Sinopsis The Eternal Love Episode 11 - 1

Sinopsis The Eternal Love Episode 11 - 1


Begitu kembali ke rumah, Xiao Tan buru-buru melepaskan baju luarnya dan menyelimuti dirinya dengan selimut lalu menyuruh Jing Xin untuk membawakannya baju ganti. Lian Cheng pun menyuruh Jing Xin untuk menyiapkan sup jahe.

Lian Cheng cemas, "Apa kau terluka?"

"Tidak, tapi aku sangat kedinginan."


Lian Cheng pun dengan manisnya menyeka wajah Xiao Tan. Tersentuh dengan perhatian Lian Cheng, Xiao Tan langsung mengecp keningnya... tepat saat Jing Xin kembali dan dia langsung balik badan dengan senyum geli. "Yang Mulia, sup jahenya sudah siap."


Xiao Tan sontak malu pada Jing Xin. Lian Cheng mengambil alih sup itu lalu menyuapkannya ke Xiao Tan. Tapi baru mencicipi sesendok, Xiao Tan langsung protes tak mau meminumnya lagi. Minuman apaan ini? Rasanya seperti masakan dari neraka.

"Kalau kau tidak mau dirawat tabib istana ataupun akupuntur, maka kau harus minum ini."

Xiao Tan akhirnya mengalah. Menjaga kesehatan diri sendiri jauh lebih penting. Dia berpikir kalau dia tidak boleh sakit. Tidak gampang mendapatkan cowok setampan ini, jadi dia tidak boleh membiarkannya direbut wanita lain. Dia bisa rugi besar nanti kalau sampai itu terjadi.


Lian Cheng heran dengan tatapan Xiao Tan. Dia sedang memikirkan apa? Xiao Tan menyangkal lalu buru-buru mengambil mangkok itu dari Lian Cheng dan meneguk semuanya sambil menutup hidung kayak anak kecil.

"Hari ini kenapa kau pergi ke kediaman Qu?"

Xiao Tan bingung bagaimana menjelaskannya dan akhirnya beralasan kalau itu karena si tua Nyonya Qu itu, dia dipanggil ke sana buat disiksa.

"Aku tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa. Orang tuaku tidak peduli padaku, jadi aku harus peduli pada diriku sendiri."


Lian Cheng menarik Xiao Tan ke dalam pelkannya. "Kau wanitaku. Mulai sekarang, hanya aku yang boleh mempedulikanmu dan mencintaimu. Seumur hidup dan selamanya, aku akan melindungimu."


Keesokan harinya saat sedang membantu Xiao Tan berias, dia memperhatikan wajah Xiao Tan yang tampak begitu berseri-seri. "Xiao Tan, kau tidak jatuh cinta pada Pangeran ke-8, kan?"

Malu, Xiao Tan langsung protes. "Kau ini bicara apa sih? Aku ini Istri Pangeran Ke-8. Apa perlu kau usil tentang Istri Pangeran Ke-8?"


Tapi, kemarin kan Tan Er jelas-jelas mau bertemu Yi Huai. Lalu kenapa dia bisa berakhir di kediaman Qu?

Jing Xin juga tidak tahu tentang masalah itu. Tapi yang pasti, sekarang Pangeran Pertama sudah terpilih sebagai Putera Mahkota.

"APA?!"

"Sungguh. Seluruh kota sudah mengetahuinya sekarang. Malah itu yang sedang dibicarakan semua orang sekarang."

Xiao Tan curiga, jangan-jangan gara-gara kejadian kemarin. Dia langsung menyuruh Jing Xin untuk memanggil Yu Hao kemari.

Xiao Tan yakin kalau Yi Huai kemarin memang tidak pernah bermaksud menemui Tan Er, dia pasti punya rencana lain. Tapi apa hubungannya dengan posisi Putera Mahkota?


Yu Hao datang tak lama kemudian dan Xiao Tan langsung menuntutnya untuk menceritakan apa yang terjadi kemarin, ceritakan semuanya, jangan ada yang disembunyikan!

Yu Hao pun memulai ceritanya dari saat Kaisar menggunakan teh kerinduan cinta dan patah hati untuk menguji para pangeran. Pangeran ke-8 menunjukkan bahwa dia telitis, cerdas dan terampil hingga mendapat pujian dari Kaisar.

Tapi kemudian, saat para pangeran sedang menunggu di depan perpustakaan kerajaan, Yi Huai memberi isyarat kalau Xiao Tan mungkin dalam bahaya.

Lian Cheng jadi tidak tenang da menyuruhnya untuk mengecek Xiao Tan di rumah, tapi malah mendapati Xiao Tan tidak ada, bahkan Jing Xin pun tak tahu dia pergi ke mana.

Lian Cheng sangat mencemaskan keselamatan Xiao Tan dan langsung pergi meninggalkan istana. Padahal tepat saat itu juga, Kaisar memanggilnya masuk.

 

Xiao Tan tentu saja sedih mendengarnya, menyadari Lian Cheng gagal mendapatkan posisi Putera Mahkota karena dirinya. "Apa aku jauh lebih penting daripada posisi Putera Mahkota?"

Kesal pada dirinya sendiri, dia langsung mengusir semua orang lalu menutup dirinya rapat-rapat dengan selimut.


Tapi tak lama kemudian, seseorang membuka selimutnya. Xiao Tan sontak ngomel-ngomel menyuruhnya keluar. Tapi saat dia bangkit, dia malah mendapati Lian Cheng berdiri di hadapannya. Xiao Tan langsung terdiam seketika.

"Istriku, biasanya kau suka bercanda. Kenapa hari ini kau tidak bicara?"

"Mo Lian Cheng! Aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Kau... apa kau menyukaiku?"

"Sebenarnya aku tidak yakin itu. Apakah aku menyukaimu atau tidak?" Canda Lian Cheng.

"Ah, sudahlah. Tidak usah bicara lagi. Pergilah!"

"Bagaimana kalau aku mengakui kalau aku menyukaimu?"

Senyum Xiao Tan mengembang sekilas lalu tanya lagi, "Lalu apakah kau mencintaiku?"

"Cinta."

"Kalau begitu, aku tidak mencintaimu lagi!"


Bohong, dan seketika itu pula Tan Er muncul menggantikannya. Lian Cheng yang tidak mengetahuinya, santai saja menggodainya terus. "Maksudmu... kau selalu mencintaiku?"

Tan Er yang masih sedih dengan kejadian kemarin, buru-buru pamit keluar jalan-jalan dengan alasan lagi bosan di sini.


Di luar, Jing Xin bisa langsung tahu kalau dia adalah Tan Er dan langsung cemas melihat wajah murung Tan Er. Dia tanya kenapa kemarin Xiao Tan pergi ke kediaman keluarga Qu padahal jelas-jelas kemarin dia pergi untuk bertemu Yi Huai.

"Jangan pernah mengungkit orang itu lagi!"

"Nona, kau kenapa?"

"Dia sama sekali tak ingin bertemu denganku. Dia hanya memanfaatkanku sebagai pion."

Berusaha menghibur Tan Er, Jing Xin menduga mungkin ada kesalahpahaman. Dia bisa melihat rasa sayang Pangeran Pertama pada Tan Er.

Tan Er menyangkalnya, tidak ada kesalahpahaman. Kesalahpahaman apa yang bisa terjadi?

"Mungkin... dia memang tak pernah mencintaiku. Qu Pan Er benar. Aku hanya seorang gadis yang menyedihkan."


Jing Xin ikut sedih mendengarnya. "Nona, jangan bicara seperti itu. Lain kali jika kau bertemu Pangeran Pertama, tanyakan dengan jelas padanya."

"Dia sekejam ini padaku. Aku tidak akan menemuinya lagi."

"Nona, apa kau sudah tidak lagi mencintai Pangeran Pertama?"

"Mulai sekarang. Dia adalah dia, dan aku adalah aku. Aku tidak akan lagi memiliki perasaan sedikitpun padanya."


Tan Er berbohong dan seketika itu pula Xiao Tan kembali menguasai tubuhnya. Jelas dia langsung bingung merasakan air mata yang mengalir di pipinya dan kenapa dia bisa ada di sini?

Jing Xin memberitahunya kalau nonanya barusan duduk di sini dan dia bilang kalau dia tidak lagi punya perasaan apapun pada Pangeran Pertama, lalu setelah itu Xiao Tan muncul.

Xiao Tan penasaran, apa sih yang membuat mereka bertukar jiwa? Tadi saat Xiao Tan bilang ke Lian Cheng kalau dia tidak cinta lagi pada Lian Cheng, Tan Er muncul. Lalu saat Tan Er bilang kalau dia sudah tidak punya perasaan pada Yi Huai, gantian Xiao Tan yang muncul.


Apa yah persamaan di antara kedua hal ini? Kalau Xiao Tan, sudah pasti dia mencintai Lian Cheng. Menemukan pria setampan itu sangat sulit, jadi tidak mungkin dia menyerah semudah itu.

Sedangkan Tan Er, jelas-jelas dia sangat mencintai Yi Huai. Cinta sedalam itu tak mungkin berakhir begitu saja. Jadi dipikir-pikir, sepertinya mereka berdua...

"Kalian berdua berbohong," Jing Xin menyimpulkan.

"Betul! Kami berdua berbohong! Jing Xin! Coba pikirkan baik-baik. Setiap kali kami bertukar, apa kami berbohong?"

 

Mereka pun mulai mengingat segala hal yang terjadi setiap kali mereka tertukar dan menyadari bahwa dugaan mereka benar.

Saat Xiao Tan pertama kali bertemu Lian Cheng, dia berbohong kalau dia diculik dan mau dijual ke rumah bordir, lalu setelah itu dia berubah jadi Tan Er. Juga kemarin, saat Tan Er berbohong kalau dia sudah tidak mencintai Yi Huai lagi.

Xiao Tan langsung senang lalu menyuruh Jing Xin untuk melakukan percobaan, tanya padanya apakah dia mencintai Lian Cheng. Jika dia bertukar dan Tan Er muncul, maka Jing Xin harus menemukan cara untuk membuat Tan Er berbohong.


Jing Xin pun bertanya apakah Xiao Tan mencintai Lian Cheng. Xiao Tan berbohong kalau dia tidak cinta.

Dan benar saja, ekspresinya mendadak berubah menjadi sendu kembali yang jelas menandakan dia Tan Er.

"Nona, ini sungguh kau? Xiao Tan sudah menemukan bagaimana kalian bertukar. Dia bilang kalau itu dengan cara berbohong."

Tapi Tan Er terlalu sedih untuk mendengarkannya. Jing Xin membuktikannya sekali lagi dengan bertanya apakah Ta Er sudah tidak mencintai Yi Huai lagi?

"Jing Xin, kau tidak perlu mengujiku lagi. Aku sudah memutuskan. Mulai sekarang, aku tidak akan bertemu dengannya lagi."


Jelas dia bohong dan seketika itu pula Xiao Tan kembali. Xiao Tan senang sekali. Akhirnya, dugaan mereka benar terbukti sekarang. Jadi intinya, mereka bertukar jika mereka berbohong.

"Xiao Tan, kau sangat pintar."


Tapi mereka terganggu saat Pelayan Zhu datang untuk menyampaikan pesan Lian Cheng. Hari ini adalah hari penobatan Putera Mahkota. Karena itulah, Xiao Tan diminta bersiap untuk datang ke istana nanti. Begitu Pelayan Zhu pergi, Xiao Tan langsung ceria lagi dan mengajak Jing Xin tos.

Bersambung ke part 2

Post a Comment

0 Comments