Sinopsis Love O2O Episode 26

Sinopsis Love O2O Episode 26

 

Xiao Nai tiba-tiba menyuruh semua orang ke ruang rapat. Ban Shan mengira mereka mau rapat cuma untuk membahas makan malam, tapi Xiao Nai tidak mau repot-repot menjelaskan yang sebenarnya.


Mereka benar-benar percaya kalau rapat ini untuk membahas masalah makan malam saja dan Xiao Nai membiarkan mereka berceloteh sendiri sampai mereka memberinya kesempatan bicara.

Saat itulah dia baru memberitahukan kabar buruk dari Feng Teng, tanggal demo presentasi dimajukan jadi tanggal 1 September. 

Semua orang shock, terutama A Shuang yang langsung terdiam penuh rasa bersalah, sementara Ban Shan malah ribut mempermasalahkan makan malam mereka terus.

Berdasarkan kabar dari GM Wang, pemajuan tanggal ini kemungkinan untuk menyesuaikan dengan jadwalnya GM He yang dijadwalkan akan menjalani operasi di Amerika tanggal 10 Agustus dan jadwalnya Feng Teng sendiri yang akan menghadiri konferensi internasional mulai tanggal 2 September.


Yong Hou jadi cemas karena Xiao Nai belum menyelesaikan software yang akan dia gunakan untuk mengompres grafis game. 

Yang lain merasa hal itu tidak bukan masalah besar, demo game mereka sudah cukup bagus dalam hal image dan content. Dia yakin kalau mereka akan bisa menyelesaikan masalah pemakaian RAM yang terlalu boros jika mereka diberi cukup waktu.

Karena itulah dia menyarankan agar nanti waktu presentasi, mereka hanya perlu menjelaskan bahwa mereka tidak punya cukup waktu untuk mengompres grafisnya. 

Tapi Xiao Nai tidak setuju karena Feng Teng tidak akan mau tahu dengan penjelasan apapun, yang akan mereka nilai adalah hasil akhirnya.

Karena itulah Xiao Nai tidak mau menyerah untuk memperbaiki masalah grafis game mereka. Dia berniat untuk membuat penyesuaian di bagian lain untuk menekan penggunakan memory. 

Dia punya ide dan langsung membagi-bagikan proposalnya pada mereka semua. Mereka semua akan terbagi menjadi beberapa tim untuk menyelesaikan semuanya dan semuanya harus bisa diselesaikan dalam kurun waktu 10 hari.


Selama semua orang sibuk bicara, A Shuang malah melamun sendiri sedari tadi. Dia bahkan tidak mendengar saat Xiao Nai memerintahkannya untuk melakukan testing game. Hmm... Xiao Nai  curiga nggak, yah?

Hao Mei penasaran siapa yang akan satu tim dengan KO. Xiao Nai berkata bawha KO akan satu tim dengannya untuk menyelesaikan masalah optimalisasi grafis game. Hao Mei cuma diam tapi tampak jelas dia cemburu.


Jadilah aktifitas kantor itu jadi lebih sibuk dari biasanya. Saat Wei Wei sedang meletakkan bantal dan selimut di sofa ruangannya Xiao Nai, dia malah mendapati Hao Mei sedang menatap KO yang sedang bekerja sama dengan Xiao Nai dengan tatapan cemburu. Dia tidak terima tidak diikutsertakan dalam tim mereka, dia kan juga pintar.

Semua orang lembur demi menyelesaikan demo mereka tepat waktu. Saat Wei Wei kembali keesokan harinya, dia mendapati semua pria itu ketiduran di sembarang tempat. 

Wei Wei sendirian di rumah dan merasa tak enak pada semua rekan kerjanya karena tak bisa membantu apapun.


1 minggu menjelang deadline, semua orang sudah seperti tinggal di kantor. Wei Wei membantu memesankan makan siang untuk semua orang. 

