Sinopsis Love O2O Episode 7

Sinopsis Love O2O Episode 7

 

Yong Hou dan Ban Shan membawa perdebatan mereka menjadi pertarungan di dalam dunia game, sementara Wei Wei dan Nai He cuma melihat dengan senyum geli.

Dua orang itu benar-benar bertarung dengan sengit tapi pada akhirnya mereka malah sama-sama tumbang secara bersamaan saat kedua kekuatan mereka saling mengenai satu sama lain secara bersamaan.


Tak mempedulikan mereka, Nai He langsung mengajak Wei Wei untuk mengurusi level akhir dari Quest Condor Hereos mereka. 

Yong Hou dan Ban Shan langsung bangkit saking tercengangnya, mereka sudah sampai ke level akhir? Itu kan level yang paling sulit, bahkan selama ini belum pernah ada pemain pasangan yang berhasil menyelesaikannya sejak game ini di-release.

"Astaga hanya orang gila seperti Nai He yang bisa menyelesaikan misi segila itu"

"Kalian sudah pasti tidak akan bisa menyelesaikannya" sindir Nai He

"Tentu saja karena kami tidak gila"

"Bukan masalah gilanya, tapi kalian membutuhkan pasangan dulu" (Pfft)


Nai He lalu mengajak Wei Wei pergi untuk menyelesaikan misi mereka. Mereka disambut oleh penjaga yang menyatakan ucapan selamatnya karena mereka telah berhasil melewati segala rintangan demi rintangan hingga bisa sampai ke level akhir ini. 

Dia lalu bertanya apakah mereka siap dan yakin kalau mereka akan bisa menjadi pasangan pertama yang berhasil menyelesaikan misi yang paling sulit ini?

Begitu mereka memencet tombol menerima quest terakhir ini, Wei Wei langsung terjatuh ke sebuah tempat yang gelap. 

Quest mereka adalah Nai He harus bisa mencari keberadaan Wei Wei dalam waktu 16 jam, jika dia gagal maka quest mereka pun gagal. Wei Wei frustasi, 16 jam? Memangnya seberapa sulit sih quest ini? Jangan-jangan mereka tidak boleh log-off juga?


Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke forum dulu untuk mencari tahu dimana dia berada sekarang. 

Tapi Wei Wei malah jadi semakin stres karena ternyata tempatnya berada sekarang bahkan tidak ada didalam map. Tapi tiba-tiba Nai He menghubunginya. Wei Wei kaget, tak menyangka bahwa mereka masih bisa chatting.

Nai He dengan tenang menyuruh Wei Wei untuk menggambarkan detil tempatnya berada sekarang. 

Tapi Wei Wei bingung juga karena dia berada di tempat yang sangat-sangat-sangat gelap dan tidak bisa melihat apapun. Tetap berpikir tenang, Nai He lalu bertanya lagi, apakah Wei Wei bisa mendengar suara di sana. Wei Wei mencoba mendengarnya dan sepertinya dia bisa mendengar suara air.


Nai He akhirnya punya petunjuk untuk mulai mencari di sekitar area yang memiliki air. 

Tapi Wei Wei tidak mau tinggal diam begitu saja. Dan karena dia masih bisa chatting, akhirnya dia memutuskan untuk mencari petunjuk-petunjuk untuk membantu Nai He. Tapi pada akhirnya dia malah jadi stres sendiri.

Beberapa saat kemudian, dia menghubungi Nai He lagi dan memberitahunya bahwa tak ada seorang pemain pun di forum yang bisa memberikan strategi. 

Dan parahnya lagi, di website resmi game ini menggambarkan quest terakhir ini hanya dengan satu kalimat. Nai He tanya kalimat apa itu.

"Percayalah pada pemahaman terucap antar kekasih untuk menyelesaikan level ini. Apa-apaan itu?" Wei Wei frustasi.

Wei Wei dalam game mencoba meraba-raba tempatnya berada sekarang, tapi sayangnya tempat itu benar-benar gelap gulita. 

Karena tak ada yang bisa dia lakukan, akhirnya dia memutuskan untuk menunggu sambil menulis essay-nya dulu.


Nai He tiba di sebuah tebing dan bertemu seorang penjaga di sana. Dialah rintangan pertama Nai He. 

Terlebih dahulu dia bercerita bahwa 30 tahun yang lalu, dia kehilangan teman seperguruannya di tebing ini. Dia melewati jalan ini tapi jalannya terhalang oleh permainan baduk yang ada di hadapan mereka ini. Baduk bukanlah keahliannya jadi dia meminta Nai He untuk membantunya menyelesaikan baduk ini.

Nai He yang memang ahli main baduk, hanya perlu mempelajari baduk itu sekilas dan berhasil menyelesaikannya hanya dengan satu langkah. 

Si penjaga tercengang melihatnya dan akhirnya mengizinkan Nai He untuk melewati tebing. 


Dia juga menitipkan sebuah perhiasan giok pada Nai He dan memintah Nai He untuk memberikan giok itu pada teman seperguruannya jika Nai He bertemu dengannya. 

Rintangan pertama sukses diselesaikan, Nai He pun pergi untuk mencari dan menghadapi rintangan berikutnya.


Di depannya hanya ada jurang. Tapi saat Nai He mencoba melangkah, tiba-tiba tangga-tangga batu bermunculan mengiringi setiap langkahnya hingga akhirnya Nai He berhasil menyeberang. Di sana, Nai He harus melewati sebuah tempat yang dijaga oleh patung-patung naga.

Begitu Nai He masuk kesana, patung-patung naga itu langsung menyerangnya dengan tali-tali merah hingga Nai He harus gesit dan lincah melompat-lompat kesana-kemari menghindari tali-tali merah itu sebelum akhirnya menggunakan tenaga dalamnya untuk menghancurkan semua patung-patung naga itu.

Penjaga tempat itu memberitahu Nai He bahwa Nai He harus bisa lulus tes darinya baru dia akan bisa menyelamatkan kekasihnya. Apakah Nai He bersedia menerima tantangannya? Jika dia gagal maka dia akan kehilangan semuanya dan kembali ke 0.


Begitu Nai He menerima tantangannya, muncullah 2 ekor burung terbang di atasnya. Nai He mengambil senjata kecapinya. 

Kedua burung itu menyerangnya dengan peluru bulu-bulu mereka, Nai He pun langsung menggunakan kecapinya untuk menamengi dirinya sebelum akhirnya melemparkannya kembali ke burung-burung itu.


Si penjaga tempat itu muncul dan gantian menyerang Nai He. Tapi kekuatan Nai He lebih besar darinya hingga dia terlempar mundur dan kalah. 

Saat itulah si penjaga itu melihat giok yang Nai He bawa lalu memberitahu Nai He keberadaan kekasihnya yang berada di bawah lembah ini. Dia memberikan kedua burung Lovebirds itu untuk Nai He, kedua burung itu akan menuntun Nai He kepada kekasihnya.


Wei Wei terus menunggu didalam kegelapan saat tiba-tiba cahaya muncul mengelilinginya dan komputer mengumumkan ucapan selamat atas keberhasilan Nai He yang telah sukses menyelesaikan quest terakhirnya. 

Lalu sesaat kemudian, Nai He muncul dengan begitu agungnya dengan mengendarai burung lovebirds.

"Kau menemukanku"

"Maaf telah membuatmu menunggu, istriku sayang"

Komputer lalu mengumumkan bahwa berkat kemenangan mereka ini, mereka mendapatkan 10 juta poin experience dan julukan 'Kekasih Abadi Pertama' dan pasangan pertama yang menaiki lovebirds. Kemenangan mereka sontak banjir komentar dari para pemain yang iri.


Nai He lalu mengajak Wei Wei untuk menaiki burung lovebirds itu. Bersama-sama, mereka pun menaiki punggung lovebirds dan terbang di atas kota. Para pemain yang dulu sinis dengan Wei Wei, sekarang mulai berubah pikiran.

Sekarang banyak pemain yang menyadari setiap kali Wei Wei dalam situasi yang sulit, dia selalu bangkit kembali dengan cepat dan penuh keberhasilan. Bahkan ada yang menduga jangan-jangan bukan Wei Wei yang dicampakkan oleh Zhen Shui, melainkan sebaliknya.

Wei Wei bertanya-tanya, bagaimana bisa Nai He menemukannya. Nai He mengaku bahwa dia hanya membaca petunjuk-petunjuk. Bahkan sebelum dia masuk ke arena, ada karakter non-player memberinya beberapa petunjuk ribuan kata dalam waktu 10 detik. 

Wei Wei tak percaya mendengarnya, Nai He bisa menghafal ribuan kata dalam waktu 10 detik? Sepintar itukah Nai He? Apa dia manusia?

"Aku men-screenshot-nya" aku Nai He

"Ah, benar. Kau bisa mengambil screenshoot. Cuma orang bodoh yang berusaha menghapalkannya. Otakku sedang tidak bekerja dengan baik. Tapi kau cerdik juga men-screenshoot dalam kurun waktu secepat itu"

Nai He langsung mengalihkan topik dan menanyakan pengunduran diri Wei Wei dari Guild-nya (grup/perkumpulan). Wei Wei membenarkannya, dia mengundurkan diri beberapa hari yang lalu.

Flashback,


Beberapa hari yang lalu, Master Guild menuduh Wei Wei melakukan kill-stealing (membunuh monster yang sudah dibunuh pemain lain) salah satu teman Yao Yao, Xiao Yu Qing Qing. 

Wei Wei malah bingung, dia bahkan tidak tahu sejak kapan Qing Qing masuk kedalam Guild mereka.

Nini lah yang memberitahunya bahwa Qing Qing diterima di Guild mereka berkat pernikahan Yao Yao dan Zhen Shui. 

Tapi Qing Qing selalu menggoda para pria di Guild termasuk Master. Nini bahkan pernah melihat Qing Qing dan Master naik kuda bersama.


Wei Wei jelas tak terima dengan tuduhan sepihak ini dan langsung memanggil Qing Qing keluar. 

Begitu Qing Qing datang, dia langsung lirik-lirikan dengan Master dan mengklaim kalau dia cuma bilang ingin mencuri monster tapi tidak bisa, lalu dia bilang pada Master bahwa tim-nya Wei Wei yang berhasil melakukannya.

"Jadi maksudmu, Master Guild sengaja memutar balikkan kata-katamu untuk memfitnahku?"

Wei Wei langsung menuntut penjelasan Master. Si Master akhirnya mengakui kesalahannya, tapi kemudian dia malah menuduh Wei Wei telah melakukan pelanggaran saat Wei Wei menjual ramuan-ramuan di hari pernikahan Zhen Shui dan Yao Yao karena ramuan-ramuan yang Wei Wei jual itu dibuat dengan menggunakan bahan-bahan milik Guild mereka.

Wei Wei tak terima dengan tuduhan itu dan langsung mengingatkan Master bahwa dia sendirilah yang memetiki bahan-bahan herbal yang Master klaim sebagai milik Guild itu. 

Saat Master hendak memperdebatkannya lagi, Nini langsung maju untuk melerai mereka.


Wei Wei menuntut Qing Qing untuk minta maaf. Tapi teman-temannya Qing Qing tiba-tiba datang dan langsung mati-matian membela Qing Qing, bahkan menuduh Wei Wei terlalu sombong karena mempermasalahkan masalah yang cuma kesalahpahaman ini.

Saat Master jelas-jelas lebih membela Qing Qing, Wei Wei kecewa dengan perubahan Guild mereka ini dan saat itu juga memutuskan untuk mengundurkan diri dari Guild mereka.

Flashback end,


Nai He senang-senang saja Wei Wei mengundurkan diri dari Guild-nya, dengan begitu mereka akan bisa bersama mulai sekarang. 

Wei Wei menyetujuinya "Mari kita berkelana mengelilingi dunia dan menjadi sepasang kekasih nakal"

"Kekasih yang nakal? Seingatku kita sudah resmi menikah" goda Nai He

"Kau itu tidak humoris"

"Status lebih penting"


Wei Wei langsung mesam-mesem kasmaran mendengar guyonan Da Shen yang cheesy itu. 

Bahkan di dunia nyata, Wei Wei terus menerus menatap layar dengan senyum kasmaran. 

Xiao Ling sampai heran melihat ekspresi Wei Wei yang tampak sedang dilanda cinta itu.


Ban Shan pergi menemui Manajer Li dari perusahaan Zhen Yi yang langsung mencoba merayu Ban Shan dengan memujinya sebagai pria bertalenta dan memberitahu Ban Shan bahwa pegawai bertalenta di perusahaan mereka diperlakukan dengan sangat baik dengan diberi mobil dan apartemen.

Setelah itu dia langsung to the point membujuk Ban Shan untuk bergabung di perusahaan mereka. 

Ban Shan menolaknya dengan sopan dengan alasan bahwa sekarang dia harus fokus pada produk yang tengah dikembangkan perusahaannya sendiri. Bagaimana kalau dia bergabung ke Zhen Yi setelah gamenya sudah diluncurkan ke pasaran saja? usul Ban Shan.

Tapi jelas bukan itu yang diinginkan si manajer. Dia maunya Ban Shan bergabung sekarang dan mengembangkan game perusahaan Xiao Nai di Zhen Yi. 

Intinya dia menyuruh Ban Shan untuk mencuri game ciptaan Xiao Nai untuk dikembangkan di Zhen Yi. Dia bahkan menjanjikan gaji bulanan yang sangat besar.

Saat Ban Shan tampak terdiam ragu, si manajer mungkin mengira Ban Shan sudah mulai terbujuk dan semakin getol membujuk Ban Shan untuk pindah haluan. 

Si manajer bahkan mengklaim bahwa tim mahasiswa seperti mereka tidak punya banyak pengalaman dan kontak network jadi sudah pasti masa depan mereka akan sulit dan kemungkinan keberhasilan mereka sangat rendah.


Si manajer semakin membuat Ban Shan tercengang saat dia memperlihatkan gaji bulanan yang akan Ban Shan dapatkan jika Ban Shan bergabung di perusahaan mereka. 

Dia bahkan menjanjikan komisi tambahan jika produknya sudah meluncur di pasaran nantinya.


Tapi beberapa saat kemudian, Presdir Zhen mendapat laporan dari manajer bahwa Ban Shan masih meminta waktu untuk memikirkan tawaran ini. Presdir Zhen tidak mau menunggu lama-lama jadi dia memerintahkan Manajer untuk menemui Ban Shan lagi dalam waktu 2 hari untuk menawarkan bonus 3 kali lipat.


Tepat saat itu juga Yi Ran datang dan mendengarkan pembicaraan pamannya. Yi Ran tak senang dengan cara curang pamannya pada Xiao Nai itu dan langsung mengkonfrontasinya. 

Tapi Presdir Zhen membela diri bahwa inilah bisnis. Dia mengklaim bahwa dia hanya ingin membantu Xiao Nai karena tim mahasiswa seperti mereka belum tentu akan sukses. 

Saat ini dia cuma akan menyuap seluruh timnya Xiao Nai, lalu setelah itu dia akan memberikan penawaran yang lebih baik untuk Xiao Nai yang tidak akan bisa ditolak Xiao Nai.

Yi Ran tak membantahnya lagi, tapi tetap saja dia merasa tak tenang. Dia langsung kembali ke kampus. Tapi saat melihat Nai He lewat, dia malah bersembunyi, bimbang untuk memberitahu Nai He tentang perbuatan pamannya itu atau tidak.


Yi Ran akhirnya curhat ke Nana tentang kebimbangannya. Tapi Nana menyarankannya untuk mendukung rencana pamannya saja. Jika rencana pamannya itu berhasil, bukankah Yi Ran dan Nai He nantinya akan bisa bekerja dalam satu perusahaan. 

Saat Yi Ran masih ragu, Nana memperlihatkan foto Nai He yang duduk di samping Wei Wei di kelas sejarah.


Yi Ran langsung panik seketika melihat foto itu, tapi Nana meyakinkannya bahwa walaupun mereka duduk berdampingan tapi Xiao Nai benar-benar acuh pada Wei Wei dan mereka cuma kebetulan saja duduk bersebelahan.

Tujuannya memperlihatkan foto ini agar Yi Ran bisa memanfaatkan kesempatan langka yang datang padanya. Wei Wei punya banyak kesempatan bertemu Xiao Nai karena mereka satu jurusan, jadi Yi Ran harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan Xiao Nai.


Sayangnya Yi Ran tak tahu kalau Xiao Nai sudah mengetahui rencana Presdir Zhen. Ban Shan sama sekali tak ada niat mengkhianati Xiao Nai, malah dengan bangga menceritakan akting hebatnya saat bertemu si manajer tadi dan tawaran gaji bulanan yang ditawarkan Zhen Yi plus komisi setelah gamenya diluncurkan nantinya.

Ban Shan setuju bertemu dengan si manajer pun atas perintah Xiao Nai. Sekarang dia bertanya-tanya apa yang harus dilakukannya selanjutnya? Apa Xiao Nai mau dia jadi mata-mata di Zhen Yi? 

Hao Mei tak setuju, Ban Shan kan kurang pintar jadi mata-mata. Dia malah yakin Zhen yi lah yang akan mengirim mata-mata ke perusahaan mereka.

"Kakak Ketiga, bagaimana menurutmu?"

"Menurutku mereka ingin menghalangi semua jalan kita dan mencegah perusahaan-perusahaan lain untuk menanamkan modal pada kita" ujar Nai He sambil sibuk sendiri dengan laptopnya sedari tadi.


Yong Hou sekarang mulai memperhatikan apa yang sedang Nai He pelajari sedari tadi, tapi apa itu? 

Nai He memberitahu mereka bahwa itu adalah blueprint renovasi kantor mereka yang didapatnya dari designer. Sebentar lagi mereka akan bisa pindah ke kantor baru. 

Senang, tiga sahabat Xiao Nai pun langsung request agar Xiao Nai mempekerjakan seorang resepsionis yang cantik dan menarik. Tapi Xiao Nai malah berkata kalau dia mempekerjakan seorang progammer bernama A Shuang.


Tiga sahabat Xiao Nai langsung protes. Silahkan saja mempekerjakan seorang progammer ahli, tapi apa hubungannya dengan tidak mempekerjakan resepsionis yang cantik. 

Xiao Nai berkata karena A Shuang itu takut perempuan (hah?). Hao Mei langsung mewek di pelukan Ban Shan.

"Sudah, sudah. Di dunia ini ada pria yang tidak suka bau kaos kaki. Jadi tidak mengejutkan jika ada pria yang tidak suka wanita cantik" hibur Ban Shan


Tapi ngomong-ngomong, apa maksud Nai He bahwa Zhen Yi berusaha menghalangi perusahaan lain untuk mendanai mereka. 

Nai He yakin kalau Zhen Yi pasti punya cara-cara lainnya selain berusaha menyuap mereka. Lagipula sebagai perusahaan besar, Zhen Yi punya banyak koneksi dan mereka bisa saja menyebarkan rumor dengan mudah.

Ban Shan langsung mewek di pelukan Hao Mei "Dunia luar sangat kejam, aku tidak mau lulus (Hiiks)"

"Cup cup cup, jangan takut. Kau harus yakin kalau Kakak Ketiga kita jauh lebih kejam"


Nai He mengaku bahwa dia sama sekali tidak berniat untuk bekerja sama dengan mereka. Dia tidak langsung menolak tawaran Zhen Yi hanya untuk mengulur waktu. 

Ada kabar bahwa Feng Teng ingin menyewa tim luar untuk mengembangkan game Chinese Ghost Story baru. Zhen Yi juga cukup berambisi dalam bidang game.

Kedua perusahaan ini akan menjadi saingan berat mereka. Karena itulah dia datang ke Zhen Yi waktu itu hanya untuk menguji dan memahami saingan bisnis mereka. 

Ban Shan benar-benar kagum pada Xiao Nai. Tapi apa Xiao Nai tidak takut kalau Zhen Yi akan berhasil membuat mereka pindah haluan. 

Tapi Xiao Nai sangat yakin dengan ketiga sahabatnya itu, jika Zhen Yi berhasil menyuap mereka bertiga maka Zhen Yi juga pasti akan berhasil menyuapnya.


Xiao Yang berhasil menyelesaikan ujian matematika yang diberikan Wei Wei padanya dengan mudah. 

Sebagai hadiah keberhasilannya, dia langsung menuntut Wei Wei untuk mengeluarkan laptopnya karena dia ingin melihat Wei Wei main game. Wei Wei menolak, tapi Xiao Yang ngotot.

Terpaksalah Wei Wei akhirnya log in ke game-nya dan memperlihatkan karakter Reed Wei Wei-nya. Begitu log-in, dia mendapat pesan dari Nai He yang menyuruhnya datang untuk membunuh monster. Wei Wei menjelaskan bahwa Nai He ini adalah teman main game-nya.

Sambil bermain, Wei Wei memberitahu Xiao Yang tentang fitnah yang dialaminya beberapa hari yang lalu oleh Xiao Yu Qing Qing. 

Xiao Yang langsung menyemangati Wei Wei untuk membunuh si Qing Qing itu... sebelum akhirnya berusaha membujuk Wei Wei untuk mengizinkannya main juga. Dasar Xiao Yang! 

Tapi Wei Wei akhirnya mengizinkannya setelah dia sendiri berhasil membunuh monster dan mendapatkan item langka adamantine.


Saat Xiao Yang bermain, dia melihat chatroom yang ramai oleh para pemain yang ribut menuduh Wei Wei melakukan kill-stealing. 

Qing Qing malah menuduh Wei Wei berakting sok melas di chatroom global. Tapi tiba-tiba ada seorang pemain yang membela Wei Wei dan balik menuduh Qing Qing lah yang melakukan kill-steal, pemain itu bahkan langsung memposting video untuk membuktikan yang jelas memperlihatkan Qing Qing lah yang melakukan kill-steal.

Wei Wei langsung balas dendam pada Qing Qing dengan benar-benar memberikan komentar yang bernada melas atas fitnah Qing Qing. 

Tiga sahabat Xiao Nai langsung memuji kalimat melasnya Wei Wei itu. Nai He pun ikut nimbrung dan mengumumkan bahwa dia mau membeli adamantine dengan harga tinggi dan mengklaim kalau dia mau mengkoleksinya untuk dia berikan pada istrinya.


Tentu saja Wei Wei senang. Tapi dia bertanya-tanya apakah si pemain yang membelanya tadi adalah mereka. 

Xiao Nai membenarkannya, itu ulah tiga sahabatnya. Ban Shan memberitahu Wei Wei bahwa mereka bertiga membuka akun lain hanya untuk mencuri bos-bos milik Qing Qing.

Ban Shan langsung minta pujian, tapi Wei Wei malah mengomeli mereka dan mengatai mereka jahat. 

Tapi saat Ban Shan berkata bahwa mereka melakukan ini atas perintah Nai He, Wei Wei malah langsung memuji-muji Nai He. Hahaha! 

Terang saja tiga sahabat Xiao Nai jadi sebel dengan perbedaan perlakuan Wei Wei pada mereka dan pada Nai He. Sementara Nai He menatap layar monitornya dengan senyum bahagia tersungging di wajahnya.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

1 Comments

  1. Terimakasih kakak.
    Suka sangat aku.
    Semangat tyus kakakkk.
    Ditunggu next sinopsisnya

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam