Sinopsis My Little Princess Episode 11

 Sinopsis My Little Princess Episode 11


Nian Yu mendapati Xing Chen terbaring lemas di tanah setelah dikurung di kamarnya entah berapa lama. Dia sadar saat Nian Yu membopongnya ke sofa. Saking tak percayanya dengan matanya, dia mengira Nian Yu hanya khayalannya saja.

Nian Yu mnngusap lembut pipi Xing Chen dan meyakinkan Xing Chen bahwa dia datang untuk melindungi Xing Chen. Xing Chen langsung memluknya erat-erat. Tapi tepat saat itu juga, Nyonya Chen datang.


Xing Chen langsung mendorong Nian Yu sampai dia menabrak laci dan pura-pura marah mengklaim kalau dia ingin bertemu Chu Yao dan bukannya Nian Yu.  Xing Chen berusaha keras menahan air matanya saat Nian Yu menatapnya dengan tatapan terluka.

Nyonya Chen langsung keluar tanpa mengatakan apapun. Kecewa dan terkejut dengan reaksi Xing Chen, Nian Yu meminta maaf dengan getir lalu pergi.


Nyonya Chen sama sekali tak mempercayai akting Xing Chen dan mengancam Xing Chen untuk mengakhiri cintanya yang tak berharga itu atau dia akan menghancurkan Nian Yu.

"Tapi aku tidak punya perasaan pada Zheng Chu Yao."

"Kalau begitu cobalah untuk mempunyainya! Itu akan menentukan nasib Dolly Group. Aku tidak bercanda."


Chu Yao datang saat itu dengan membawa beberapa herbal untuk Xing Chen yang katanya sedang sakit. Nyonya Chen tentu saja menyambutnya dengan senang hati bahkan mengklaim kalau sakitnya Xing Chen akan senbuh hanya dengan kedatangan Chu Yao.

Xing Chen bersitatap dengan Ibunya sebelum akhirnya mengalah dan pasang senyum palsu untuk Chu Yao.


Nian Yu tidak bisa tidur memikirkan sikap dingin Xing Chen tadi.


Keesokan harinya di kampus, Nian Yu mengacuhkan Xing Chen dan duduk agak jauh darinya. Xing Chen memperhatikan keadaan sekitarnya dan berpikir mungkin aman. Dia pun langsung mendekati Nian Yu dan mencoba mengajaknya bicara.

Tapi tepat saat itu juga, Chu Yao datang dan memberitahu Nian Yu kalau dia dipanggil Guru. Setelah Nian Yu langsung pergi, Chu Yao memberitahu Xing Chen kalau Nian Yu mendapat undangan beasiswa dari Vienna Musical Academy. Xing Chen langsung murung mendengarnya.


Nian Yu ragu menerima beasiswa itu. Pak Guru tidak mengerti kenapa Nian Yu ragu mengambil kesempatan emas ini. Nian Yu hanya berkata kalau dia perlu memikirkannya. Pak Guru pun memberinya waktu 3 hari.


Xing Chen tengah mengetik sms pernyataan cinta pada Nian Yu saat tak sengaja dia bertubrukan dengan Chu Yao. Xing Chen pun buru-buru menyembunyikan ponselnya di belakang punggungnya.

Chu Yao mengingatkan Xing Chen kalau hari ini ada tes berenang dan Xing Chen harus datang karena hari ini dia akan tanding dengan Qing Fan. Xing Chen mengiyakannya saja hanya supaya Chu Yao cepat pergi.

Tapi saat dia kembali mengecek ponselnya, dia malah mendapati sms-nya tak sengaja terkirim. Xing Chen langsung panik harus bagaimana... tapi tiba-tiba dia punya ide bagus.


Dia sengaja menunggu Nian Yu. Dan begitu Nian Yu muncul, dia langsung mencegat Nian Yu dan pura-pura sakit perut. Dia berusaha meminta Nian Yu untuk memintakan izin absen di kelas renang untuknya, tapi Nian Yu melihat kebohongannya dengan sangat jelas.

Tapi pada akhirnya Nian Yu tetap memintakan izin absen untuknya. Saat semua orang sedang mengikuti kelas renang, Xing Chen menyelinap ke ruang ganti pria untuk mencari ponselnya Nian Yu.


Nian Yu sukses mengungguli rekor waktu renangnya Chu Yao. Tidak terima, Chu Yao langsung menantang Nian Yu tanding. Tapi Nian Yu menolak, dia sedang ada urusan lain.

Tes renang akhirnya usai tapi Nian Yu dan Chu Yao masih saling menatap sengit. Zhou Wei sampai harus bertindak untuk menjauhkan Chu Yao sebelum keadaan makin memanas.


Xing Chen akhirnya menemukan ponselnya Nian Yu. Tapi dia terhalang passcode. Dia mencoba memikirkan berbagai passcode mulai dari tanggal ultahnya Nian Yu sampai ultahnya sendiri. Tapi tak ada yang benar.

Tapi kemudian dia ingat ucapan Yang Yang tentang betapa sayangnya Nian Yu pada mendiang adiknya dan selalu membelikan boneka beruang setiap kali adiknya ultah dan kebetulan ultahnya waktu Natal. Xing Chen mencoba tanggal ultah adiknya Nian Yu, dan walah! ponsel itu pun terbuka.


Tapi tepat saat dia baru saja menghapus pesannya, dia mendengar suara para pria mau masuk ruang ganti. Xing Chen langsung panik dan buru-buru menyembunyikan dirinya di salah satu bilik toilet.

Parahnya lagi, dia tidak mengunci pintunya dan Nian Yu tiba-tiba membukanya. Jelas saja Nian Yu kaget melihatnya. Chu Yao dan yang lain menyadari barang-barang mereka barusan diobrak-abrik, mereka curiga ada yang masuk kemari tadi.


Xing Chen tiba-tiba bersin dan para pria itu mendengarnya. Nian Yu pura-pura bersin untuk melindungi Xing Chen.

Chu Yao mau masuk ke ruang ganti yang ada Xing Chen-nya. Nian Yu menghalanginya dan langsung masuk kedalamnya.

Chu Yao langsung ngomel-ngomel kesal, tak terima Nian Yu mandi di situ. Dia terus berusaha menggedor-gedor pintunya, memaksa Nian Yu keluar dari sana. Untunglah teman-teman Chu Yao cepat menyeretnya keluar.

 

Nian Yu dan Xing Chen canggung sendiri berdempetan di kamar mandi sempit itu. Setelah yakin tak mendengar suara apapun dan memastikan keadaan sudah aman, Nian Yu akhirnya mengeluarkan Xing Chen dari sana.


Tapi Nian Yu heran saat melihat handphone-nya ada di tangan Xing Chen. Xing Chen buru-buru kabur sebelum Nian Yu sempat menanyakan apapun.

Saat tiba di luar, Xing Chen teringat sesuatu dan langsung meneriaki Nian Yu untuk datang ke toko komik nanti, ada yang mau dia bicarakan. Xing Chen pun pergi, tanpa menyadari Chu Yao ada di sana, mendengar teriakannya.


Xing Chen datang ke toko komik duluan. Sebelum Nian Yu datang, Xing Chen latihan ngomong dulu. Latihan menyatakan cintanya pada Nian Yu, bahwa dia mulai menyukai Nian Yu sejak pandangan pertama.

Tak lama kemudian, seseorang akhirnya datang. Tapi bukan Nian Yu, melainkan Nyonya Chen. Dia sengaja duduk di meja sebelah untuk menonton pertemuan Xing Chen dan Nian Yu.


Nian Yu muncul tak lama kemudian. Xing Chen panik meminta Nian Yu tidak mendekatinya. Chu Yao datang tak lama kemudian, pura-pura tak menyangka melihat Nian Yu datang dan lalu merangkul Xing Chen, mengklaim dirinya lah yang hendak ditemui Xing Chen di sini.

Dia bahkan langsung mengkonfrontasi Nian Yu saat itu juga, meminta Nian Yu untuk tidak lagi mengejar Xing Chen. Nian Yu menatap Xing Chen kecewa, apa Xing Chen memintanya bertemu hanya untuk mengatakan ini. Xing Chen hanya bisa menjawabnya dengan anggukan lemah.

Nian Yu akhirnya pergi dengan patah hati. Nyonya Chen pun puas dan melarang Xing Chen datang ke tempat ini lagi. Xing Chen terpaksa mengiyakannya dengan lemas.


Setelah Nyonya Chen pergi, Chu Yao langsung mengomeli Xing Chen. Untung saja dia mencuri dengar pembicaraan mereka tadi. Jika tidak maka Xing Chen pasti akan mendapat masalah serius.

Dia tidak mengerti kenapa Xing Chen menyukai Nian Yu. Memangnya Nian Yu lebih baik dari pada dirinya. Xing Chen berterima kasih padanya tapi dia mengingatkan Chu Yao kalau mereka cuma akting.

Tapi Chu Yao menyatakan kalau dia tidak berakting, "aku mengakui kalau aku sudah kalah. Aku jatuh cinta padamu."

Xing Chen terkejut mendnegar pengakuan dadakan itu. Tidak punya jawaban, dia menyatakan kalau dia perlu menenangkan diri dulu lalu pergi.


Meng Xi kembali mendatangi toko komik demi menemui Xiao Xiao. Mereka sama-sama canggung melihat satu sama lain.

Walaupun Xiao Xiao menyatakan kalau dia sudah tidak marah lagi pada Meng Xi tapi tampaknya dia memang masih marah, dia bahkan menyatakan tidak mau lagi bertemu Meng Xi selama-lamanya.

Meng Xi berusaha bicara untuk menjelaskan kesalahan yang diperbuatnya 9 tahun yang lalu. Tapi Xiao Xiao menolak mendengarnya.

Meng Xi tidak peduli dan terus bicara. Dia mengakui dirinya egois karena sejujurnya dia senang melihat Xiao Xiao masih sendiri sampai saat ini.

Itu jelas menunjukkan kalau dia masih ada dalam hati Xiao Xiao. Karena itulah, tidak bisakah Xiao Xiao memberinya kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya dan menyembuhkan luka hati Xiao Xiao.

Tapi saat Xiao Xiao bertanya bagaimana dia akan melakukannya, Meng Xi malah terdiam. Kecewa, Xiao Xiao berusaha mengusirnya. Saat Meng Xi masih bersikeras tidak mau pergi begitu saja, Xiao Xiao langsung pergi sendiri.


Chu Yao galau dengan jawaban Xing Chen tadi, tidak mengerti apa maksudnya dengan 'menenangkan diri'. Zhou Wei berpendapat kalau jawaban itu sepertinya pertanda buruk. Chu Yao makin mengomel panjang lebar, sebel karena Xing Chen masih memikirkan Nian Yu yang menurutnya tidak tertarik pada Xing Chen. Cewek itu benar-benar kekanak-kanakan!

"Sepertinya seseorang jauh lebih kekanak-kanakan." Sindir Zhou Wei "Saat dia menyukaimu, kau bersikap egois. Kau bahkan berkata 'aku tidak akan menyukaimu, sebaiknya kau menyerah saja'. Sekarang saat dia menyukai orang lain, kau malah bilang 'aku tidak berakting, aku sungguh-sungguh menyukaimu'. Seseorang itu sedang menonjok mukanya sendiri."

Chu Yao tidak terima dengan sindirannya. Untunglah Qing Fan cepat menghentikan mereka dan menegaskan pada Chu Yao bahwa yang harus dilakukannya sekarang adalah memenangkan Xing Chen dari Nian Yu.

Ah, benar. Chu Yao langsung sibuk berpikir bagaimana caranya menang dari Nian Yu. Sementara dia sibuk mikir, kedua temannya sibuk sendiri menggosipkan sikap kekanak-kanakannya.


Suatu hari, Chu Yao menyeret Xing Chen ke lapangan tenis yang ada Nian Yu. Xing Chen berusaha menghindar, tapi Chu Yao mencegahnya dan menantang Nian Yu tanding tenis. Xing Chen tidak mau main, tapi Chu Yao langsung menyeret kuncir rambutnya dan memaksanya duduk menyaksikan mereka bertanding.


Nian Yu agak kesulitan menghadapi serangan Chu Yao. Apalagi tangannya yang ketabrak laci saat Xing Chen mendorongnya waktu itu, masih belum sembuh. Xing Chen cemas tapi Nian Yu terus bermain.

Saat dia hampir kalah karena gagal memukul bola, Yang Yang tiba-tiba muncul memukul bola itu dan pertandingan pun mendadak berubah jadi berpasangan. Saat Xing Chen masih menolak bermain, Yang Yang jadi berpikir kalau Xing Chen masih marah padanya.


Xing Chen kesal melihat sikap Yang Yang yang sok melas itu. Akhirnya dia berubah pikiran dan setuju ikut bertanding. Pertandingan pun kembali dimulai dan kedua tim sama-sama kompak saling menyerang dan bertahan.

Saat Nian Yu meringis kesakitan, Yang Yang langsung cemas. Xing Chen jadi cemburu dan membuat permainan jadi makin sengit.

Tapi lama-kelamaan, permainan ganda itu malah berubah jadi permainan tunggal saat Xing Chen dan Nian Yu sama-sama tak memberi kesempatan pada pasangan masing-masing untuk memukul bola. 

Saat Nian Yu melakukan sebuah serve, Xing Chen gagal memukul bolanya hingga terjatuh. Nian Yu langsung cemas, tapi langkahnya terhenti seketika saat Chu Yao membantu Xing Chen berdiri. Dia memutuskan untuk menghentikan permainan saat itu juga dan mengaku kalah.


Yang Yang mendekati Nian Yu lagi saat dia makan siang. Dia mencoba memberikan bento buatannya pada Nian Yu, tapi Nian Yu menolaknya. Yang Yang memperhatikan makan siang yang Nian Yu makan dan menduga kalau itu buatan Xing Chen.

Dia mengingatkan Nian Yu kalau Xing Chen adalah tunangan Chu Yao dan level mereka jauh beda. Dia mengerti perasaan Nian Yu pada Xing Chen kan hanya peduli pada Chu Yao. Dia ingin menjadi pengganti Xing Chen tapi Nian Yu malah menolaknya.

Selera makan Nian Yu menghilang seketika. "Maaf, tapi tidak bisa ada orang lain dalam hatiku."


Nian Yu pun pergi meninggalkan Yang Yang yang berusaha menahan air matanya. Kejadian itu disaksikan oleh Daniel. Saat Yang Yang kembali ke lokernya, dia mendapati sebuah amplop yang berisi sebuah informasi entah apa tapi Yang Yang sangat terkejut membacanya. Daniel diam-diam mengintipnya dengan senyum licik.


Nian Yu sedang menjemur kostum beruangnya sembari mengenang saat-saat kebersamaannya dengan Xing Chen selama ini.

Kenangan indah yang membuatnya tersenyum bahagia. Tapi saat dia kembali ke kampus, Nian Yu memutuskan untuk menerima beasiswa ke Vienna Musical Academy.


Nian Yu lalu mengembalikan kostum beruangnya ke toko komik beserta buku jurnalnya Xing Chen yang selama ini disimpannya. Dia pamit dan berpesan pada Xiao Xiao untuk menjaga kostum beruang ini untuknya selama dia di luar negeri.

Xiao Xiao menyayangkan kepergiannya, karena dia merasa Xing Chen itu sebenarnya menyukai Nian Yu.

Nian Yu hendak pergi, tapi akhirnya dia kembali lagi untuk meminta kostum beruang yang sangat berarti baginya itu.


Saat Xiao Xiao hendak menutup toko malam harinya, Meng Xi datang lagi. Kali ini dia datang dengan membawa sebuket mawar untuknya. Xiao Xiao kesal dan berusaha mengusirnya lagi.

Tapi Meng Xi tidak mau pergi, dia tidak mau pergi begitu saja setelah susah payah mendapatkan bunga mawar ini di Bulgaria.

Xiao Xiao tak percaya mendengarnya, dia jauh-jauh terbang ke Bulgaria hanya untuk membeli bunga itu.

Meng Xi mengaku kalau dia hanya ingin melihat apakah benda yang Xiao Xiao letakkan di belakang patung itu masih ada di sana atau tidak. Dan ternyata benda itu masih ada. Meng Xi lalu menunjukkan dua buah kancing pada Xiao Xiao.

"Apa sebenarnya maumu?"

"Aku ingin kita mulai dari awal. Aku tahu kalau aku brengs*k 9 tahun yang lalu. Tapi masih ada 9 tahun kedepan. Jadi berikanlah aku kesempatan untuk membuktikan diriku."

Xiao Xiao terharu dan akhirnya memutuskan untuk memberi Meng Xi kesempatan. Tapi Meng Xi harus mengejarnya selama 9 tahun lagi.


Xing Chen mendengar Ja Na dan Zhou Wei menggosipkan Nian Yu yang akan pergi ke Vienna Musical Academy. Xing Chen langsung murung, dia bahkan tidak menjawab saat Chu Yao mengajaknya kencan.


Chu Yao berusaha mengajaknya ngobrol tentang film yang akan mereka tonton, tapi Xing Chen sama sekali tidak ada mood untuk menanggapinya.

Xing Chen langsung menyela ocehannya dan meminta Chu Yao untuk menurunkannya, dia ingin jalan kaki saja. Chu Yao ingin ikut, tapi Xing Chen memohon agar Chu Yao membiarkannya sendirian.


Chu Yao akhirnya menurunkannya di tengah jalan. Xing Chen langsung pergi ke toko komik mencari Nian Yu, tapi malah diberitahu kalau Nian Yu sudah berhenti bekerja di sini. Tapi sebelum dia pergi, Xiao Xiao memberikan buku diary-nya yang dititipkan Nian Yu.



Di dalamnya, Xing Chen melihat beberapa gambar baru yang digambar Nian Yu, yang membuatnya teringat akan semua kenangan kebersamaan mereka selama ini. Gambar saat Beruang menemani Xing Chen dan menghiburnya kala dia sedih. Juga gambar saat mereka latihan dansa. Di bagian ujung buku, Xing Chen melihat dua buah gambar animasi pria dan wanita kecil mulai dari saat mereka saling berjauhan hingga menjadi sangat dekat.

Terharu dengan semua gambar-gambar itu, Xing Chen langsung pergi ke rumah Nian Yu. Tapi tak ada yang menjawab gedoran pintunya.


Itu karena Nian Yu sedang berada di kampus, sedang pamit pada tim orkestranya. Xing Chen pun datang tak lama kemudian.


Dia hendak mendekati Nian Yu, tapi Yang Yang menghentikannya dan dengan kasar mengancam Xing Chen untuk tidak mengatakan apapun pada Nian Yu atau dia akan membeberkan jati diri Xing Chen yang sebenarnya.

Amplop pemberian Daniel itu ternyata berisi foto-foto Xing Chen bersama Ibu kandungnya.

Xing Chen awalnya kaget. Tapi kemudian dia merampas foto itu dan nekat mengumumkan pada para rekan tim orkestranya bahwa dirinya bukan anak kandung Nyonya Chen, melainkan wanita yang ada dalam foto itu.


Semua orang langsung heboh kasak-kusuk menggosipkannya, sementara Daniel duduk santai di sana merekam segalanya. Chu Yao datang melihat kejadian itu.

Xing Chen mendekati Nian Yu untuk mengatakan sesuatu, tapi Chu Yao tiba-tiba menariknya dan menc**mnya tepat di hadapan Nian Yu dan semua orang.

Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments