Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 8 - 2

Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 8 - 2

Tak tampak ada siapapun saat mereka masuk. Yun Xi memperhatikan ada banyak jentik nyamuk di kolam air, tempat ini pastilah sarang nyamuk. Tapi di mana Yu Ze?

"Nona Yu Ze, jangan sembunyi lagi."


Menanggapi panggilannya, Yu Ze akhirnya keluar dari persembunyiannya. Yun Xi menyarankannya untuk menyerah saja tanpa perlawanan. Dia janji kalau mereka takkan menyakitinya.

"Sekali Pangeran Qin ini bertindak, dia tidak akan kasihan padamu."

"Kita lihat saja seberapa hebatnya dia." Sinis Yu Ze lalu memainkan serulingnya.
 

Nyamuk-nyamuk itupun sontak beraksi. Yun Xi langsung mendengus sinis meremehkannya dan meyakinkan Fei Ye untuk tidak takut. Waktu itu Fei Ye terluka karena dia tidak bersama Fei Ye.

"Kali ini biarkan aku yang menghadapinya!" Ujar Yun Xi dengan pedenya lalu melempar bubuk obat ke udara. Tapi hal itu malah membuat sekumpulan nyamuk itu jadi semakin beringas dan langsung menuju ke arahnya.

Fei Ye sigap menyabetkan pedangnya kesana-kemari membunuhi nyamuk-nyamuk itu. Kesal, Yu Ze mendadak berhenti memainkan serulingnya lalu melemparkan senjata rahasia ke Fei Ye.

Yun Xi melihat itu duluan dan tanpa pikir panjang, dia langsung melemparkan dirinya untuk melindungi Fei Ye. Senjata itu menyayat bahunya hingga mereka berdua sama-sama tercebur ke air.

 

Setelah berenang entah berapa lama, mereka berakhir di air terjun. Fei Ye benar-benar mencemaskannya, tapi Yun Xi terlalu lemah dan akhirnya pingsan.


Tang Li cemas setengah mati karena mereka belum keluar-keluar sedari tadi. Pasti ada yang tidak beres. Dia ingin masuk saja, tapi Xi Feng melarang dan mengingatkannya untuk tenang. Lagipula Fei Ye memerintahkan mereka untuk tidak bertindak gegabah sebelum mereka keluar.

"Lalu apa kita hanya akan menunggu di sini?"

"Memangnya kau bisa apa? Di sana sangat gelap. Kau mungkin akan mati bahkan sebelum kau masuk." Nyinyir Ning Jing.


"Berani sekali kau bicara kasar begitu. Kalau bukan karenamu, kita pasti sudah menangkap Yu Ze dan Kakakku tidak perlu membahayakan dirinya."

"Kenapa menyalahkanku?  Kau sendiri yang tidak menjelaskannya sejak awal. Lagipula, wanita manapun pasti akan marah melhat suaminya membuka baju wanita lain."

"Siapa suamimu?!"

Kedua orang itu terus saja ribut bukan main sampai Xi Feng canggung sendiri mendengar pertengkaran cinta mereka. Tang Li ngotot tidak mau menikah, sedangkan Ning Jing bertekad akan menaklukkan Tang Li.


Yun Xi bermimpi buruk tentang masa kecilnya. Dia berlarian kesana-kemari sambil menangis mencari-cari ibunya... saat tiba-tiba saja sang ibu muncul di hadapannya.

Saat akhirnya dia membuka matanya tak lama kemudian, Yun Xi mendapati dirinya berada di sebuah gua dan Fei Ye mengeluarkan semua obat di dalam tasnya lalu mengendusinya satu per satu.

Dia akhirnya menemukan obat yang tepat dan berniat ingin membuka bajunya Yun Xi. Tapi Yun Xi dengan cepat mencegahnya dan dengan malu-malu mengingatkan Fei Ye kalau mereka belum melakukan hubungan suami-istri.

"Apa kau mau melakukannya di sini?" Goda Fei Ye. (Pfft!)


Jelas tidak. Maka Fei Ye pun menyingkap sedikit bajunya Yun Xi lalu menabur bubuk obat itu di luka bahunya Yun Xi. Yun Xi sontak meringis perih sambil meremas lengan Fei Ye. Fei Ye dengan cepat menyelesaikannya lalu menutup kembali bajunya Yun Xi.

"Terima kasih."

"Kau terluka karena aku."

"Sayangnya, Yu Ze sudah melarikan diri."

"Tang Li berjaga di luar. Dia tidak akan bisa kabur. Kau istirahat saja. Aku akan mencari jalan keluar dari sini." Ujar Fei Ye lalu pergi.


Tapi bukannya istirahat seperti perintah Fei Ye, Yun Xi malah keluar mencarinya. Fei Ye tidak tampak di mana-mana, tapi kemudian perhatiannya teralih saat dia melihat tasnya kotor.

Maka Yun Xi pun memutuskan untuk mencuci tasnya di sungai. Tapi saat dia sedang mengibaskan tasnya, tas itu malah tak sengaja terlempar cukup jauh.

Yun Xi panik ingin mengambilnya, tapi malah terpeleset dan sontak oleng ke air. Wajahnya sudah tinggal sesenti dari air saat tiba-tiba saja sebuah tangan menangkapnya. Fiuh!


Orang itu langsung menarik Yun Xi hingga Yun Xi berakhir di dalam dekapan Fei Ye. Mereka saling bertatapan selama beberapa saat lamanya, sebelum akhirnya Yun Xi melepaskan diri darinya.

"Apa kau mau mati? Layakkah hanya demi sebuah tas?" Omel Fei Ye.

"Itu tas pemberian ibuku."

Mendengar itu, Fei Ye langsung menggunakan kekuatan tenaga dalamnya untuk menarik tas itu dari dalam air dan mengembalikannya ke Yun Xi.


Di istana, Qing Ge menemui Ibu Suri dan memberitahu perkembangan kondisi Kaisar yang sudah mulai stabil. ibu Suri berkata kalau ia mau membawa para selir ke kuil untuk mendoakan kesehatan Kaisar.

Qing Ge juga ingin ikut. Tapi berhubung dia harus merawat Kaisar, jadi dia meminta agar pelayannya saja, Lin Momo, yang diizinkan ikut bersama mereka. Ibu Suri setuju.

Lin Momo sudah menunggu dengan cemas saat seorang dayang istana datang membawakan buntelan barang titipan Qing Ge. Di dalamnya ada sebuah pesan yang menyuruh Lin Momo untuk menyampaikan kabar ke Qiu Barat bahwa Kaisar sedang sekarat.


Kaisar terbangun tak lama kemudian dan mendapati Qing Ge sedang menungguinya. Tabib Han datang saat itu dan memberitahu Qing Ge bahwa kondisi Kaisar sudah semakin membaik setelah minum obat. Dia sudah menulis resep baru untuk Kaisar, beliau pasti akan segera sembuh.

Tapi saat Qing Ge membaca resep obat itu, dia kaget mendapati ada yang aneh dalam resep obat itu. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya meremas tangannya dengan gelisah.


Tak lama kemudian, Qing Ge menyamar dengan dandanan ala dayang istana. Saat melihat rombongan Ibu Suri yang hendak keluar istana, Qing Ge pun bergegas ke sana dan diam-diam menyelipkan pesan ke tangan Lin Momo saat mereka berpapasan.


Di sungai, Yun Xi melihat ada seekor ikan terdekat. Fei Ye sontak menggunakan kekuatannya untuk mengambil air terjun, mengubahnya jadi naga air sebelum kemudian mengubahnya jadi bom air lalu melemparnya ke sungai. (Pfft! Harus banget yah pakai kekuatan super?)

Ikan itu sontak melayang ke udara, menciprati Yun Xi sebelum akhirnya mendarat dan menggelepar di bebatuan. Yun Xi jadi basah kuyup karenanya. Fei Ye lalu membisiki Yun Xi untuk membawa sendiri ikannya lalu pergi meninggalkannya sambil tersenyum geli.

"Kau! Mati kau!" Kesal Yun Xi sama si ikan.


Malam harinya, Yun Xi memanggang ikan itu sambil melirik Fei Ye yang duduk mematung tak jauh darinya. Dia jadi teringat saat Fei Ye menyelamatkannya tadi.

Mereka diem-dieman cukup lama sebelum akhirnya Fei Ye duluan yang memecah keheningan di antara mereka dan tanya apakah Yun Xi sering memanggang ikan.

Yun Xi mengaku terkadang dia tersesat di gunung saat sedang mencari tanaman herbal. Jika begitu, dia biasanya memanggang jamur, herbal liar, dan lain sebagainya. Cara manggang itu dan ini pasti samalah.


"Apa di Keluarga Han tidak ada yang mengurusmu?"

"Ibuku sudah tidak ada sejak aku masih kecil. Ayahku tidak peduli padaku. Dulu ada radang di wajahku, jadi Nyonya Xu melarang orang-orang di Kediaman Han untuk dekat-dekat denganku."

"Apa kau membencinya?"

"Ayahku sendiri saja tidak peduli padaku, jadi dia tidak berkewajiban untuk memperlakukanku dengan baik."

"Kau... punya pikiran yang cukup terbuka."

Bukankah hidup harus seperti itu. Kita tidak akan bisa hidup kalau terus menerus tawar-menawar dalam setiap keadaan. Lagipula Yun Xi sudah biasa sendirian. Mungkin Yun XI memang ditakdirkan untuk jadi seperti ini, tanpa teman ataupun kerabat.

Makanya dia iri sama Fei Ye yang punya ibu sangat menyayanginya. Dan juga si cerewet Tang Li itu sangat menghormati Fei Ye. Itu membuktikan kalau Fei Ye adalah orang yang baik dan ramah pada orang lain.

Fei Ye tersenyum mendengarnya. "Baik dan ramah? Baru pertama kali ini aku mendengarnya."

Bersambung ke part 3

Post a Comment

6 Comments

  1. Lma bnget sis g buat sinopsis ini. Di tunggu lnjutannya

    ReplyDelete
  2. Nex kalau buat sinopsis lagi jangan kasih adegan dewasa aja teh, karena yg terpenting itu ceritanya bukan gambar dewasanya. taati peraturan google aja. biar awet sinopsisnya.. makasih..

    ReplyDelete
  3. Terima kasih ... saya harap sinopsis Yun Xi cepet ya ? ... maaf selalu menuntut .... tetap semangat dan sehat selalu .....

    ReplyDelete
  4. Kak semangat y tulis sonopsis y sampai selesai w tunggu.

    ReplyDelete
  5. Ayoo..semangat terus.. kak.ditunggu episode selanjutnya 😘😘

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam