Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Episode 4

Sinopsis Master Devil Don't Kss Me Episode 4


Wan Zi mencari Chu Xia ke kelasnya. Wang Jian Ren, anak culun yang dibuli Gao Gan, memberitahunya kalau Chu Xia tidak ada di tempat dan menawarkan untuk menyampaikan pesan Wan Zi padanya.

Wan Zi langsung kesal, sepertinya Jian Ren akrab sekali dengan Chu Xia dan menuduhnya terlibat dalam aksi Chu Xia meryu Han Qi Lu, dia bahkan tak mempercayai sangkalan Jian Ren dan langsung memukulinya.

Xin Wei datang tak lama kemudian dan berusaha menghentikan Wan Zi. Tapi Wan Zi terus menuduh Jian Ren sebagai komplotannya Chu Xia dan kembali memukulinya.


Chu Xia dan Xiao Nan merapikan rambut mereka yang kotor pasca perang lempar kertas itu. Dan walaupun begitu, Chu Xia malah tersenyum geli memikirkan kejadian barusan. Xiao Nan cemas, takut hidup mereka takkan bisa tenang setelah cari perkara dengan anak-anak itu.

Han Yu lega melihat reaksi Chu Xia, sepertinya dia hanya terlalu khawatir. Chu Xia meyakinkannya kalau dia baik-baik saja, perkara tadi tidak akan bisa menjatuhkannya.


Tapi sesampainya di kelas, mereka malah melihat keributan lain, Jian Ren yang masih terus dibuli Wan Zi. 

Chu Xia langsung berteriak menghentikannya. Xin Wei langsung menyapa Chu Xia dan menyindir perubahan penampilannya, dari yang awalnya gaya anak punk sekarang berubah jadi manis. Dia dengar, Chu Xia mengandng anaknya Qi Lu.

Chu Xia jelas langsung geli mendengar itu, "Rumor bisa mencerminkan kecerdasan," sindirnya.

"Aku juga berpikir begitu. Seorang pengantar suu, seharusnya kau puas hanya dengan sekolah disini dan memiliki kami sebagai teman sekolah. Sejak jamannya ayahnya ayah kita, bersungut-sungut itu bukan cara yang benar dalam menjalin hubungan."

Chu Xia kesal sekali mendengarnya. Tapi dia berusaha menahan diri dan hanya diam sambul menatap Xin Wei tajam. Xin Wei memperingatkannya untuk belajar saja dengan benar dan jangan memikirkan hal-hal yang tidak berhbungan dengannya. Begitu dia pergi, Chu Xia baru mengoloknya kesal.


Jian Ren berterimakasih karena Chu Xia telah menyelamatkannya dari Wan Zi tadi. Tidak masalah, tapi Chu Xia tidak bisa melindunginya setiap hari jadi dia menyemangati Jian Ren untuk bertindak sendiri pada saat yang tepat.


Qi Lu masuk ke kelasnya dengan wajah kesal dan berteriak menuntut siapa yang sudah melempar tong sampah itu ke kepala Chu Xia. Tidak ada yang mau mengaku sampai saat Gao Gan memberi isyarat mata pada anak di belakang.

Dua anak di bangku belakang langsung mengaku kalau mereka sebenarnya cuma mau mengerjai guru. Mereka tak menyangka kalau Chu Xia yang kena sial. Ini cuma kesalahpahaman. 

Qi Lu tampaknya tidak mempercayai mereka, dan langsung membanting tong sampah itu di mejanya Gao Gan. Dia sama sekali tidak mengatakan apapun dan baru berani menunjukkan wajah kesalnya setelah Qi Lu pergi.


Gosip tentang Chu Xia kembali berlanjut. Sambil membagikan kertas ujian, anak-anak itu menggosipkan Xin Wei yang mengkonfrontasi Chu Xia tapi Chu Xia tidak takut.

Gosip bergulir dari bangku terdepan sampai ke belakang dengan berbagai macam bumbu yang membuat rumor itu jadi makin keplintir dan membuat image Chu Xia jadi perebut pacar orang dan kabar kehamlannya pasti benar.


Hingga akhirnya, seorang anak yang rada bego malah menyampaikan gosip itu langsung ke telinga Chu Xia sendiri yang duduk di bangku paling belakang. LOL.

"Akulah Chu Xia. Kalau kau berani menyebarkan rumor lagi, akan kujahit mulutmu!"


Saat mereka makan siang, Xiao Nan mengambil nasi 4 mangkok penuh untuk dirinya sendiri. Chu Xia sampai melongo dibuatnya. Dia memberitahu Chu Xia kalau Wan Zi itu bukan masalah, Xin Wei lah yang masalah.

Pacar resminya Qi Lu? Chu Xia tidak takut, Qi Lu saja dia tidak takut apalagi Xin Wei. Apanya yang resmi, Xiao Nan sudah menyelidikinya, Xin Wei sendiri yang ngaku-ngaku sebagai pacarnya Qi Lu padahal mereka tidak ada hubungan apapun. Kalau begitu tidak ada yang perlu ditakuti.

Oke lah, Xiao Nan setuju untuk tidak takut pada Xin Wei lalu pergi lagi, mau mengambil mangkok nasi ke-5. wkwkwk, kok kuat itu perut?


Saat Chu Xia sendirian, Jian Ren dan dua orang gadis menghampiri Chu Xia dan langsung duduk bersamanya, bahkan memberinya rice ball seafood.

Chu Xia berusaha menolak dengan sopan dan memberitahu kalau dia alergi seafood. Tapi kedua wanita malah tidak mempercayainya dan mengira kalau Chu Xia menolak karena marah pada mereka.

Chu Xia menyangkalnya, dia tidak marah kok. Tapi Cai Xia malah mewek, takut Han Qi Lu akan mengusir mereka dari sekolah. Chu Xia jadi semakin bingung harus bagaimana hingga dia terpaksa harus menjanjikan keselamatan mereka dari Qi Lu.


Cai Xia langsung berhenti mewek seketika dan kembali memaksa Chu Xia memakan rice ball seafood-nya, bahkan menyuruh Chu Xia makan sayuran untuk menjaga kesehatan jbang bayinya.

"Aku tidak haml," tegas Chu Xia.

Tapi mereka malah ngotot berpikir kalau Chu Xia mau merahasiakan masalah ini. Jian Ren bahkan berjanji kalau mereka akan menutup mulut dan menyuruh Ming Yue untuk menyuruh papanya memblokir berita jika ada paparazi yang mengetahuinya. Chu Xia memutar bola matanya dengan kesal, repot ngomong sama ketiga orang keras kepala ini.


Dia bahkan tidak bisa meyakinkan mereka sama sekali kalau dia alergi seafood dan akhirnya terpaksa dia harus memaksakan diri untuk melahap rice ball seafood-nya.

Xiao Nan kembali saat itu dan langsung cemas melihat Chu Xia memakan seafood. Seorang siswi di sebelah mereka, mendengarkan percakapan mereka sedari tadi dan benar-benar berpikir kalau Chu Xia ham"l betulan.


Tak ayal, dalam kelas Pak You Tian, Chu Xia tidak bisa konsen belajar dan terus menerus menggaruk-garuk pungngnya. Xiao Nan sampai harus membantu menggaruk. Dalam pelajaran hari itu, Pak You Tian memberi pelajaran tentang lelang dan juga tentang batu meteorit.

"Ada sebuah mitos, bahkan sekalipun Meteorit Batuan Besi jatuh ke bumi, dia akan tetap bersinar seperti bintang."


Sementara di luar, Qi Lu bolos dan tiduran di bawah pohon sambil memandangi sebuah batu meteor yang dijadikan liontin. Sebuah liontin yang membuatnya terkenang masa lalu.

Flashback, 


Ternyata Qi Lu dulu memiliki seorang kekasih. Malam itu, mereka duduk berdampingan di bawah langit berbintang. Qi Lu melihat sang pacar memejamkan mata dan berdoa pada bintang jatuh, tapi dia malah ketawa.

Wanita itu langsung protes, "Apa kau tidak pernah dengar kalau permintaanmu akan terkabulkan jika kau berdoa pada bintang jatuh?"

"Aku pernah dengar, tapi itu cuma takhayul."

Dia hendak menjelaskan teori ilmiah tentang hujan meteor, tapi wanita itu langsung menyelanya, malas mendengarkan teori. Dia tahu kalau impian tidak selalu jadi kenyataan. Kita berdoa karena kita tidak mampu mencapainya, jadi kita bergantung pada legenda yang indah.


"Itu benar juga. Jadi apa harapanmu tadi?" tanya Qi Lu sambil melingkarkan tangannya merangkul sang pacar.

"Rahasia, dong. Tidak akan berhasil kalau kukasih tahu.Hujan meteor cuma sebentar. Aku berharap bisa melihat hujan meteor setiap hari. Gampang, Qi Lu akan mengambilkan untuknya biar dia bisa berdoa tiap hari. Wanita itu tersenyum mendengarnya.

Flashback end.


Qi Lu menggumam sedih menatap liontin itu, "Aku sudah mendapatkan meteornya, tapi kau dimana?"


Chu Xia tak henti-hentinya menggaruk tbuhnya. Pak You Tian lalu mengeluarkan sebuah guci porselen antik dan meminta para murid untuk menebak apakah ini barang antik asli atau palsu.

Tepat saat itu juga, Chu Xia mengangkat tangannya. bukan karena ingin menjawab tapi karena gatel, tapi Pak You Tian mengira Chu Xia mau menjawab dan langsung menyuruhnya maju ke depan.

Chu Xia terpaksa maju sambil terus menggaruk. Dia cuma memperhatikan guci itu sekilas dan menjawab asal, itu guci palsu tapi kelihatan asli. Pak You Tian tidak memaksanya lebih lanjut dan menyuruhnya duduk kembali.


Chu Xia asal berbalik dan tak sengaja tangannya yang masih sibuk menggaruk pinggngnya, menyenggol guci itu sampai pecah berkeping-keping. OMG! Itu asli apa palsu, yah?


Begitu kelas usai, Chu Xia langsung dibawa ke kantor. Pak You Tian galau karena guci itu sebenarnya milik Kepala Sekolah. Chu Xia menawarkan untuk mengganti rugi.

"Ganti rugi? Dengan cara bagaimana? Apa kau tahu berapa harganya?"

Chu Xia terdiam tidak bisa menjawab, mana badannya gatel terus tiada henti. Kesal, Pak You Tian menyuruhnya balik saja ke kelas.

 

Begitu sampai kelas, ketiga temannya langsung menginterogasinya. Apa dia dimarahi? Apa dia disuruh bayar mahal? dll. Chu Xia menyangkal semuanya, jadi sekarang dia harus mencari solusinya sendiri.

Xiao Nan langsung serius, "Karena sudah tak bisa kembali, maka saru-satunya solusi adalah..."

"Apa?"

"Makan." (gubrak! wkwkwk)

Tapi mereka menyetujui usulnya. Han Yu datang saat itu dan mereka langsung mengundangnya makan malam bareng nanti. Dia langsung setuju. 

Chu Xia awalnya tidak mood, tapi berkat rayuan teman-temannya, akhirnya dia setuju juga, dia bahkan berniat mengajak mereka makan di tempat langganannya.


Malam harinya, Chu Xia membawa mereka ke warung pinggir jalan. Teman-temannya yang kaya jelas risih kalau harus makan di tempat itu. Ming Yue berusaha membujuk Chu Xia untuk pindah restoran, tapi Chu Xia tidak bisa melakukannya, terutama karena dia sudah terlanjur mengundang orang lain.


Dan orang lain yang dimaksudnya adalah Feng Shao. Dia langsung memuji-muji penampilan baru Chu Xia yang terlihat makin cantik sekarang. Han Yu tampak agak cemburu melihat keakraban Chu Xia dan Feng Shao.

Xiao Nan heran melihat perban di kepala Feng Shao, dia kenapa? Tapi Feng Shao enggan menjawab dan meminta Chu Xia memperkenalkan teman-teman barunya. Chu Xia pun langsung memperkenalkan mereka satu per satu.

 

Di rumah keluarga Han, Nyonya Han mondar-mandir cemas menunggu Chu Xia yang masih belum pulang sampai sekarang. 

Qi Lu langsung protes melihat Ibunya, lagian kan Chu Xia sudah bilang akan pulang malam karena dia mau makan malam dengan teman-temannya.

"Kau tidak mengerti bagaimana perasaan seorang ibu. Seorang gadis pulang telat itu mengkhawatirkan."


"Sejak kapan Ibu jadi Ibunya?" 

Males berdebat, Nyonya Han memerintahkan Qi Lu pergi mencari Chu Xia sekarang. Qi Lu menolak, lagipula sekarang teleskopnya sudah datang, jadi Nyonya Han sudah tidak bisa mengancamnya. Hmm... yakin?

"Han Tua, sumbangkan teleskop tuan muda ke sekolah TK." (Pfft)

Qi Lu hampir tersedak mendengarnya. Baiklah, baiklah. Qi Lu pun pergi mencari Chu Xia.


Di restoran, Chu Xia melongo antara heran dan kagum melihat Feng Shao membuka tutup botol hanya dengan giginya. Han Yu tampak jelas cemburu melihat kedekatan mereka.

Tepat saat itu juga, dia ditelepon Qi Lu yang mengabarkan kalau dia mau ke sana. Chu Xia males banget mendengarnya, untuk apa dia mau datang.

"Tentu saja untuk mencarimu," gda Ming Yue. Dia bahkan langsung menganggap kalau Qi Lu sekarang saudara iparnya.


Tiba-tiba Feng Shao melihat serombongan preman datang. Dia berusaha mengusir mrrrka dengan baik-baik dan meminta pengertian mereka. 

Tapi Bos Preman tidak peduli dan bersikeras menuntut uangnya, baru setelah itu dia akan pergi. Jika tidak, Bos Preman mengancam tidak akan membiarkan Feng Shao dan teman-temannya pulang.

Chu Xia menghampiri mereka, "Feng Shao, dia siapa?"

Bersambung ke episode 5

Post a Comment

0 Comments