Sinopsis The Eternal Love Episode 3 - 2

Sinopsis The Eternal Love Episode 3 - 2


Lian Cheng baru saja meminum tehnya saat dia menyadari kehadiran penyusup. Tunjukkan diri kalian!

Dua orang misterius itu pun langsung turun dari persembunyian mereka dan memuji kehebatan tenaga dalamnya Lian Cheng yang bisa menyadari kehadiran mereka padahal Yu Hao saja tidak.

Mereka datang untuk menawarkan kesepakatan bisnis untuknya. Lian Cheng hanya perlu membantu mereka sedikit dan mereka akan membantunya mendapatkan kerajaan ini.

"Kedengarannya bagus, tapi kalian salah orang. Aku hanyalah seorang pangeran yang suka malas-masalan, tidak mengerti bagaimana menjalankan bisnis. Bahkan sekalipun aku bisa, aku tidak akan bersekutu dengan penjahat."

"Jangan membuat kami berlaku kasar padamu!" Kesal si pria.


Si wanita lebih tenang menghadapinya. Wajar kalau Lian Cheng tak mempercayai mereka karena mereka datang dengan tidak sopan.

Sudikah Pangeran memberitahu mereka apa yang membuat Lian Cheng meragukan mereka.

"Aku yakin kalau kalian bahkan tidak akan mampu merebut cangkir ini dariku." Tantang Lian Cheng.

"Kudengar Pangeran sangat arogan, tak kusangka ternyata dia juga memandang rendah orang lain."

"Kelihatannya kalian berdua sangat percaya diri."


Kedua orang itu pun langsung menyerang Lian Cheng dan berusaha merebut cangkir tangannya.

Tapi Lian Cheng tak kalah gesit mempertahankan cangkir itu dan menyingkirkan mereka dengan ilmu bela dirinya.

"Apa yang kuinginkan, akan kudapatkan sendiri. Tidak perlu merepotkan kalian berdua." Kata Lian Cheng. Kedua orang itu akhirnya menyerah dan pergi. Tapi setelah mereka pergi, Lian Cheng langsung gemetar karena cangkir di tangannya itu sebenarnya patah jadi dua.


Tan Er akhirnya pulang ke orang tuanya tanpa Lian Cheng. Tuan Qu sontak marah dan menyuruh Tan Er untuk berlutut.

Tan Er berlutut dengan patuh, tapi dia mengklaim kalau dia tidak salah. Pangeran tidak mau ikut dengannya, jadi tak ada yang bisa dia lakukan.

Nyonya Qu jelas kesal mendengar Tan Er sudah berani membantah. Apa dia pikir hanya karena sekarang dia sudah menjadi istri pangeran, takkan ada yang berani menghukumnya?

Berani sekali dia membantah perintah ayahnya dan tidak mendekati Pangeran ke-8. Dia bikin malu ayahnya saja.


Nyonya Qu langsung mengambil jarum besar untuk menghukum Tan Er. Tuan Qu tampak tidak tega, tapi Nyonya Qu nyerocos panjang lebar kalau anak kurang ajar ini perlu dikasih pelajaran biar tidak sombong.

Tuan Qu terpengaruh dan akhirnya memberi izin untuk menghukum Tan Er. Nyonya Qu langsung saja menusuk-nusukkan jarum itu ke pnggung Tan Er sampai Tan Er harus memohon pengampunan.

Nyonya Qu terus saja mengomelinya dengan kesal. Apa Tan Er sengaja menjaga keprawnannya biar nantinya dia bisa bersama Pangeran Pertama?

Tan Er cuma diam yang jelas saja membuat Nyonya Qu tambah marah dan semakin kejam menusukkan jarum itu sampai Tan Er tak kuat lagi dan pingsan.


Mereka tak sadar kalau penyiksaan mereka pada Tan Er diam-diam disaksikan oleh Yu Hao. Dia langsung melaporkannya pada Lian Cheng. Dia tanya apakah Lian Cheng akan masuk sekarang.

Tapi Lian Cheng memutuskan menunggu sedikit lebih lama. Dia yakin penyiksaan itu cuma sandiwara, jadi biarkan mereka menyelesaikan pertunjukan itu dulu. Terus awasi mereka.


Nyonya Qu langsung menyiram seember air ke Tan Er untuk membangunkannya. Tapi tentu saja yang terbangun kali ini adalah Xiao Tan yang bingung kenapa seluruh tubuhnya kesakitan dan kenapa dia bisa ada di sini?

Tapi begitu melihat Tuan dan Nyonya Qu, dia langsung bisa menduga apa yang terjadi dan langsung melabrak mereka. Mereka berdua pasti menyiksanya selama dia tertidur. Apa mereka keluarga sadis?

