Sinopsis Love 020 Episode 29

Sinopsis Love 020 Episode 29



KO tiba-tiba mendatangi Hao Mei di rumahnya dengan membawa 2 kantong belanjaan dan berkata kalau semua itu untuk menyogok Hao Mei. 

Begitu masuk, dia melihat rumah Hao Mei sangat amat berantakan khas rumah orang jomblo. Parahnya lagi, tak ada apapun di sana.


Dia tidak menjelaskan dari mana dia tahu rumah Hao Mei dan langsung menulis berbagai daftar barang-barang kebutuhan dan peralatan dapur dan menyuruh Hao Mei pergi untuk membeli semua yang ada dalam daftar itu. 

Hao Mei sampai heran, apa KO mau masak di sini? KO membenarkannya. Tapi karena Hao Mei kebingungan dengan daftar itu, mereka akhirnya memutuskan untuk belanja bareng.


Mereka kembali tak berapa lama kemudian dengan membawa berbagai barang. KO menyuruh Hao Mei untuk melakukan hal lain saja selama 2 jam sementara dia yang akan mengerjakan semuanya sendiri.

Saat Hao Mei bangun tidur, dia melihat banyak makanan sudah siap terhidang di meja.

Hao Mei langsung melahap semuanya dengan rakus dan KO errr... menatapnya dengan penuh cinta. (Astaga!)

Sambil makan, Hao Mei penasaran KO lulusan universitas mana. Tapi yang tak dia sangka, KO malah menjawab bahwa dia hanya lulusan SMP. 

Dia kehilangan keluarganya saat dia berumur 14 tahun dan tidka punya uang untuk melanjutkan sekolahnya. Wow, KO keren, pantesan dia bisa apa aja. Tapi... kok dia jeruk makan jeruk yah? >.<


Setelah mereka selesai makan, KO tiba-tiba menyatakan "Aku mau tinggal di sini"

Bahkan dengan penuh tekad dan ekspresi serius dia menyatakan bahwa dia yang akan memasak, mencuci piring, ngpel lantai, cuci baju, pokoknya segala macam pekerjaan rumah tangga. Jadi apakah Hao Mei mau dia tinggal di sini? Hao Mei langsung menerimanya dengan senang hati.


Hari ini Xiao Nai mengajak semua pegawainya liburan ke villa. Xiao Nai menyuruh mereka duluan saja karena dia akan menjemput Wei Wei di kampus dulu. Tapi mereka semua menyatakan mau ikut. 


Jadilah Wei Wei dijemput rombongan 4 mobil kayak arak-arakan. Wei Wei sampai heran sendiri melihatnya. Kalau tahu begini, lebih baik tadi dia langsung berangkat dari kantor Zhi Yi saja daripada jadi tontonan.

"Jangan khawatir, ini tidak begitu menyolok dibandingkan diantarkan mertua ke kampus"

"Kau benar. Tapi siapa yang membuat itu terjadi?"

Xiao Nai langsung tersenyum lebar mendengarnya "Pakai sabuk pengamanmu"


Dalam perjalanan, keempat mobil itu saling balapan. Xiao Nai berniat ngebut juga. Tapi saat Wei Wei memperhatikan kecepatan mobil sudah mencapai batas limit, dia langsung menyuruh Xiao Nai memperlambatnya dan Xiao Nai langsung menurutinya dan membiarkan anak-anak buahnya duluan.

Tapi di tengah jalan, Xiao Nai tiba-tiba sengaja menghentikan mobilnya. Dia memutuskan untuk membiarkan anak-anak buahnya menunggu agar dia punya waktu berduaan sebentar dengan Wei Wei dan langsung menc**mnya.


Anak-anak buahnya Xiao Nai berhenti karena tak tahu tempat tujuan mereka dan bos mereka malah ketinggalan dan tak bisa dihubungi.

Untunglah Xiao Nai dan Wei Wei datang tak lama kemudian. Ban Shan heran memperhatikan wajah Wei Wei memerah, Wei Wei langsung panik dan malu, Xiao Nai malah dengan santainya mengalihkan perhatian semua orang.


Xiao Nai membawa mereka ke sebuah villa mewah. Setelah selesai menyiapkan peralatan barbecue, Hao Mei dan Wei Wei memutuskan untuk menyusul semua orang ke kolam renang.

Ban Shan bosan melihat Xiao Nai dan KO renang mondar-mandir terus dan mengusulkan agar mereka lomba renang saja. Semua orang langsung setuju.

Wei Wei jelas bertaruh untuk Xiao Nai dan Hao Mei bertaruh untuk KO. Xiao Nai membuktikan kemampuan renangnya dengan menjadi pemenang.

Hao Mei tak terima kalah dan bersikeras untuk ronde kedua. KO juga ngotot mau ronde kedua, dia tidak akan mood untuk barbecue jika dia tidak menang.


Ronde kedua pun dimulai, tapi kali ini Hao Mei malah memaksa bertaruh untuk Xiao Nai, terpaksalah Wei Wei harus bertaruh untuk KO.

Tapi sialnya Hao Mei, kali ini malah KO yang menang. hahaha! Xiao Nai memang sengaja mengalah gara-gara ancaman KO yang tidak mau memasak barbecue untuk mereka jika dia kalah.

KO langsung ngambek dan berenang menjauhi mereka. Wei Wei mengklaim kalau KO ngambek karena Hao Mei tidak bertaruh untuknya dan tidak mempercayainya lalu menyuruh Hao Mei untuk cepat-cepat membujuk KO, takutnya nanti KO tidak mau memasak barbecue untuk mereka. Hao Mei jadi cemas dan cepat-cepat menyusul KO untuk membujuknya.


Beberapa saat kemudian, Hao Mei membantu KO memanggang berbagai macam daging.

Hao Mei dan Wei Wei sepakat kalau KO lebih cocok jadi koki daripada jadi programmer, tapi Xiao Nai tidak mau melepaskan salah satu programmer terbaiknya itu dan memutuskan untuk membuka dapur saja di kantor biar KO bisa tetap bekerja jadi programmer sekaligus koki untuk mereka.


Tak lama kemudian, pha ayam panggangnya matang, Wei Wei dan yang lain langsung rebutan.

Tapi karena Ban Shan protes gara-gara tidak dapat pha ayam, yang lain langsung mengusulkan tanding di game.

Siapa yang menang, boleh makan duluan. Tapi Xiao Nai dilarang ikut, takutnya dia nanti akan merampas semua jatah makan mereka.

"Lau aku harus makan apa?" protes Xiao Nai

"Kau bisa membiarkan Kakak Ipar Ketiga memenangkannya untukmu"

Aduh! Aduh! Tatapannya Xiao Nai pada Wei Wei, bikin melting deh :D

 

Wei Wei bersikeras memakai akunnya Xiao Nai. Tapi mungkin itu bukan karakternya sendiri, dia jadi kalah dengan cepat.

Ban Shan sudah senang, tapi Xiao Nai tidak terima kalah dan ngotot ronde kedua, kali ini dia akan jadi pembimbing stateginya Wei Wei.

"Kau akan jadi pembimbing strateginya? Kalau begitu aku tidak mau main" Ban Shan ngambek.

"Hanya satu kata dari Da Shen dan kau takut main?" olok Wei Wei

Terprovokasi, Ban Shan akhirnya memutuskan tetap main. Xiao Nai memberikan berbagai perintah dengan sangat cepat dan hebatnya Wei Wei mampu mengikutinya kecepatan Xiao Nai dan membuat semua orang terkagum-kagum padanya. Bisa ditebak, Ban Shan kalah.


Karena Hao Mei ingin meminjam karakternya Wei Wei, Wei Wei pun login ke akunnya. Tapi begitu membukanya, dia mendapati ada sebuah pesan dari Shao Xiang untuknya.

Itu adalah pesan ucapan selamat tinggal, Shao Xiang mengaku akan berhenti memainkan game ini. Dia meyakinkan Wei Wei bahwa dia hanya ingin mengucap selamat tinggal tanpa ada maksud lain.

Dalam pesannya, Shao Xiang mengakui bahwa selama ini dia tidak pernah melakukan apapun dan tidak pernah mencapai apapun.

Tapi kali ini, karena suatu dorongan, dia mulai bekerja dalam pengembangan game. Yang tidak dia sangka, dalam prosesnya, dia mendapati pekerjaan ini sangat menarik.

Dia menyadari kualifikasinya dan pengalamannya masih sangat sedikit, tapi dia berusaha melakukan yang terbaik.

Sebenarnya dia sudah mempersiapkan dirinya untuk kalah. Tapi dia tidak menyangka kalau dia akan kalah dengan cara yang sangat tidak terhormat (karena ulah licik ayahnya dan Manager Zhen Yi).

Dia benar-benar sangat malu akan hal itu, dan menduga kalau Xiao Nai pasti memandangnya dengan sangat rendah.


"Jika aku punya kemampuan, ayahku pasti tidak akan melakukan perbuatan licik itu. Aku memainkan game ini selama beberapa tahun. Tapi sekarang, aku merasa tidak bisa tinggal lebih lama lagi. Setiap kali aku login dalam game, aku jadi teringat dengan pengalaman yang memalukan ini. Karena itulah, aku berencana untuk belajar dengan sungguh-sungguh. Kurasa aku harus berterima kasih padamu dan Xiao Nai untuk ini. Tolong katakan pada Xiao Nai, cepat atau lambat, aku pasti akan membuat game yang lebih baik daripada dia" itulah pesan Shao Xiang pada Wei Wei dan Xiao Nai, sementara kita melihatnya mengepak barang-barangnya dan mengundurkan diri dari perusahaan ayahnya.

Wei Wei dan Xiao Nai sama-sama menanggapinya dengan memberikan pesan penyemangat.


Xiao Nai dan Wei Wei memutuskan untuk pergi jalan-jalan berduaan dan memberikan jatah makan mereka pada semua orang.

Kasihan Ban Shan kalau mereka terus di sini, nanti dia kelaparan lagi nggak dapat jatah terus.


Xiao Nai membawa Wei Wei ke atas bukit yang pemandangannya sangat indah. Wah, mirip dengan pemandangan yang ada di dalam game.

Wei Wei penasaran, apakah jika nantinya New Chinese Ghost Story di-release, para pemain Chinese Ghost Story akan berpindah dan pada akhirnya gamenya harus ditutup?

Xiao Nai menyangkal, Chinese Ghost Story akan tetap jalan walaupun dengan adanya game baru nantinya.

"Sebearapa bagus pun sebuah game baru, tidak akan bisa menggantikan game lama sepenuhnya. Tidak semua orang akan pindah. Dan aku ingat Feng Teng pernah berjanji game itu akan tetap beroperasi"


Xiao Nai bertekad untuk menjaga kelangsungan game itu sampai setidaknya anak-anak mereka kelak bisa memainkannya. Pfft!

Wei Wei langsung canggung mendengarnya. Xiao Nai ingin membawa anak-anak mereka ke Jembatan Burung Vermilion, tempat mereka pertama kali bertemu di game dan memberitahu anak-anak mereka tentang kata-kata pertama yang mereka ucapkan pada satu sama lain.


Mereka berdiri saling berpelkan menatap pemandangan indah di depan mereka sembari mengingat kenangan mereka sejak pertama kali bertemu di game, hal-hal yang mereka lakukan bersama dalam game hingga akhirnya bertemu di kehidupan nyata.

"Tiba-tiba aku merasa, semua masalah yang berkecamuk dalam pikiranku sepanjang hari, jadi tidak penting lagi" aku Wei Wei "Bahkan sekalipun gamenya ditutup suatu hari nanti, pemandangan yang kita lihat, hal-hal yang kita lakukan. Kenangan itu tidak akan hilang hanya karena datanya terhapus. Aku akan selalu mengingatnya dalam hatiku. Bagaimana denganmu?"

"Ingatanku akan lebih baik darimu"

2 tahun kemudian...


Hari ini Wei Wei teman-temannya akan foto wisuda. Sebelum pergi, Wei Wei bersama Si Si dan Xiao Ling menonton acara wawancaranya Xiao Nai yang sekarang sudah semakin terkenal sebagai Kepala Produser game New Chinese Ghost Story, Xiao Nai bahkan berhasil meraih award untuk game-game ciptaannya.

Xiao Nai dengan rendah hati mengaku bahwa saat pertama kali menciptakan gamenya dulu, dia dan teman-temannya tidak ada yang menyangka bahwa game mereka ini akan menjadi sesukses sekarang. Saat ditanya rumor yang mengatakan Feng Teng berniat mengakusisi Zhi Yi, Xiao Nai menyangkalnya dan menegaskan bahwa Feng Teng dan Zhi Yi hanya bekerja sama dalam beberapa produk.


Si pewawancara kemudian bertanya kenapa game ciptaan perusahaan Xiao Nai begitu populer di kalangan wanita padahal para pegawai kantor mereka semuanya pria. Xiao Nai menyangkal "Tunanganku juga bagian dari tim kami" (WHAT?!!!)

Jelas saja kedua teman Wei Wei langsung shock. Tunangan? Sejak kapan Xiao Nai dan Wei Wei tunangan? Kenapa Wei Wei tidak bilang-bilang? Kapan Xiao Nai melamarnya?

Tapi Wei Wei malah lebih bingung dari mereka, dia yakin kalau Xiao Nai tidak pernah melamarnya. Tapi tunggu dulu... jangan-jangan... yang waktu itu...?

Flashback,

Suatu hari, Wei Wei bertanya-tanya apakah setelah lulus nanti, dia akan bekerja di perusahaannya Xiao Nai. Saat Xiao Nai membenarkannya, Wei Wei langsung protes. Karena dua tahun dia magang di perusahaannya Xiao Nai tapi tak pernah dapat gaji.

"Oh" jawab Xiao Nai cuek

"Oh itu maksudnya apa?"

"Maksudnya kalau kau mau uang, tidak ada. Tapi kalau kau mau orangnya, ada" kata Xiao Nai sambil mengangkat alisnya dengan penuh arti. wkwkwk!

Flashback end,


Kedua teman Wei Wei jelas heran, masa itu artinya lamaran? Mereka berdua ini sangat mengherankan, belum bertemu sudah jadi pacar, belum melamar sudah jadi tunangan.

Wei Wei cepat-cepat menghindar dengan menyuruh Er Xi yang sedari tadi mengurung diri di kamar mandi, untuk cepat-cepat keluar.

Saat dia akhirnya keluar, Xiao Ling malah dibuat mual olehnya gara-gara dandanannya yang norak abis.


Xiao Nai datang tepat saat para mahasiswa berkumpul di depan kamera. Kehadirannya sontak membuat para mahasiswi jadi heboh sampai-sampai sang kameramen menyuruh Xiao Nai untuk ngumpet di belakang pohon biar tidak menganggu acara.

Baru setelah Xiao Nai berpaling, acara foto wisuda itupun bisa berlangsung lancar.


Setelah foto wisuda resmi selesai, Er Xi langsung heboh meminta Wei Wei untuk memanggil Xiao Nai karena dia ingin foto bareng Xiao Nai. Wei Wei menurutinya dan bertanya apakah Xiao Nai bersedia foto-foto dengan mereka.

"Foto bersama? Aku harus bertanya pada pacarku dulu"

"Bukannya tunangan?"

"Maaf, aku salah. Maksudku harus bertanya apakah tunanganku mengizinkan?"


Wei Wei senang mendengarnya dan langsung mendorong Xiao Nai ke teman-temannya. Er Xi langsung heboh minta foto bareng duluan. Aww, masa-masa kuliah yang indah.


Setelah selesai foto-foto bareng, Er Xi nekat naik ke patung yang ada di taman kampus hanya untuk selfie. Dia berusaha meminta teman-temannya untuk memotretnya, tapi mereka malah meninggalkannya.

Kebetulan, pada saat yang bersamaan, Cao Guang yang sekarang bekerja di kementrian luar negeri, sedang mengantarkan beberapa orang bule berkeliling kampus.

Cao Guang melihatnya dan berniat menghindar sesuai perjanjian mereka untuk pura-pura jadi orang asing.

Tapi malah Er Xi duluan yang memanggilnya hanya untuk minta bantuannya memotret. Si orang bule mengira Er Xi itu pacarnya, tapi Cao Guang langsung mengoreksi kalau Er Xi itu temannya.


Mereka lalu menghampiri Er Xi dan Cao Guang langsung pura-pura memprotesnya dan menuduhnya merusak image kampus mereka saja.

Er Xi langsung balas menyindir dan menuduh Cao Guang sedang memandu turis. Cao Guang meralat, orang-orang bule ini adalah delegasi asing.

"Jadi kau bukan pemandu wisata dan cuma seorang pembantu" olok Er Xi

Dia lalu memperkenalkan dirinya pada para bule itu sebagai "Zhao Two Xi" (Er artinya dua)

Si bule membalas sapaannya dan memujinya cute. Er Xi jadi kegirangan karenanya dan memutuskan kalau dia tidak butuh bantuan Cao Guang untuk foto-foto.

"Zhao Two Zi, hati-hati" gda Cao Guang


Er Xi jadi emosi lagi karenanya hingga membuatnya kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh.

Untunglah Cao Guang sigap menangkapnya. Gara-gara itu mereka jadi sangaaaat dekat dan sepertinya benih-benih cinta mulai tumbuh. hihi. Para bule itu bahkan langsung memotreti momen romantis mereka itu.


Teman-teman Er Xi juga melihatnya dari kejauhan. Si Si dan Xiao Ling senang melihat mereka, sepertinya Cao Guang akan punya kesempatan.

Wei Wei malah cemas dan berniat mau menjauhkan Er Xi dari Cao Guang, tapi Xiao Ling meyakinkannya bahwa benih-benih cinta sedang tumbuh diantara Cao Guang dan Er Xi.

Bersambung ke episode 30

Post a Comment

0 Comments