Sinopsis Boss and Me Episode 12

Sinopsis Boss and Me Episode 12 


Semua orang berjalan berpasang-pasangan menuju kolam ikan. Zheng Qi yang berjalan bersama Shan Shan meminta maaf karena waktu Feng Teng di Amerika, dia sengaja membuat Shan Shan mencemaskan Feng Teng. 

Saat Shan Shan menyangkal perasaannya pada Feng Teng, Zheng Qi malah semakin bersemangat menggodanya.

Sementara di belakang mereka, Feng Teng berjalan bersama Li Shu. Li Shu berusaha mengalihkan perhatian Feng Teng dari Shan Shan dengan mengatakan kalau Zheng Qi dan Shan Shan tampak sangat akrab. Tapi Feng Teng dengan santainya berkata bahwa Shan Shan memang orang yang pandai bergaul.

Tapi Li Shu tidak patah semangat dan terus berusaha dengan cara lain dengan memberitahu Feng Teng bahwa selama ini dia selalu mengira kalau tipe wanita yang Feng Teng sukai adalah wanita yang mirip mendiang ibunya yang elegan, cantik, punya banyak bakat dan punya ketajaman bisnis yang hebat.

"Seseorang seperti ibuku. Berapa banyak wanita seperti itu di dunia ini? Kau tahu, menyangkut masalah hati, aku lebih suka segalanya berjalan sewajarnya" ujar Feng Teng


Mereka lalu memancing bersama. Saat yang lain sedang memasang kail dan sebagainya, Shan Shan satunya-satunya yang kebingungan sendiri bagaimana harus berurusan dengan alat pancingnya. Saat Feng Teng melihat kebingungannya, dia langsung bertanya apakah Shan Shan tidak tahu cara memancing? Dan saat Shan Shan membenarkannya, Feng Teng langsung memerintahkannya untuk memetik lobak saja.


Beberapa saat kemudian, Shan Shan dengan terpaksa berjuang keras seorang diri untuk mengeluarkan lobak-lobak dari dalam tanah sambil menggerutu kesal.

"Kalau kau ingin memancing yah memancing saja. Kenapa harus mendikte apa yang harus aku lakukan? Menyuruh wanita kecil sepertiku memetik lobak di udara sedingin ini. Ah, sudahlah. Sekarang ini aku hanyalah parasit yang numpang makan dan tidur gratis di rumahnya, bahkan tiket pesawatpun dia yang bayar. Aku hanya harus berurusan dengan lobak-lobak keras kepala ini sebagai imbalan. Tidak, akan kuhancurkan lobak-lobak ini!" gerutu Shan Shan


Entah apakah Feng Teng bisa mendengarkan gerutuannya dari kejauhan ataukah dia sudah bisa membaca gerak bibir Shan Shan, tapi tepat setelah Shan Shan menggerutu seperti itu, Feng Teng tiba-tiba beranjak dari kolam ikan untuk menghampirinya dan berhasil mencegahnya terjatuh saat ia gagal menarik lobak dari dalam tanah.

Saat melihat lobak yang berhasil Shan Shan petik cuma sedikit, Feng Teng langsung mengkomplainnya. Shan Shan balas protes karena lobak-lobak itu sangat keras kepala dan tidak mau keluar walaupun dia sudah berusaha keras menarik mereka.


Mendengar itu, Feng Teng langsung mengingatkannya bahwa Shan Shan sendiri yang bilang kalau dia tidak bisa memancing.

"Aku kan bisa belajar" ujar Shan Shan

"Bukankah kau bilang kalau tidak tertarik menggunakan tali panjang untuk menangkap ikan besar?"

"Sekarang aku tertarik"

"Kalau begitu apa kau mau memberikan sinyal pada semua orang yang sedang memancing disana?"

Shan Shan yang tidak mengerti maksudnya, langsung memandang Feng Teng dengan bingung.

Tanpa memberikan penjelasan apapun, Feng Teng langsung menarik Shan Shan kembali ke kolam ikan lalu menyuruhnya memegang alat pancingnya.

Feng Teng lalu melingkarkan kedua tangannya untuk memegang kedua tangan Shan Shan yang memegang alat pancing hingga mereka tampak berpelukan dari belakang sembari memberitahu Shan Shan bahwa Shan Shan harus memberitahu semua orang bahwa kolam ikan ini sekarang telah menjadi milik Shan Shan (maksudnya Feng Teng telah menjadi milik Shan Shan ^^).


Setelah menyaksikan keromantisan Feng Teng dan Shan Shan di kolam renang, Li Shu langsung mondar mandir dengan gelisah. Saat Feng Yue melihat kegelisahannya, dia langsung bertanya, kenapa sejak Li Shu tiba tadi dia selalu tampak sangat gelisah?

Feng Yue juga merasa Li Shu bersikap sangat aneh pada Shan Shan, Li Shu pernah bilang kalau dia menganggap Shan Shan sudah seperti adiknya sendiri tapi Feng Yue memperhatikan sedari tadi Li Shu bersikap tidak terlalu baik pada Shan Shan.


Li Shu langsung menyangkalnya dan berkata kalau dia cuma bingung dengan Shan Shan, Shan Shan pernah bilang kalau dia tidak tertarik pada Feng Teng tapi sekarang dia malah menghabiskan tahun baru bersama Feng Teng di kediaman keluarga Feng.

Mendengar hal itu, Feng Yue langsung bertanya apakah Li Shu jatuh cinta pada Feng Teng? Feng Yue pun mengaku bahwa selama ini dia selalu mencintai Feng Teng. Tapi dia tidak pernah memberitahu mereka karena ibunya sangat menentang perasaannya pada Feng Teng.

Walaupun hubungan keluarga mereka sangat dekat bagai satu keluarga tapi ibunya Li Shu selalu merasa kalau status mereka sangat berbeda karena dia hanyalah seorang pengasuh.

Ibunya Li Shu takut bahwa jika Li Shu bersama Feng Teng maka orang-orang pasti akan mengira kalau keluarga mereka memanfaatkan Li Shu untuk masuk ke keluarga Feng.


Feng Yue menyarankan Li Shu untuk menyatakan cintanya saja pada Feng Teng atau setidaknya memberi Feng Teng petunjuk tentang perasaannya tapi Li Shu tidak mau.

Karena jika Feng Teng membalas perasaannya, Li Shu berharap perasaan Feng Teng itu murni karena Feng Teng memang benar-benar menyukainya bukan karena Feng Teng tahu kalau dia punya perasaan padanya.

Li Shu juga meminta Feng Yue untuk tidak mengatakan apapun pada Feng Teng, Li Shu mengancam kalau sampai Feng Yue memberitahu Feng Teng maka dia akan menghilang dari mereka semua.

Li Shu mengaku bahwa dia sangat tidak menyangka kalau Feng Teng akan menyukai wanita seperti Xue Shan Shan, kenapa Feng Teng menyukai wanita seperti Shan Shan?


Malam harinya, Shan Shan, Zheng Qi dan paman Wang ikut makan malam tahun baru imlek bersama keluarga Feng dan salah satu jamuan makan malam tahun baru ini adalah lobak-lobak hasil petikan Shan Shan.

Sebagai ungkapan penghargaan atas kerja keras Shan Shan memetik lobak-lobak itu, Feng Yue menyuruh siapa saja yang makan lobak untuk berterima kasih pada Shan Shan.

"Shan Shan, terakhir kali kau marayakan tahun baru di rumah, dengan siapa kau merayakannya?" tanya Feng Yue

Shan Shan langsung menjawab dengan penuh semangat "Merayakan tahun baru di rumah? Ada banyak orang. Ada papa, mama, paman tertua, juga ada kakek, lalu sepupuku Liu Liu dan bibi tertua. Dan setiap tahun sepupuku kecilku Tong Tong akan meminta uang keberuntungan dariku. Dia selalu meminta..."

Mendengar kecerewetan Shan Shan yang tampaknya tidak akan ada putusnya, Feng Teng pun langsung menyela dan menyuruh semua orang untuk makan.

Saat mereka mulai makan bersama, Shan Shan penasaran kenapa Zheng Qi malah menghabiskan malam tahun baru bersama keluarga Feng dan tidak pulang ke keluarganya? Feng Yue memberitahu Shan Shan kalau keluarganya Zheng Qi tinggal di Amerika dan mereka tidak merayakan tahun baru imlek.


Setelah selesai makan malam, mereka berkumpul bersama didepan tungku perapian dimana Zheng Qi mulai protes pada Feng Teng karena jaman sudah semakin maju tapi Feng Teng malah masih ngotot memakai tungku kuno.


Tak lama kemudian, Li Shu datang seorang diri karena ibunya tidak mau keluar rumah. Ibunya masih menderita batuk-batuk tapi selalu bersikeras tidak mau berobat ke rumah sakit.


Saat Li Shu melihat Feng Teng dan Shan Shan duduk berdekatan, tiba-tiba dia mengusulkan agar mereka berdansa saja daripada cuma duduk-duduk.

Feng Teng berusaha mengajari Shan Shan berdansa tapi Shan Shan malah terus menerus menginjak kaki Feng Teng sampai Feng Teng jadi kesal.

Saat Shan Shan hampir menangis gara-gara Feng Teng, Zheng Qi langsung menghampiri mereka dan mengomeli Feng Teng karena bersikap terlalu kasar dalam mengajari Shan Shan.


Zheng Qi lalu menggantikan Feng Teng dan Li Shu langsung memanfaatkan saat itu untuk menggantikan Shan Shan sebagai partner dansanya Feng Teng.

Zheng Qi berusaha mengajari Shan Shan dengan penuh kesabaran tapi sama seperti Feng Teng, dia juga tidak berhasil mengajari Shan Shan. Shan Shan terus menerus menginjak kakinya sampai kakinya sakit.


Yan Qing akhirnya berinisiatif menggantikan Zheng Qi dan walaupun Shan Shan masih saja menginjak kaki Yan Qing, Yan Qing dengan penuh kesabaran menyemangati Shan Shan untuk tidak berkecil hati.

Yan Qing memberitahu Shan Shan bahwa dia juga butuh waktu cukup lama untuk bisa berdansa.

Yan Qing punya ide untuk memperkenalkan seorang guru dansa pada Shan Shan tapi Shan Shan langsung menolaknya dengan alasan tidak enak kalau dia harus menginjak kaki orang terus.

Tapi dalam hatinya, Shan Shan berpikir kalau kursus dansa pasti mahal dan sudah pasti dia tidak akan sanggup untuk membayarnya.

Saat melihat Shan Shan sedih melihat Feng Teng berdansa dengan Li Shu, Yan Qing memberitahunya bahwa dia juga pernah merasakan apa yang Shan Shan rasakan saat ini. Dulu Yan Qing merasa dia hanyalah orang biasa yang tidak akan cocok menjadi pendamping Feng Yue.

Tapi seiring berjalannya waktu, Yan Qing mulai menyadari kalau kakak beradik Feng adalah orang-orang yang sangat baik dan bersahaja dan tidak akan pernah mempermasalahkan latar belakang keluarga.

"Shan Shan, aku yakin sepenuh hati kalau kau pasti akan baik-baik saja. Teruslah berusaha" ujar Yan Qing menyemangati Shan Shan


Li Shu tersenyum bahagia berdansa bersama Feng Teng. Li Shu berkata bahwa dia selalu ingin bisa berdansa seperti ibunya Feng Teng yang anggun.

Tapi Feng Teng berkata bahwa menurutnya saat berdansa yang paling penting bukan bagaimana kita berdansa tapi dengan siapa kita berdansa, Feng Teng mengatakan itu sambil melihat ke arah Shan Shan.


Setelah selesai berdansa, Yan Qing dan Feng Yue pamit pergi. Mereka akan menitipkan si kecil di rumah orang tua Yan Qing lalu besok mereka akan terbang ke Amerika. Li Shu pulang untuk menemani ibunya sementara Zheng Qi menginap di kabin.

Sebelum pergi, Feng Yue membisiki Shan Shan "Selamat bersenang-senang *wink*"


Setelah mereka pergi, Shan Shan memandang Feng Teng dengan senyum malu-malu sambil berpikir "Walaupun kalian tidak cemas kalau bos akan menyiksaku. Seharusnya kalian cemas kalau aku tidak akan bisa menahan diri untuk menerkamnya" (hahaha)


Beberapa saat kemudian, Shan Shan dan Feng Teng duduk berdua di ruang tamu dalam suasana sunyi yang sangat canggung. Shan Shan prihatin pada Feng Teng karena pada malam tahun baru ini, tidak ada seorangpun yang menemaninya. Walaupun Feng Teng orang yang sangat dingin tapi pasti dia sangat kesepian.


Shan Shan pun berusaha menceriakan suasana diantara mereka dengan bertanya apa yang harus mereka lakukan di malam penuh suka cita dan keberuntungan ini? Feng Teng malah balik bertanya, apa yang ingin Shan Shan lakukan?

"Aku... aku... aku... aku mau nonton pesta festival musim semi" jawab Shan Shan

Walaupun terlihat cukup kecewa dengan jawaban Shan Shan, Feng Teng akhirnya memberikan remote control TV padanya. Saat suasana diantara mereka masih juga canggung, Shan Shan langsung berinisiatif untuk memotong buah-buahan supaya mereka sibuk makan dan tidak perlu bicara.


Saat Shan Shan baru kembali sambil membawa buah-buahan, Feng Teng menerima pesan ucapan selamat tahun baru dari Shan Shan. Feng Teng jadi heran, kenapa dia menerima pesan dari Shan Shan padahal Shan Shan bilang ponselnya dicuri orang?

Shan Shan pun memberitahu Feng Teng kalau pesan itu sudah dia setting sebelumnya untuk terkirim pada malam tahun baru.

"Apa kau mengirimkan pesan ini pada semua orang?" tanya Feng Teng kesal

"Tidak, aku hanya mengirimkannya padamu" Shan Shan bingung kenapa Feng Teng sekesal ini.


"Xue Shan Shan, apa ini juga bagian dari rencanamu untuk memikatku?"

"Kau yang berusaha memikatku duluan" sergah Shan Shan


Shan Shan berkata bahwa walaupun Feng Teng bersikap sangat dingin tapi dia bisa melihat kelembutan sikap Feng Teng terhadapnya. Feng Teng lah yang selama ini selalu memberinya harapan, karena itulah Shan Shan tidak mengerti kenapa Feng Teng sekarang malah memutar-balikkan keadaan?

Shan Shan mengaku kalau dia belum pernah sekalipun jatuh cinta karena itulah dia tidak tahu bagaimana rasanya jatuh cinta. Sebelum pesta tahunan perusahaan, dia tidak pernah sekalipun memikirkan masalah ini.

Tapi setelah malam itu, Shan Shan mulai menyadari bahwa saat dia tidak bertemu dengan Feng Teng, dia merasa sangat kehilangan.


Saat dia melihat Feng Teng menunggunya di luar kantor polisi, Shan Shan merasa sangat malu. Tapi Shan Shan merasa bahagia saat Feng Teng membawanya pulang ke kediamannya dan merayakan tahun baru bersama keluarganya.

"Aku tidak bisa berdansa tapi aku bisa belajar. Bahkan sekalipun aku tidak tahu password-mu tapi aku bersedia memberikan password-ku. Karena itulah aku yakin kalau aku menyukaimu. Saat kau melihatku... apa mau memandangku sebagai seseorang yang kau sukai?"


Saat Feng Teng cuma diam dan tidak memberinya jawaban apapun, Shan Shan langsung sedih mengira Feng Teng menolak perasaannya.

Shan Shan berusaha tabah saat dia meyakinkan Feng Teng bahwa dia tidak mempermasalahkan penolakannya, lalu membentangkan kedua tangannya untuk memeluk Feng Teng sembari mengucapkan selamat tahun baru imlek.

Feng Teng lalu bangkit menghampiri Shan Shan, bukan untuk memeluknya tapi menciumnya (omo! omo! omo!). Shan Shan tentu saja sangat terkejut dengan ciuman yang sangat tidak disangka-sangka itu.


Saat Feng Teng melepaskan diri, dia berkata "Shan Shan, ayo kita coba (pacaran)" lalu ia kembali mencium Shan Shan lagi.


Setelah resmi pacaran, mereka memulai hubungan mereka dengan bermain catur bersama tapi Shan Shan selalu kalah dari Feng Teng. Karenanya, Feng Teng menyarankan agar mereka berhenti bermain catur dan ganti membaca saja.


Mereka lalu duduk bersama di ruang tamu dan membaca puisi tentang makanan dan leci. Saat Feng Teng menyandarkan kepala Shan Shan dibahunya, dia langsung menggoda Shan Shan "Kenapa kepala Shan Shan ku besar sekali"

"Kepalamu juga besar" balas Shan Shan


Saat itu tiba-tiba Feng Teng teringat pada kenangan masa kecilnya bermain catur bersama kedua orang tuanya. Mengingat kenangan itu membuat Feng Teng bertanya-tanya kenapa akhir-akhir ini dia sering teringat kenangan indah masa kecilnya bersama orang tuanya?


Mereka lalu ke balkon dimana Shan Shan bertanya, kapan Feng Teng mulai jatuh cinta padanya? Feng Teng memeluk Shan Shan saat dia berkata bahwa dia menyadari perasaannya saat dia mulai menyadari kalau Shan Shan ternyata tidak sebodoh yang dia kira, pada malam tahun baru saat mereka menonton pesta kembang api bersama. Shan Shan sangat bahagia mendengar jawabannya lalu mencium Feng Teng.


Keesokan harinya, Shan Shan terbangun di tahun baru dengan perasaan sangat bahagia. Saat dia tengah turun tangga, dia bertemu dengan pelayan yang menyuruhnya untuk segera turun menemui Feng Teng dan mendapatkan angpao.

Shan Shan pun langsung berlari mencari Feng Teng, mengucapkan selamat tahun baru sambil menegadahkan kedua tangannya minta amplop merah.


Setelah memberikan angpaonya, Feng Teng meminta maaf karena tidak bisa mengantar Shan Shan ke bandara karena dia ada pekerjaan tapi dia akan menyuruh Xiao Jang mengantarkannya.


Feng Teng membekali Shan Shan dengan berbagai macam hadiah untuk keluarganya, dia bahkan memberikan sebuah ponsel baru untuk Shan Shan.

Sesampainya di bandara, Shan Shan membuka angpao pemberian Feng Teng dan menemukan ID tag yang dulu pernah dia berikan pada Feng Yue.

Tapi dalam ID tag pemberian Feng Teng ini kontak daruratnya bukan nomor telepon dan nama papa Xue tapi nomor telepon dan nama Feng Teng. Shan Shan langsung terharu membaca nama Feng Teng sebagai kontak daruratnya.


Tak lama kemudian, Feng Teng menelepon untuk memastikan Shan Shan sudah sampai di bandara. Shan Shan memberitahunya kalau dia sudah check-in lalu berterima kasih atas semua hadiah yang Feng Teng berikan untuk keluarganya dan juga untuk ID tag barunya.

Shan Shan mengatakan kalau dia merasa agak aneh dan belum terbiasa melihat nama kontak daruratnya bukan papanya tapi Feng Teng.

"Kalau begitu, mulai sekarang kau harus membiasakan diri" ujar Feng Teng


Setelah itu, Feng Teng memancing berdua bersama Zheng Qi. Zheng Qi lalu bertanya apakah Feng Teng tidak tahu kalau Li Shu menyukainya?

"Apa kau bercanda? Dia itu adikku" ujar Feng Teng

"Adik? Tapi dia tidak memandangmu sebagai kakak"

Feng Teng tetap bersikeras menyangkalnya karena Li Shu pernah bilang kalau dia menyukai seseorang yang mirip dengannya... saat itulah Feng Teng tampaknya mulai tersadar kalau pria yang dimaksud Li Shu itu pasti dia.


Setibanya di rumah, Shan Shan langsung memeluk kedua orang tuanya dengan penuh kebahagiaan. Tapi mereka cukup bingung saat melihat berbagai barang-barang yang Shan Shan bawa pulang.

Shan Shan bingung bagaimana harus menjelaskannya, akhirnya dia hanya mengatakan kalau dia membeli semua barang-barang ini dari bonus akhir tahunnya.


Karena Shan Shan sudah pulang dan Liu Liu pun sudah kembali dari Beijing, mereka pun langsung berkumpul makan malam bersama. Saat itu, Bibi Xue tiba-tiba bertanya apakah Shan Shan sudah punya pacar?


Bersambung ke episode 13

Post a Comment

0 Comments