan masalah pernikahan.


Saat Mo Sheng kembali ke kantor, dia menemukan sebuah buket mawar besar tapi dia sama sekali tidak senang karena bunga itu dari Ying Hui. 

Mo Sheng lalu pergi menemui Ying Hui untuk mengembalikan bunga itu dan memberitahu Ying Hui bahwa jika Ying Hui ingin memberinya sebuah hadiah maka satu-satunya hadiah yang Mo Sheng inginkan hanyalah surat cerai.


Ying Hui bertanya-tanya apakah Mo Sheng melakukan ini karena dipaksa Yi Chen untuk bersaksi melawannya. 

Mo Sheng tentu saja tidak mengerti apa maksudnya karena Yi Chen tidak memberitahukan apapun padanya. Ying Hui pun memberitahu Mo Sheng bahwa Yi Chen menuduhnya memalsukan dokumen perceraian mereka, ia lalu bertanya apakah Mo Sheng akan bersaksi melawannya? 

Sesuai dugaan Ying Hui, Mo Sheng ragu-ragu. Mo Sheng tidak mengerti kenapa Ying Hui melakukan ini? 

Ying Hui dengan nada memelas berkata bahwa dia menyesal tidak melakukan ini lebih awal, dia menyesal telah dengan bodohnya menyiakan waktu bertahun-tahun saat mereka bersama. 

Tapi Mo Sheng dengan tegas memberitahu Ying Hui bahwa dia tidak pernah punya perasaan sedikitpun pada Ying Hui. Mo Sheng lalu pamit pergi sembari memberitahu bahwa dia akan mencari pengacara di Amerika untuk menangani perceraian mereka.


Ying Hui memberitahu Mo Sheng untuk melakukan apapun yang Mo Sheng suka tapi dia tetap tidak akan melepaskan Mo Sheng. 

Mo Sheng benar-benar heran mendengarnya, Ying Hui yang sekarang sama sekali bukan Ying Hui yang pernah dia kenal. Ying Hui berkata bahwa seperti inilah dia yang sebenarnya, Ying Hui bahkan mengaku bahwa dia mengirim buket mawar itu dengan harapan Mo Sheng akan mencarinya dan ternyata dugaannya benar, Mo Sheng benar-benar datang. 

Karena hadiah pertama hanyalah alat untuk memancing Mo Sheng datang, Ying Hui pun langsung to the point memberitahu Mo Sheng bahwa dia punya hadiah kedua, kali ini hadiah yang sebenar-benarnya.

"Apapun itu aku sama sekali tidak membutuhkannya"

"Apa kau yakin? Bahkan sekalipun hadiah itu ada hubungannya dengan kasus ayahmu?"

Yah... ternyata inilah rencana licik Ying Hui yang paling terbaru. Memancing Mo Sheng dengan kasus ayahnya dan memberitahu bahwa dia bisa membantu Mo Sheng menyelidiki kasus ini lebih dalam, Ying Hui bahkan dengan teramat sangat pedenya berkata bahwa hanya dia satu-satunya yang bisa mengembalikan nama baik ayahnya Mo Sheng. 

Mo Sheng tampak cukup terpengaruh tapi sesaat kemudian dia berterima kasih lalu memberitahu Ying Hui bahwa dia akan menyelidiki masalah itu sendiri.


Tapi sepertinya kata-kata Ying Hui itu cukup mempengaruhi Mo Sheng karena malam harinya saat ia tengah menyiapkan hadiah-hadiah untuk papa dan mama He, kata-kata Ying Hui tadi masih terngiang-ngiang dalam kepalanya. 

Tapi Mo Sheng juga teringat dengan ucapan pamannya di Amerika bahwa ibunya tahu betul tentang kasus ayahnya ini jadi jika Mo Sheng ingin mengetahui kasus ini maka Mo Sheng bisa bertanya langsung pada ibunya.


Pada hari liburan tahun baru, Yi Chen membawa Mo Sheng pergi menemui papa dan mama He. 

Dalam perjalanan, Yi Chen memperhatikan Mo Sheng tampak murung (mungkin masih memikirkan kata-kata Ying Hui). Maka dia pun berusaha menarik perhatian Mo Sheng dengan bertanya apakah Mo Sheng bisa bermain mahjong?

"Mahjong? Tidak"

"Bibi suka sekali bermain mahjong. Kalau kau tidak bisa bermain mahjong, mungkin dia tidak akan senang"

"Kalau begitu apa yang harus kulakukan? Seharusnya kau memberitahuku lebih awal agar aku bisa bersiap-siap"

"Masih belum terlambat, aku akan mengajarimu"


Tiba-tiba terbersit sebuah ide bagus dalam benak Mo Sheng untuk belajar cepat cara bermain mahjong... belajar mahjong lewat game online. 

Yi Chen tersenyum geli melihat Mo Sheng begitu terobsesi dengan gamenya. Saking asyiknya, dia bahkan tidak sadar kalau mereka sudah sampai.


Mereka datang tepat saat Yi Mei hendak pergi. Walaupun pura-pura tersenyum, tapi tampak jelas kalau Yi Mei masih kesal dengan Mo Sheng.


Yi Chen, Mo Sheng, papa dan mama He makan siang bersama dengan gembira. Mama He komplain karena Yi Chen tidak memberitahunya saat dia menikah. 

Yi Chen dengan cepat membungkam protesnya mama He saat dia berkata bahwa dia dan Mo Sheng memutuskan menikah secara mendadak dan mereka membutuhkan bantuan mama He untuk persiapan resepsi pernikahan mereka. 

Mama He tentu saja senang membantu persiapan resepsi pernikahan mereka, kebetulan dia sedang tidak ada kerjaan.


Setelah makan siang, mereka semua pergi menonton acara pertunjukkan yang mana Yi Mei bertugas jadi MC di acara itu. 

Saat tengah memandu acara itu, tak sengaja dia melihat Yi Chen bersama Mo Sheng di barisan penonton paling depan. Yi Mei sedih melihat mereka tapi dia tetap berusaha melanjutkan pekerjaannya dengan profesional.


Saat Yi Mei turun panggung, tak sengaja ia tersenggol salah seorang penari yang hendak naik panggung. Mo Sheng bergerak cepat untuk mencegah Yi Mei terjatuh tapi malah membuat kakinya Mo Sheng sendiri keseleo. 

Yi Chen langsung membawa Mo Sheng pergi dengan cemas dan meninggalkan Yi Mei yang melihat mereka dengan patah hati.


Sementara itu, Ying Hui tengah merenung di kantornya yang sudah gelap saat Linda datang membawakan kopi untuknya. 

Ying Hui malas pulang karena tidak ada yang bisa dia lakukan di rumahnya dan bertanya kenapa Linda masih belum pulang. Karena Ying Hui juga masih belum pulang, jawab Linda. Hmm... kayaknya Linda suka Ying Hui deh.


Yi Mei datang membawakan sup ayam untuk Mo Sheng dan bertanya bagaimana keadaan kakinya Mo Sheng. 

Mo Sheng bilang kakinya sebenarnya tidak apa-apa cuma keseleo sedikit, Yi Chen saja yang membuat masalah ini jadi besar. Walaupun mengucapkan terima kasih pada Mo Sheng tapi Yi Mei sama sekali tidak merasa Mo Sheng telah menyelamatkannya. Bahkan sekalipun hari ini dia akan mati, dia sama sekali tidak membutuhkan bantuan Mo Sheng.


Mo Sheng tidak mengerti kenapa Yi Mei bersikap seperti ini? Yi Mei berkata bahwa walaupun Mo Sheng selalu tampak seperti gadis polos tapi pada akhirnya dia tahu jati diri Mo Sheng yang sebenarnya. 

Dia tidak akan lagi mempermasalahkan Mo Sheng dan Yi Chen lagi tapi dia memohon agar Mo Sheng tidak lagi berpura-pura di hadapannya. Mo Sheng benar-benar tidak mengerti, memangnya apa salahnya?

"Aku sudah bertemu Ying Hui. Aku sudah tahu kalau kau menikah di Amerika. Kau anggap Yi Chen itu apa? Ban serep?"

Yi Mei menuduh Mo Sheng sebenarnya tidak benar-benar mencintai Yi Chen karena Mo Sheng tidak akan pernah menikah dengan pria lain jika dia memang benar-benar mencintai Yi Chen. 

Mo Sheng sama sekali tidak pantas untuk Yi Chen. Sebelum Yi Mei menuduhnya macam-macam lagi, Mo Sheng dengan cepat memberitahu Yi Mei bahwa pernikahannya dengan Ying Hui palsu, ceritanya rumit tapi yang pasti pernikahannya dengan Ying Hui palsu.


Saat Ying Hui akhirnya memutuskan untuk pulang, dia mendapati Xin Ying tengah menunggunya di lobi dengan wajah sedih. Ying Hui meminta maaf karena dia tidak datang ke janji makan bersama waktu itu. 

Dia berharap semoga kedatangan Xin Ying kemari tidak sia-sia karena dia sudah menyuruh Linda untuk menghubungi Xin Ying.

Xin Ying kaget karena Linda tidak pernah menghubunginya, Xin Ying berpikir mungkin Linda terlalu sibuk atau... mungkin karena Linda tidak mau wanita lain mengambil alih Ying Hui. 

Ying Hui jelas tidak menyukai ucapan Linda itu, tapi dia tetap berbaik hati menawari Xin Ying tumpangan pulang yang langsung Xin Ying terima dengan senang hati.


Yi Chen memijat kakinya Mo Sheng yang keseleo. Mo Sheng memberitahu Yi Chen bahwa Yi Mei sudah tahu tentang pernikahannya di Amerika. 

Yi Chen dengan santainya memberitahu Mo Sheng bahwa Yi Mei sudah mengetahuinya saat mereka bulan madu, dia tidak memberitahu Mo Sheng karena dia merasa masalah itu sama sekali tidak penting. 

Mo Sheng cemas karena sebenarnya tidak ingin ada orang lain yang tahu, dia juga tidak mau orang-orang melihat Yi Chen dengan prasangka apalagi menggosipkan Yi Chen gara-gara masalah ini.

"Aku tidak peduli" ujar Yi Chen

"Aku peduli"


Yi Chen akhirnya pergi untuk bicara dengan Yi Mei. Yi Mei bertanya kenapa Yi Chen tidak memberitahunya kalau pernikahan Mo Sheng di Amerika itu pernikahan palsu? 

Yi Chen berkata kalau dia juga mengetahuinya baru-baru ini. Yi Mei menyesal karena tidak seharusnya dia mendengarkan omongan orang lain padahal dia dan Mo Sheng dulunya teman baik semasa kuliah.


Yi Mei meminta maaf pada Yi Chen, bukan cuma atas masalah ini tapi juga atas hal lain yang dilakukannya dulu. Yi Mei hendak mengakui kesalahan yang pernah diperbuatnya pada Mo Sheng semasa kuliah dulu tapi Yi Chen dengan cepat menghentikannya karena semua itu sudah menjadi masa lalu.



Bersambung ke episode 26

Post a Comment

0 Comments