Lagi-lagi dia mendapati mereka semua ketiduran di meja kerja masing-masing, posisi tidur yang pastinya tidak enak. Kasihan melihat mereka seperti ini, Wei Wei membangunkan Xiao Nai untuk mendiskusikan masalah ini.

Wei Wei mengkhawatirkan kesehatan mereka semua kalau mereka terus tidur sembarangan seperti ini, karena itulah dia menyarankan agar mereka membeli matras dan selimut agar semua orang bisa tidur nyaman di kantor. Xiao Nai menyetujuinya dan meminta Wei Wei untuk mengurus masalah itu.


Wei Wei tentu saja menerima tugas itu dengan senang hati dan langsung mengulurkan tangannya untuk minta dana membeli matras dan selimut. 

Bukannya memberi uang, Xiao Nai malah menyerahkan seluruh isi dompetnya. Wuuuih! calon suami idaman. wkwkwk!


Keesokan harinya, berbagai matras, bantal dan selimut bertebaran di beberapa sudut kantor untuk semua orang. 

Hao Mei senang bukan main. Ban Shan malah dapat tempat enak didalam kantornya Xiao Nai, sementara Xiao Nai sendiri malah Wei Wei tempatkan di luar. wkwkwk! 

Xiao Nai menerimanya apalagi karena Wei Wei membuat pengaturan dengan cara pengundian yang adil.

Semua orang berterima kasih pada Wei Wei. Wei Wei juga senang karena bisa membantu mereka dengan sesuatu yang bisa dia lakukan. 

Dan kebetulan sekali deadline demo game mereka bersamaan dengan dimulainya semester baru, jadi dia bisa bekerja bersama mereka sampai mereka selesai.


Di Zhen Yi, Shao Xiang sedang sibuk dengan pekerjaan barunya saat Yi Ran datang. Dia mendengar kabar yang mengatakan kalau Shao Xiang tiba-tiba berubah jadi lebih pekerja keras makanya dia datang untuk melihat sendiri dan membuktikan kabar itu. 

Dia tidak menyangka ternyata kabar itu benar. Yi Ran jadi heran, ada apa dengan Shao Xiang sampai dia tiba-tiba berubah seperti ini.

Awalnya dia sok-sokan mengaku bahwa dia hanya melaksanakan kewajibannya sebagai pria untuk bekerja keras. 

Tapi kemudian dia mengaku alasannya yang sebenarnya adalah karena dia ingin mengalahkan Xiao Nai. Tapi dalam prosesnya, dia tidak menyangka kalau mendesign game itu ternyata cukup menyenangkan. 

Yi Ran kaget, kenapa Shao Xiang ingin mengalahkan Xiao Nai? Apa hubungannya dengan Xiao Nai?


"Kau satu universitas dengan Xiao Nai, bukan? Apa kau tahu pacarnya?" tanya Shao Xiang

"Maksudmu Bei Wei Wei?"

Shao Xiang kaget, namanya Bei Wei Wei? Marganya bukan Lu? Shao Xiang tak menyangka kalau dia sudah dibohongi. Shao Xiang memutuskan untuk tidak menjelaskan lebih detil tentang alasannya mengalahkan Xiao Nai dan kembali ke pekerjaannya, apalagi sekarang dia benar-benar sibuk karena tanggal deadline-nya yang dimajukan. Dia tidak tahu kalau itu ulah ayahnya sendiri.


Saat Yi Ran menceritakan masalah ini pada Nana, Nana langsung emosi dan cemburu. Dia bahkan langsung menuduh Wei Wei wanita licik yang merayu Shao Xiang juga. 

Wei Wei pasti sengaja menyembunyikan nama aslinya biar tidak ada yang tahu kalau dia selingkuh, kemarin dengan Cao Guang di dalam game dan sekarang dia bahkan merayu Xiao Nai. Dia tidak percaya dengan klaimnya Cao Guang yang katanya salah orang kemarin.

Nana tiba-tiba teringat saat dia melihat Er Xi dan Cao Guang di depan kantor waktu itu. 

