Sinopsis Oh! My Emperor Episode 2

 Sinopsis Oh! My Emperor Episode 2


Fei Fei sontak menjerit heboh melihat pelayan di hadapannya, dan jadilah si pelayan ikutan jerit-jerit gaje. Siapa dia?!

"Saya pelayan, saya di sini untuk melayani anda."

Maksudnya apa? Fei Fei tambah bingung menyadari dandanan barunya yang aneh. Tempat apaan ini?

"Ini kediaman Huang Dao. Ini kediaman Tuan Chen (Beitang Mo Ran). Kemarin, beliau yang membawa anda kemari."

 

Oh, Fei Fei tahu. Mereka lagi syuting drama, kan? Atau reality show? "Kalian itu tidak punya izin membawaku kemari untuk syuting drama ini! Apa kalian tahu kalau kalian itu melakukan kejahatan?!"

Si pelayan bingung, dia bicara apa sih? Apa jangan-jangan kemarin kepalanya cedera terlalu keras?

"Kepalamu yang cedera!" Fei Fei mau keluar, tapi si pelayan malah getol menghadangnya. Pokoknya Fei Fei dilarang keluar.

Baiklah. Fei Fei akhirnya duduk tapi pikirannya kalut bukan main memikirkan bagaimana caranya bisa keluar dari tempat ini. Ah, di mana tasnya? Dia mencoba membuat isyarat tentang tasnya. Pelayan mengerti, tapi dia mengira kalau benda itu namanya 'buntelan'.


Pelayan lalu mengambilkan sebuah baki yang di dalamnya tertata rapi barang-barangnya Fei Fei. Semuanya masih lengkap, termasuk tasernya.

Maka Fei Fei pun mengambil taser itu lalu jejeritan heboh, berniat menakut-nakuti si pelayan. Tapi si pelayan cuma melotot bingung, nggak ngerti apa maksud Fei Fei.

 

Dia berniat kabur, tapi para pelayan sontak mengepungnya dan jadilah mereka semua main kejar-kejaran tapi kejar-kejarannya cuma muter-muter aja di situ.

Seorang pelayan yang lagi bawa pot bunga berhasil menghadangnya. Kesal, Fei Fei sontak menampik tangannya dan jadilah pot bunga itu melayang... ke Fang Jian yang baru datang.

Tapi Fang Jian santai saja menggunakan kekuatan scorpio-nya untuk membuat perisai ajaib untuk melindungi dirinya dari pot itu dan... BUG! Pot itu malah menghantam kepalanya sampai berdarah. Pfft!

"Aduh, maaf, Kakak. Aku tidak sengaja. Apa kalian punya obat-obatan timur atau barat, biar aku bisa mengobatinya?"

Tidak terima, Fang Jian malah menyuruh Fei Fei untuk menghantam lagi dan seorang pelayan sontak menyodorkan pot bunga padanya.


Wah, Fei Fei tidak terima. Mereka lihat sendiri tadi, bukan dia kok yang menghantam Fang Jian. Jadi kali ini juga jangan menyalahkannya.

"Akan kupukul kau dengan lembut." Ujar Fei Fei sebelum kemudian maju untuk menyerang Fang Jian.

Fang Jian sontak membuat perisai ajaibnya. Tapi lagi-lagi, Fei Fei dan potnya mampu menembus perisai itu dan jadilah kepala Fang Jian kena hantam lagi sampai dia pingsan.

Mo Ran dan Xun Xian baru datang saat itu sambil diam-diam menahan senyum geli melihat keadaan Fang Jian. Seorang pelayan menuduh Fei Fei bisa sihir, jadi jangan dekat-dekat dia.

"Kau! Kau sendiri yang memberiku pot dan dia memaksaku untuk memukulnya. Kau tahu itu!"

"Untung saja bukan Bai Wu Chen yang kena pukul. Jika tidak, dia pasti akan langsung membunuh dirinya sendiri (karena malu)."

Mo Ran mendesah heran, Fang Jian ini suka kepo dengan segala sesuatu di kediamannya. Sudahlah, obati dia dan kirim dia kembali ke tempatnya berasal.

"Kau, ikut denganku." Perintah Mo Ran pada Fei Fei.


Dia membawa Fei Fei ke kamarnya dan menyambut Fei Fei dengan ramah. "Siapa namamu?"

Fei Fei memperkenalkan dirinya dan tanya ini tahun berapa. Mo Ran berkata ini adalah tahun ke-33 dalam kalender Xingyao.

Fei Fei tambah bingung, dia yakin kalau dia tidak pernah mendengar tahun Xingyao dalam sejarah. Lalu ini dinasti apa? Tapi Mo Ran malah tidak mengerti apa artinya dinasti.

"Itu... sulit dijelaskan. Beneran deh, aku tidak punya waktu main-main denganmu. Ada banyak hal penting yang harus kulakukan. Selamat tinggal."

"Tunggu! Karena kau sudah berada di kediamanku, bagaimana kalau kau makan dulu sebelum pergi?"

"Apa kau tahu aku harus kehilangan berapa banyak uang jika aku absen dari rumah sakit? Nyebelin."

Tapi tepat saat itu juga, para pelayan mendadak muncul dengan membawakan berbagai macam hidangan yang menggoda selera dan kontan membuat Fei Fei balik lagi ke meja makan.


Sementara Fei Fei melahap sarapannya, Mo Ran keluar sambil keheranan. "Dia benar-benar punya selera makan besar."

Xun Xian sudah menunggu di luar saat itu. Mo Ran tahu kalau Xun Xian pasti penasaran kenapa dia menyelamatkan Fei Fei. Itu karena Fei Fei adalah wanita yang dia lihat dalam ramalannya.

"Aku meramalkan dia akan terikat dengan takdir Kerajaan Huangdao."


Setelah kepalanya dibebat, Fang Jian datang melapor ke Kaisar Yi yang saat itu sedang melukis. Ia lalu memperlihatkan lukisannya itu pada Fang Jian yang ternyata lukisan anime Fang Jian saat kena hantam pot.

Malu, Fang Jian sontak berlutut dan memonta ampun atas ketidakmampuannya. Dia sungguh heran, saat dia dekat dengan Fei Fei dia malah kehilangan kekuatannya. Makanya dia...

"Jangan salahkan dirimu sendiri. Aku sangat mengerti. Pulanglah dan rawat lukamu."

Tapi sebelum Fang Jian pergi, tak lupa Kaisar Yi menghadiahkan lukisan itu sebagai kenang-kenangan. LOL!


Kasim melapor bahwa Mo Ran juga baru pertama kalinya bertemu gadis itu kemarin. Kaisar Yi pun memerintahkan Wu Chen untuk mengawasi gadis itu.


Saat tengah asyik melahap semua makanannya, Fei Fei malah mendapati seorang anak kecil mencuri sepotong daging miliknya. Anak kecil itu degan cepat kabur dari sana melalui lubang kecil di dinding.

Anak itu bisa melewati lubang itu dengan mudah, tapi Fei Fei malah nyangkut setengah badan di sana. "Seharusnya aku tidak makan kebanyakan. Memalukan sekali terjebak di sini."

Diketawain lagi sama tuh anak. Fei Fei jadi tambah sebel. Di mana orang tuanya? Jangan ketawa! Tepat saat itu juga, muncul seorang kakek tua yang datang menjemput anak itu.


Parahnya lagi, dia tidak sadar kalau para pria sebenarnya sedang menontonnya dari belakang. Mo Ran pun segera menyuruh Jenderal Chu untuk membantu Fei Fei.

Dan Jenderal Chu yang dimaksud itu ternyata seorang jenderal wanita dan dengan santainya dia menendang bok*ng Fei Fei hingga dia terbebas dari lubang itu. Dia langsung pergi begitu saja. Bukannya berterima kasih, Fei Fei malah jadi kesal sama orang yang menendangnya barusan.


Keluar dari sana, Fei Fei mendapati dirinya masuk ke sebuah pasar yang penuh berbagai macam barang dagangan dan orang. Tiba-tiba seorang pria menghadangnya dan mendadak membuka bajunya... Hah?

Nggak, nggak aneh-aneh kok orangnya. Dia cuma menawarkan barang jualannya, kantong-kantong pernikahan. Dia memberitahu Fei Fei bahwa hari ini adalah Hari Keberuntungan Nasional di Kerajaan Huangdao.

"Belilah satu dan berikan pada kekasihmu, maka kau akan menikah dengannya." Ujar si pedagang. Tapi Fei Fei mengacuhkannya, malah tanya arah ke istana. Si pedagang kecewa.


Di istana, Kaisar Yi sedang bersama Ibu Suri Agung (neneknya kaisar) dan seorang wanita bernama Xie Yan Ran (Putri perdana menteri. Seorang Cancer yang memiliki kekuatan tak terlihat).

Ibu Suri Agung tampak jelas menyukai Yan Ran dan ingin menjodohkan Yan Ran dengan Kaisar Yi dan menjadi permaisuri.

Kaisar Yi hampir keselek mendengarnya. Belum sempat dia menjawab apapun, Yan Ran duluan yang menyatakan penolakannya. Bukan karena Kaisar Yi tidak cukup baik untuknya, justru sebaliknya, dia sendirilah yang tidak cukup baik untuk Kaisar Yi.

"Kaisar baru saja naik tahta. Bagaimana bisa saya menikahinya di saat seperti ini?" Ujar Yan Ran diplomatis.

Dia pernah membaca di sebuah buku bahwa istri yang baik harus mendahulukan karir suaminya. Jadi, jika Kaisar tidak keberatan untuk menikah dengannya, sebaiknya Kaisar membangun kekuasaan selama 2 tahun ke depan. Jika segalanya sudah beres, baru mereka bisa memikirkan masalah pernikahan.

Ibu Suri Agung suka mendengar jawabannya dan akhirnya mengalah. "Aku memang sudah tua."


"Yang Mulia tidak tua." Ujar Kasim. "Hari ini adalah Hari Keberuntungan Nasional, Yang Mulia hanya mengikuti petunjuk alam untuk mendiskusikan pernikahan Kaisar hari ini."

Ah, benar juga. Hari ini para muda-mudi di seluruh negeri memberikan kantong-kantong mereka untuk mendapatkan pernikahan yang baik. Kalau begitu, Ibu Suri Agung dengan sengaja mendudukkan Yan Ran di sisi Kaisar Yi lalu pergi meninggalkan sepasang muda-mudi itu berduaan.


Di luar istana, para wanita berbondong-bondong melemparkan kantong-kantong mereka pada para pria yang berseliweran di jalan. Tapi tiba-tiba ada seorang pria yang melayang dan merebut kantong-kantong itu.

Hmm, tapi sepertinya dia tidak tahu maksud pelemparan kantong-kantong itu dan dengan polosnya menerima semua kantong yang dilemparkan padanya dengan senang hati... termasuk kantong dari seorang wanita yang sangat gemuk. Wkwkwk!

Pria itu adalah Beitang Tang, adiknya Kaisar Yi. Dia seorang Pisces dengan kekuatan replikasi.


Setelah kedua tangannya penuh dengan kantong, Tang berniat pergi tapi malah dihadang si wanita gemuk dan para wanita lain yang melemparkan kantong-kantong padanya barusan. Tang bingung, mereka mau apa?

"Kau menerima kantongku." Ujar si gendut.

"Oh, yah. Makasih." Ucap Tang dengan polosnya.

"Lalu kapan kita menikah?" Tanya si gendut (Wkwkwk!) "Kalau kau tidak ingin menikah, kita langsung tinggal bersama saja."

Tang mulai bingung sekarang. "Kenapa?"

"Kau kan sudah mengambil kantongku pada hari spesial. Memangnya kau tidak tahu hari ini hari apa?"

"Hari spesial apa?... Ah, Hari Keberuntungan Nasional! Aduh, aku benar-benar lupa."

Telat! Tang sudah mengambil kantongnya dan ada banyak wanita di sini. Jadi dia pilih satu. Tang tidak terima, apa dia mau melakukan pemaksaan di hadapan publik?

Memaksa Tang untuk menikahi mereka di hari lain memang ilegal. Tapi hari ini beda dan si gendut langsung memimpin para wanita itu untuk mengejar Tang.


Panik, Tang sontak melarikan diri dari sana sambil melemparkan semua kantong di tangannya. Tapi para wanita itu tidak peduli dan terus mengejarnya.


Fei Fei berniat masuk ke istana. Tapi tentu saja dia tidak bisa seenaknya masuk dan para penjaga menuntutnya untuk menunjukkan identitasnya dulu.

Fei Fei berusaha meyakinkan mereka kalau dia disuruh Mo Ran, tapi mereka tetap tak percaya. Kesal, Fei Fei berusaha mengalihkan perhatian mereka ke tempat lain, tapi gagal total. Dia malah langsung digotong keluar dari sana.

Kesal, terpaksa Fei Fei harus pergi dari sana. Dia melihat seorang pria (Bai Wu Chen) yang jelas sedang mengawasinya. Tapi Fei Fei tidak terlalu memikirkannya.


Saat melewati pasar, tak sengaja dia bertubrukan dengan Tang yang sedang melarikan diri dari sekumpulan wanita ganjen itu. Fei Fei jadi terputar-putar karenanya. Saat itulah dia lagi-lagi melihat pria yang sama dan akhirnya sadar kalau pria ini membuntutinya.

Ketahuan, Wu Chen langsung mundur menyembunyikan dirinya di balik tiang. Tapi saat dia keluar beberapa detik kemudian, dia malah tak melihat Fei Fei di sana.


Dia sedang kebingungan mencari Fei Fei saat tiba-tiba muncul Chu Sheng Nan (Leo, seorang jenderal wanita, dan memiliki kekuatan Kungfu Sonic). Dialah jenderal wanita yang tadinya menendang b*kong Fei Fei.

Bersambung ke episode 3

Post a Comment

4 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam