Sinopsis My Little Princess Episode 1 - 2

Sinopsis My Little Princess Episode 1 - 2


Gara-gara menyelamatkan Xing Chen, jam tangannya Nian Yu jadi rusak. Seorang temannya menyarankannya untuk minta ganti rugi saja pada Xing Chen. Tapi Nian Yu tak menanggapinya lalu pergi.

Berita terceburnya Xing Chen ke kolam, jadi viral di internet. Tapi masalahnya, berita itu menyebutkan bahwa terceburnya Xing Chen itu karena Xing Chen mau bunuh diri gara-gara patah hati. Asistennya berinisiatif menghapus artikel itu.

Tapi Xing Chen melarang, dia justru mau balas dendam pada orang-orang yang menyebarkan berita itu. Xing Chen juga memerintahkan asistennya untuk mencari orang yang telah menolongnya di kolam, dia perlu bicara dengan orang itu.

 

Kesal karena dipermalukan dengan kejadian semalam, Xing Chen berniat mau pergi ke kediaman Keluarga Zheng untuk membuat Chu Yao jatuh cinta padanya lalu setelah itu dia akan mencampakkan Chu Yao.

Tapi, akankah rencananya berhasil? Dia kan dikutuk. Tapi dia sudah lewat umur 18 tahun, masa kutukannya masih berlaku? Xing Chen galau. Tapi... kenapa juga dia musti peduli. Dia kan tidak berencana untuk jatuh cinta betulan pada Chu Yao, dia cuma mau balas dendam.


Maka dimulailah rencana perang Xing Chen. Pagi hari, dia sengaja joging di area sekitar rumah Xing Chen dengan penampilan yang sangat cantik. Rencananya dia mau pura-pura bertemu secara tak sengaja di sana. Tiba-tiba ada pesepeda lewat. Mengira dia Chu Yao, Xing Chen langsung menyapanya seolah mereka kebetulan bertemu. Tapi saat dia melihat lebih jelas, si pesepeda itu ternyata Nian Yu. 

Nian Yu meliriknya sekilas dan langsung pergi begitu saja. Tapi tak sengaja buku jurnalnya ternyata dan Nian Yu tak menyadarinya. Xing Chen berusaha memanggilnya tapi Nian Yu sudah pergi jauh. Xing Chen akhirnya memungut buku jurnal itu.


Saat berbalik, tak sengaja dia bertubrukan dengan Yang Yang dan membuat kue yang dibawa Yang Yang terjatuh. Xing Chen jadi merasa bersalah dan meminta maaf, dia berjanji akan membelikan kue lain sebagai gantinya.


Dia benar-benar meminta maaf dengan tulus. Tapi saat Chu Yao datang dan melihat mereka, dia langsung marah mengira Xing Chen membully Yang Yang lagi. Yang Yang berusaha menjelaskan dengan jujur bahwa dia sendiri yang membuat kuenya hancur.

Tapi Chu Yao tak percaya dan mengira Yang Yang terlalu baik hati melindungi wanita sejahat Xing Chen. Saking yakinnya Xing Chen yang bersalah, Chu Yao sampai memperingatkan Xing Chen untuk tidak mengetes kesabarannya, jika tidak maka Xing Chen pasti akan menyesalinya.

Tak ingin terlibat dalam perdebatan mereka, Yang Yang memutuskan untuk pergi. Melihat itu, Xing Chen langsung menyindir hubungan mereka yang sepertinya tidak begitu dekat. Chu Yao mengklaim kalau dia dan Yang Yang pada akhirnya akan semakin dekat. Tapi ngomong-ngomong, sedang apa Xing Chen di sini?


Baru ingat dengan misinya, Xing Chen langsung berubah sikap seketika "Hai, kita ketemu lagi. Kebetulan sekali!" ujarnya dengan gaya manis dibuat-buat.

Tapi tentu saja Xing Chen tak percaya. Dia berusaha menghindar, tapi Xing Chen mencegahnya pergi dan berusaha merayunya dengan mengajaknya minum teh sore sambil ngobrol, mereka kan sudah lama tidak bertemu. Xing Chen tidak mau, siapa juga yang mau minum teh bersama Xing Chen? Dia minum teh saja sendiri sana!


Saat Xing Chen masih terus berusaha membujuknya, Chu Yao melihat kuenya Yang Yang yang sekarang hancur dan tiba-tiba saja dia punya ide licik untuk balas dendam dengan cara menerima ajakan kencan Xing Chen dan mengusulkan agar mereka ketemuan hari ini jam 3 sore nanti di Breeze Centre. mengira kalau dia benar-benar sudah sukses, Xing Chen pun langsung setuju lalu pamit dengan gaya malu-malu.


Sore harinya, Xing Chen sebenarnya sudah siap. Tapi dia sengaja datang agak terlambat 10 menit khas cewek saat kencan. Selama menunggu, membuka buku  jurnalnya Nian Yu dan dari situlah dia mengetahui nama Nian Yu. Tapi setibanya di tempat janjian tak lama kemudian, Chu Yao belum datang. Aneh! Apalagi ponselnya tidak bisa dihubungi.

Tiba-tiba Nyonya Chen menghubunginya via video chat. Nyonya Chen sudah dengar kalau hari ini Xing Chen akan kencan dengan Chu Yao, jadi dia sudah sengaja mengirim reporter ke sana untuk memotret mereka. Nyonya Chen memperingatkannya untuk kencan dengan baik dan jangan sampai mempermalukannya.

"Kalau kejadian semalam terulang, akan kulempar kau ke laut biar jadi makanan ikan" ancam Nyonya Chen


Waduh! Xing Chen langsung panik. Masalahnya, dia di-php-in sama Chu Yao yang ternyata tidak datang, sementara kamera paparazi sudah ada di sana untuk memotretnya. Chu Yao meneleponnya tak lama kemudian.

Xing Chen langsung emosi, tapi Chu Yao dengan entengnya menyatakan kalau dia tak pernah berniat mau kencan dengan Xing Chen kok, ini pelajaran untuk Xing Chen. Kesal dan malu, Xing Chen mengklaim kalau dia sudah pergi, ngapain juga dia menunggu Chu Yao. Saking kesalnya, Xing Chen sampai marah-marah di depan umum.


Tak mau dipermalukan, Xing Chen akhirnya memutuskan untuk masuk sendirian ke malla dan belanja gila-gilaan dengan kepala tegak penuh percaya diri.


Tapi malam harinya, dia melampiaskan frustasinya dengan mendatangi sebuah toko buku untuk membaca komik BL. Kebetulan tempat itu adalah tempat kerja paruh waktu Nian Yu, dimana dia bekerja jadi maskot boneka beruang. Saat Xing Chen sedang memilih-milih komik, Nian Yu melihatnya dan langsung panik.


Seolah merasakan ada yang sedang memperhatikannya, Xing Chen pun menoleh ke arah Nian Yu. Tapi tepat saat itu juga, Nian Yu sudah berhasil menutupi kepalanya dengan kepala beruangnya lalu berdiri membeku, pura-pura jadi boneka mati.


Benar-benar mengira itu cuma boneka, Xing Chen pun santai duduk di sofa dekat Nian Yu sambil menggerutu panjang lebar tentang Chu Yao, Yang Yang dan Nian Yu.

Dengan penuh amarah dia menyalahkan Nian Yu sebagai biang keladi semua kekacauan ini. Jika dia tidak salah mengenali Nian Yu sebagai Chu Yao maka Chu Yao pasti tidak akan membencinya, jika Chu Yao tidak membencinya maka dia tidak akan membawa-bawa Yang Yang. Jika  tidak ada Yang Yang maka dia pasti tidak akan di-php. Semua ini gara-gara Jiang Nian Yu!!!


Tanpa di sadarinya, maskot beruang di sebelahnya mendengarkan semua gerutuannya dan langsung geser menjauh dengan panik. Xing Chen bahkan yakin sekali kalau kemunculan Nian Yu di pesta itu karena dia ingin merusak hubungannya dengan Chu Yao. Pasti begitu, buktinya tadi Nian Yu juga muncul di depan rumah Chu Yao. Jangan-jangan mereka itu...


Xing Chen langsung berkhayal liar, membayangkan Chu Yao dan Nian Yu itu sepasang kekasih. hahahaha! Dia bahkan membayangkan Nian Yu mengetahui rencana Chu Yao yang mau kencan dengannya, lalu Nian Yu cemburu berat. Chu Yao tak mau Nian Yu marah jadi untuk membuktikan cintanya, Chu Yao bersedia melakukan apapun yang Nian Yu suruh dan Nian Yu menyuruh Xing Chen untuk tidak datang ke kencannya.



Sadar dari khayalan liarnya, Xing Chen langsung ketawa ngakak. Tapi sebenarnya dia sedih juga acara kencannya gagal, ibunya (Nyonya Chen) pasti akan sangat kecewa.


Tapi kemudian dia kumat lagi menyalahkan Nian Yu sebagai biang keroknya. Menuduh Nian Yu bukan cuma merusak acara kencannya tapi juga merebut cowok yang seharusnya jadi miliknya. Saking kesalnya, dia langsung melampiaskannya dengan menghajar si maskot beruang yang dia kira boneka biasa itu sambil mengucap berbagai makian pada Nian Yu.

Nian Yu berusaha bertahan tanpa suara menerima pukulan Xing Chen, sampai akhirnya dia tidak tahan lagi dan harus berteriak untuk menghentikan aksi Xing Chen.


"Kau hidup?" tanya Xing Chen terkejut. Si Beruang mengangguk.

"Kalau begitu, kau mendengar semua yang kukatakan tadi?"

Si Beruang langsung geleng-geleng tapi kemudian dia melarikan diri dari sana. Xing Chen mau mengejarnya tapi pemilik toko menghentikannya karena Xing Chen belum bayar. Tapi saat Xing Chen mencari dompetnya didalam tas, dia baru sadar kalau dompetnya ketinggalan di mobil.


Xing Chen berusaha menjelaskan permasalahannya dan berusaha membujuk pemilik toko agar dia membayar lain kali saja. Tapi pemilik toko tidak mau, ini sudah ketiga kalinya Xing Chen seperti ini. Kalau Xing Chen tidak bayar maka dia tidak boleh pergi dari toko ini. Di tengah-tengah kegalauannya, si Beruang tiba-tiba muncul kembali dan menyelamatkan Xing Chen dengan membayarkan tagihannya.


Xing Chen tentu saja senang dan berterima kasih pada si Beruang dan si Beruang menanggapinya dengan membelai lembut kepala Xing Chen.


Saat mereka keluar bersama, Xing Chen bertanya-tanya kenapa tadi Beruang melarikan diri? Apa dia semenakutkan itu? Beruang langsung geleng-geleng. Xing Chen sungguh berterima kasih pada Beruang. Lagi-l;agi Beruang menanggapi ucapan terima kasihnya dengan mengusap kepala Xing Chen.

Xing Chen berniat ingin mengembalikan uang Beruang, karena itulah dia meminta nomor kontak Beruang. Tapi Beruang langsung menolak. Saat Xing Chen terus ngotot, Beruang langsung melarikan diri.

 

Berniat tidak mau punya hutang sedikitpun, Xing Chen pun langsung mengejar Beruang kesana-kemari... bahkan sampai harus ngesot dan menggelandoti Beruang. wkwkwk! Tapi Beruang terus berusaha melarikan diri dari Xing Chen.


Setelah saling kejar-kejaran keliling beberapa jalan, tak sengaja mereka berdua berakhir di sebuah tempat kumuh. Xing Chen terus ngotot mau membayar hutangnya, bahkan berusaha memintya Beruang untuk mencopot kepala beruangnya agar dia bisa mengenali wajahnya. Tapi Beruang ngotot geleng-geleng. Dalam aksi otot-ototan mereka, tak sengaja gelang Xing Chen nyangkut di kostumnya Beruang.

Tepat saat itu juga, ada dua orang preman lewat di sana. Xing Chen tak menyadarinya,  tapi Nian Yu menyadari kehadiran mereka dan langsung menarik Xing Chen bersembunyi bersamanya dan membungkam mulut Xing Chen.

Bersama-sama, mereka mendengar preman pertama memerintahkan preman kedua untuk terus membuntuti target mereka dan membunuh siapapun yang menghalangi jalan mereka.


Tapi tiba-tiba Xing Chen melihat laba-laba besar di tangannya. Refleks dia menjerit ketakutan dan langsung melarikan diri secepat mungkin dari sana dan tak sengaja dia menubruk si preman kedua hingga membuat ponsel mereka sama-sama terjatuh.

Dalam kepanikannya, Xing Chen asal mengambil salah satu ponsel dan kabur secepat mungkin. Beruang pun cepat-cepat menyusulnya tapi terlebih dulu dia menumbuk si preman sampai terjatuh.


Xing Chen tiba-tiba terjatuh di tengah jalan. Tapi Beruang langsung sigap menggendongnya dan membawanya lari. Tapi Xing Chen malah tambah panik gara-gara rok mininya dan minta diturunkan begitu mereka sudah agak jauh dari sana.


Beruang pun menurunkannya, tapi tak sengaja gelangnya nyangkut lagi. Dalam usahanya melepaskan gelangnya, Xing Chen meraba-raba Beruang sampai membuat Nian Yu tak nyaman dan langsung mendorong Xing Chen menjauh lalu melarikan diri.


Begitu dia pulang, dia sudah ditunggu oleh Nyonya Chen yang langsung melabraknya dengan menunjukkan foto dan artikel Xing Chen yang marah-marah di depan umum gara-gara patah hati. Tak terima dengan berita itu, Xing Chen berusaha membela diri dan menjelaskan perkara yang sebenarnya.

Tapi Nyonya Chen tak peduli mana yang benar, yang jelas Xing Chen sudah mempermalukannya dan mempermalukan Keluarga Lin. Di mata orang lain, Xing Chen adalah putri sah Keluarga Lin tapi dia malah tidak bersikap seperti putri sejati.


Kesal, Xing Chen langsung menyalahkan Chu Yao yang sudah mempermalukannya dua kali. Dan karenanya dia bersumpah mau balas dendam. Dia memulai rencananya saat itu juga dengan menyuruh asistennya untuk mendaftarkannya kuliah di Four Leaf College, universitas tempat Chu Yao kuliah. Dia yakin akan bisa membuat Chu Yao jatuh cinta jika mereka terus bergaul bersama sepanjang siang dan malam.

 

Dia ingin melihat hasil foto-foto beruang yang tadi diambilnya. Tapi malah mendapati dia tidak bisa membuka password ponselnya. Tapi Xing Chen sama sekali tidak berpikir kalau mungkin ponselnya tertukar dengan ponsel si preman dan menduga kalau dia hanya lupa dengan password-nya saja. Soalnya kejadian dia lupa password itu sudah sering terjadi, dia sampai mengkoleksi banyak ponsel tak terpakai di lacinya cuma gara-gara lupa password.

 

Di laci itu itu pula dia menyimpan buku jurnalnya Nian Yu. Penasaran, dia mencoba membrowsing Nian Yu di tabletnya dan mendapati Nian Yu adalah mahasiswa Four Leaf College juga, hanya saja sekarang dia sedang cuti. Pantas saja dia kenal Chu Yao. Tapi kalau Nian Yu cuti, berarti mungkin dia tidak akan bertemu Nian Yu lagi.


Nian Yu akhirnya mencopot kepala beruangnya sesampainya kembali ke rumah dan tersenyum teringat makian Xing Chen tentangnya di toko buku tadi. Dia langsung memperhatikan sosok dirinya sendiri di cermin dan langsung mendesah frustasi.


Xing Chen tiba di kampus Four leaf College bersama Chu Yao. Tepat setelah mereka keluar dari mobil, Yang Yang lewat dan tak sengaja hampir terjatuh, tapi Chu Yao sigap menangkapnya. Semua itu gara-gara dia melihat Nian Yu yang sepertinya sudah balik ke kampus.

Bersambung ke episode 2

Post a Comment

2 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam