Sinopsis Boss and Me Episode 11

Sinopsis Boss and Me Episode 11

 

Setelah selesai bermain basket, Feng Teng mendapat pesan dari Xiao Wei yang langsung membuatnya cemberut kesal. Melihat betapa kesalnya Feng Teng, Zheng Qi jadi curiga, apakah Feng Teng dan Shan Shan sedang bertengkar gara-gara Feng Teng berdansa dengan Xiao Wei?

"Tidak ada apapun diantara kami berdua, jadi mana mungkin kami bertengkar" sergah Feng Teng. Ia lalu pergi duluan dan menyuruh Zheng Qi untuk mengantarkan Li Shu pulang.


Jawaban Feng Teng itu membuat Li Shu jadi senang, ia mengira kalau Feng Teng sudah mulai kehilangan ketertarikan pada Shan Shan.


Li Shu dan Zheng Qi lalu pergi ke bar untuk menonton sebuah pertandingan basket di TV. Zheng Qi juga menggunakan kesempatan berdua bersama Li Shu ini untuk menanyakan perasaan Li Shu pada Feng Teng.

Saat Li Shu membenarkan perasaannya terhadap Feng Teng, Zheng Qi tampak terpukul mendengarnya. Tapi dia berusaha bersikap biasa-biasa saja saat dia bertanya kenapa Li Shu selama ini tidak pernah menyatakan perasaannya pada Feng Teng?

Li Shu mengaku bahwa dia tidak berani menyatakan perasaannya karena jika dia melakukannya dan Feng Teng menolaknya, maka hubungan persahabatan mereka selama ini akan hancur. Tapi suatu hari nanti, mungkin dia akan menyatakan perasaannya.


Zheng Qi memberitahu Li Shu bahwa Feng Teng adalah seorang pria yang sangat arogan nan licik. Saat Feng Teng menyukai seorang wanita, dia tidak akan pernah menyatakan cintanya terlebih dulu.

Feng Teng akan mencari cara untuk membuat wanita yang disukainya itu menyatakan perasaannya duluan.


Karena Shan Shan masih belum menemukan apartemen, Liu Liu mengajak Shan Shan untuk tinggal sementara di rumahnya mumpung Cheng Hao akan tinggal di Beijing selama 3 bulan untuk urusan pekerjaan. Shan Shan heran kenapa Liu Liu masih belum berpisah dengan Cheng Hao?

Liu Liu mengatakan bahwa saat ini hubungan mereka masih tidak jelas. Waktu dia mengatakan ingin putus, Cheng Hao malah tidak ingin putus karena itulah Liu Liu memutuskan untuk memberikan kesempatan agar Cheng Hao berubah sebelum dia benar-benar memutuskan hubungan mereka.


Keesokan harinya di kantor, Shan Shan merenung memikirkan hari-hari suram yang akhir-akhir ini harus dilewatkannya, karena itulah Shan Shan sangat berharap liburan cepat datang agar dia bisa menghindar sementara waktu dari Shanghai.

 

A Jia tiba-tiba mendekatinya dengan maksud meminta bantuan Shan Shan untuk membawakan sebuah paket untuk sanak saudaranya yang kebetulan tinggal di kampung halamannya Shan Shan, A Jia tidak bisa mengirimkan hadiah itu karena dia dan keluarganya akan pergi liburan ke pulau Hainan. Shan Shan tanpa ragu-ragu, langsung menyetujui permintaan A Jia.


Sebelum pulang kampung, Shan Shan memutuskan untuk mengirim pesan ucapan selamat tahun baru untuk Feng Teng tapi dia tidak mengirimkan pesan itu sekarang tapi men-setting waktu kiriman pesan itu pada malam tahun baru.


Shan Shan pulang naik kereta api seorang diri karena Liu Liu akan berangkat ke Beijing untuk menemui Cheng Hao. Liu Liu cemas karena Shan Shan pulang sendirian, tapi Shan Shan dengan penuh percaya meyakinkan Liu Liu untuk tidak mencemaskannya karena dia sudah dewasa jadi tidak akan terjadi apapun padanya.


Stasiun kereta menjelang tahun baru imlek sangat ramai sampai Shan Shan harus berdesak-desakan dengan susah payah.


Saat tengah mengantri, beberapa polisi tiba-tiba mencegat Shan Shan dan menyuruh Shan Shan membuka kopernya.Walaupun terburu-buru tapi Shan Shan terpaksa menurut dan membuka kopernya yang berisi beberapa bajunya dan paket titipan A Jia untuk saudaranya.

Saat polisi membuka paket itu, ternyata isinya adalah seperangkat pisau. Shan Shan yang tidak tahu menahu isi paket itu, tentu saja langsung kaget. Dalam kebingungannya, Shan Shan sama sekali tidak menyadari kalau tasnya yang lain dicuri oleh seorang pria.

Saat Shan Shan tengah berusaha menjelaskan kalau dia sama sekali tidak tahu apapun tentang isi paket itu karena paket itu titipan temannya, pak polisi langsung memintanya untuk menunjukkan KTP-nya. Saat tengah mencari dompetnya, saat itulah dia baru menyadari tasnya hilang padahal didalam tas itu ada dompet dan KTP-nya.


Shan Shan akhirnya ke kantor polisi untuk melaporkan tasnya yang hilang. Setelah menemukan tersangka lewat kamera CCTV, Shan Shan dengan panik bertanya kapan kira-kira mereka akan menangkap pencurinya dan mengembalikan tasnya? Pak polisi berkata bahwa kemungkinan mereka baru bisa mencari dan menangkap pencurinya setelah tahun baru selesai.


Pak polisi juga menyuruh Shan Shan untuk menyuruh temannya yang menitipinya pisau untuk datang ke kantor polisi dan mengambil pisau itu sekaligus mengkonfirmasi identitas Shan Shan. Shan Shan pun langsung menurut tapi saat dia hendak mencari ponselnya, dia baru menyadari kalau ponselnya juga ikut hilang dalam tas yang dicuri itu.

"Apa yang harus kulakukan? Pak polisi, ponselku juga hilang" ratap Shan Shan

Shan Shan jadi semakin bingung karena A Jia dan keluarganya pasti sudah pergi ke pulau Hainan sekarang. Pak polisi pun menyarankan agar Shan Shan menelepon salah seorang rekan kerjanya saja.


Awalnya Shan Shan ingin menelepon Feng Teng. Tapi setelah memikirkannya baik-baik, akhirnya dia membatalkan niatnya itu karena dia tidak ingin Feng Teng tahu kalau dia mengalami kejadian yang sangat memalukan ini. Shan Shan pun memutuskan untuk menghubungi Ah Mei.


Setelah menunggu cukup lama sampai Shan Shan ketiduran, orang yang menjemputnya pun akhirnya tiba di kantor polisi. Tapi Shan Shan langsung terkejut melihat penjemputnya ternyata bukan Ah Mei, melainkan Ziao Jang.  (Ah Mei pinter deh ^^)


Saat melihat Feng Teng menunggu didepan kantor polisi, Shan Shan langsung menyembunyikan wajahnya dibalik syal dengan malu.


Dalam perjalanan, Shan Shan meminta Xiao Jang untuk menurunkannya di hotel terdekat dan menjelaskan pada Feng Teng bahwa dia sudah pindah dari rumah temannya dan sekarang tinggal di rumah sepupunya, tapi masalahnya saat ini kedua orang itu sedang tidak berada di Shanghai dan terlebih lagi dia tidak bisa menghubungi mereka karena barang-barangnya termasuk ponselnya dicuri orang.

Saat itu Shan Shan tiba-tiba punya sebuah ide untuk meminjam uang dari Xiao Jang tapi dia tidak enak harus mengatakannya dihadapan Feng Teng.

Saat dia sedang galau, Feng Teng tiba-tiba menyuruh Xiao Jang berhenti dipinggir jalan lalu menyuruh Xiao Jang pulang duluan.


Beberapa saat setelah Xiao Jang pergi, Shan Shan dan Feng Teng saling terdiam canggung sampai saat Feng Teng bertanya, kenapa Shan Shan mengatakan pada polisi kalau dia adalah pegawainya Feng Teng padahal beberapa hari ini, dia tidak pernah melihat Shan Shan?

Shan Shan langsung bengong mendengarnya "Bos, ini sama saja seperti panci memanggil ketel hitam (maling teriak maling). Kau lah yang selama beberapa hari ini menghilang" pikir Shan Shan

Tapi karena tidak berani menyatakan pikirannya itu, Shan Shan akhirnya beralasan bahwa beberapa hari ini dia sangat sibuk bekerja.

Dan sebagai penghargaan atas kerja kerasnya selama beberapa hari ini, Shan Shan pun langsung merayu Feng Teng untuk meminjaminya uang dan berjanji akan mengembalikan uang itu setelah tahun baru imlek.


Sayangnya, Feng Teng tidak mau meminjamkan uangnya semudah itu. Sambil menatap Shan Shan dengan tajam, Feng Teng menyuruh Shan Shan untuk mengatakan sesuatu padanya.

Shan Shan langsung paham kalau yang dimaksud Feng Teng pasti jawaban atas 2 pertanyaannya malam itu.

Shan Shan berpikir kalau dia memang makan siang bersama Feng Teng memang atas perintah Feng Teng... setidaknya pada awalnya.


Tapi Shan Shan mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak menjawab seperti itu karena kalau dia menjawab seperti itu maka Feng Teng pasti tidak akan meminjaminya uang.

"Kenapa otakku tidak bekerja? Aku kan cuma mau pinjam uang. Kenapa jauh lebih sulit daripada merampok bank?" pikir Shan Shan


Saat Shan Shan masih belum juga memberikan jawaban, Feng Teng pun langsung beranjak pergi. Panik, Shan Shan langsung cepat-cepat mencegahnya dan meneriakkan jawaban, bahwa dia ke kantor Feng Teng dan makan siang bersamanya setiap hari karena... terpesona oleh ketampanan Feng Teng. (hahaha)

Begitu menyadari kata-kata yang barusan diucapkannya, Shan Shan langsung mengomeli dirinya sendiri karena memberikan jawaban yang sangat buruk.


Feng Teng tersenyum senang mendengar jawaban Shan Shan. Tapi ia lalu bertanya, apakah setelah itu ketampanannya tidak cukup untuk mempesona Shan Shan lagi? Shan Shan menyadari kalau yang dimaksud Feng Teng pasti saat dia menolak pernyataan cinta Feng Teng.

Shan Shan berpikir untuk mengatakan yang sebenarnya bahwa dia menolak Feng Teng gara-gara waktu itu sedang mabuk. Tapi saat dia mengkhayal dibuang Feng Teng di jalan, dia pun langsung membuang jauh-jauh pikiran itu.

 

Takut mengalami kejadian dalam khayalannya, Shan Shan pun menjawab kalau dia menolak Feng Teng dengan tujuan untuk memikatnya.

Lagi-lagi jawaban Shan Shan sukses membuat senyum Feng Teng kembali merekah walaupun Shan Shan sendiri teramat sangat malu dengan jawabannya sampai-sampai dia harus mengubur wajahnya dibalik syal.


Puas dengan jawaban Shan Shan, Feng Teng pun langsung menyuruh Shan Shan untuk kembali masuk mobilnya. Feng Teng lalu memberitahu Shan Shan kalau dia sangat puas dengan jawabannya yang sukses membuatnya berubah pikiran.

Tadinya, dia berencana menurunkan Shan Shan di sebuah hotel dan memotong biaya hotel dari gajinya Shan Shan tapi sekarang dia berubah pikiran.

"Selama 2 hari ini, kau akan tinggal di rumahku" ujar Feng Teng


Mereka tiba di kediaman keluarga Feng saat malam tiba. Saat Shan Shan menyatakan ketidaksetujuannya tinggal di rumah Feng Teng, Feng Teng dengan santainya menyuruh Shan Shan keluar saja dari mobilnya sekarang.

Menyadari kalau tempat ini jauh dari pusat kota dan akan sulit untuk mencari taksi di tempat ini, Shan Shan akhirnya setuju untuk tinggal sementara di rumah itu.


"Bos, walaupun harga properti sangat mahal, tapi kau tidak harus tinggal di tempat sejauh ini"

"Ini kediaman keluarga, biasanya aku tidak tinggal disini"

Shan Shan berpikir kalau rumah ini pasti rumah yang ditinggali bersama kedua orang tuanya "Kudengar kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil lebih dari 10 tahun yang lalu dan presdir terdahulu yang membesarkannya dan Feng Yue sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Pasti karena itu dia jarang kembali ke kediaman ini" pikir Shan Shan


Begitu memasuki rumah itu, Shan Shan langsung celingukan memandangi kemegahan rumah itu. Shan Shan lalu meminta Feng Teng untuk meminjaminya telepon supaya dia menelepon keluarganya. Shan Shan berniat meminjam telepon rumah, tapi Feng Teng malah menawari ponselnya.


Shan Shan memberitahu mama Xue tentang kejadian yang alaminya dan sekarang dia tinggal di rumah 'rekan kerjanya'.

Mama Xue langsung ngomel-ngomel cemas dan menyarankan Shan Shan untuk pinjam uang ke rekan kerjanya itu untuk membeli tiket pesawat.


Setelah selesai menelepon ibunya, Shan Shan ingin memberitahu Feng Teng kalau dia ingin pinjam uang untuk membeli tiket pesawat.

Tapi belum sempat mengatakan apapun, Feng Teng tiba-tiba memerintahkan paman Wang (pelayannya) untuk membelikan tiket pesawat untuk Shan Shan lalu menyuruh paman Wang untuk mengantarkan Shan Shan ke kamarnya, Feng Teng secara khusus memerintahkan pelayannya untuk membawa Shan Shan ke kamar tamu di bagian sayap timur.


Shan Shan pun diantarkan ke kamar yang dimaksud Feng Teng. Dan sesampainya disana, pelayan memberitahu kalau kamar Shan Shan ini bersebelahan dengan kamarnya Feng Teng. (oho... ternyata itu toh niatnya Feng Teng menyuruh Shan Shan tidur di kamar sayap timur)


Keesokan paginya, Feng Yue sedang sarapan bersama Feng Teng saat Feng Yue bertanya apakah Shan Shan akan tinggal bersama mereka untuk merayakan tahun baru imlek?

Ini pertama kalinya Feng Teng membawa pulang seorang gadis untuk merayakan tahun baru. Karena itulah Feng Yue penasaran apakah Feng Teng melakukan ini karena Feng Teng pacaran serius dengan Shan Shan dan ingin menikahinya?


"Kau terlalu banyak berpikir" ujar Feng Teng

"Kalau begitu katakan padaku, apa yang sangat spesial tentangnya?"

"Tidak ada. Kalaupun ada yang bisa kukatakan, itupun hanya ada satu. Dia suka makan"

"Hah?"


Tak lama kemudian, Shan Shan datang ke meja makan dan menyapa mereka. Begitu melihat Shan Shan datang, Feng Teng langsung menatap Shan Shan dan Feng Yue memperhatikan bagaimana Feng Teng menatap Shan Shan.


"Di masa depan nanti, sarapan jam 7, jangan telat" perintah Feng Teng pada Shan Shan

Shan Shan langsung bingung, apa maksud Feng Teng masa depan? Apa yang dia maksud supaya dia telat datang ke kantor? Atau tidak telat sarapan jam 7?


Paman Wang memberitahu mereka bahwa dia sudah memesan tiket untuk Shan Shan dan jadwal keberangkatannya adalah besok jam 10.30. Feng Yue lalu pergi karena ingin mengecek bayinya padahal diam-diam dia memperhatikan senyum bahagia Feng Teng saat dia berduaan dengan Shan Shan.


Setelah sarapan, Feng Yue lalu mengajak Shan Shan untuk pergi ke kebun sayur untuk memetik sayuran disana. Shan Shan langsung kaget bukan main karena harus berurusan dengan sayuran lagi.

Feng Yue memberitahu Shan Shan bahwa kakek mereka takut dengan sayuran dari luar tidak aman karena itulah dia membuat kebun sendiri dan memetik sayuran sebagai makan malam tahun baru sudah menjadi tradisi di keluarga mereka.

Feng Yue juga bercerita bahwa saat kakek mereka meninggal, Feng Teng baru berumur 27 tahun dan setelah kematian kakek mereka Feng Teng mengambil alih Windgroup.

Feng Teng sangat hebat sampai-sampai dia bisa mengembangkan perusahaan mereka hanya dalam waktu singkat.

"Orang-orang bilang kalau keluarga Feng adalah pebisnis, mereka bahkan memanggil kami 'pebisnis Feng'. Tapi sebenarnya tidak seperti itu. Awalnya, leluhur kami adalah cendekiawan. Baru pada masa Dinasti Qing kami berubah menjadi pebisnis"

"Pantas saja bos tidak kelihatan seperti pebisnis" ujar Shan Shan, tapi dalam hati diam-diam dia menambahkan "Dia lebih kelihatan seperti pencari untung"


Mereka tiba-tiba mendnegar suara Li Shu memanggil Feng Yue. Li Shu datang dengan senyum ceria tapi saat dia melihat Shan Shan, senyumnya langsung menghilang seketika.


Mereka kemudian ngobrol bersama dimana Shan Shan mengaku kalau yang mendonorkan darahnya untuk Feng Yue saat Feng Yue keguguran, bukan dia tapi seorang pegawai bernama Zhou Xiao Wei.

Feng Yue tampaknya menyadari alasan kenapa kakaknya berbohong tapi dia pura-pura bertanya-tanya "Kalau begitu kenapa kakakku menyembunyikan masalah ini dariku? Mungkin dia takut aku akan mengiriminya makan siang. Tidak semua orang bisa mendapatkan makan siang dari keluarga Feng"


Li Shu pun menyadarinya tapi dia langsung pasang senyum lebar sambil memberitahu Shan Shan bahwa jika di masa depan nanti Shan Shan memerlukan sesuatu maka sebaiknya sebaiknya Shan Shan menghubunginya saja mengingat mereka berdua sama-sama wanita. Li Shu mengatakan itu pada Shan Shan sebenarnya dengan maksud supaya Shan Shan tidak menghubungi Feng Teng jika Shan Shan butuh bantuan.


Mereka lalu pergi ke kebun. Sesampainya disana, Li Shu langsung mendekati dan menggoda Feng Teng. Saat Feng Yue memperhatikan Shan Shan tampak sedih dengan keakraban Feng Teng dan Li Shu, Feng Yue langsung meyakinkan Shan Shan untuk tidak mempedulikan hal itu karena mereka berdua memang selalu seperti itu sejak dulu.


Saat Shan Shan sedang memetik sayuran, dia mengalihkan perhatiannya pada Feng Teng. Dan saat Feng Teng balas memandangnya, Shan Shan langsung memalingkan pandangannya dengan gugup. Feng Teng langsung tersenyum melihat reaksi Shan Shan.


Saat Li Shu sedang berjalan-jalan bersama Feng Yue, Li Shu bertanya padanya kenapa Feng Teng membawa Shan Shan pulang ke rumah padahal kemarin dia bilang dia sedang bertengkar dengan Shan Shan?

"Sulit membaca hati kakakku. Aku tidak pernah bisa mengerti dia. Kurasa kakakku memang benar-benar menyukai Shan Shan" ujar Feng Yue

Feng Yue sebenarnya menyukai Shan Shan hanya saja dia merasa Shan Shan terlalu lugu untuk Feng Teng. Li Shu menduga mungkin Shan Shan hanya berpura-pura menjadi babi untuk memakan harimau.

"Lihatlah apa yang kau pikirkan tentang Shan Shan. Dia tidak mungkin seburuk itu" ujar Feng Yue


Zheng Qi akhirnya datang dengan membawa beberapa peralatan memancing. Saat dia melihat Shan Shan, dia langsung mencoba merayu Shan Shan dengan menanyakan apakah Shan Shan merindukannya? Feng Teng yang cemburu, langsung cepat-cepat mengalihkan kepala Zheng Qi supaya dia tidak melihat Shan Shan terus. heee...^^


Bersambung ke episode 12

Post a Comment

0 Comments