Sinopsis My Little Princess Episode 5 - 1

Sinopsis My Little Princess Episode 5 - 1

Episode 5: Alasan kenapa cinta pertama selalu indah adalah karena kita selalu fokus pada saat-saat mendebarkan itu.


Xing Chen shock dic**m Nian Yu tiba-tiba, walaupun pada akhirnya dia menutup mata dan mulai menikmati c**man itu.

tapi secepat dia menc**m, secepat itu pula Nian Yu melepaskan diri dan menyatakan bahwa dia sudah selesai mengembalikan c**man pertama Xing Chen lalu pergi begitu saja, meninggalkan Xing Chen yang cuma bisa terdiam shock sambil memegangi bibirnya.

 

Tapi walaupun dia pergi dengan sok cool, Nian Yu sebenarnya gugup juga dan terus teringat dengan c**man mereka tadi.

 

Malam harinya, Xing Chen menggalau ria. Bingung harus mengatakan apa saat Nian Yu datang nanti. Apakah dia harus bilang... "Hei, kau menc**mku lalu pergi begitu saja. Nggak sopan, tahu!... Ah, tidak!"


Ataukah dia harus bersikap sok cuek dan berkata "Aku tidak peduli dengan perbuatan kekanak-kanakanmu. Jadi kau tidak usah mikir macem-macem... Aaah, tidak juga!"


Ataukah dia harus menganggap kejadian tadi, tak pernah ada? Ah, tidak bisa. Ataukah dia harus marah-marah menyuruh Nian Yu minta maaf padanya? Aduh, nggak juga! Akhirnya, satu-satunya yang bisa dia lakukan hanyalah berdoa semoga Nian Yu tidak datang malam ini.


Tepat saat itu asistennya masuk dan keheranan karena tumben-tumbennya Nian Yu malam ini telat. Sepertinya doanya akan terkabul.

Tapi Xing Chen malah kecewa saat menyadari kemungkinan Nian Yu mungkin tidak akan datang dan menggerutu kesal, menuduh Nian Yu tidak bertanggung jawab setelah menc**mnya.


Akhirnya dia berjalan pergi dengan kepala tertunduk lesu. Tapi di depan pintu, dia malah bertubrukan dengan Nian Yu yang baru datang. Sontak mereka berdua terdiam canggung.

"Katanya kau tidak akan datang" gumam Xing Chen

"Maaf, mobilku mogok. Aku telat lima menit. Ayo... kita mulai belajar"

Xing Chen langsung protes, dia mau langsung belajar padahal seharusnya dia mengatakan sesuatu tentang kejadian siang tadi. Nian Yu dengan tegas mengeluarkan bukunya dan menyuruh Xing Chen membuka bukunya juga. Tapi Xing Chen tak peduli dan terus menggerutu panjang lebar.


Nian Yu tetap bersikap sok cool dan mulai membuka bukunya sambil berceloteh tentang sejarah musik... sampai saat Xing Chen dengan tenangnya membalik bukunya yang ternyata kebalik. hahahaha! Malu deh. Xing Chen akhirnya bisa tersenyum, menyadari Nian Yu cuma pura-pura sok cool tentang kejadian tadi.


Zhou Wei bertanya-tanya apakah Chu Yao benar-benar akan berdansa dengan Xing Chen dengan lagu ini. Chu Yao menjelaskan kalau dia memilih lagu itu dalam pesta, tapi dia tidak bilang kalau dia akan berdansa dengan Xing Chen. Yang akan berdansa bersamanya adalah yang terbaik.

Zhou Wei membuka medsosnya dan mendapati Xing Chen belum mengupdate medsosnya seharian ini. Chu Yao mungkin menduga kalau Xing Chen sedang latihan dansa. Dia mengklaim kalau dia tidak peduli, tapi kemudian dia menyuruh Zhou Wei untuk menelepon Xing Chen dengan alasan untuk memastikan Xing Chen masih hidup atau tidak.

"Aku tidak mau membantumu. Kau hubungi sendiri saja dia"

Chu Yao masih saja sok dan mengklaim kalau dia tidak butuh menelepon Xing Chen. Ching Fan bertindak lebih cepat, mengambil ponsel Chu Yao dan langsung menghubungi nomornya Xing Chen. Chu Yao langsung sebel tapi tak bisa berbuat apapun karena teleponnya sudah tersambung.


Xing Chen tentu saja langsung senang saat ponselnya berbunyi. Dia langsung melupakan pelajarannya untuk mengangkat telepon itu. Nian Yu kesal dan langsung merampas ponsel Xing Chen. Xing Chen sontak berusaha merampasnya kembali. Tapi dalam usaha itu, mereka jadi sangaaaat dekat.

"Selama belajar, kau tidak boleh pakai ponsel" tegas Nian Yu


Keesokan harinya saat Xing Chen baru tiba di kampus, Chu Yao langsung menghadangnya dan dengan nada cemburu menuntut siapa pria yang suaranya dia dengar di telepon semalam. Xing Chen berusaha menyangkal tapi Chu Yao tak percaya dan terus menuntut jawaban.

Tentu saja Xing Chen jadi curiga dengan reaksi Chu Yao yang hari ini kepo banget "Apa kau cemburu?"


Seperti biasanya, Chu Yao sok menyangkalnya, mengklaim kalau dia tidak cinta Xing Chen jadi mana mungkin dia cemburu. Dia mengklaim kalau dia cuma mengkhawatirkan hidup Xing Chen yang sebentar lagi akan jadi kacau yang dikarenakan dia salah latihan dansa.

"Kau tarik kembali saja kecemasanmu itu, aku masih berusaha untuk latihan"

"Benarkah? Lalu siapa pelatih yang melatihmu?" tanya Chu Yao penasaran

"Aku tidak dilatih siapapun... maksudku kau tidak kenal guruku"

Chu Yao jadi semakin curiga dengan sikap Xing Chen. Dia bersikap seperti seseorang yang sedang menyembunyikan sesuatu yang buruk.

Xing Chen malah bereaksi keras menyangkalnya dan mati-matian membela dirinya sendiri dan mengklaim kalau pria yang Chu Yao tanyakan itu cuma asistennya kok. Dia lalu pergi sebelum Chu Yao sempat menanyakan apapun lebih lanjut.


Malam harinya, bukannya belajar, Xing Chen malah sibuk menatap Nian Yu dengan sebal karena sepertinya Nian Yu santai banget. Sedih, Xing Chen memberitahu dirinya sendiri untuk tidak mempedulikan masalah itu lagi.

Di bawah, Asistennya Xing Chen kaget menyambut Chu Yao yang tiba-tiba. Dia berusaha meminta Chu Yao menunggu agar dia memberitahukan kedatangannya pada Xing Chen dulu. Tapi Chu Yao langsung mencari Xing Chen di ruang belajarnya sambil teriak-teriak memanggil Xing Chen.


Xing Chen sontak panik mendengar kedatangan Chu Yao yang sangat mendadak itu. tak mau Chu Yao mengetahui keberadaan Nian Yu, Xing Chen langsung menyeretnya dan mengurungnya ke sebuah ruang rahasia kecil yang ada di belakang rak bukunya. Di sana, Nian Yu terbelalak shock melihat tempat kecil itu penuh dengan koleksi rahasia Xing Chen, komik BL.


Sukses menyembunyikan Nian Yu, Xing Chen langsung pasang gaya menggda untuk menyambut kedatangan Chu Yao. Tapi Chu Yao acuh karena tujuan utamanya adalah untuk melakukan sidak.

Tak ada pria yang dia temukan, tapi ada yang aneh di meja. Barang-barang yang tidak sempat Xing Chen sembunyikan seperti dua gelas air putih dan dua buku.