Dia bahkan berusaha mendorong-dorong Nyonya Qu dan membuatnya semakin kesal. Kedua pelayan Nyonya Qu pun langsung mendorong Xiao Tan berlutut ke lantai. Tapi tepat saat itu juga, pengawal mengumumkan kedatangan Lian Cheng.


Nyonya Qu sontak panik dan buru-buru membangunkan Xiao Tan. Tapi Xiao Tan langsung menampik tangan-tangan mereka. Lian Cheng pun masuk dan pura-pura bingung kenapa istrinya basah kuyup dan berlutut di lantai.

"Saya tidak berani mengatakan apapun!" Sengit Xiao Tan sambil menatap tajam Tuan dan Nyonya Qu. Tuan dan Nyonya Qu cuma bisa senyum canggung tanpa bisa memberi penjelasan.


"Sepertinya istriku nkal lagi. Cukuplah bercanda denganku di rumah. Tapi aku bahkan harus menyerah pada Menteri Qu. Bagaimana bisa kau membuat masalah di sini? Istriku, bangunlah."

"Nyonya, apa aku boleh berdiri sekarang?!"

Nyonya Qu canggung dan buru-buru menyuruh pelayan membantu Xiao Tan berdiri. Lian Cheng dengan manisnya melingkarkan lengannya mendkap istrinya dan menyatakan penyesalannya karena tidak datang bersama Xiao Tan dan membuatnya jadi menderita.


Xiao Tan berbisik lirih, tak mengerti apa maksud Lian Cheng. Lian Cheng meminta Tuan Qu untuk memaafkan istrinya jika hari ini dia melakukan sesuatu yang bodoh. "Aku terlalu memanjakan istriku."

"Tan Er bisa mendapatkan kasihmu adalah suatu kehormatan bagi kami, Yang Mulia."

"Baiklah. Karena aku telah bertemu ayah mertua, maka aku akan membawa Tan Er kembali."


Saat Lian Cheng membawa Xiao Tan pergi tanpa berpikir dua kali, Xiao Tan jadi sangat bingung.

Dia dibawa naik kereta dengan kebingungan, apakah Lian Cheng adalah pangeran dalam cerita dongeng.


Sementara Xiao Tan meremas baju bashnya, Lian Cheng menyuruh Xiao Tan untuk jujur saja. Apa yang membuat Yi Huai membiarkan Xiao Tan menikah dengannya.

Xiao Tan sungguh tak tahu siapa itu Yi Huai. Tapi Lian Cheng lagi-lagi menuduhnya pura-pura bodoh.

"Siapa yang pura-pura bodoh?! Jelaskan!"

"Terserah kau saja. Bersandiwaralah semaumu. Tapi kau sekarang istri pangeran ke-8, ada beberapa persyaratan yang harus kau penuhi."


"Baik. Aku akan mengingatnya. Wanita yang sudah menikah kan harus taat pada suami. Jika suami mati..."

Lian Cheng sontak melempar tatapan tajam padanya. Xiao Tan pun diam. Apa permintaan Lian Cheng, katakan saja.

Lian Cheng menyuruhnya untuk mendengarnya baik-baik karena dia tidak akan mengulanginya lagi.

"Pertama, jangan melihat apa yang tidak seharusnya kau lihat dan jangan pergi ke tempat yang tidak seharusnya kau datangi. Kedua, bersikaplah seperti seharusnya seorang wanita. Jangan berhbungan dengan lelaki lain dan berslngkuh. Ketiga, lakukan apapun yang kuperintahkan."

"Bagaimana jika aku melawan aturan itu? Apa Yang Mulia akan memberiku surat cerai?"

"Tidak akan. Aku hanya akan membnuhmu."


Melihat Xiao Tan baah kuyup dan gemetaran, Lian Cheng cuma geleng-geleng. "Suruh Jing Xin membantumu berpakaian nanti."

Iya, nanti, setelah mereka kembali ke rumah. Tapi Lian Cheng enteng mengingatkannya kalau mereka tidak akan menuju ke rumah. Terus ke mana?


Setibanya di tempat tujuan mereka, Xiao Tan langsung nyerocos mengomentari tempat ini. Tempat ini memang bagus sih, tapi tidak bisa dibandingkan dengan istana kekaisaran.

Tempat ini bahkan tidak sebanding dengan istana kekaisaran yang biasanya ada di drama TV. Apa ini karena Kerajaan Dong Yue sangat miskin? Harga rumah di sini pasti sangat rendah.

Jing Xin buru-buru membisikinya. Ini memang bukan Istana Kekaisaran, melainkan vila Ibu Suri. Makanya tempat ini tidak sebagus Istana Kekaisaran.

"Hari ini kau banyak bicara, Puteri. Tetaplah di dekatku." Tegur Lian Cheng.

 

Mereka pun menghadap Ibu Suri. Lian Cheng langsung memberi hormat dan doa untuk kesehatan Ibu Suri.

Jing Xin pun langsung memberikan penghormatannya. Cuma Xiao Tan yang bingung dan asal saja memberi hormat dengan mengikuti Jing Xin.


Lian Cheng memperkenalkan istri barunya. Tapi Ibu Suri cuma menatapnya sinis lalu tanya apakah dia putri selir keluarga Qu. Tan Er berbisik kesal, kenapa tak ada seorangpun yang menyukainya di tempat s**lan ini.

"Walaupun kau terlahir dari selir. Tapi karena telah menikahi pangeran, kau harus menjaga sikap dan bicaramu, menjaga hubungan baik dengan para selir dan tidak membuat masalah apalagi mempermalukan keluarga kerajaan." Tegur Ibu Suri.

"Saya akan mematuhi perintah Yang Mulia." Kata Xiao Tan dengan senyum manis dibuat-buat.

Ibu Suri langsung membahas masalah rumor hbungan antara Tan Er dengan Pangeran Pertama dan mengingatkannya untuk menjaga jarak dengan Pangeran Pertama. Jangan sampai mereka membuat rumor lagi.

Xiao Tan mengiyakannya dengan senyum manis, tapi diam-diam berbisik sinis, sama sekali tak mengerti hubungan apa yang Ibu Suri maksud.


Mengalihkan perhatiannya kembali ke Lian Cheng, Ibu Suri kasihan padanya. Dulu, Lian Cheng punya teman sepermainan sejak kecil bernama Yun'er.

Dan menurut Ibu Suri, mereka pasangan yang sangat serasi. Seandainya bukan karena permintaan terakhir mendiang Kaisar maka Lian Cheng tidak akan...(lirik sinis Xiao Tan).

"Siapa itu Yun'er?" Bisik Xiao Tan.

"Dia putri Bangsawan Anle, namanya Zhao Qing Yun. Dia keponakan Ibu Suri."

Oh, Xiao Tan mengerti. Jadi kesimpulannya, Ibu Suri ingin menikahkan Lian Cheng dengan Yun'er.

Tapi rencana itu terganggu karena dia. Selain itu, dia adalah wanita yang digosipkan sebagai mantannya Pangeran Pertama. Pantas saja Ibu Suri tidak menyukainya.


Tiba-tiba terdengar suara wanita muda memanggil Lian Cheng. Zhao Qing Yun datang dan langsung duduk di samping Lian Cheng sambil bergelndot manja padanya.

Ibu Suri langsung menggdanya, dia pasti merindukan Lian Cheng setelah sekian lama tak bertemu.

"Jangan menggdaku, Ibu Suri." Ucapnya malu.


Dengan alasan lelah, Ibu Suri pun pergi meninggalkan mereka biar Qing Yun bisa main bersama Lian Cheng.

Begitu Ibu Suri pergi, Qing Yun langsung menatap Xiao Tan dengan sengit. Jadi ini kakak iparnya yang menikah dengan Lian Cheng? Dia kelihatannya lebih tua.

"Dengan produk perawatan kulit yang ada di Dong Yue, kau akan jadi kelihatan tua sepuluh tahun." Gerutu lirih Xiao Tan.


Qing Yun langsung menggerutu manja ke Lian Cheng, ayo main di tempat lain saja, di sini membosankan. Lian Cheng langsung melirik Xiao Tan, mungkin berharap istrinya itu akan cemburu.

Tapi Xiao Tan malah melihat itu sebagai kesempatan, Xiao Tan pun pamit mau pulang duluan saja. Dia sudah mau pergi, tapi Lian Cheng cepat menghentikannya.

"Bagaimana bisa kau meninggalkanku sendirian, istriku?"

"Aku memberi kalian waktu untuk mengenang masa lalu. Kalian berdua kan sudah lama tak bertemu. Aku tidak keberatan, kok. Lakukan saja apapun yang kalian mau dan bermainlah sesuka kalian. Sampai jumpa."

 

Tapi saat dia hendak berbalik, Lian Cheng langsung menariknya kedalam peukannya. "Ingat baik-baik, istriku. Kapanpun dan di manapun, jangan pernah meninggalkanku seorang diri. Ini adalah hal yang harus dilakukan seorang istri."

Lian Cheng langsung menarik Xiao Tan mendekat dan menc**m bibirnya. Xiao Tan mendelik kaget. Jing Xin langsung nutup mata. Ha!


Xiao Tan cepat-cepat mendorongnya dan langsung melayangkan tangan untuk menampar Lian Cheng. Tapi Lian Cheng sigap menangkap tangannya.

Bersambung ke episode 4

Post a Comment

0 Comments