Sinopsis Our Times - Part 2

Sinopsis Our Times - Part 2


Saat mereka tengah mengeringkan diri di lapangan, Chen Shin melihat Tai Yu sedang mengeringkan sebuah surat cinta yang dia tujukan pada Min Min. Penasaran, Chen Shin membaca surat itu yang ternyata isinya cheesy abis sampai membuat Chen Shin bergidik membacanya, apalagi surat itu diakhiri dengan meng-quote lirik lagu. Tai Yu tersinggung dan marah besar, sampai-sampai dia langsung meremukkan kaleng birnya dengan penuh amarah.


Tapi saat Chen Shin menyebutkan bahwa sekarang mereka berdua sama-sama orang yang 'tercampakkan'. Tai Yu tiba-tiba punya sebuah ide licik. Yaitu mengajak Chen Shin bekerja sama untuk memisahkan Ouyang dan Min Min. Hmm... ide bagus, kalau mereka putus maka Ouyang akan jadi single lagi.


Mereka pun mulai menjalankan rencana mereka. Berbagai hal lucu terjadi dalam usaha mereka memata-matai hubungan rahasia Ouyang dan Min Min. Chen Shin mau niruin semua yang dilakukan Tai Yu tapi gagal. Waktu mereka lagi mengejar Ouyang, Tai Yu sukses melompati keranjang besar yang berisi bola, Chen Shin ikut-ikutan tapi malah bikin keranjangnya jebol. hahaha!


Yang ini, Chen Shin mau ikut-ikutan Tai Yu rolling di lantai. Tapi gagal XD!


Mereka mengendap-endap membuntuti Ouyang sampai ke sebuah gudang. Dari pintu mereka mendengar Ouyang dan Min Min seperti sedang bicara pada bayi. Mereka bahkan mendengar Ou Yang dan Min Min berkata "Mama telat, kau pasti lapar yah"... "Matanya mirip denganmu, lucunya"


Penasaran, mereka diam-diam melongok kedalam dan melihat Ouyang dan Min Min... sedang menyusui seekor puppy. Ha!


Chen Shin langsung lega. Ternyata mereka sudah salah paham, Ouyang dan Min Min tidak punya hubungan apa-apa, mereka cuma pelihara puppy. Tapi tetap saja Tai Yu tidak bisa tenang, karena jika mereka memelihara anjing bersama maka hubungan mereka juga akan makin dekat. Tai Yu tidak bisa membiarkan hal itu terjadi.


Tai Yu pun mulai menjalankan rencana yang lebih ekstrem, nembak Min Min. Saat Min Min hendak pulang, teman-temannya Tai Yu menghadangnya dan membuatnya ketakutan. Tai Yu muncul tak lama kemudian lalu dengan gaya sok gagah dan sok kerennya dia berkata "Tao Min Min, apa kau mau jadi cewekku?"


Dan apa jawaban Min Min?... Brak!! dia langsung menghantamkan kaki Tai Yu dengan sepedanya lalu ngeloyor pergi.


Semua anak buahnya Tai Yu langsung melongo. Malu, Tai Yu langsung memperingatkan anak buahnya untuk tidak sampai membocorkan masalah barusan pada orang lain. Tapi salah satu anak buahnya, malah teriak-teriak mengumumkan pada semua orang untuk tidak ngasih tahu siapapun kalau bos mereka barusan DITOLAK.


Chen Shin menyarankan agar Tai Yu menyerah saja, tidak mungkin Min Min bakalan tertarik padanya. Tapi Tai Yu tidak mau menyerah begitu saja. Lalu apa rencana baru Tai Yu?...


Menculik si puppy, kalau si puppy tidak maka Ouyang dan Min Min tidak punya alasan untuk bersama. Setelah mereka berhasil menculik si puppy, Chen Shin terkejut melihat Tai Yu yang terkenal garang dan kejam, sekarang malah membelai si puppy dengan lembut sambil bertanya-tanya siapa yang sekarang akan mengurusnya.

"Kukira kau benar-benar sekejam itu sampai tidak akan peduli kalau dia mati"


Tapi dapat pujian kayak gitu, Tai Yu jadi gengsi. Sambil pasang tampang sok kejam, dia menyerahkan puppu itu pada Chen Shin dan memerintahkan Chen Shin untuk merawatnya sampai dia menemukan orang lain yang mau memelihara puppy itu. Chen Shin lalu minta pendapat Tai Yu, puppy itu sebaiknya mereka namai apa?

"Bagaimana kalau Andy"

Jelas saja Chen Shin langsung tidak terima, dia tidak terima idolanya dihina seperti itu, lagipula puppy ini betina. Tai Yu bersikeras memanggil dengan sebutan ND saja kalau gitu, Chen Shin masih ga terima dan mereka langsung kejar-kejaran kayak orang pacaran.


Keesokan harinya di kelas, Min Min menangis sedih karena puppynya hilang. Dia menemukan poster pengumuman penangkapan anjing hilang (yang ditinggalkan Tai Yu dan Chen Shin) dan mengira kalau puppynya ditangkap oleh tempat penampungan anjing liar. Guru matematika mereka yang kejam, datang tak lama kemudian dan langsung ngamuk menuntut orang yang telah mengiriminya surat kutukan berantai untuk datang menyerahkan diri ke kantornya nanti di jam istirahat. Jelas saja Chen Shin hanya bisa diam ketakutan.


Pada jam istirahat, Chen Shin dipanggil menemui pak guru matematikanya di kantor guru karena pak guru barusan dapat informasi kalau Chen Shin lah orang yang telah mengiriminya surat kutukan itu. Kebetulan Tai Yu juga ada disana, sedang dimarahi oleh guru yang lain. Dan Min Min juga kebetulan ada disana, sedang menata dokumen.


Pak guru matematika memperingatkan kalau Chen Shin sampai mengiriminya surat semacam itu lagi maka dia akan menghukum Chen Shin. Chen Shin diam saja menerima semua omelan pak guru, Tai Yu tiba-tiba menyela dan maju untuk menyelamatkan Chen Shin dengan mengaku kalau dialah yang mengirim surat kutukan itu. Chen Shin langsung kaget.


Tak ayal, Tai Yu pun langsung dimarahi habis-habisan oleh 2 guru sekaligus. Tapi lucunya, Tai Yu santai-santai menanggapi omelan mereka. Malah saat kedua guru itu saling rebutan mau memarahi Tai Yu duluan, Tai Yu dengan santainya menyuruh mereka gantian dan kedua guru langsung menurut dengan patuh.


Chen Shin berjalan pergi dengan rasa bersalah pada Tai Yu. Tiba-tiba dia kaget mendengar pak guru matematika menyebutkan kalau Tai Yu itu sebenarnya anak pintar, dia bahkan pernah ikut olimpiade sains. Pak guru sama sekali tidak mengerti kenapa Tai Yu sekarang malah jadi seperti ini.


Saat mereka jalan-jalan ke toko buku setelah sekolah usai, Chen Shin berterima kasih pada Tai Yu. Tai Yu sama sekali tidak mempermasalahkannya karena mereka kan teman. Chen Shin tersentuh mendengarnya. Tapi Tai Yu penasaran, Chen Shin membuat 5 copy surat kutukan. Yang satu dia berikan padanya, satunya lagi pada guru matematika, yang 2 lainnya sudah Tai Yu sita. Berarti ada satu surat yang sudah Chen Shin kirimkan pada orang lain. Siapa orang ketiga yang dia kirimi surat kutukan itu?

Chen Shin langsung panik, dengan takut-takut dia mengaku kalau dia mengirimkannya pada Min Min. Melihat Tai Yu mau ngamuk, Chen Shin cepat-cepat menjelaskan kalau dia sebenarnya sangat menyesalinya lalu mulai menasehati Tai Yu tentang apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hati Min Min.

Gadis seperti Min Min kan pastinya sudah sering dipuja-puji, jadi Chen Shin menyarankan agar kali ini Tai Yu melakukan kebalikannya. Yaitu mengejek Min Min dengan tujuan untuk mendapatkan perhatiannya "Misalnya, pinggangnya lebar, bokongnya besar dan dia kelihatan palsu banget kalau lagi ngomong"


"Kau yakin?" tanya Tai Yu tak yakin

"Iya, lalu kemudian akhirilah dengan 'walaupun begitu aku tetap menyukaimu'" kata Chen Shin sambil menoleh pada Tai Yu... tepat saat Tai Yu juga menoleh padanya.


Mereka berdua langsung jadi canggung. Chen Shin malu dan langsung menunduk menyembunyikan dirinya di balik rak buku.


Kebetulan di rak tempatnya sembunyi, dia menemukan sebuah buku puisi. Saat dia berdiri kembali, Tai Yu tampak gelisah. Tapi dia cepat-cepat menguasai diri dan langsung pasang tampang jaim-nya lagi. Chen Shin menyerahkan buku puisi itu dan menyarankan agar kali ini Tai Yu jangan meng-quote lirik lagu, quote saja dari puisi bahasa asing saja. Dengan begitu, Tai Yu akan terkesan misterius.

"Kuberitahu yah. Wanita itu susah dimengerti. Saat kami berkata bahwa tidak ada masalah, itu artinya ada masalah. Kalau kami bilang tidak apa-apa, itu artinya ada apa-apa. Kalau kami bilang 'aku gendut', itu artinya kami mengharapkan kalian untuk berkata 'kau sama sekali tidak gendut'. Seperti itulah yang Tao Min Min pikirkan" ujar Chen Shin. Tapi, setelah memberikan nasehat seperti itu, Chen Shin malah tampak sedih.


Sejak mengetahui kalau Tai Yu sebenarnya siswa pintar, Chen Shin sekarang mulai penasaran untuk mencari tahu segala sesuatu tentang Tai Yu. Suatu hari, ia membuka buku alumni SMP-nya Tai Yu. Dari buku alumni itu, dia mendapati kalau Tai Yu dan Ouyang dulu bersekolah di SMP yang sama. Penasaran, Chen Shin langsung mendatangi Ouyang dan menanyakan tentang hubungannya dengan Tai Yu. Anehnya, Ouyang tampak murung mendengar pertanyaan itu.


Ah, ternyata dulu Ouyang dan Tai Yu dan seorang teman mereka yang bernama Ma Su Yuan adalah sahabat karib.


Suatu hari, mereka bermain-main di pantai. Su Yuan tiba-tiba ngajakin mereka tanding renang. Ouyang ragu tapi Tai Yu langsung menerima tantangannya dengan antusias dan langsung nyemplung ke laut. Mereka berdua pun mulai berenang, Tai Yu berenang dan terus berenang dengan penuh semangat... tanpa sedikitpun menyadari Su Yuan yang sepertinya kena kram dan mulai tenggelam.

Tai Yu akhirnya berhenti saat dia sudah merasa cukup jauh. Tapi saat dia berbalik, dia malah tidak melihat Su Yuan. Tai Yu dan Ouyang langsung panik bukan kepalang. Tai Yu mencoba mencarinya dengan berenang makin jauh. Tapi Ouyang yang cemas, langsung menyusulnya dan menariknya kembali pantai.


Tai Yu menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian itu, seandainya saja dia tidak menerima tantangan itu maka kejadian itu pasti tidak akan pernah terjadi. Dan sejak saat itulah, Tai Yu mulai berubah. Mendengar kisah itu, membuat Chen Shin tiba-tiba punya sebuah tekad.


Suatu hari, dia memanggil Tai Yu ke sebuah lapangan lalu menantang Tai Yu bersepatu roda dengannya walaupun dia masih belum mahir bersepatu roda, siapa yang menang bisa membuat permintaan pada yang kalah. Tanpa menunggu Tai Yu, Chen Shin mulai melaju. Berkali-kali dia terjatuh dengan cukup keras, tapi dia tidak menyerah dan terus bangkit.


Awalnya, Tai Yu hanya menertawainya. Dia ingin membantu Chen Shin, tapi Chen Shin langsung menampik tangannya. Chen Shin bersikeras bangkit sendiri dan terus melaju walaupun tubuhnya sudah terluka dan kulitnya sudah lecet dan berdarah. Lama kelamaan Tai Yu jadi cemas, dia berusaha memperingatkan Chen Shin untuk berhenti sebelum dia membunuh dirinya sendiri. Tapi Chen Shin tidak mempedulikannya dan terus melaju sampai akhirnya dia sukses sampai garis finish.


Saat Tai Yu menyusulnya ke garis finish, Chen Shin langsung mengkonfrontasinya "Saat kau menyelamatkanku di kolam waktu itu. Apa kau takut kalau aku akan mati didepan matamu seperti Su Yuan?"

Tai Yu kaget dari mana Chen Shin mengetahui semua itu. Chen Shin mengaku kalau dia diberitahu Ouyang. Mendengar itu, Tai Yu langsung ngamuk dan membentak Chen Shin untuk tidak ikut campur.


"Siapa kau berani membentakku?! Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri seperti ini. Semua ini juga tidak mudah bagi Ouyang, tahu tidak?! Ma Su Yuan juga pasti sangat marah melihatmu jadi seperti ini!"

Tai Yu jadi makin kesal mendengar cercaan Chen Shin "Jangan buat aku memukulmu!" bentak Tai Yu


Dia berjalan pergi, Chen Shin berusaha menyusulnya tapi malah terjatuh. Tai Yu cemas dan akhirnya berbalik untuk membantunya tapi Chen Shin langsung menariknya dan memberitahu Tai Yu bahwa jika dia bisa melakukannya lagi maka dia tetap akan bertanding dengannya "Jika Su Yuan bisa melakukannya lagi, dia akan tetap terjun ke laut. Semua itu adalah keputusan kami sendiri, bukan salahmu"


Dan karena Chen Shin menang, maka Tai Yu harus mau melakukan satu permintaannya "Bisakah kau, kembali jadi Hsu Tai Yu yang dulu?"


Tai Yu mulai memikirkan ucapan Chen Shin... hingga akhirnya dia benar-benar merelakan kepergian Su Yuan.


Setelah kejadian itu, Tai Yu mulai berubah. Dia mulai kembali jadi murid yang baik di kelas, mau hormat pada gurunya dan membentak teman-teman berandalannya untuk diam dan mendengarkan pelajaran. Walaupun bingung dengan sikap aneh Tai Yu, tapi mereka langsung menurut dengan patuh. Bukan cuma teman-temannya, bahkan gurunya saja sampai melongo bingung.


Pak guru yang bingung dengan sikap Tai Yu yang tidak biasa, langsung bertanya heran apakah ada yang ingin Tai Yu tanyakan? Tai Yu jawab iya, dia lalu tanya mereka sudah sampai halaman berapa sekarang? Pak guru bilang bab 7 tentang sejarah perang dunia kedua. Tai Yu pun langsung membalik-balik bukunya mencari bab 7 dengan tekun.

Tapi pak guru malah bilang "Yang kau pegang itu... buku geografi" (hahaha!)


Malu deh! Tai Yu dengan penuh harga diri, langsung membentak teman-temannya untuk membuka halaman yang dimaksud. Serentak, semua teman-temannya langsung mencari buku sejarah tapi ternyata tidak ada yang bawa. Tai Yu pun memerintahkan mereka untuk merapat ke siapa saja yang bawa buku sejarah. Dan ternyata yang membawa buku sejarah cuma satu orang, si ketua kelas. Tai Yu dan yang lainnya pun langsung mengerubungi si ketua kelas dan belajar bergerombol.


Suatu hari, Chen Shin sedang sibuk di kamarnya mencobai berbagai macam baju dan menata rambut.


Oooh, ternyata dia mau kencan sama Tai Yu (Errr... sebenarnya sih belajar bersama). Tapi dandanannya menor banget dan waktu Tai Yu melihatnya, dia langsung menggodanya "Wow! nona, sepertinya kau cukup familier. Kau adalah... guru di SMA ku"


Jelas saja Chen Shin langsung ngambek dan berjalan pergi. Tai Yu ketawa lalu cepat-cepat menyusulnya lalu dengan manisnya membawakan tasnya Chen Shin. Sepanjang jalan, banyak gadis-gadis yang terkagum-kagum pada Tai Yu yang tampan tapi Tai Yu cuek.


Di tengah jalan, tiba-tiba ada sebuah mobil yang hampir saja menyerempet Chen Shin. Untunglah, Tai Yu sigap menarik Chen Shin dalam pelukannya. Mereka jadi canggung gara-gara kejadian itu. Tai Yu mengomelinya karena tidak hati-hati lalu menarik Chen Shin untuk berjalan di sisi jalan yang aman.


Sesampainya di restoran fast food, Chen Shin mengantri di kasir sementara Tai Yu menunggu di meja. Kebetulan, Min Min dan temannya juga baru saja tiba disana. Saat sedang mencari meja, mereka melihat Tai Yu sedang belajar. Mereka benar-benar keheranan melihatnya. Ternyata rumor kalau Tai Yu sudah berubah, memang benar adanya.

Sejak mengetahui kalau Tai Yu ternyata murid pintar, Min Min tampaknya mulai tertarik padanya. Bahkan atas dorongan temannya, dia langsung duduk didepan Tai Yu dan menyemangatinya untuk terus belajar. Dia juga menawarkan bantuan kalau-kalau ada yang tidak Tai Yu mengerti. Dia bahkan bersedia memberikan data pribadinya dengan senang hati kalau Tai Yu menginginkannya.


Setelah Min Min pergi, Chen Shin yang sempat melihat mereka ngobrol, langsung bertanya apa yang Tai Yu dan Min Min bicarakan tadi. Tapi Tai Yu hanya bilang bukan apa-apa. Dari tempatnya duduk, Chen Shin melihat Min Min melirik Tai Yu dan semua itu langsung membuatnya ngambek cemburu.


Tai Yu dan teman-teman berandalannya sekarang jadi lebih rajin. Chen Shin sebenarnya senang dengan perubahan Tai Yu. Akan tetapi, dia menyadari bahwa walaupun dia yang menyadarkan Tai Yu. Tapi Tai Yu belajar dengan tekun demi mendapatkan hati Min Min.

Suatu hari saat sedang patrol keliling sekolah, Tai Yu melewati kelasnya Chen Shin. Dari jendela dia tersenyum ke arah Min Min, Min Min langsung tersenyum malu-malu. Sementara Chen Shin yang duduk di belakangnya Min Min, hanya bisa melihat dengan sedih. Hmmm... sebenarnya sih ga jelas juga, Tai Yu senyumnya sama siapa. Soalnya dari sudut pandang jendela, dia bisa saja lihat Min Min atau mungkin juga Chen Shin.


Bersambung ke part 3

Post a Comment

0 Comments