Sinopsis Our Times - part 3

Sinopsis Our Times - part 3


Pulang sekolah, Chen Shin dan Tai Yu membeli buku kisi-kisi ujian. Saat mereka keluar, Chen Shin melihat cutout-nya Andy. Sontak, dia langsung memeluk cutout dengan kegirangan sambil berseru "Suamiku! Kalau aku besar nanti, aku akan ke Taipei untuk menonton konsermu"

"Gampang. Suatu hari nanti, aku akan minta Andy Lau bernyanyi untukmu" janji Tai Yu

"Benarkah? Yang bener aja!" kata Chen Shin tak percaya


Tiba-tiba bos toko buku keluar dan menggertak mereka. Tai Yu langsung menggenggam tangan Chen Shin dan menariknya melarikan diri dari sana.


Chen Shin dan Tai Yu sekarang jadi sering belajar bersama dan Tai Yu lah yang sering kali mengajari Chen Shin, mereka sering kali belajar matematika di sebuah cafe lalu menulis rumus-rumus di meja. Teman-teman mereka pada heran melihat mereka belajar seserius itu padahal mereka berdua kan biasanya tidak peduli dengan pelajaran.


Suatu malam, Tai Yu mengantarkan Chen Shin pulang. Awalnya, Chen Shin senang dengan kebersamaan mereka... sampai saat Tai Yu berkata kalau dia hanya mengantarkan Chen Shin dengan harapan bisa berpapasan dengan Min Min. Chen Shin langsung canggung. Tapi kemudian, dia cepat-cepat mengalihkan topik dengan memberitahu Tai Yu tentang perkembangan ND, si puppy yang mereka culik dari Ouyang dan Min Min.


Sesaat mereka saling terdiam canggung. Tapi tiba-tiba Tai Yu menunjukkan sesuatu pada Chen Shin, sebuah gantungan kunci miniatur Andy Lau. Chen Shin langsung sumringah, mengira Tai Yu membelikan gantungan kunci itu khusus untuknya. Tapi Tai Yu malah berkata kalau sebenarnya dia hendak memberikan gantungan kunci itu untuk Min Min. Tapi ternyata gantungan itu sangat jelek dan berhubung itu miniaturnya Andy Lau, jadi dia memutuskan untuk memberikannya pada Chen Shin saja.


Dia lalu melemparkannya ke Chen Shin lalu cepat-cepat berbalik untuk menyembunyikan senyuman lebarnya dari Chen Shin. Aduh Tai Yu, kamu itu sebenarnya suka kan sama Chen Shin, tapi ga mau ngaku!


Walaupun awalnya kecewa dengan ucapan Tai Yu, tapi Chen Shin tersenyum senang menerima gantungan kunci itu. Saat Chen Shin menyusulnya, Tai Yu langsung cepat-cepat menghapus senyum lebarnya dan pura-pura sok cool lagi. Chen Shin lalu bertanya pendapat Tai Yu tentang seperti apakah definisi gadis cantik itu?

"Maksudmu, tipe cewek kayak apa yang disukai Ouyang?" tanya Tai Yu muram
"Terserahlah" jawab Chen Shin ambigu
"Dulu dia pernah tergila-gila pada Vivian Cow (artis Hong Kong)"
"Kalau kau?"
"Uchida Yuki lumayan, Sakai Noriko juga"
"Dua-duanya artis Jepang?"
"Iya"

Chen Shin tiba-tiba berkata kalau dia mau belajar sepatu roda. Tai Yu heran kenapa tiba-tiba? Sesaat, Chen Shin terdiam bingung mencari jawaban yang tepat... lalu kemudian beralasan kalau dia ingin belajar berpetau roda karena Ouyang bilang kalau dia suka bersepatu roda. Tai Yu tampak kecewa mendengar jawaban Chen Shin. Tapi dia bersedia mengajari Chen Shin dengan senang hati.


Suatu hari, Chen Shin melihat sebuah majalah Jepang yang dibagian sampulnya ada foto artis Jepang kesukaan Tai Yu. Chen Shin langsung membelinya tanpa ragu. Setibanya di rumah, dia melihat pacar kakaknya didepan pagar. Chen Shin memperhatikan penampilan pacar kakaknya dengan penuh ketertarikan karena dandanan poninya, sama persis seperti dandanan poni artis Jepang di majalah yang baru dibelinya. Chen Shin jadi ingin punya penampilan secantik dia. Pacar kakaknya yang baik hati itu, dengan senang hati mau membantu Chen Shin make over.


Keesokan harinya, Ouyang sedang istirahat didepan kantin gara-gara kakinya keseleo dan Min Min duduk di sampingnya karena cemas. Tiba-tiba, mereka semua terpana menatap kedatangan seseorang... Chen Shin yang sekarang jadi jauh lebih cantik, dengan rambut dan penampilan lebih rapi dan tanpa kacamata. Ouyang sangat terpesona sampai sulit mengalihkan pandang bahkan setelah Chen Shin berjalan melewatinya untuk masuk kantin.


Tai Yu yang saat itu hendak makan siang, langsung membeku melihat perubahan Chen Shin. Chen Shin sepertinya tidak memperhatikannya dan langsung menuju kulkas untuk mengambil sebatang es krim. Dia ingin menyerahkannya pada Ouyang tapi ragu saat tiba-tiba saja sebuah tangan mendorongnya.


Chen Shin menoleh dan melihat Tai Yu diam-diam menyemangatinya untuk memberikan es krim itu pada Ouyang.


Chen Shin akhirnya memberanikan diri memberikan es krim itu pada Ouyang dan memberitahu Ouyang untuk mengompres bengkak di kakinya dengan es krim itu. Min Min yang kelihatan agak iri dengan penampilan baru Chen Shin, langsung beranjak pergi.

"Kau terlihat cantik hari ini" puji Ouyang "model rambut barumu sesuai untukmu"


Chen Shin bahagia mendengar pujian Ouyang. Tapi saat dia menoleh ke Tai Yu, Tai Yu malah terlihat meneruskan makannya dengan cuek dan tidak meliriknya sedikitpun. Chen Shin jadi sedih dan kecewa melihatnya.


Ujian akhirnya usai dan Tai Yu mengejutkan seluruh sekolah dengan berhasil mendapat ranking 10. Tapi pada saat yang bersamaan, sekolahan mereka kedatangan direktur baru (direktur yang lama sudah pensiun). Kedatangan si direktur baru membawa banyak perubahan di sekolah. Semua aturan sekolah jadi semakin diperketat. Tai Yu dan teman-temannya diberhentikan dari tugas patrol. Dan kelompok patrol pengganti mereka, walaupun bertampang culun tapi ternyata jauh lebih kejam daripada kelompoknya Tai Yu.


Dan parahnya lagi, si direktur baru tampaknya tidak menyukai kelasnya Tai Yu dan menganggap semua anak di kelasnya Tai Yu itu 'sampah' yang tidak pantas mendapatkan pendidikan. Bahkan saat dia baru saja menempati kantornya, si direktur baru itu langsung memanggil Tai Yu ke kantornya dan memperingatkan Tai Yu untuk bersikap baik sampai lulus atau jika tidak maka dia akan langsung men-DO Tai Yu. Bukannya menurutinya, Tai Yu malah membuat si direktur baru makin kesal saat Tai Yu malah menghinanya dengan mengacunginya jari tengah.


Si direktur baru lalu mendatangi kelasnya Tai Yu. Awalnya, dia tampak bersikap baik dengan memuji keberhasilan Tai Yu dalam ujian... sebelum akhirnya dia menuduh Tai Yu dapat nilai bagus gara-gara mencontek. Dia bahkan menuntut semua orang untuk memberikan kesaksian kalau Tai Yu memang mencontek. Saat tidak ada seorang pun yang menanggapinya, si direktur baru itu langsung menghukum semua orang dan menyuruh mereka lari keliling lapangan. (nih direktur baru ga jelas banget sih, asal aja nuduh orang *esmosi!*)

Tai Yu yang tidak terima teman-temannya dihukum tanpa alasan yang jelas, langsung berteriak membentak si direktur baru untuk tidak mengganggu teman-temannya. Mendengar itu, si direktur langsung mengalihkan hukumannya pada Tai Yu dan menyuruhnya lari 50 putaran. (Busyet! udah gila kali nih direktur baru)


Tai Yu melaksanakan hukuman itu. Di jam istirahat, semua murid langsung berkumpul di lapangan dengan heboh, menyaksikan Tai Yu yang saat ini sudah sampai putaran ke-35. Beberapa anak yang sudah pernah kena hukum hanya karena masalah roknya sedikit kependekan di atas, langsung bergosip mengeluhkan kewarasan si direktur baru.


Saat Chen Shin datang, dia melihat Tai Yu masih terus berlari walaupun tampak jelas tubuhnya sudah mulai kesakitan. Cemas, Chen Shin langsung ikut berlari dan berusaha membujuk Tai Yu untuk mengatakan yang sejujurnya pada si direktur baru. Tapi Tai Yu mengacuhkannya dan terus saja berlari.

Tidak tahan lagi, Chen Shin langsung mendatangi si direktur baru dan berusaha menjelaskan pada si direktur baru tapi si direktur baru tidak mau dengar dan tetap bersikeras dengan keyakinannya, dia bahkan mengancam akan men-skors Tai Yu selama seminggu kalau Tai Yu tidak berhasil menyelesaikan hukumannya.


Tai Yu terus berusaha berlari... tapi pada akhirnya, tubuhnya mulai menyerah dan dia langsung ambruk seketika.


Sejak saat itu, Tai Yu tidak diketahui kabarnya. Teman-temannya juga tidak ada yang tahu dan bahkan pagernya tidak bisa dihubungi. Chen Shin duduk sendirian di meja cafe yang biasanya dia pakai bersama Tai Yu untuk belajar. Dia menatap coretan rumus-rumus di meja dan gantungan kunci pemberian Tai Yu dengan penuh kerinduan.


Sebenarnya minggu depan sekolah mereka akan mengadakan festival tapi kabarnya direktur akan membatalkan acara itu dengan alasan kalau mereka semua harus belajar. Temannya Chen Shin, He Mei, langsung menggerutu tidak terima "Siswa kan juga punya hak asasi manusia. Tidak seharusnya pihak sekolah membiarkannya membully kita"

"Betul" seru Chen Shin "Kita harus membuat pihak sekolah mendengarkan suara kira. Di festival sekolah minggu depan, kita harus membuatnya sadar kalau dia tidak bisa berbuat semaunya"


Maka Chen Shin dan teman-temannya dibantu teman-temannya Tai Yu, langsung membuat berbagai macam selebaran sebagai aksi protes. Tapi sayangnya, banyak murid yang tidak mau menerima selebarannya karena takut melawan si direktur baru. Saat Chen Shin diambang keputusasaan, Ouyang tiba-tiba muncul dan membantunya membagi-bagikan selebaran itu.


Selebaran itu pun mulai tersebar. Sayangnya, selebaran itu dengan cepat jatuh ke tangan anteknya si direktur baru yang kemudian dia laporkan ke wali kelasnya Chen Shin. Sontak saja, Chen Shin langsung dimarahi habis-habisan oleh wali kelasnya, dia bahkan mengatai Chen Shin telah mempermalukan orang tuanya dengan melakukan hal seperti ini.


Di rumah, Chen Shin dimarahi habis-habisan oleh kedua orang tuanya. Mereka bahkan menghukum Chen Shin tidak boleh keluar rumah selama 2 hari dan memaksa Chen Shin untuk menulis surat permintaan maaf.

Setelah Chen Shin naik ke kamarnya, telepon rumahnya berbunyi. Yang meneleponnya cowok mencari Chen Shin tapi mamanya langsung membentaknya dan bilang kalau Chen Shin lagi sibuk lalu nutup telepon begitu saja. Si penelepon mencoba menelepon lagi tapi mamanya Chen Shin lagi-lagi membentaknya lalu cepat-cepat menutup teleponnya. Chen Shin yang diam-diam mendengarkan dari balik tembok, langsung tahu kalau yang menelepon adalah Tai Yu.


Menyadari Tai Yu bakalan terus menelepon, Chen Shin langsung menunggui telepon di lantai atas. Begitu telepon berbunyi, Chen Shin cepat-cepat mengangkatnya sebelum ketahuan mamanya. Dia berbisik memberitahu Tai Yu untuk tidak meneleponnya selama 2 hari ini.

"Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Tai Yu cemas

"Tidak, tidak ada apa-apa. Dadah!"


Chen Shin baru mulai menulis suratnya, saat tiba-tiba saja ada seseorang yang melempari jendelanya dengan batu. Chen Shin keluar dan mendapati orang itu ternyata Tai Yu yang datang karena cemas, tapi dia beralasan kalau dia cuma kebetulan lewat sini saja (wah! padahal waktu dia nelpon tadi, dia masih di rawat di rumah sakit loh).


Chen Shin keluar untuk menemuinya bersama ND. Tai Yu senang ketemu ND lagi dan langsung menggendongnya.

"Apa kau baik-baik saja"

"Tidak kusangka kalau aku akan di-skors. Rasanya menyenangkan juga"

"Maksudku, kau pingsan di sekolah"


Anehnya, Tai Yu tampak gelisah dengan pertanyaan itu, lalu berkata kalau pingsannya waktu itu cuma gara-gara kepanasan, tidak ada yang serius. Tapi tepat saat itu juga, Chen Shin melihat perban di lengannya Tai Yu (bekas infus). Tai Yu langsung melepas perban itu lalu cepat-cepat mengalihkan topik.


"Kenapa kau kesini?"

"Karena kau pernah bilang kalau seorang gadis bilang 'baik-baik saja' maka itu artinya dia 'tidak baik-baik saja'. Dan jika seorang gadis bilang 'tidak ada apa-apa' maka itu artinya 'ada apa-apa'"


Tai Yu lalu mengajaknya ke sebuah taman yang di tengah-tengahnya ada sebuah arena untuk bermain sepatu roda. Setibanya di sana, Tai Yu langsung menyambut Chen Shin dengan warna-warni lampu yang indah lalu menyerahkan sepasang sepatu roda padanya "Kau mau belajar bersepatu roda, kan?"


Beberapa saat kemudian, Chen Shin berusaha menyeimbangkan diri dengan pelan-pelan. Tai Yu muncul tak lama kemudian lalu memberikan sebuah saran tentang bagaimana caranya agar tidak terjatuh, yaitu...

"Jangan takut jatuh" kata Tai Yu sambil mendorong Chen Shin. Awalnya, Chen Shin ketakutan tapi kemudian dia mulai meluncur dengan lancar... sebelum akhirnya terjatuh lagi. Tai Yu membantunya bangun lalu mulai mengajarinya dengan benar.


Hari festival sekolah dimulai dengan pak direktur memberikan penghargaan pada 10 murid dengan ranking tertinggi. Satu per satu para murid berprestasi itu dipanggil untuk maju ke panggung. Tapi saat tiba waktunya membacakan nama Tai Yu yang dapat ranking sepuluh, si direktur dengan piciknya berhenti hanya sampai ranking 9 dan tidak memanggil Tai Yu. Dia masih bersikeras tidak mau menerima kenyataan kalau Tai Yu dapat ranking 10 dan terus saja menuduh Tai Yu nyontek.


Chen Shin tiba-tiba maju dengan penuh keberanian sambil menarik-narik roknya ke atas hingga terlihat jadi kependekan diatas lutut "Pak, saya mau melaporkan sesuatu yang serius. Rok saya kependekan 3cm diatas lutut. Kaos kaki saya tidak putih 100%. Resleting jaket saya tidak pernah kututup rapat. Tolong hukum saya sekarang"

"Semua itu tidak penting sekarang" kata si direktur baru "Kita akan menghukumnya nanti saja"

"Kalau semua aturan ini tidak penting, lalu untuk apa kami harus mematuhinya? Karena itulah, mohon tegur saya sesuai peraturan sekolah"


Semua murid langsung geger melihat keberanian Chen Shin. Ouyang tiba-tiba turun panggung dan langsung bergabung disisi Chen Shin, lalu mengaku kalau dia nyontek waktu ujian dan meminta direktur untuk menghukumnya sesuai peraturan sekolah. Aksi berani mereka berdua, langsung diikuti murid-murid yang lain.


Satu per satu, mereka menyebutkan segala macam perbuatan mereka yang melanggar aturan sekolah dan meminta direktur menghukum mereka sesuai aturan sekolah. Ada yang bilang tidur waktu pelajaran, ada yang bilang ga bilas toilet, ada yang bilang ga pakai cd, dan lain sebagainya. Bahkan, Min Min juga ikut-ikutan ngaku kalau dia bawa pager ke kelas. Dan parahnya lagi, ada beberapa yang sengaja mencaci maki direktur lalu minta direktur untuk menghukum mereka.


"Direktur. Anda bilang kalau murid harus berlaku seperti murid. Tapi baik ujian maupun aturan sekolah, sama-sama tidak bisa dijadikan patokan untuk mendefinisikan murid. Mereka yang punya nilai bagus, bisa membuat kesalahan. Dan yang salah, bisa memperbaikinya. Kami baik atau buruk, bukan anda yang menentukan. Hanya kami yang paling tahu diri kami. Hanya kami yang bisa menentukan diri kami" seru Chen Shin yang sontak langsung disambut dengan tepuk tangan riuh.


Si direktur sudah mau protes tapi pak kepala sekolah cepat-cepat mengambil alih podium. Beliau berusaha meredakan protes semua murid dengan berjanji bahwa mulai sekarang mereka akan bermusyawarah dan memperbaiki diri. Pak direktur tampaknya tidak setuju dengan keputusan itu, tapi pada akhirnya dia menyerah dan diam saja.


Dan festival sekolah pun diakhiri dengan perang lempar balon air. Semua murid saling perang dengan penuh kegembiraan

"Kami baru tahu beberapa tahun kemudian bahwa orang pertama yang kau lempari balon air, bukanlah orang yang tidak kau sukai. Melainkan, orang yang tidak bisa berhenti kau pandang" narasi Chen Shin... sementara pada saat yang bersamaan, kita melihat orang yang pertama kali Chen Shin lempari balon air adalah... Tai Yu.


Ditengah-tengah kegembiraan mereka perang balon air berdua, Ouyang dan Min Min tiba-tiba muncul diantara mereka. Awalnya mereka agak canggung. Tapi pada akhirnya, perang balon air terus berlangsung dengan seru.


Setelah festival sekolah selesai, mereka semua rekreasi bersama. Chen Shin dibonceng Ouyang sementara Tai Yu membonceng Min Min.


Saat mereka istirahat di tengah jalan sambil menunggui teman mereka yang ketinggalan jauh, Tai Yu dengan romantisnya bertanya apakah Min Min lelah. Min Min yang bersandar mesra pada Tai Yu, langsung menggelengkan kepalanya. Chen Shin diam-diam melihat mereka dengan sedih.


Ouyang tiba-tiba juga bersikap sangat romantis pada Chen Shin, menarik kedua tangan Chen Shin kedalam saku jaketnya untuk menghangatkan tangan Chen Shin. Tai Yu yang diam-diam memperhatikan mereka, juga tampak sedih.


Lalu bagaimana dengan nasib teman mereka yang ketinggalan?... Oh, hahahaha... ternyata temannya Tai Yu tidak bisa melaju kencang gara-gara sepedanya 'kelebihan beban'.


Bersambung ke part 4

Post a Comment

0 Comments