Sinopsis Boss and Me episode 7

 Sinopsis Boss and Me episode 7


Dengan tekad barunya untuk mengakhiri obsesinya pada Zheng Qi dan berkonsentrasi pada karirnya saja, Shan Shan memutuskan untuk mendatangi Zheng Qi di kantornya tapi Zheng Qi malah mengira kalau Shan Shan datang untuk mencari tahu apakah Feng Teng sudah kembali dari Korea atau belum.

"Kenapa kau malah membicarakan bos" protes Shan Shan

Shan Shan lalu memberitahu Zheng Qi tentang keputusan besarnya untuk berhenti menyukai Zheng Qi, Zheng Qi akan selamanya menjadi idolanya tapi perasaannya pada Zheng Qi hanya sebatas rasa kagum saja bukan cinta. Zheng Qi langsung tertawa geli mendengar perkataan Shan Shan. Zheng Qi memberitahu Shan Shan bahwa dia memang menyukai Shan Shan tapi suka bukan berarti cinta.

Zheng Qi lalu memberikan sebuah petuah untuk Shan Shan "Sebenarnya, saat kau melepaskan sebuah pohon yang bukan milikmu, kau akan menyadari bahwa seluruh hutan telah menantimu"


Karena hari ini adalah malam tahun baru, rekan-rekan kerja Shan Shan pulang cepat untuk menghadiri berbagai acara sementara Shan Shan tetap di kantor bekerja lembur sampai tengah malam.

Shan Shan merasa sangat bersyukur dengan adanya larangan pacaran ini. Apalagi sejak Feng Teng keluar negeri dan tidak harus datang ke kantornya Feng Teng, dia tidak lagi mendengarkan gosip-gosip di kantor dan akhirnya dia kembali jadi pegawai kantor biasa.


Saat hampir waktunya pergantian tahun, Shan Shan memutuskan untuk menyudahi pekerjaannya dan naik ke balkon untuk menyaksikan malam pergantian tahun. Saat ia tengah menikmati pemandangan malam, Feng Teng tiba-tiba muncul disampingnya.

"Bos... maaf maafkan saya, maafkan saya... saya... saya kira... saya kira tidak ada orang disini. Maafkan saya, saya tidak bermaksud..."

Feng Teng cepat-cepat menyuruh Shan Shan untuk diam karena hitung mundur menuju tahun baru sudah dimulai.


3-2-1... tahun baru akhirnya tiba dan pesta kembang api pun dimulai. Saking bahagianya melihat kembang api yang indah itu, Shan Shan tanpa sadar melingkarkan tangannya ke lengan Feng Teng. Saat Shan Shan menyadari perbuatannya, dia langsung cepat-cepat melepaskan tangannya.

 

Tapi Feng Teng malah menarik Shan Shan kedalam pelukannya. Feng Teng bahagia karena tahun ini dia menghabiskan malam tahun baru bersama Shan Shan karena tahun-tahun sebelumnya biasanya dia menghabiskan malam tahun baru di balkon ini sendirian.


Mereka berdua saling menatap dengan intens sementara Shan Shan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah ini mimpi? Ataukah kisah dongeng Cinderella akhirnya menjadi kenyataan. Tapi sesaat kemudian, Shan Shan sadar dari lamunannya dan cepat-cepat melepaskan dirinya dari pelukan Feng Teng, meminta maaf berkali-kali karena telah menyusup ke balkon pribadi bos lalu buru-buru melarikan diri.

"Sebenarnya, tempat ini bukan lagi milikku seorang" ujar Feng Teng setelah Shan Shan pergi


Sesampainya di lobi, Shan Shan masih sangat tercengang dengan apa yang yang barusan terjadi padanya bersama bos. Apakah barusan dia merayakan tahun baru bersama bos? Tapi tidak mungkin, Shan Shan yakin kalau tadi bos sebenarnya bukan memeluknya tapi ingin mencekiknya sampai mati. (hahaha)

Shan Shan mengomeli dirinya sendiri untuk tidak memikirkan yang aneh-aneh, dia dan bos sangat berbeda. Bos itu seperti kembang api, indah tapi sangat jauh.

 

Saat tengah memantapkan hati untuk berhenti memikirkan Feng Teng dan pulang, tiba-tiba Feng Teng mengiriminya pesan dan mengatakan kalau dia akan mengantarkan Shan Shan pulang.

Shan Shan sangat canggung semobil dengan Feng Teng apalagi setelah kejadian tadi ditambah lagi di jalan banyak sekali pasangan kekasih yang berkencan dengan sangat mesra.


Sesampainya didepan rumah Shan Shan, Feng Teng memberikan sebuah hadiah tahun baru untuk Shan Shan. Shan Shan pun menerimanya dengan malu-malu. Bahkan saat Feng Teng mengucapkan selamat tahun baru padanya, Shan Shan juga menanggapinya dengan anggukan malu-malu.

"Ini sudah larut malam, kau harus segera istirahat" ujar Feng Teng dan Shan Shan lagi-lagi menangapinya dengan anggukan malu-malu.

"Kalau begitu aku anggap kau setuju" ujar Feng Teng.Saking gugupnya, Shan Shan tanpa pikir panjang langsung mengangguk malu-malu.


Dan barulah setelah Feng Teng pergi, Shan Shan mulai sadar dan kebingungan, apa yang dia setujui tadi?

"Ah, makan siang... dasar kau! kau menipuku!" teriak Shan Shan kesal


Saat sedang makan malam bersama, Shuang Yi dan Liu Liu melihat keanehan dalam diri Shan Shan. Saat mereka bertanya, Shan Shan memberitahu mereka bahwa dia merasa seperti bos sedang mengejarnya. Shuang Yi dan Liu Liu langsung mengira kalau Shan Shan pasti sudah gila.

Shuang Yi berusaha menyadarkan Shan Shan untuk tidak mengkhayal terlalu tinggi, orang seperti Feng Teng tidak mungkin menyukai pegawai kecil sepertinya. Lagipula bukankah baru-baru ini perusahaan memberlakukan larangan pacaran. Jadi kalau Feng Teng sampai merayunya bukankah itu sangat berlawanan dengan larangan pacaran yang baru diberlakukannya.


Shuang Yi menyarankan Shan Shan untuk segera mengundurkan diri saja dari perusahaan. Shuang Yi yakin kalau bosnya Shan Shan itu pasti cuma memanfaatkan Shan Shan untuk bersenang-senang dan kalau sudah puas dia pasti akan membuang Shan Shan.

Tapi Shan Shan dengan polosnya malah mengira bahwa maksud Shuang Yi adalah Feng Teng sengaja merayunya supaya Feng Teng bisa memecatnya, atau jangan-jangan Feng Teng sengaja merayunya untuk membujuknya supaya dia terus menjadi penyeleksi sayuran?


Saat dia melihat hadiah dari Feng Teng ternyata seperangkat produk perawatan kulit yang mahal, Shan Shan semakin yakin kalau semua ini pasti hanyalah cara licik yang dipakai Feng Teng untuk terus membujuknya menjadi penyeleksi sayuran.


Sepanjang malam, Shan Shan sibuk mempertimbangkan apa yang harus ia lakukan terhadap hadiah mahal itu? Apa dia harus menerimanya atau mengembalikannya saja? Tapi Shan Shan takut kalau harus mengembalikan hadiah itu mungkin Feng Teng akan marah padanya. Akhirnya dia memutuskan untuk menerimanya saja. Tapi karena dia tidak mau menerima hadiah gratis, jadi dia memutuskan untuk bekerja lembur sebagai imbalan atas hadiah itu.


Saat Shan Shan berniat untuk membaca petunjuk yang tertera di kemasan produk itu, ternyata dia sama sekali tidak bisa membacanya karena semua kata-katanya dalam bahasa Perancis. Shan Shan akhirnya memutuskan untuk menyalin kata-kata dalam kemasan itu dan meminta Linda untuk menerjemahkannya besok.


Keesokan harinya, Shan Shan membawa kertas berisi salinan bahasa Perancis itu pada Linda dan meminta bantuan Linda untuk menerjemahkan kata-kata bahasa Perancis itu. Tapi dia berbohong mengatakan kalau produk skincare itu hadiah dari temannya yang baru pulang dari luar negeri.

"Shan Shan, ini bahasa Perancis. Bahasa Perancis-nya bos sangat bagus" ujar Linda sambil menunjuk Feng Teng yang sudah berdiri di belakangnya Shan Shan.


Feng Teng dengan kesal merebut kertas itu dari Linda sambil mengomeli Shan Shan supaya dia tidak lagi memanfaatkan Linda untuk keperluan pribadinya karena Linda bukan bekerja untuk Shan Shan tapi untuk perusahaan. Dia lalu memerintahkan Shan Shan untuk masuk ke kantornya dan makan siang bersamanya.


Shan Shan benar-benar bingung apa yang harus dilakukannya. Dia tidak ingin menuruti perintah Feng Teng tapi dengan semua kebaikan yang dia terima dari Feng Teng selama ini, dia bisa dianggap tidak tahu tidak terima kasih kalau sampai menolak perintah Feng Teng. Tapi kalau dia tidak menolak, maka dia akan terus menjadi penyeleksi sayuran dan bisa jadi akhirnya malah jadi budaknya Feng Teng.

"Tidak, lebih baik aku jadi orang yang tidak tahu terima kasih daripada jadi budaknya" pikir Shan Shan


Feng Teng mengomeli Shan Shan dengan kesal karena hanya untuk mengartikan kata-kata itu saja, dia sampai minta bantuan Linda padahal Shan Shan bisa menerjemahkannya lewat internet. Feng Teng lalu membantu Shan Shan menerjemahkan beberapa kata (untuk memperkecil pori-pori dan meremajakan kulit, mengandung ekstrak tea-tree, dll) tapi Shan Shan tetap saja tidak mengerti.

"Pihak HRD benar-benar telah membuat kesalahan besar saat mempekerjakanmu" keluh Feng Teng

"Baik, baik. Teruskan saja meremehkan kemampuanku. Kau baru saja membuktikan padaku kalau aku hanya cocok jadi penyeleksi sayuran" Shan Shan hanya bisa menggerutu dalam hati karena tidak berani marah-marah pada bos.


Walaupun kesal dengan kebodohan Shan Shan, Feng Teng tetap berbaik hati membantu menerjemahkan dengan lebih detil. Saat dia tengah sibuk menulis terjemahannya, Shan Shan lagi-lagi terpesona oleh ketampanan Feng Teng dan terang-terangan menatapnya dengan penuh kekaguman.


Ditengah-tengah keseriusannya menatap Feng Teng, Feng Teng tiba-tiba balas menatapnya. Shan Shan pun langsung cepat-cepat mengalihkan pandangannya dengan canggung tapi Feng Teng diam-diam tersenyum senang.


Shan Shan tiba-tiba sebuah ide bagus untuk menghindari pekerjaannya menyeleksi sayuran. Dia berbohong mengatakan kalau dia ingin mengabdi pada perusahaan dengan cara meningkatkan kemampuannya dan karenanya dia memutuskan untuk mengambil tes CPA, jadi dia tidak bisa lagi menjadi penyeleksi sayuran karena tiap jam makan siang dia harus belajar.

Tapi Feng Teng yang pintar tahu betul niat asli Shan Shan dan dengan liciknya menyuruh Shan Shan untuk belajar di kantornya saja mulai besok.


Dalam perjalanan pulang, Shan Shan sedang mengomeli dirinya sendiri atas kebodohannya membohongi Feng Teng saat tak sengaja dia melihat ada kehebohan didepan toko bukunya Feng Yue.

 

Beberapa reporter tampak sedang mengerumuni seorang artis terkenal yang ternyata ingin melamar seorang wanita.Wanita itu adalah Yuan Li Shu, sahabat Feng Yue dan Feng Teng sejak kecil. Saat Li Shu baru tiba didepan toko buku, dia tersenyum senang melihat beberapa poster bertuliskan 'Menikahlah denganku'.


Tapi saat dia melihat pria yang melamarnya, seketika itu juga senyum Li Shu menghilang.Sambil membawa buket bunga besar dan cincin berlian, pria itu mendekati Li Shu lalu berlutut dan meminta Li Shu menikah dengannya. Shan Shan yang ikut menyaksikan acara lamaran romantis ini, tiba-tiba mengkhayal dilamar Feng Teng.


Menyadari semua kamera yang tertuju padanya, Li Shu berusaha menunjukkan senyum ramah saat dia menolak lamaran pria itu dengan cara halus.


Pria itu tidak teriam dengan penolakan Li Shu dan terus berusaha membujuk Li Shu untuk menerima lamarannya. Dia tidak percaya kalau Li Shu punya seseorang yang disukainya apalagi selama ini dia tidak pernah melihat Li Shu bersama dengan pria manapun. Lagipula sebagai seorang selebritis dia bisa malu kalau Li Shu menolaknya. Tapi Li Shu sama sekali tidak peduli.


Gara-gara insiden ini, toko buku langsung ditutup. Li Shu memberitahu Feng Yue kalau pria itu adalah anggota VIP di toko buku cabang Beijing tapi dia sama sekali tidak punya perasaan apa-apa pada pria itu. Karena ada pria lain yang Li Shu sukai tapi Li Shu tidak mau memberitahu Feng Yue siapa pria yang disukainya karena kalau Feng Yue sampai tahu mungkin dia akan jantungan.

Li Shu tidak ingin Feng Teng tahu mengenai kejadian tadi tapi yang tidak ia sangka-sangka Feng Teng ternyata sudah tahu bahkan memanggil Li Shu dan artis itu untuk bertemu dengannya.



Tujuan Feng Teng mengajak mereka bertemu adalah untuk mengomeli si artis karena dia memaksakan cintanya pada Li Shu yang jelas-jelas tidak menyukainya.


Artis itu langsung protes, kenapa Feng Teng ikut campur padahal masalah ini adalah masalah pribadi Li Shu. Feng Teng menegaskan bahwa dia ikut campur karena masalah pribadi Li Shu adalah masalahnya juga. Li Shu langsung tersenyum senang mendengar perkataan Feng Teng itu.

Artis itu jadi penasaran, apakah Feng Teng pria yang selama ini Li Shu sukai? Apa Feng Teng pacarnya Li Shu? Feng Teng berkata bahwa dia adalah orang terdekat Li Shu. Senyum Li Shu semakin mengembang lebar tapi saat Feng Teng berkata kalau dia adalah kakaknya Li Shu, senyum Li Shu langsung berubah menjadi kekecewaan. (wah, kayaknya dia suka Feng Teng nih)


Feng Teng dan Li Shu lalu pergi ke bar. Feng Teng penasaran, apakah Li Shu benar-benar punya seseorang yang dia suka atau semua itu cuma kebohongan yang dia ciptakan untuk menolak si artis? Li Shu membenarkannya tapi dia tidak pernah memperkenalkannya pada Feng Yue dan Feng Teng karena pria yang disukainya itu bahkan tidak tahu tentang perasaannya.

"Beri aku petunjuk" pinta Feng Teng

"Jangan cemas. Kau adalah standarku dalam menilai pria"

"Di dunia ini Feng Teng hanya ada satu. Ekspektasimu terlalu tinggi. Apa kau tidak takut kalau kau tidak akan bisa menikah?"

"Kalau aku tidak bisa menemukan seseorang yang mau menikah denganku. Maka aku akan... aku akan menyandarkan hidupku ditanganmu, jadi kau harus mengurusiku seumur hidupmu"


Keesokan harinya, Shan Shan datang ke kantornya Feng Teng dengan membawa beberapa buku CPA tapi sesampainya disana dia malah mendapat kejutan mengerikan, Feng Teng sudah menyiapkan setumpuk buku CPA untuk Shan Shan pelajari.


Shan Shan memberitahu Feng Teng bahwa dia ingin bekerja lembur sebagai imbalan atas hadiah skincare mahal dari Feng Teng itu. Begitu mendengar Shan Shan sudah memakai produk skincare-nya, Feng Teng langsung mendekatkan wajahnya, sangat dekat ke wajah Shan Shan untuk mengecek hasil penggunaan produk skincare itu.

"Sepertinya kau menggunakannya dengan benar. Bagus sekali" ujar Feng Teng


Feng Teng lalu memberitahu Shan Shan untuk mempelajari buku-buku yang disiapkannya karena setiap 2 minggu sekali Shan Shan harus mengikuti ujian percobaan. Shan Shan langsung protes, dia masih harus bekerja jadi bagaimana bisa dia harus ujian juga.

"Kalau begitu datanglah tiap hari sabtu" ujar Feng Teng

Saat Shan Shan masih protes juga, Feng Teng langsung mengingatkannya bahwa Shan Shan sendiri yang bilang kalau dia ingin mengambil tes CPA demi mengabdi pada perusahaan.


Feng Teng tahu betul apa yang harus dikatakannya untuk menyemangati Shan Shan "Kalau kau sampai gagal, maka aku akan memotong gajimu"

Shan Shan akhirnya terpaksa membawa tumpukan buku-buku itu sambil menyesali perbuatan bodohnya yang berani melawan bos.



Dalam perjalanan pulang, Shan Shan merenungkan nasibnya dengan sedih. Bagaimana bisa di tahun baru ini nasibnya malah semakin memburuk. Belum selesai jadi tukang seleksi sayuran, sekarang dia malah harus berurusan dengan buku-buku sepanjang hari.


Shan Shan semakin stres saat melihat kemesraan Shuang Yi dan Du Fan.

Bersambung ke episode 8

Post a Comment

0 Comments