Sinopsis Love O2O Episode 20

Sinopsis Love O2O Episode 20

 

Setelah log off, Wei Wei menelepon Er Xi yang saat itu sedang sibuk merawat Coffee untuk melapor kalau sekarang dia sudah membuat kemampuan menempa karakter Er Xi meningkat tajam. Dia juga memberitahu Er Xi kalau barusan dia bertemu Wei Guang di game.

Er Xi langsung cemas, Wei Wei tidak memberitahu Wei Guang kalau dia bukan Joyful Xi kan?

Dia tidak mau Wei Guang tahu kalau dia meminta bantuan orang lain untuk membuatkan hadiah yang mau dia berikan pada Wei Guang.

"Aku sudah menduga hadiah itu untuknya. Jangan khawatir, aku ini pintar. Aku langsung log off"

Senang, Er Xi pun berjanji akan membelikan makan malam untuk Wei Wei nanti. Tapi Wei Wei memberitahunya bahwa nanti malam akan ada orang lain yang akan membelikannya makan malam.

"Oh, aku tahu. Kau akan makan malam dengan Da Shen Xiao Nai malam ini"


Er Xi mengucapkan itu dengan cukup lantang hingga Cao Guang bisa mendengarnya dari dalam kamarnya.

Cao Guang jadi kesal hingga dia langsung membanting mouse-nya dan benar-benar mengira kalau Wei Wei mendua.

 

Saking kesalnya, dia langsung melampiaskan amarahnya pada Er Xi dengan membentak Er Xi untuk menurunkan nada suaranya.

Er Xi menurutinya lalu pamit pergi karena dia sudah menyelesaikan tugasnya memandikan Coffee. Tapi Cao Guang melarangnya pergi dan memberikan lebih banyak pekerjaan pada Er Xi.


Terpaksalah Er Xi akhirnya harus bekerja lagi. Tapi saat dia sedang membersihkan kotoran Coffee di kandangnya, Coffee malah masuk untuk p**p lagi.

"Kau itu mirip sekali dengan tuanmu" gerutunya sebal

Dia berusaha menyodok-nyodok Coffee dengan jarinya untuk membuat Coffee keluar dari kandang.

Tapi Coffee malah jadi agresif dan menggigit jarinya Er Xi sampai berdarah. Cao Guang mendengar teriakannya dan keluar dengan kesal.

 

Tapi saat dia melihat luka di jari Er Xi, Cao Guang seketika melunak lalu membantu Er Xi mengobati lukanya dengan lembut.

Er Xi takut kena rabies dan mati muda. Cao Guang pun langsung menyatakan mau mengantarkan Er Xi ke rumah sakit untuk mendapatkan vaksin rabies.

Tapi Er Xi malah ribut memikirkan masalah biaya yang harus dikeluarkannya untuk suntik vaksin dan berusaha membujuk Cao Guang menambahkan biaya vaksin ini kedalam hutangnya saja.

Dia terus saja meributkan masalah uang tapi Cao Guang langsung mendorongnya keluar.


Setibanya di rumah sakit, Er Xi mendengar tangisan dari dalam ruang dokter dan jadi ketakutan karenanya. Dia bahkan langsung memutuskan tidak mau divaksin. Tapi Cao Guang sudah membayar lunas, jadi Er Xi tidak bisa melarikan diri sekarang.

Er Xi benar-benar ketakutan dan berusaha kabur, tapi Cao Guang mencegahnya dan mendorongnya duduk kembali.

Tiba-tiba ada pasien anak yang keluar sambil menangis. Er Xi jadi semakin ketakutan dan merengek-rengek tidak mau disuntik.

Cao Guang mengancam akan memanggil walinya Er Xi kalau Er Xi tidak mau disuntik. Er Xi memberitahunya bahwa dia tidak punya saudara di Beijing.

Tapi Cao Guang langsung merampas hapenya untuk memeriksa daftar panggilan teleponnya.


Dia melihat nomornya Wei Wei dan memutuskan untuk menghubungi Wei Wei.

Dia memberitahu Wei Wei kalau Er Xi sekarang sedang di rumah sakit karena tadi digigit kucing tapi masalahnya Er Xi tidak mau disuntik vaksin, jadi dia meminta Wei Wei datang kemari untuk membujuk Er Xi.


Wei Wei cemas dan langsung bergegas ganti baju. Tapi tiba-tiba dia sendiri merasa pusing. Wei Wei mengecek suhu tubuhnya, sepertinya tidak terlalu panas tapi tetap saja dia merasa pening.

Saat hendak pergi, tiba-tiba dia malah merasa kedinginan dan langsung mengambil jaket.


Dalam perjalanan, Xiao Nai meneleponnya untuk menanyakan makan malam. Tapi Wei Wei memberitahunya kalau dia tidak bisa makan malam dengan Xiao Nai karena dia harus ke rumah sakit menemui Er Xi yang digigit kucing. Xiao Nai juga jadi cemas dan langsung menyusul ke rumah sakit.


Cao Guang langsung senang saat melihat kedatangan Wei Wei tapi dia cepat-cepat mengubah ekspresinya saat membawa Wei Wei kedalam.

Wei Wei berusaha membujuk Er Xi untuk mau disuntik, tapi Er Xi bersikeras menolak karena biayanya yang mahal. Kesal pada Cao Guang, Er Xi langsung mengomelinya karena membuat Wei Wei datang kemari padahal dia cuma perlu menambahkannya kedalam hutangnya saja.


"Hutang apa?" tanya Wei Wei

Menyadari dirinya tak sengaja keceplosan, Er Xi akhirnya mengaku kalau dia punya hutang 3,000 yuan pada Cao Guang karena dia merusak kamera yang mereka gunakan untuk merekam video kelulusan.

Mereka berbagi tanggung jawab untuk itu, tapi Cao Guang membayarkan bagiannya makanya sekarang dia punya hutang pada Cao Guang dan berusaha membayarnya kembali dengan cara mengurus kucingnya Cao Guang.

"Berapa hutangmu?"

"Aku sudah membayar 2,000 yuan dan masih kurang 3,000 yuan"

Mendengar itu, Wei Wei langsung menawarkan bantuannya untuk membayari hutangnya Er Xi, tapi Er Xi menolaknya.

Cao Guang juga tak suka mendengar itu, menyatakan tidak mau uangnya Wei Wei lalu pergi.


Dia keluar tepat saat Xiao Nai baru tiba. Kedua pria itu saling menatap sebelum melanjutkan ke arah masing-masing.

Wei Wei terus berusaha membujuk Er Xi untuk divaksin tapi Er Xi bersikeras tidak mau.

Tepat saat dia berusaha memberontak dari Wei Wei, dia melihat Xiao Nai datang. Er Xi langsung nyerocos, ngapain coba Wei Wei membawa Xiao Nai kemari padahal dia cuma suntik vaksin.

Jangan-jangan tadi Xiao Nai berpapasan dengan rival cintanya, Cao Guang. Sesaat kemudian baru dia sadar kalau dia sudah nyerocos nggak karuan dan langsung menghindar dengan alasan mau suntik vaksin.


Wei Wei hendak bercerita tentang Er Xi tapi Xiao Nai langsung menempelkan tangannya ke dahi Wei Wei dengan cemas.

"Kau demam. Suaramu di telepon tadi terdengar aneh. Apa kau tidak merasa kepanasan memakai semua baju itu? Apa kau tidak sadar kalau kau demam?"


Wei Wei mencoba mengecek suhu tubhnya sendiri... dan beberapa saat kemudian, dia malah terbangun di ranjang rumah sakit.

Er Xi ada di sampingnya dan memberitahunya kalau tadi Wei Wei tiba-tiba pingsan sampai membuatnya dan Xiao Nai ketakutan.

Xiao Nai kembali tak lama kemudian dan langsung mengecek demamnya, Wei Wei masih demam jadi sebaiknya dia istirahat saja.

Wei Wei langsung menurut dan memejamkan matanya lagi. Er Xi tersenyum melihat betapa manisnya pasangan itu.


Mereka pulang malam harinya dan Er Xi langsung membuat-buat alasan mau tidur untuk meninggalkan mereka berduaan.

Xiao Nai benar-benar mengurus Wei Wei dengan baik. Tapi Wei Wei tidak mau merepotkannya dan berusaha meyakinkan Xiao Nai kalau dia pasti akan baik-baik saja dan menyuruh Xiao Nai untuk pulang saja.


Wei Wei tidur setelah Xiao Nai beranjak pergi. Tapi tiba-tiba dia terbangun dan mendengar suara-suara dari luar.

Dia langsung keluar dan mendapati Xiao Nai ternyata masih di ruang tamu. Dia tidak mau meninggalkan Wei Wei karena takut demam Wei Wei meninggi lagi, apalagi Wei Wei tidak mau minum obat.

Dia lalu menuntun Wei Wei untuk duduk di sampingnya dan mengecek demamnya.

"Aku sudah memutuskan. Aku akan menjagamu di sisiku mulai sekarang"

"Tapi aku belum menyelesaikan tugas yang diberikan Senior A Shuang padaku"

"Lupakan saja dia. Aku tidak mau kau terlalu stres" ujar Xiao Nai sampai mengecp lembut kening Wei Wei


Keesokan harinya di kantor, Xiao Nai rapat bersama tim progamming. Dia memberitahu mereka bahwa mereka akan meluncurkan produk game mereka ini pada akhir September jadi dia berharap mereka bisa menyelesaikan semua masalah game mereka sebelum batas waktu itu.

Untuk masalah demo, Xiao Nai memberitahu mereka masih ada beberapa yang harus diperbaiki. Hao Mei merasa itu tidak terlalu penting karena dia yakin tidak semua orang tidak akan memperhatikan sampai sedetil itu. Tapi KO langsung menyatakan diri untuk melakukannya.

Hao Mei jadi merasa tak enak dan akhirnya menyatakan diri untuk ikut melakukan perbaikan juga.

Tapi apa Xiao Nai yakin game mereka akan cocok untuk display card berkualitas rendah.

Karena itulah Xiao Nai berencana meningkatkan resolusinya dengan meng-compress model dan resolusi dinamisnya.

KO berkomentar bahwa walaupun secara teori mudah, tapi mengeksekusinya yang sulit. Dan karena mereka tak punya banyak waktu, KO menyatakan akan mengerjakannya di rumah. Xiao Nai meyakinkannya kalau sebulan itu cukup.

 

Sejak menerima seamplop uang suap itu, A Shuang sekarang jadi mudah gugup.

Bahkan saat Xiao Nai cuma memanggilnya pun, dia langsung berjengit takut. Tapi Xiao Nai tidak mencurigainya.

 

Saat Er Xi keluar kamar, dia melihat Wei Wei sedang menyiapkan sarapan dan tampaknya sudah baik-baik saja, bahkan sudah bersiap mau berangkat kerja. Wei Wei mengkonfirmasi kalau dia sudah sehat, cepat banget kan?

"Itu pasti karena Da Shen memberimu mantra ampuh"

"Salah, yang benar adalah terapi spiritual. Hari ini akhirnya aku bisa melihat demonya"

Wei Wei lalu memberi kejutan pada Er Xi dengan memberitahu Er Xi bahwa dia sudah mentransfer uang ke rekening Er Xi pagi ini dan menyuruh Er Xi untuk menggunakan uang itu untuk membayar hutangnya pada Cao Guang.

Dengan begitu dia yang akan menjadi kreditornya Er Xi. Saking senangnya, Er Xi langsung memeuk Wei Wei erat-erat sambil menyatakan cinta.


Setibanya di kantor, Tiga sahabat Xiao Nai langsung bergerombol menyambutnya sambil menggodanya.

Ban Shan memberinya sebotol jus jeruk sampai lebai mengklaim bahwa minum jus jeruk setiap hari bisa membuat Wei Wei semakin cantik dan Xiao Nai akan mencintainya sampai mati lalu mereka akan menua bersama dan hidup bahagia selama-lamanya.

"Ngomong-ngomong tentang Kakak Ketiga, dia sebenarnya orang yang sangat jahat. Aku sudah bisa membayangkan siksaan apa yang akan diderita Kakak Ipar Ketiga"

"Omong kosong. Kakak Ketiga tidak akan tahan melihatnya bekerja keras lagi"


Saat Wei Wei berbalik, dia melihat A Shuang memperhatikannya dari belakang. Wei Wei langsung menyapanya ramah dan menyatakan mau menyelesaikan tugas yang A Shuang berikan padanya.

A Shuang dengan tak enak hati menolak tapi Wei Wei bersikeras. A Shuang dengan tergagap mengakui kesalahannya yang sengaja menyusahkan Wei Wei, jadi kenapa Wei Wei masih mau membelikannya obat.

"Itu cuma permintaan kecil" jawab Wei Wei blak-blakan. A Shuang kecewa dan langsung kembali ke meja kerjanya.

"Kakak Ipar, kau terlalu terus terang. Kalau saja kau menggunakan kata-kata yang sedikit lebih manis, kau pasti akan menang"


Xiao Nai datang tak lama kemudian untuk menyuruh Wei Wei ke ruangannya karena dia mau menunjukkan demonya.

Mereka mencoba memainkannya dan Wei Wei langsung memuji gerakan actionnya yang halus, tapi Xiao Nai mengaku masih ada sedikit lag dalam beberapa gerakan action-nya.


Xiao Nai lalu mengajak Wei Wei makan siang dulu, tapi Wei Wei keasyikan dan masih ingin terus main.

Tapi Xiao Nai langsung menutup laptopnya dan memaksa Wei Wei makan dulu. Wei Wei masih terus saja bicara memuji-muji berbagai kelebihan game ini, terutama NPC-nya yang sangat pintar seperti manusia nyata, adegan pertarungannya juga menyenangkan.

Mereka terus membicarakan masalah game bahkan saat mereka keluar.


Wei Wei bercerita bagaimana dulu dia pernah memainkan sebuah game tapi dia cepat bosan karena tidak ada keseimbangan antara mode battle dengan mode santai.

Xiao Nai mengaku karena itulah dia ingin memulai bisnisnya sendiri agar dia bisa menciptakan design gamenya sendiri dan menciptakan dunia game yang ideal.

Wei Wei langsung kagum mendengarnya. Saking kagumnya dia sampai tak bisa mengalihkan pandangannya dari Xiao Nai dan baru sadar setelah Xiao Nai menegurnya.

Xiao Nai memberitahu bahwa sebelum meluncurkan beta-nya, mereka akan meluncurkan mode santai versi ponsel terlebih dulu.

Lalu setelah game mereka melewati masa percobaan, mereka akan mengeluarkan game online 3D versi ponsel. Dan setelah beberapa waktu, mereka akan mengumumkan pada para pemain bahwa poin game ponsel mereka dan game online mereka akan terhubung.

"Oh, aku mengerti. Jika aku pemain game ponsel maka aku harus mengecek game online-nya juga. Kau sangat licik, dengan begitu kau akan bisa menarik semua jenis pemain"


Di Zhen Yi, para pegawai yang yakin akan hubungan spesial antara Er Xi dan Shao Xiang, langsung heboh mengkhawatirkan Er Xi saat mereka melihat tangan Er Xi terluka sampai-sampai membuat Er Xi keheranan dan tidak nyaman dengan kekhawatiran mereka yang terlalu berlebihan.


Er Xi buru-buru pergi menghindari para rekan kerja yang lebai itu. Tepat saat dia keluar, Nana dan Yi Ran turun.

Nana langsung mengadu ke Yi Ran tentang Er Xi dan menuduh Er Xi bilang ke semua orang kalau dia adalah pacarnya Shao Xiang.

Nana yakin kalau Shao Xiang tidak akan mungkin menyukai cewek semacam Er Xi. Tapi Yi Ran malah mengklaim mungkin saja, soalnya sepupunya itu kan playboy. Nana tidak peduli, pokoknya dia mau memberi Er Xi pelajaran.

"Hentikan, Nana. Kau di sini untuk magang, bukan untuk bikin onar" bentak Yi Ran

Nana bertanya-tanya, apakah Yi Ran cemas kalau-kalau Er Xi mengadu ke Wei Wei lalu Wei Wei mengadu ke Xiao Nai?

Tapi Yi Ran menyatakan kalau dia sudah menyerah akan Xiao Nai dan meminta Nana untuk tidak lagi mengungkit-ungkit nama Xiao Nai.


Yi Ran lalu pergi ke restoran untuk makan malam bersama Shao Xiang. Tapi Shao Xiang memperhatikan mood Yi Ran tampak buruk, ada apa dengannya?

Apa yang membuat Yi Ran sedih seperti ini? Yi Ran mengaku bahwa dia hanya baru sadar betapa bodoh dirinya karena mengira seseorang tertarik padanya padahal sebenarnya orang itu hanya berniat membantunya.

Shao Xiang yakin pasti Xiao Nai lah penyebabnya. Memikirkan Xiao Nai saja, Shao Xiang langsung sebal karena dia merasa Xiao Nai sudah mengkhianati mereka dengan cara mau merebut hak pengembangan New Chinese Ghost Story.

Tapi Yi Ran langsung membelanya dan mengklaim kalau Xiao Nai itu sebenarnya orang yang baik. Dulu dia memang menyukai wajah tampannya, tapi sekarang kepribadian Xiao Nai lah yang paling dia sukai.

"Kalau begitu perjuangkanlah, gadis bodoh"

"Aku tidak bisa, dia sangat mencintai pacarnya. Kurasa tidak seharusnya aku mengganggu"

Shao Xiang tidak setuju dengan Yi Ran. Jika dia menyukai seseorang maka dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan orang itu.

Yi Ran langsung mengomelinya, heran dia, bagaimana bisa Shao Xiang bicara seperti itu padahal dia sudah punya pacar.


Er Xi datang untuk memberikan sisa hutangnya pada Cao Guang dan menyatakan bahwa mulai sekarang dia bebas hutang.

Cao Guang tak senang karena dia yakin itu uangnya Wei Wei. Tapi saat memikirkan hutangnya Er Xi lunas, dia malah tampak sedih, apa ini artinya Er Xi tidak akan kembali kemari.

Er Xi menyangkal. Kedatangannya kali ini memang yang terakhir kalinya baginya sebagai orang yang punya hutang pada Cao Guang Tapi dia berjanji akan datang lagi untuk merawat Coffee selama Cao Guang pergi, gratis. Cao Guang langsung tersenyum senang dan kagum mendengarnya.


Wei Wei berusaha memberikan beberapa ide untuk game mereka, tapi Xiao Nai malah asyik main kecapi.

Kesal, Wei Wei langsung menggigit tangan Xiao Nai keras-keras. Xiao Nai langsung marah dan mendorong Wei Wei ke lantai dan menndihnya.


Xiao Nai langsung balas dendam dengan menc**m Wei Wei mesra. Wei Wei sampai heran, apa Xiao Nai benar-benar baru pertama kali ini menjalin hubungan cinta? Tapi kenapa sepertinya dia sangat berpengalaman?

"Itu karena kau terlalu memesona"


Beberapa saat kemudian, Xiao Nai bersiap kembali ke kantor. Wei Wei tidak mau ikut, sekarang kan weekend.

Xiao Nai menyuruhnya mendekat lalu mengecp lembut kening Wei Wei dan berpesan pada Wei Wei untuk jaga rumah saja dan jangan kembali ke rumah Xiao Ling.

Bersambung ke episode 21

Post a Comment

0 Comments