Dia jadi berpikir, jangan-jangan Er Xi menyukai Cao Guang tapi mereka bertengkar karena Cao Guang menyukai Wei Wei. Nana langsung punya niat licik untuk memanfaatkan Er Xi yang sedang patah hati.


Setelah semua pekerja pulang, Nana langsung mendekati Er Xi dan berusaha menjilat Er Xi dengan memberi Er Xi kue dan pura-pura ingin berteman baik dengan Er Xi. 

Mungkin karena merasa aneh dan tak nyaman dengan sikap aneh Nana, Er Xi menolak kue itu dengan sopan dan berusaha menghindar.

Tapi Nana mencegahnya pergi dan langsung to the point menanyakan masalah Er Xi yang bertengkar dengan Wei Wei gara-gara Cao Guang. 

Begitu Er Xi mengkonfirmasinya, Nana langsung terang-terangan memprovokasi Er Xi dengan cara mencerca Wei Wei dan mengatainya wanita murahan yang bukan cuma menduakan Xiao Nai tapi juga merebut Cao Guang dari Er Xi, dan sekarang Wei Wei malah membuat Shao Xiang berpisah dari pacarnya.

Karena itulah dia berusaha mendesak Er Xi untuk mengekspos aslinya Wei Wei, karena hanya Er Xi yang paling tahu siapa Wei Wei yang sebenarnya. 

Dia bahkan berbohong kalau Cao Guang itu sudah sangat terpedaya oleh Wei Wei sampai-sampai dia mengancamnya dan Yi Ran untuk tidak sampai menyebarkan video itu. 

Er Xi cuma diam saja mendengarkan ocehan Nana. Tapi karena wajahnya yang tampak kesal, Nana mengira kalau Er Xi sudah mempercayainya.


Tapi yang tidak dia ketahui, semua cercaan Nana pada Wei Wei itu malah membuat Er Xi menyadari kesalahannya. Banyak orang yang memfitnah Wei Wei tapi Wei Wei tidak pernah sekalipun mengeluh. 

Er Xi menyadari bahwa Wei Wei sama sekali tidak bersalah dalam masalah yang menyangkut Cao Guang, justru dia sendirilah yang bersalah karena dalam pikirannya dia menyalahkan Wei Wei.

"Zhao Er Xi, tega sekali kau masih marah pada teman baikmu dan panutanmu. Kau pasti sudah gila"


Tiba-tiba Chao Guang mengiriminya pesan permintaan maaf lagi. Er Xi akhirnya memutuskan untuk tidak cuek lagi dan menelepon Cao Guang untuk bertanya apakah Cao Guang sudah meminta maaf pada Wei Wei.

Er Xi mengaku bahwa sekarang dia menyadari bahwa bukan cuma dia seorang yang merasa tidak adil. Wei Wei juga pasti merasa seperti itu karena gara-gara kesalah pahaman diantara mereka, dia jadi dituduh main serong. Er Xi sangat menyesali sikapnya pada Wei Wei yang tidak pernah memikirkan perasaan Wei Wei.

"Cao Guang, kita harus minta maaf padanya"

Cao Guang cuma diam, padahal dalam hatinya dia ragu kalau Wei Wei akan mau menerima maafnya, lagipula dia terlalu takut untuk meminta maaf pada Wei Wei. Tapi Er Xi malah jadi semakin sedih dengan diamnya Cao Guang karena dia mengira Cao Guang benar-benar menyukai Wei Wei.


"Cao Guang, kau harus ingat bahwa orang yang kusukai adalah Wei Guang yang memandangku sebagai gadis yang disukainya, bukan Cao Guang. Aku tidak pernah menyukaimu, mengerti? Jika kita bertemu lagi di kampus, pura-pura saja tidak saling mengenal. Cao Guang, aku memaafkanmu. Selamat tinggal, Wei Guang"


Wei Wei mulai kelelahan, tapi dia melihat Xiao Nai masih semangat kerja, jadi dia juga memutuskan untuk tetap bersemangat. 

Beberapa saat kemudian, Xiao Nai melirik keluar dan melihat Wei Wei ketiduran di mejanya. Dia langsung keluar untuk menyelimuti Wei Wei.

Tepat saat itu juga, hapenya Wei Wei berbunyi dari Er Xi. Xiao Nai mengangkatnya dan memberitahu Er Xi bahwa Wei Wei sedang tidur. 

Er Xi kaget "Hah? Tidur? Denganmu?... Ah, tidak, tidak... maksudku..."

"Dia di kantor, dia ketiduran karena lelah setelah kerja lembur. Aku akan bilang padanya untuk menghubungimu jika dia bangun nanti"

"Tidak usah bangunkan dia"

"Kau menelepon, dia pasti akan sangat senang"


Xiao Nai lalu menulis tentang Er Xi yang menelepon barusan di post-it dan menempelkannya ke pipi Wei Wei. 

Wei Wei terbangun gara-gara itu dan sontak bangkit begitu membaca pesan itu dan bertanya Er Xi kedengaran bagaimana saat menelepon tadi.

"Terdengar seperti pacarku akan segera pindah dari apartemen"

Wei Wei langsung bersorak kegirangan dan minta pinjam sepeda untuk menemui Er Xi sekarang juga dan Xiao Nai mendukungnya dengan memberikan cuti setengah hari untuk Wei Wei hari ini.


Wei Wei menemui Er Xi di taman dengan membawa kue dan mereka langsung bercanda tawa begitu bertemu seolah tidak pernah ada masalah apapun diantara mereka. 

Sambil piknik dan makan kue, Er Xi mengakui kebodohannya selama beberapa hari ini dan dia sungguh-sungguh menyesalinya sekarang.


Wei Wei sama sekali tidak mempermasalahkannya malah bercanda dengan menuduh Er Xi bersedih karena menyesali kue yang dibuangnya waktu itu. 

Er Xi akhirnya bisa tertawa mendengar candaan Wei Wei, tapi dia malu jadi dia meminta Wei Wei untuk tidak menceritakan masalah ini pada Xiao Ling dan Si Si. 

Wei Wei meyakinkannya kalau dia sendiri tidak ada niat menceritakan masalah ini pada kedua teman mereka karena dia sendiri juga malu.

Er Xi mengaku bahwa dia sadar sebenarnya berkat anteknya Yi Ran "Kau harus memaafkanku. Wanita muda sepertiku yang tak pernah jatuh cinta, bisa disesatkan dengan mudah"

"Semua ini salahku"

Er Xi menyangkalnya, semua ini bukan salahnya Wei Wei. Sudah jelas ini semua ini salahnya si bego Cao Guang itu. Er Xi mengaku bahwa sebelum datang kemari, dia memikirkan masalah ini cukup lama dan akhirnya emnyadari bahwa sebenarnya dia cemburu pada Wei Wei. 

Dia akhirnya menemukan pria yang disukainya tapi pria itu malah jatuh cinta pada Wei Wei.

Tapi sekarang dia memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya lagi dan akan menganggapnya sebagai masa lalu saja. Kenapa juga dia harus peduli dengan orang yang bahkan tidak menyukainya. Lebih baik sekarang dia mencari cowok ganteng yang tidak mempermasalahkan masalah penampilan.


Ah, Er Xi baru ingat "Kau benar-benar pindah ke apartemennya Da Shen? Apakah sesuatu yang seharusnya terjadi, sudah terjadi"

Wei Wei langsung menendang Er Xi dengan kesal, Da Shen itu gentleman, tahu?! 

Er Xi tak percaya, pria yang bisa menaklukkan hati Wei Wei hanya dalam waktu 3 menit, tidak mungkin seorang gentleman. Jadi sebaiknya Wei Wei mengaku saja deh. Apa mereka sudah berc**man?

Awalnya Wei Wei masih bersikeras menolak mengatakan apapun, tapi setelah Er Xi terus mendesaknya, akhirnya dia menyerah dan mengaku bahwa mereka belum pernah berc**man lagi sejak mereka tinggal bersama. 

Er Xi jadi semakin kagum pada Xiao Nai, mereka tidak berc**man pasti karena Xiao Nai takut kelewat batas. Er Xi membujuk Wei Wei untuk pindah kembali ke rumahnya Xiao Ling dan Wei Wei langsung menyetujuinya.


Xiao Nai sedang sibuk berdiskusi dengan KO saat Wei Wei mengirim pesan dan memberitahu bahwa dia mau pindah kembali ke apartemennya Xiao Ling. Xiao Nai langsung menunda diskusi dan keluar untuk menelepon Wei Wei.

"Kau mau pindah?"

"Iya, aku tidak boleh terus tinggal di rumahmu"

Xiao Nai pura-pura protes tak terima "Kau anggap rumahku apa? Tempat dimana kau bisa datang dan pergi sesuka hatimu? Pindah saja saat sekolah dimulai" (Aigoo! Dasar Xiao Nai licik XD)


Karena tak mungkin beralasan kalau Xiao Nai tak mengizinkannya pindah, Wei Wei akhirnya beralasan kalau dia tidak bisa pindah sekarang karena harus menjaga lukisan-lukisan berharga milik Ayahnya Xiao Nai. 

Er Xi kecewa, tapi dia tetap bersikeras bahkan sampai mencoba memaksa Wei Wei untuk memindahkan lukisan-luksian itu ke rumahnya Xiao Ling saja.


Saat mereka berjalan pulang, Er Xi menceritakan tentang apa yang Nana katakan padanya tentang Wei Wei. 

Nana juga bilang kalau dia mau mentraktirnya makan malam. Er Xi berniat menerima ajakan Nana itu karena dia mau tahu apa yang sebenarnya mereka rencanakan.


Pada waktu yang sudah ditentukan, Yi Ran dan Nana sudah menunggu kedatangan Er Xi di cafe. Nana meyakinkan Yi Ran bahwa dia sudah berhasil memprovokasi Er Xi, jadi yang perlu mereka lakukan saat Er Xi datang nanti adalah menghiburnya dan Er Xi pasti akan langsung membocorkan segalanya. Nana bahkan berniat merekam semua pernyataan Er Xi.


Er Xi akhirnya datang tak lama kemudian dan mereka berbaik hati membiarkan Er Xi memesan sendiri. 

Tapi yang tidak mereka sangka, Er Xi memesan banyak sekali makanan. Mereka semakin tercengang saat melihat Er Xi makan dengan rakusnya.

Er Xi beralasan kalau dia makan banyak karena dia sedang patah hati. Yi Ran dan Nana langsung bersemangat, Nana diam-diam mendekatkan hapenya untuk merekam pengakuan Er Xi.

Yi Ran mencoba membuat Er Xi mengaku "Apa kau sakit hati karena..."

"Ini semua karena Wei... tapi aku bukan tandingannya. Jadi apa yang bisa kulakukan?"


Nana sekali lagi berusaha memprovokasi Er Xi untuk mengekspos aslinya Wei Wei. 

Apa mereka menyuruhnya untuk menggosipkan Wei Wei di belakangnya? tanya Er Xi sambil terus sibuk mengunyah makanannya.

Nana menyangkal dan beralasan kalau dia menyarankan ini untuk menghentikan si orang jahatnya saja. Er Xi memikirkannya dan mengklaim bahwa dia butuh rencana "Biarkan aku berpikir sambil makan dulu"


Tak lama kemudian, Wei Wei tiba-tiba muncul di sana dan melihat Er Xi... "Er Xi" sapanya. Er Xi dan kedua wanita itu kaget.

Bersambung ke episode 27

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam