Sinopsis Ashes of Love Episode 2 - 2

 Sinopsis Ashes of Love Episode 2 - 2

Jin Mi tersiksa kena angin kencang dan terguling-guling di dalam lengan bajunya Xu Feng. Tapi Xu Feng malah tambah getol menggodainya dengan terbang makin kencang sambil memutar tangannya kekanan dan kekiri yang jelas saja membuat Jin Mi semakin kelimpungan tak karuan.


"Kalau kau terus begini, aku akan muntah!"

"Kau pikir aku tidak akan berani menjatuhkanmu di sini?"

"Aku mau muntah!"

"Eh, jangan!"

Xu Feng akhirnya berbaik hati memperlambat terbangnya biar Jin Mi tidak jadi muntah. Dan Jin Mi pun akhirnya bisa menikmati pemandangan di bawahnya. Dia benar-benar antusias bisa terbang.

"Hati-hati, di sini berangin dan berkabut. Kalau kau terjatuh karena penerbangan yang tidak stabil, aku tidak akan menangkapmu."

"Tapi ini pertama kalinya aku di sini. Aku ingin melihat pemandangan indah ini dengan baik!"

"Ini kan cuma Langit Lapis Ketiga. Apa bagusnya? Kau benar-benar tidak punya pengalaman terbang."


Tiba-tiba terdengar sura Peri Bunga Begonia yang berhasil menyusul Xu Feng sambil mengancamnya pakai ancaman favorit para peri bunga, bahwa dia akan memotong kaki Xu Feng dan menjadikannya pupuk tanaman.

Xu Feng akhirnya berhenti dan menghadapi Peri Bunga Begonia. "Peri, anda sangat cantik. Tapi kenapa anda sangat jahat? Tidak sesuai dengan penampilanmu."

"Burung s*alan. Kau berani menerobos Alam Bunga dan merusak sihir Cermin Air. Pasti ketuamu, Sui He, yang mengirimu kemari kan?" Tuduh Peri Bunga Begonia.

"Sui He? Dia tidak punya kekuasaan untuk mengaturku."

Peri Bunga Begonia tak percaya dan langsung melancarkan kekuatannya menyerang Xu Feng. Tapi Xu Feng dengan mudahnya menampik sihir Peri Bunga Begonia dan balik menyerangnya dengan kekuatan api.

Peri Bunga Begonia berusaha bertahan dengan perisai sihirnya. Tapi kekuatan api itu begitu besar hingga berhasil menembus pertahan Peri Bunga Begonia dan menyerangnya.

"Maaf." Santai Xu Feng lalu pergi.


Di Alam Bunga, Lian Qiao dan Lao Hu bingung melihat kamarnya Jin Mi kosong. Lao Hu curiga, apa Jin Mi benar-benar pergi dari Alam Bunga seperti yang selama ini dia inginkan?

Parahnya lagi, Peri Bunga Pheony mendadak muncul di sana dan tanya di mana Jin Mi. Panik, Lian Qiao dan Lao Hu malah asal menjawab tapi jawabannya berbeda satu sama lain yang jelas saja mencurigakan.

"Kalian berdua selalu dekat dengan Jin Mi. Ke mana sebenarnya dia pergi?" Tuntut Peri Bunga Pheony.

Lao Hu akhirnya mengaku kalau mereka sebenarnya tidak tahu. Lagipula mereka biasanya tidak selalu bersama karena mereka punya tugas masing-masing. Oh, jangan-jangan lagi main petak umpet dan sekarang lagi sembunyi?

Tapi tentu saja Peri Bunga Pheony tak percaya. Dia sudah menggunakan tenaga spiritualnya untuk mengecek seluruh Cermin Air, tapi dia sama sekali tidak bisa merasakan Jin Mi sama sekali. Peri Bunga Pheony yakin kalau Jin Mi tidak berada di dalam Cermin Air.

"Belakangan ini, apa kalian melihat ada yang berbeda dengannya?"

"Iya. Akhir-akhir ini... nafsu makannya meningkat drastis." Ujar Lao Hu dengan wajah serius.


Kesal, Peri Bunga Pheony mengacuhkannya untuk mengecek kamar itu hingga dia menemukan selembar bulu burung di kasurnya Jin Mi. Peri Bunga Pheony jadi yakin memang ada burung dari Suku Burung yang masuk kemari. Lao Hu jadi cemas, jangan-jangan burung gagak itu memakan Jin Mi.

Peri Bunga Pheony heran. Biarpun Permaisuri Langit dulunya adalah ketua Suku Burung dan hubungannya tidak akur dengan Alam Bunga, tapi dengan posisi dan kehormatannya yang sekarang, tidak mungkin dia mencuri peri kecil milik Alam Bunga. Jangan-jangan...

"Apapun niat burung itu, entah sengaja atau tidak, kita harus mendapatkan Jin Mi kembali."

Karena itulah dia memerintahkan Lao Hu untuk mencarinya. Jika Lao Hu tidak bisa menemukannya, Peri Bunga Pheony mengancam akan memotong kulit wortelnya Lao Hu dan mengirimnya ke lubang kelinci (Note: Lao Hu adalah peri wortel)
 

Ketakutan, Lao Hu langsung pergi mencari Jin Mi sekarang juga. Tapi belum juga sampai pintu, dia malah bertubrukan dengan Peri Bunga Begonia yang mukanya hampir gosong setelah kalah tanding dengan Xu Feng tadi.

Peri Bunga Begonia langsung melaporkan masalah itu ke Peri Bunga Pheony. Burung itu sangat kuat dan punya kemampuan api.

Peri Bunga Pheony menduga kalau burung ini pasti anak buah kepercayaannya Ketua Suku Burung, karena hanya Ketua Suku Burung yang bisa menggunakan jurus api.

"Saat kau bertarung dengan gagak itu, apa kau melihat Jin Mi?"

"Apa Jin Mi juga diculik? Gawat! Gagak ini sangat jahat, aku takut dia akan tertimpa kemalangan."


Peri Bunga Pheony langsung pergi ke Wilayah Yimiao, tempatnya Suku Burung. Seorang prajurit mencoba melawannya, tapi kekuatannya tak sebanding dengan Peri Bunga Pheony. Dia hampir saja hampir saja terbanting kalau bukan karena diselamatkan Putri Sui He, Ketua Suku Burung.

Tanpa basa-basi, Peri Bunga Pheony memberitahu Sui He bahwa ada burung yang menerobos masuk ke Alam Bunga beberapa hari yang lalu dan menculik salah satu peri Alam Bunga. Makanya Peri Bunga Pheony datang kemari untuk menuntut penjelasan.

"Semua orang melihatnya, aku tidak mengada-ada. Walaupun orang-orangku menjauh dari dunia, tapi suku lain tidak boleh merendahkan kami."

"Jika benar ada baj*ngan dari suku burung yang membuat ulah, Anda tidak perlu melakukan apapun, aku sendiri yang akan menghukumnya."

Dia lalu memerintahkan anak buahnya, Que Ling, untuk menginterogasi semua yang sudah bisa terbang di langit hingga mereka yang masih belum menetas.

Que Ling tak percaya dengan omongan Peri Bunga Pheony, siapa tahu dia sengaja datang kemari hanya untuk cari perkara. Tapi tetap saja Sui He tidak bisa tinggal diam saja.

Sui He meyakinkan Peri Bunga Pheony untuk tidak khawatir. Tunggu saja sampai mereka menangkap pelakunya. Setelah itu, Sui He akan membiarkan Peri Bunga Pheony untuk menanganinya.


Tepat saat itu juga, seorang pengawal melapor pada Sui He tentang Xu Feng yang menghilang sebelum mencapai nirwana dan sekarang Alam Iblis sedang mengumpulkan seratus ribu pasukan untuk menyerang Alam Langit.

Sui He sontak cemas dan berniat pergi, tapi Peri Bunga Pheony menghadangnya. Jadilah kedua wanita itu bertarung dengan sengit. Tak ingin kalah dari Peri Bunga Pheony, Sui He sengaja mengecoh Peri Bunga Pheony dengan menjadikan kipasnya sebagai bumerang dan sukses melukai Peri Bunga Pheony.

Sebelum pergi, Sui He menegaskan bahwa dia akan menangkap pelakunya itu dengan tangannya sendiri lalu meminta maaf pada Peri Bunga Pheony di Istana Bunga.


Peri Bunga Pheony akhirnya kembali ke Alam Bunga dalam keadaan lemah. Kesal, dia memerintahkan anak-anak buahnya untuk menghentikan suplai makanan untuk Suku Burung sampai mereka menyerahkan peri Alam Bunga yang hilang.


Dalam perjalanan, Xu Feng dan Jin Mi terbang melewati Alam Iblis. Tapi Jin Mi kontan terbatuk-batuk karena bau busuk yang menguar dari Alam Iblis. Xu Fenga menjelaskan kalau itu adalah aroma iblis.

Tapi lama-lama dia merasa aneh juga. Kenapa aroma iblis di perbatasan Alam Iblis ini, terasa begitu kuat hari ini? Saat dia mengedarkan pandangannya ke bawah, saat itulah dia melihat sekumpulan pasukan iblis berkumpul di Sungai Pelupaan (perbatasan antara Alam Langit dan Alam Iblis).

"Iblis kecil, hari ini aku akan memperluas pengetahuanmu." Ujar Fei Ye sebelum kemudian terjun ke arah sekumpulan pasukan itu.


Raja Iblis ngamuk-ngamuk pada Raja Biancheng gara-gara jumlah pasukan mereka tak sesuai harapannya. Tapi Raja Biancheng mengaku kalau dia sebenarnya kurang setuju dengan ide ini.

Pertama, serangan ini terlalu terburu-buru dan pasukan mereka tidak siap. Dia sudah berusaha mengerahkan segala usaha dan mengumpulkan 3.000 prajurit. Tapi Alam Langit memiliki pasukan yang lebih elit dan mereka jelas bukan tandingan.

Kedua, mereka masih teringat perjanjian damai dengan Alam Langit. Jika mereka melanggar perjanjian itu, maka mereka akan kehilangan dukungan. Ketiga, menyerang hanya dengan menggunakan pasukan mereka itu bukan strategi yang tepat untuk berperang.


"Aku sering mendengar rumor yang mengatakan kalau Raja Biancheng dan Dewa Api adalah teman baik. Aku tak pernah ingin mempercayainya. Tapi hari ini, saat kita memiliki keunggulan untuk memulai perang, kau malah menyesatkan semua orang dengan ucapanmu dan berniat melepaskan kesempatan bagus ini. Sepertinya rumor itu benar." Sindir Raja Gucheng.
 
Dia bahkan menghasut Raja Iblis untuk menghukum si pengkhianat ini dengan hukuman mati. Para pengawal hampir saja menangkapnya. Tapi tiba-tiba muncullah seseorang yang mencambuk mereka.

Bersambung ke part 3

Post a Comment

1 Comments

Hai, terima kasih atas komentarnya, dan maaf kalau komentarnya tidak langsung muncul ya, karena semua komentar akan dimoderasi demi menghindari spam