Sinopsis Ugly Duckling - Perfect Match episode 2

Sinopsis Ugly Duckling - Perfect Match episode 2

Pada kenyataannya, cinta saja mungkin tidak cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.


Joo hampir menangis saat semua orang menatap wajahnya yang penuh jerawat dengan jijik. Suea langsung diam bersimpati sementara Tui dan teman-temannya malah terang-terangan mencela jerawatnya Joo dan mengatai wajah Joo kayak hantu. Tapi Suea dengan cepat menghentikan kekasaran teman-temannya dan langsung angkat bicara membela Joo.


"Apa kalian merasa sangat pede dengan tampang kalian sendiri sampai kalian berani mengatai wajahnya mirip hantu? Aku mau lihat seberapa cakep tampang kalian? (pada seorang gay yang berdandan norak) apa kau pikir kau kelihatan cantik dengan memakai kacamata dan lipstik merah? Seharusnya kau ngaca dulu sebelum menghina orang lain. (pada seorang pria berkulit hitam) Dan kau, bahkan arang saja jauh lebih terang daripada kau (LOL!). Apa kalian tidak malu merendahkan teman kalian sendiri? Aku senior kalian, jawab aku!"

"Maaf"

"Jangan minta maaf padaku. Minta maaf pada dia. SEKARANG!"


Suea terus memaksa semua orang minta maaf berkali-kali sampai mereka mengucapkan kata maaf dengan lantang. Dan setelah itu, dia juga mengancam Tui untuk minta maaf pada Joo atau kalau tidak dia akan menghajar Tui. Tui langsung ketakutan dan membungkuk minta maaf pada Joo.


"Dan kau, apa kau benar-benar hantu. Kalau iya, coba hantui aku. Ayo hantui aku, aku belum pernah bertemu hantu seumur hidupku"

"Aku bukan hantu"

"Kalau kau bukan hantu maka berhentilah menangis. Kenapa kau musti peduli apa yang orang katakan?"


Tidak tahan lagi, Joo langsung pergi dan menangis sendirian. Suea lalu datang dan menawarkan sapu tangannya.

Joo menolak karena wajahnya kotor dan dia takut mengotori sapu tangannya Suea.

Suea dengan santainya bilang "Kalau begitu sapu tangan ini cocok untukmu karena sapu tangan ini belum dicuci seminggu" (hahaha!)


Joo akhirnya mau menerima sapu tangannya. Joo merasa dia keputusannya datang kemari salah dan dia ingin sekali kembali pulang.

Dia merasa dipermalukan dan dia yakin orang setampan Suea tidak akan mengerti perasaan orang jelek sepertinya.

"Bagiku, kau tidak jelek. Hanya saja masalahmu, kau punya jerawat" (Pfft! sama aja)


Suea berusaha menyemangati Joo untuk tidak mempedulikan omongan orang. Yang harus Joo pikirkan adalah apa yang seharusnya dia lakukan dalam menanggapi hinaan orang-orang.

Apakah Joo hanya akan duduk diam disini dan bersedih atau move on. Lagian, kalau Joo mau pulang, apa yang akan dia lakukan di rumah. Disini, Joo punya guru-guru dan teman-teman.

"Dan kau juga punya cowok ganteng ini yang akan menyingkirkan orang-orang bermulut berbisa itu untukmu. Kalau ada yang mengataimu, aku akan menendang mulut mereka untukmu, aku janji"


Joo langsung tersentuh mendengarnya. Suea terus menyemangati Joo untuk tetap tinggal dan menguatkan dirinya sampai Joo akhirnya tersenyum lagi.


Saat mereka istirahat, Joo menceritakan pada teman-temannya tentang asal mula kenapa wajahnya bisa jadi jerawatan seperti ini. Berbeda dengan Joo yang tidak pede dengan pipi tembemnya, Nui, teman mereka yang gendut malah bangga dengan badan besarnya. (salut sama Nui)

"Siapa bilang pipi tembem itu jelek? Lihat aku" kata Nui sambil mamerin pipi tembemnya dengan bangga

"Kalau kau, bahkan ratusan bal benang pun tidak akan cukup"

"Aku tidak suka oplas. Kurasa kecantikanku bersinar dengan alami"


Joo lalu tanya pada mereka apakah mereka tahu dokter bernama dokter Sakda? Nungning tampaknya tahu betul tentang dokter Sakda, dia bahkan tahu kalau si dokter Sakda itu sangat tampan dan pintar.

Bee curiga jangan-jangan Nungning sering pergi ke kliniknya dokter Sakda. Nungning langsung menyangkalnya dengan canggung dan berkata kalau dia tahu dokter Sakda dari omongan para senior mereka.

Ospek dilanjutkan dengan berbagai macam acara. Waktu Suea ikut bermain game dan kalah, Bee langsung teriak penuh semangat menuntut Suea untuk buka bajunya.

 

Lucu banget lihat ekspresinya Bee waktu Suea buka baju pelan-pelan memperlihatkan otot six pack-nya, Bee langsung histeris banget kayak mau pingsan gitu. hahaha! 


Sebelum acara ospek selesai, Tui mengumumkan berita mengejutkan. Para senior ternyata mengirim mata-mata untuk pura-pura jadi mahasiswa baru, dan Nungning ternyata salah satu dari mata-mata itu.


Para mahasiswa baru kemudian disuruh mengambil kertas secara acak yang berisi petunjuk siapa yang akan jadi mentor senior mereka. Bee dapat Nungning jadi mentor seniornya.

Sementara Joo mendatangi Suea karena petunjuk mentor seniornya sepertinya mengarah ke Suea. Petunjuknya: cakep banget, gokil abis, mulutnya kotor banget, lucu gila... dan sangat miskin.


"Apa semua ini kau?" tanya Joo

Suea langsung geleng-geleng. Bukan Suea kah?... tapi waktu Joo mau pergi, Suea langsung  marah sama Tui, pasti yang buat petunjuk itu si Tui.

Pasti Tui sengaja mengekspos semua kekurangannya. Kurang ajar tuh si Tui! Kesal, Suea langsung mengejar Tui.


Suea mengaku semua petunjuk itu memang dia "Kau sangat beruntung, memilikiku sebagai mentor senior dan aku lega memilikimu sebagai juniorku. Selamat datang di universitas ini"

"Inilah P'suea-ku. Orang pertama yang menyapaku, pahlawan yang membelaku, dia mendukungku dan membantuku melewati saat-saat buruk dan sekarang dia jadi mentor seniorku"


Bee benar-benar kagum pada Suea, bahkan namanya pun keren banget 'Suea Khukhamram' (harimau yang mengaum).

Joo setuju, nama Suea memang cocok banget sama orangnya. Bee iri pada Joo karena mendapatkan Suea sebagai mentor seniornya. Joo tidak menyangka kalau orang seganteng Suea ternyata miskin.

"Segalanya mungkin saja. Bahkan Nungning saja jadi mentor seniorku. P'suea punya wajah tampan tapi dia miskin. Kalau mereka berdua jadi sepasang kekasih, aku pasti bakalan shock berat"


Baruuuuuu aja diomongin, eh mereka malah melihat Suea sedang mesra-mesraan sama Nungning. Ternyata mereka memang sepasang kekasih, mereka bahkan tinggal bersama dalam satu kamar asrama.

Suea kelihatannya sayang banget sama Nungning bahkan tidak segan-segan menunjukkan kemesraannya didepan para junior mereka.

Setelah kedua sejoli itu pergi, Bee langsung menggerutu sedih dan cemburu. Bukan cemburu karena Nungning ternyata pacarnya Suea tapi cemburu karena Nungning bisa menyentuh perut six pack-nya Suea. LOL!


Joo bercerita pada temannya di situs 'Ugly Duckling Club' tentang berbagai pengalaman baru yang selama ini tidak pernah dialaminya dan baru pertama kali dia lakukan disini.

Seperti misalnya naik motor sama Bee, memakai uang kecil untuk beli makan di kantin dan juga makan es krim pakai roti tawar sama Nui.

Junior yang dulu hidup serba mewah sekarang harus mengubah dirinya jadi mahasiswi biasa yang hidup di daerah. Dulu dia sempat khawatir kalau dia akan kesusahan hidup di daerah tapi berkat teman-teman barunya, Joo ternyata mulai menyukai kehidupan barunya ini.


Suatu hari, Bee mengajaknya jalan-jalan ke pasar tradisional. Joo sangat senang dan antusias karena ini adalah pertama kalinya dia pergi ke tempat seperti ini.

Saking antusiasnya, dia sampai menantang Bee untuk tanding nawar harga. Bee menerima tantangannya dan menyuruh Joo untuk nawar harga salad. Joo mencoba menawar setengah harga dan jelas saja si penjual langsung ngamuk dan mengusir mereka.


Kelas pertama mereka adalah kelas Prof. Amorn (tapi maunya dipanggil Prof. Amoré). Dan karena ini adalah hari pertama mereka, Prof. Amorn memutuskan untuk tidak mengajar tapi menyuruh mahasiswanya untuk presentasi didepan kelas tentang kecintaan mereka akan travelling dan tempat paling berkesan yang pernah mereka datangi.

Mereka harus bisa meyakinkan teman-teman mereka untuk berwisata ke tempat kesayangan mereka itu.


Joo langsung cemas, dia tidak tahu harus presentasi apa karena dia tidak pernah liburan ke luar kota. Dia hanya pernah ke luar negeri.

Tapi dengan identitasnya yang sekarang, tidak mungkin dia mempresentasikan tentang liburan ke luar negeri.

Saat Joo curhat ke Bee, Bee langsung menyarankan sebaiknya Joo menulis tentang tempat yang sangat Joo sukai di Bangkok saja. Good idea! Joo akhirnya punya ide apa yang harus ditulisnya.


Tapi ternyata tempat yang Joo sering datangi bukan tempat wisata, melainkan shopping mall. Jelas saja presentasinya tidak sesuai tema kepariwisataan.

Teman-temannya tidak ada satupun yang terkesan dan Prof. Amorn langsung mengomelinya untuk membuat presentasi lain yang lebih baik.


Setelah kelas selesai, Joo sedang merenung sedih di pinggir sungai. Suea menghampirinya dan langsung penasaran kenapa Joo bermuka semasam ini. Joo menceritakan apa masalahnya dan Suea langsung tertawa.


Tapi kemudian dia berusaha menghibur Joo dan menawarinya minuman. Joo menerimanya dan meminumnya dengan menggunakan sedotan yang Suea pakai

"Kau menggunakan sedotanku. Apa itu artinya kita ciuman secara tak langsung?" goda Suea


Joo bingung dia harus presentasi tentang apa, dia tidak pernah liburan kemana-mana selain rumahnya dan tempat ini.

Mendengar itu, Suea menyarankan sebaiknya Joo mempresentasikan tentang tempat ini saja, kesan Joo terhadap tempat ini.

"Lihatlah tempat ini. Udaranya segar, apa kau tidak merasa semua barang ditempat ini harganya murah? Dan orang-orangnya juga cakep" ujar Suea sambil menyodorkan wajah tampannya.


Malu, Joo langsung menyeruput minumannya lagi dan masih dengan menggunakan sedotannya Suea "Kau menciumku secara tak langsung lagi... aaaahhh!"


Suea kayaknya miskin banget, dia bukan cuma pakai ponsel model lawas tapi ponselnya juga musti diikat pakai karet. Waktu Nungning meneleponnya dan mengajaknya makan bareng, Suea langsung lari secepat kilat menemui pacar tercinta.


Joo memeriksakan wajahnya ke klinik Dr. Sakda yang memberitahunya kalau bakteria di wajahnya Joo sudah tidak menyebar lagi.

Tapi Joo harus tetap minum obat secara teratur dan diinfus seminggu sekali. Pelan-pelan wajah Joo pasti akan kembali normal.

Joo bertanya apa tidak ada cara agar wajahnya sembuh dalam waktu kurang dari setahun, misalnya menyuntik wajahnya dengan sesuatu untuk membuat semua jerawatnya menghilang seketika.

Dr. Sakda hanya menjawabnya dengan gelengan kepala dan mengingatkan Joo bahwa segalanya butuh waktu.

"Tapi aku benci sekali dengan wajahku yang sekarang. Semua orang menatapku seolah aku ini orang aneh"

"Saat suatu masalah terjadi, tidak ada gunanya marah-marah. Kau harus bisa menerima keadaan dan mencari cara untuk hidup dengan masalahmu itu. Memang butuh waktu tapi apapun masalahmu, kau pasti akan bisa melewatinya kalau kau punya niat. Semuanya pasti akan jadi lebih baik, percayalah padaku"


Malam harinya saat kembali ke asrama, hujan turun dengan deras dan Joo malah mendapati atap kamar asramanya bocor. Nui dan teman mereka yang satunya pindah ke asrama teman mereka sementara Joo bingung harus ngungsi ke mana.

Aoi tinggal jauh sementara Bee tinggal di asrama pria. Satu-satunya pilihan adalah minta bantuan Nungning dan ngungsi sementara waktu ke kamar asramanya Nungning dan Suea.

Tak lama kemudian, Nungning dan Suea menjemputnya dengan sepeda motor butut. Joo ragu disuruh naik motor butut itu tapi Nungning meyakinkannya untuk tidak cemas lagipula asrama mereka cukup dekat.


Sesampainya di kamar asrama mereka, Suea mau pergi lagi untuk kerja. Dengan kondisi finansialnya, Suea harus terus kerja walaupun sudah tengah malam.

Saat Suea mau pamit kerja, dia langsung mendekati Nungning sambil monyongin bibir. Dia sama sekali tidak segan untuk menunjukkan kemesraannya di hadapan tamu mereka. Malah Joo yang malu sendiri lihat Suea mau nyium Nungning. Hehe!

Melihat Joo yang kelihatan polos banget, Suea jadi semakin getol menggodanya, pura-pura nyium Nungning dengan suara keras *muach, muach, muach*.


"Kau bukan cuma naif, tapi juga sangat lugu. Imutnya!!!"


Keesokan paginya, Joo baru bangun dan mendapati Suea sedang tidur di lantai tanpa selimut, sementara Nungning tidak ada di kamar. Joo beranjak bangkit dari kasurnya untuk menyelimuti Suea tapi tiba-tiba Suea bergerak dalam tidurnya dan menarik Joo dalam pelukannya.


Joo langsung kaget, dia berusaha melepaskan pelukan Suea tapi Suea malah memeluknya makin erat. Suea mengira yang dia peluk itu Nungning. Joo berusaha lagi melepaskan pelukannya dan kali ini dia akhirnya berhasil.


Tapi... Hmmm... Suea! jadi kamu sadar kalau yang kamu peluk bukan Nungning?! Dasar! Dia sengaja godain Joo doang atau emang suka?!


Di kelas prof.Amorn, Joo kembali maju ke depan kelas untuk presentasi lagi. Sesuai saran Suea, Joo mempresentasikan kesan-kesannya tentang Pitsanulok.

"Sejak pertama kali aku menginjakkan kakiku di tempat ini, aku merasa hidupku seperti sebuah petualangan"

Joo terkesan oleh banyak hal di tempat ini. Pemandangannya yang indah, makanannya yang murah dan paling membuatnya terkesan adalah pertemanan yang baru ditemukannya di tempat ini, kebaikan hati orang-orangnya dan senyum tulus mereka yang tidak akan pernah dia temukan di IG.

Presentasinya sukses membuat semua orang terkesan dan tersentuh mendengar kisahnya. Lebih hebatnya lagi, Prof. Amorn langsung memberinya nilai 9.5.


Bee sampai kagum dan iri dengan kehebatan Joo. Dia tidak menyangka, bagaimana Joo bisa punya ide untuk menceritakan tentang tempat ini.

Joo mengaku ada seseorang yang membantunya. Bee curiga, seseorang itu pasti cowok. Siapa cowok yang Joo kencani itu, Bee penasaran.

"Tidak ada cowok. Siapa juga yang akan jatuh cinta pada wajahku ini?"


"Siapa tahu. Tetaplah single bersamaku biar kita bisa menggodai cowok-cowok di kampus bersama-sama. Di kampus ini ada banyak cowok ganteng seperti..." Baru mau diomongin, eh Suea langsung muncul duluan. Lucu banget dengerin Bee teriak manggil P'Suea pakai suara high pitch-nya.

"Hai cewek-cewek, apa yang kalian lakukan di sini? aku bisa mendengar suaramu dari ujung sana" kata Suea sambil mencubit pipi Bee.


Bee memberitahu Suea tentang kehebatan Joo mempresentasikan tempat ini sampai membuat semua orang di kelas terkagum-kagum.

pSuea tentu saja langsung bangga pada Joo dan hebatnya lagi dia sama sekali tidak menyebutkan kalau dialah yang membantu Joo nyari ide.


Suea lalu mengajak mereka makan bersama untuk merayakan kesuksesan Joo. Bee udah seneng banget mengira kalau dia bisa merayu Suea di acara makan bareng ini. Tapi Suea malah ngundang Nungning juga. Bee langsung cemberut.


Karena makan bersama ini untuk merayakan kesuksesan Joo, mereka menyuruh Joo memilih mau makan apa. Joo ingin mereka makan makanan Jepang, Nungning langsung setuju.

Tapi Suea dan Bee tidak setuju karena makanan Jepang itu mahal. Joo akhirnya membiarkan Suea saja yang memilih makanannya.


"Laab (salad daging cincang pedas)" usul Suea.

"Jeroan babi panggang" usul Bee.

"Salad pepaya dengan ikan yang difermentasi"

"Mulutku langsung berair"

"Kalian berdua serasi sekali"

"Kami memang pasangan sejati"


Joo akhirnya setuju makan Laab. Hanya Nungning yang kelihatan tidak setuju dan cemberut terus walaupun dia tidak mengatakan apapun.


Di tengah jalan, sepeda motor bututnya Suea mogok dan parahnya lagi tali sandal jepitnya juga copot.

Suea langsung memperbaikinya, disini, sekarang juga, dihadapan banyak orang yang berlalu lalang. Joo dan Bee cuma menertawai kesialan Suea.

Tapi Nungning yang sedari tadi sudah emosi, jadi tambah kesal. Banyak orang yang melihat mereka dan dia jadi malu karenanya.


Gara-gara masalah ini, Suea dan Nungning langsung bertengkar hebat. Nungning tidak mengerti untuk apa memperbaiki dan mempertahankan sandal yang sudah rusak?

Dia punya uang untuk membelikan sandal baru untuk Suea. Saat Suea tidak mau menurutinya, Nungning langsung melempar sandal jepit itu dengan kesal.


Suea jadi emosi, dia tidak merasa harus beli sandal baru karena sandalnya masih bisa diperbaiki dan lagi dengan kondisi ekonominya, dia tidak mau membuang-buang banyak uang.

Nungning sama sekali tidak mengerti kenapa Suea terus mempertahankan sandal jepit dan sepeda motor bututnya dan bersikeras memperbakinya berkali-kali.

Semua itu sudah tidak layak pakai dan sudah seharusnya diganti yang baru. Nungning sama sekali tidak mengerti kenapa Suea harus terlalu berhemat?

"Karena aku tidak punya banyak uang, karena itulah aku harus berhemat! Kenapa juga kau musti tanya padahal kau sudah tahu?!" sembur Suea


Bersambung ke episode 3

Post a Comment

0 Comments