Xing Chen membuat-buat alasan untuk kedua benda itu, tapi Chu Yao tampaknya tak terlalu mempercayainya. Sementara Xing Chen berusaha mengalihkan perhatian Chu Yao, Nian Yu sibuk sendiri membuka komik-komik itu dan membanding-banding tbuhnya dengan gambar-gambar cowok di komik.


Xing Chen berusaha membuat Chu Yao pergi. Tapi Chu Yao malah menawarkan diri untuk belajar bersama Xing Chen. Xing Chen menolak dan bersikeras mendorongnya keluar.

Setelah itu dia langsung membuka pintu ruang rahasianya. Tapi begitu Nian Yu keluar, dia malah balas dendam dengan mengurung Xing Chen di dalamnya.

Xing Chen langsung heboh berteriak-teriak. Tapi tepat saat itu juga, Chu Yao juga berteriak-teriak mengumumkan kedatangannya lagi untuk mengambil barangnya yang ketinggalan. Panik, Nian Yu langsung ikut masuk kesana dan menyembunyikan diri bersama Xing Chen.

Chu Yao mendapati tempat itu sudah kosong padahal dia keluar baru sebentar, kemana Xing Chen?

Pada saat yang bersamaan, Nian Yu tiba-tiba mau bersin. Dia berusaha menahan diri, tapi pada akhirnya dia tak tahan lagi. Tapi untunglah suaranya tertahan berkat reaksi cepat Xing Chen menutup mulutnya. Tapi gara-gara itu, sebuah buku di rak luar terjatuh. Chu Yao jelas heran melihat buku yang jatuh mendadak itu.


Sesaat kemudian mereka mendengar suara pintu membuka lalu menutup. Yakin Chu Yao sudah pergi, mereka pun keluar diam-diam... sampai saat mereka membeku melihat Xing Chen ternyata belum pergi, malah sedang duduk di depan piano sambil ternganga shock melihat mereka.


Keesokan harinya saat mereka berpapasan di kampus, Chu Yao yang ngambek, bersikap acuh pada Xing Chen. Zhou Wei berusaha mengingatkan Chu Yao bahwa Nian Yu itu totur yang ditunjuk rektor untuk Xing Chen, tapi Chu Yao tetap tak percaya. Kalau mereka tidak ada hubungan apapun, lalu kenapa mereka ngumpet berdua di tempat yang sangat sempit.

Chu Yao dan Ching Fan bisa menyimpulkan kalau Chu Yao sedang cemburu. Tapi Chu Yao menyangkalnya dan bersikeras mengklaim kalau gadis yang disukainya adalah Yang Yang.

Bahkan untuk membuktikannya, dia menyuruh Ching Fan untuk membelikan 100 tangkai mawar untuk Yang Yang. Ching Fan meng-oke-kannya lalu mengulurkan tangan minta duit. hehe.

Xing Chen jadi semakin galau. Sesampainya di kelas, dia langsung melabrak Nian Yu dan melimpahkan semua kesalahan pada Nian Yu.

Dia berusaha menyuruh Nian Yu untuk membantunya memberi penjelasan pada Chu Yao. Tapi Nian Yu menolak, dia cuma guru les dan tidak bertanggung jawab atas kehidupan pribadi Xing Chen. Dia lalu pergi meninggalkan Xing Chen yang jadi sedih, mengira kalau Nian Yu marah padanya.


Setelah kelas usai, dia pergi ke toko komik untuk menenangkan dirinya. Tapi dia tidak mendapati Beruang di sana.

Bos toko komik memberitahu kalau Beruang memang minta izin cuti sehari, tapi kostum beruangnya ada di samping Xing Chen tuh.

Xing Chen jadi makin frustasi dan akhirnya melampiaskannya dengan menggerutu sendiri pada bantal-bantal yang dia anggap Chu Yao dan Nian Yu.

Bos toko komik kembali tak lama kemudian dengan membawakan pesanan Xing Chen dan juga sebuah poster promosi sebuah event kerja sama toko komiknya dengan Four Leaf College.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments