Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 2 - 3

 Sinopsis Legend of Yun Xi Episode 2 - 3

Nyonya Yi benar-benar kesal saat ia mengetahui tentang perjodohan pernikahan tersebut. Apa Ibu Suri tahu kalau belakangan ini ia sedang memilih calon menantu yang punya kekuatan politik? DXan karena itukah Ibu Suri sengaja membuatnya kesal?


"Dia terang-terangan mempermalukan Kediaman Pangeran Qin. Semua orang tahu kalau putri keluarga Han itu sampah yang wajahnya penuh radang. Bagaimana bisa dia cocok dengan Fei Ye?"

"Tak ada seorangpun yang cocok dengan Yang Mulia Pangeran Qin." Ujar si pelayan.

Sebenarnya Nyonya Yi lebih menyukai Nona Bai Li, Putri Jenderal Bai Li yang lembut dan anggun. Apalagi Jenderal Bai Li adalah tangan kanannya Fei Ye. Apa-apaan dijodohkan dengan Keluarga Han, mereka kan cuma keluarga tabib istana, mereka sama sekali tidak sebanding dengan Pangeran Qin.

Tapi, si pelayan mengingatkan bahwa Yun Xi dipilih langsung oleh Ibu Suri. Kalau mereka tidak menaatinya, maka mereka akan dianggap melakukan kejahatan melawan titah Kaisar.

"Aku punya caraku sendiri untuk memastikan dia tidak akan bisa menikah. Bahkan sekalipun dia bisa, dia akan dicerai dalam waktu satu tahun."


Yun Xi tengah pemitan pada lukisan ibunya saat ayahnya datang dan malah berkata kalau ia akan mencari cara untuk menolak perjodohan pernikahan ini.

"Ayah, ini titah kerajaan. Menolak titah kerajaan bisa mendapat hukuman mati."

Ayah tahu itu. Tapi Ayah akan pergi sendiri ke istana untuk memberitahu Ibu Suri bahwa tubuh Yun Xi lemah sejak dia masih kecil. Jadi dia tidak boleh menikah sekarang.

Yun Xi tidak terima. "Kenapa aku tidak boleh menikah?"

"Apa kau sungguh ingin menikah dengan Pangeran Qin?"

"Jika tidak, apa aku punya tempat di keluarga ini? Apa Ayah ingin aku tinggal di rumah ini selamanya dan menjadi wanita tua jelek?"


Entah apa yang Ayah pikirkan, ia tampak galau. Tapi kemudian dengan dinginnya ia berkata. "Apa yang dikatakan Ruo Xue benar. Bagaimana bisa kau bersanding dengan Pangeran Qin dengan wajahmu yang seperti ini? Kalau kau benar-benar menikah, itu akan membuat Keluarga Han jadi bahan ejekan orang."

"Itu adalah anugerah dari Ibu Suri dan Kaisar. Bagaimana bisa aku tidak cocok?"

Oh, Yun Xi tahu. Ayah pasti takut bahwa setelah dia jadi Putri Qin, dia akan balas dendam pada Ayah karena Ayah mengabaikannya sejak dia kecil.

"Omong kosong apa itu?"

"Jangan khawatir, Ayah. Biarpun Ayah kejam padaku, aku tidak akan menjadi anak durhaka. Apa ada lagi yang perlu Ayah peringatkan padaku? Kalau tidak ada, aku mau bersiap untuk bertemu dengan Ibu Suri." Dingin Yun Xi. Ayahpun pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

 

Putra Mahkota pergi ke kuil itu dan diberitahu tentang kejadian semalam. 5 orang pengawalnya Fei Ye yang mati dalam pertempuran semalam, sekarang dibaringkan di ruang bawah tanah itu.

Tapi si pengawal melapor bahwa yang menerobos masuk kemarin bukan cuma para pria tapi juga ada satu wanita. Semuanya memakai pedang Beili dan pemimpin mereka sangat ahli bermain pedang. Dia yakin kalau mereka berasal dari keluarga kerajaan Beili. Tapi saat ini, mereka tak punya petunjuk lain.

Mendengar itu, Putra Mahkota sontak menghunus pedang dan membunuh si pengawal itu. "Dasar orang-orang tidak berguna. Kalian bahkan tidak bisa menangkap beberapa orang. Kenapa aku membutuhkan kalian?!"


Putra Mahkota lalu bergegas menemui pamannya untuk melaporkan kejadian semalam. Ada beberapa orang menerobos masuk ke wilayah mereka dan menculik anak yang mereka jadikan penelitian.

Paman kaget mendengarnya, ia kira kalau anak itu sudah mati. Putra Mahkota mengaku belum, dia sengaja berbohong pada Paman dan Kaisar. Dia juga diam-diam menyimpan kitab ilmu racun, tapi sekarang kitab itu juga sudah diambil.

"Menjadikan orang sebagai penelitian racun saja kejahatan besar, berani sekali kau diam-diam menyembunyikan kitab ilmu racun itu?"

Putra Mahkota mengaku kalau dia sengaja melakukan itu demi melindungi posisinya sebagai Putra Mahkota. Kaisar selalu lebih perhatian pada kakak keduanya, bahkan Sekte Racun pun diserahkan padanya. Dia hanya ingin menggunakan buku itu demi dirinya sendiri.


"Kaisar memindahkan Sekte Racun karena beliau takut orang lain akan mengincarnya."

Dia itu Putra Mahkota, pasti ada kelompok yang memihaknya dan bisa dia gunakan demi keuntungannya. Asalkan dia tidak melakukan kejahatan berat, Kaisar tidak punya alasan untuk menurunkannya dari tahta. Tapi dia malah berbohong pada Kaisar. Kalau sampai Kaisar mengetahuinya, konsekuensinya pasti mengerikan.

Putra Mahkota sontak panik mengklaim kalau dia menyesal dan karenanya dia memohon agar Paman membantunya memikirkan solusi untuknya. Paman setuju. Tapi, bagaimana situasi di gunung itu?


Putra Mahkota meyakinkan bahwa dia sudah membunuhi orang-orang yang mengetahui masalah ini. Paman lega mendengarnya, tempat untuk meneliti orang-orang beracun itu adalah tanah terlarang milik kerajaan. Paman yakin orang-orang yang menerobos masuk itu takkan menyebarkannya ke publik.

Asalkan mereka tetap tutup mulut, maka Kaisar pasti takkan segera mengetahuinya. Tapi mereka harus bertindak cepat sebelum berita itu tersebar. Selidiki identitas orang-orang yang menyerang malam itu, apa Putra Mahkota punya petunjuk?

"Menurut informasi, kemampuan pedang pemimpin mereka berasal dari keluarga kerajaan di Bei Li."

"Keluarga Kerajaan Bei Li?"

"Benar, Paman. Apa kita akan menggunakan petunjuk ini untuk memecahkan kasus ini?"

"Petunjuknya cukup jelas. Kurasa masalah ini tidak sesederhana itu."

"Maksud Paman, mereka sengaja menggunakan pedang Bei Li?"

"Apapun itu, kita selidiki petunjuk ini. Akan kukirim beberapa ahli untuk mencari petunjuk lain di gunung kerajaan itu. Aku mau lihat siapa yang beranci menculik orang di ibu kota."


Fei Ye dan pasukannya memasuki halaman istana dengan memakai baju zirah mereka. Tapi di tengah jalan, salah seorang prajurit malah menghadang mereka dan menuntut mereka untuk menanggalkan baju zirah mereka.

Xi Feng sontak kesal membentak kelancangan si prajurit. Tapi si prajurit berkata kalau dia hanya menaati perintah. Aturan kerajaan tidak membolehkan mereka untuk memakai baju zirah di dalam istana. Karena itulah, tolong tanggalkan baju zirah dan senjata mereka.

"Tidak masalah kalau kami melepaskannya. Tapi apakah Pangeran Qin juga harus melakukannya?"

"Tolong jangan membuat saya dalam posisi yang sulit."


"Sebelum berangkat ke Qiu barat, Kaisar sendiri yang mengizinkan Pangeran untuk mengenakan baju zirah di istana. Titah lisan Kaisar adalah titah yang kehormatan tertinggi di militer. Kau itu cuma penjaga istana, apa Pangeran harus menurutimu? Lalu bagaimana dengan titah Kaisar dan wibawa Pangeran?!"

Pimpinan prajurit itu langsung menengahi mereka dan meminta mereka untuk menunggu sebentar. Xi Feng terus saja emosi dan protes panjang lebar, untung saja Jenderal Bei Li dengan cepat menegurnya.


Di dalam istana, Kasim memberitahu Raja tentang Pangeran Qin yang sedang menunggu di luar. Tapi Raja mengacuhkannya dan beralih topik membahas aduan salah seorang menteri yang mempermasalahkan peperangan di Qiu Barat yang menurutnya pemborosan tenaga kerja dan keuangan negara.

"Di mana ada peperangan, pasti terjadi bencana kelaparan. Bahkan rakyat rela menukar anak-anak mereka demi makanan. Aku sungguh merasa sedih karenanya." Ujar Kaisar.

Si menteri berpendapat bahwa peperangan antara Li Utara dan Qiu selatan yang berlangsung selama bertahun-tahun ini, menyebabkan rakyat jadi sangat menderita dan akibatnya membuat pendapatan pajak negara berkurang.

Melihat Kaisar yang terus sibuk dengan rapatnya, Kasim akhirnya membisiki bawahannya untuk menyuruh Pangeran Qin tetap menunggu di luar, suruh para pengawal untuk tidak membiarkan mereka masuk.


Si kasim pun bergegas keluar untuk membisiki si pemimpin prajurit. Xi Feng tidak terima dengan bisik-bisik itu dan menuntut si kasim untuk bicara dengan lantang saja.

"Apa Kaisar masih belum mau menerima kami?"

Si pemimpin prajurit menjelaskan bahwa Kaisar saat ini tengah mendengarkan aduan salah seorang menteri tentang peperangan yang merupakan pemborosan tenaga kerja dan keuangan negara. Jadi, sepertinya Pangeran Qin takkan bisa bertemu dengan Kaisar.

Xi Feng langsung sinis mendengarnya. Dulu, Kaisar sangat merekomendasikan untuk menandatangani perjanjian damai dengan Qiu Barat, tapi para pejabat malah menentangnya. Demi memenangkan peperangan ini, Pangeran Qin hampir saja mati di medan perang.

"Tidak masalah mendapat imbalan, tapi apa sekarang kami akan dihukum?!"


Fei Ye dengan cepat menghentikan omelannya dan menyampaikan pesan pada si prajurit bahwa dia akan melepaskan baju zirahnya. Jika Kaisar masih belum mau bertemu dengannya, maka dia akan pergi ke kuil leluhur dan berlutut pada mendiang Kaisar.

Xi Feng dan Jenderal Bei Li tak setuju dengan keputusannya. Ini sama saja menolak anugerah yang diberikan Kaisar padanya. Tapi Fei Ye akan tetap melakukannya karena hanya ini cara satu-satunya untuk bertemu Kaisar.

"Ada hal yang ingin kusampaikan secara pribadi pada Yang Mulia Kaisar."

Bersambung ke part 2

Post a Comment

4 Comments

  1. Replies
    1. Searching di google pake kata kunci "streaming film legend of yun xi" Banyak kok.

      Delete
  2. Searching aja di google bnyak mba..pake kata kunci streaming drama legend of yun xi. Dan mksh ya thor terjemahan sinopsis ini sangat bagus bahasanya jelas g kyk terjemahan di film dramanya

    ReplyDelete
  3. Mksh ya admin..auyhor yg terjemahin ni film..suka n jelas bahasanya g kyk yg di drama bahasanya bkin pusing..hehehe..semangat yh!

    ReplyDelete

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam